Akuntansi Perbankan Syariah Modul Ajar P

Modul Ajar

: Perbankan Syariah

Kelas

: Kelas PKK S1 Akuntansi/ UMB Menteng

Dosen

: Nengzih, S.E., Ak, M.Si

Pertemuan

: Ke- 2 (Ke-dua)

Perkembangan Awal Akuntansi
Awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian dari ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan yang
memiliki kebenaran absolut. Ilmu akuntansi lebih cenderung menjadi bagian dari ilmu sosial
(social science), yaitu bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena keadaan

masyarakat dan dengan lingkungan yang bersifat lebih relatif. Sebagai bagian dari ilmu pasti
yang perkembangannya bersifat akumulatif, maka setiap penemuan metode baru dalam
akuntansi akan menambah dan memperkaya ilmu akuntansi tersebut.

Sejarah Akuntansi
Akuntansi merupakan salah satu bentuk profesi tertua. Dari sejak jaman prasejarah,
keluarga memiliki perhitungan tersendiri untuk mencatat makanan dan pakaian yang harus
mereka persiapkan dan mereka gunakan pada saat musim dingin. Ketika masyarakat mulai
mengenal adanya “perdagangan”, maka pada saat yang sama mereka telah mengenal
konsep nilai (value) dan mulai mengenal sistem moneter (monetary system). Bukti tentang
pencatatan (bookkeeping) tersebut dapat ditemukan dari mulai kerajaan Babilonia (4500
SM), Firaun Mesir dan kode-kode Hammurabi (2250 SM), sebagaimana ditemukan adanya
kepingan pencatatan akuntansi di Ebla, Syria Utara.

Sejarah Akuntansi
menurut Peragallo, penulis double entry pertama kali adalah seorang pedagang yang
bernama Benedetto Cotrugli dalam buku Della Mercatua e del Mercate Perfetto 1458 namun
baru diterbitkan pada tahun 1573. ilmu akuntansi diperkenalkan pada zaman feodalisme
barat. Namun, setelah dilakukan penelitian sejarah dan arkeologi ternyata banyak data yang
membuktikan bahwa jauh sebelum penulisan ini sudah dikenal akuntansi. Perlu diingat

bahwa matematika dan sistem angka sudah dikenal Islam sejak abad ke-9 M. Ini berarti

2012

1

Akuntansi Perbankan Syariah
Nengzih, SE., Ak, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Hingga pemerintahan Abu Bakar, pengelolaan Baitul Maal masih sangat fleksibel di
mana penerimaan dan pengeluaran dilakukan secara seimbang sehingga hampir tidak
pernah ada sisa. Perubahan yang cukup signifikan dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab
melalui perubahan sistem administrasi. Pada masa ini pula telah dikenal istilah Diwan yang
pertama kali diperkenalkan oleh Sa’ad in Abi Waqqas (636 M). Asal kata Diwan dari bahasa
arab yang merupakan bentuk kata benda dari Dawwana yang berarti penulisan. Sehingga
dapat diartikan bahwa Diwan adalah tempat di mana pelaksana duduk, bekerja dan di mana
akuntansi dicatat dan disimpan.Diwan ini berfungsi untuk mengurusi pembayaran gaji.


Perkembangan Akuntansi Zaman
Khulafaur Rasyidin
Pada Diwan yang dibentuk oleh khalifah Umar terdapat 14 departemen dan 17
kelompok, di mana pembagian departemen tersebut menunjukkan adanya pembagian tugas
dalam sistem keuangan dan pelaporan keuangan yang baik. Pada masa itu istilah awal
pembukuan dikenal dengan Jarridah atau menjadi istlah Journal dalam bahasa Inggris yang
berarti berita. Di Venice istilah ini dikenal dengan sebutan zournal. Istilah akuntan dikenal
dengan berbagai nama dalam Islam seperti: Al-Amel, Mubashor, Al-Kateb, namun yang
paling terkenal adalah Al-Kateb yang menunjukkan orang yang bertanggung jawab untuk
menuliskan dan mencatat informasi baik keuangan maupun nonkeuangan. Sedangkan
untuk khusus akuntan dikenal juga dengan nama Muhasabah/ muhtasib yang menunjukkan
orang yang bertangung jawab melakukan perhitungan.

Perkembangan Akuntansi Zaman
Khulafaur Rasyidin
Sedangkan pengembangan lebih komprehensif mengenai Baitul Maal dilanjutkan pada
masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Pada masa pemerintahan beliau, sistem administrasi Baitul
Maal baik di tingkat pusat dan lokal telah berjalan baik serta telah terjadi surplus pada Baitul
Maal dan dibagikan secara proporsional sesuai tuntunan Rasulullah. Adanya surplus ini

menunjukkan bahwa proses pencatatan dan pelaporan telah berlangsung dengan baik.

MUHTASIB
Muhtasib adalah orang yang bertanggung jawab atas lembaga Al Hisba. Muhtasib bisa juga
menyangkut pengawasan pasar yang bertanggung jawab tidak hanya menyangkut S istem
akuntansi untuk pertanian
2012

2

Akuntansi Perbankan Syariah
Nengzih, SE., Ak, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Merupakan sistem yang berbasis nonmoneter. Sistem ini lebih memfokuskan diri untuk
mencatat dan mengelola persediaan pertanian dalam bentuk fisik, hal ini didorong
oleh kewajiban dalam zakat pertanian. Sistem Akuntansi Gudang untuk mencatat pembelian
barang negara. Sistem ini mencatat barang masuk dan keluar juga nilai uang, sehingga

akan ada pemisahan tugas antara orang yang memegang barang dan yang mencatat.
hal ini menunjukkan sistem pengendalian intern (internal
control ) telah ada.
Sistem Akuntansi Mata Uang.
Sistem ini telah dilakukan oleh negara Islam sebelum abad ke 14 M. Sistem ini
memberikan hak kepada pengelola untuk mengubah emas dan perak menjadi koin &
mendistribusikannya. Dengan fungsi ini, dapat dikatakan sistem perbendaharaan negara
telah berjalan. Sistem Akuntansi ini memiliki tiga jurnal khusus, yaitu: untuk mencatat
persediaan (inventory), pendapatan (revenue), dan beban (expense).

Sistem Akuntansi Peternakan
Merupakan sistem untuk mencatat seluruh binatang ternak. Pencatatan ini dilakukan dalam
buku khusus, mencatat keluar dan masuk ternak berdasarkan pengelompokkan binatang
serta nilai uang.

Sistem Akuntansi Perbendaharaan
merupakan sistem untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran harian negara dalam nilai
uang atau barang. Untuk pencatatan ini digunakan sistem Arab di mana barang dan uang
masuk dicatat di sisi kanan serta barang dan uang keluar di sisi sebelah kiri.
Prosedur Akuntansi Islam


Transaksi maka harus dicatat. Transaksi harus dikelompokkan berdasarkan
nature. Penerimaan akan dicatat di sisi sebelah kanan dan pengeluaran dicatat di sebelah
kiri. Sumber-sumber penerimaan harus dijelaskan dan dicatat. Pembayaran harus dicatat
dan diberikan penjelasan yang memadai di sisi kiri halaman. Pencatatan transaksi harus
dilakukan dan dijelaskan secara hati-hati.
Prosedur Akuntansi Islam

2012

3

Akuntansi Perbankan Syariah
Nengzih, SE., Ak, M.Si

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id