4
adalah dua dari
remote display protocol
yang banyak digunakan untuk VDI. RDP adalah
remote display protocol
yang dikembangkan oleh Microsoft dan PCoIP
adalah
remote display protocol
yang digunakan VMware Inc. untuk penyampaian
virtual desktop
ke
client device.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah
Network Development Life Cycle NDLC.
NDLC merupakan salah satu metode perancangan infrastruktur jaringan komputer. Tahapan dalam metode NDLC digambarkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Tahap-tahap Network Development Life Cycle NDLC
Penelitian dimulai dari tahap
analysis
dengan melakukan analisis perencanaan kerja berdasar latar belakang dan tujuan yang akan dicapai. Pada
tahap ini juga dilakukan persiapan perihal teknologi yang akan digunakan dalam penelitian, meliputi perangkat keras dan lunak.
Virtual Desktop Infrastructure VDI
dibangun dengan menggunakan
platform
VMware ESXi dan menggunakan sebuah storage terpisah menggunakan
platform
FreeNAS. Daftar kebutuhan perangkat keras secara lengkap ada pada Tabel 1.
5
Tabel 1 Spesifikasi Hardware
Hardware
Spesifikasi
ESXi Server 1
- Intel Core i3-3220 Ivy Bridge 3,3 GHz
- RAM 32 GB
-
Hard disk
SATA 500 GB -
Gigabit Ethernet Card ESXi Server 2
- Intel Core i3-3220 Ivy Bridge 3,3 GHz
- RAM 32 GB
-
Hard disk
SATA 500 GB -
Gigabit Ethernet Card
Storage Server
- AMD Athlon X2 2,8 GHz
- RAM 2 GB
-
Hard disk
SATA 1 TB -
Gigabit Ethernet Card
- FreeNAS
Bootable Flashdrive
8 GB Perangkat Tambahan
- 8
port Switch Gigabit Ethernet
Masuk ke tahap
design
dilakukan perencanaan desain
Virtual Desktop Infrastructure VDI
yang akan dibangun. Desain infrastruktur yang dibuat mencakup desain dari
server
fisik dan
server virtual.
Desain infrastruktur
server
fisik ditunjukkan melalui Gambar 4.
Gambar 4 Topologi Jaringan Fisik Virtual Desktop Infrastructure VDI
Sistem yang dibuat menggunakan tiga buah
server
yang saling terhubung dalam satu jaringan membentuk sebuah
datacenter.
Dua buah
server
digunakan untuk memasang
hypervisor
yang berperan sebagai tempat
virtual machine
berjalan. Dua buah
server
tersebut digabungkan dengan
cluster
guna
6
meningkatkan kemampuan komputasi sistem dan kemudahan pengelolaan
virtual machine.
ESXi adalah
platform
yang bersifat
bare-metal
sehingga dalam pengoperasiannya tidak tergantung kepada
host operating system,
karena berjalan dan berhubungan langsung dengan perangkat keras
physical server.
Satu buah
server
lainnya digunakan untuk menjadi media penyimpanan terpusat menggunakan
platform
FreeNAS. Di dalam
hypervisor
tersebut dipasang empat buah
virtual machine
utama yang menjalankan dan mengelola sistem VDI. Pertama adalah
virtual server
VM_AD_Server yang memiliki peranan menjadi
server Active Directory.
Selanjutnya adalah
virtual server
VM_vCenter_Server yang berfungsi sebagai
server
pemusatan dan pengelolaan seluruh
virtual machine
yang ada dalam dua ESXi
Server.
Untuk mengelola lingkungan VDI yang dibangun dalam
hypervisor
ini digunakan
virtual server
VM_View_Server.
Virtual machine
yang terakhir adalah VM_VDI, merupakan
virtual desktop
yang akan menjadi
desktop-desktop virtual
dalam sistem VDI. Pembuatan VDI digambarkan dalam alur kerja perancangan desain sistem
pada Gambar 5. Berawal dari pembuatan
Active Directory server,
vCenter
server,
View
server,
dan VM Desktop VDI. Pembuatan
pool
VDI memungkinkan
desktop
VDI terorganisir secara berkelompok. Untuk penelitian ini ditentukan dua macam
default remote display protocol
yang dianalisis yaitu
PC-over-IP PCoIP
dan
Remote Desktop Protocol RDP. Provisioning
atau penempatan
desktop
VDI dikelola secara sistematis oleh vCenter
server
dan View
server. Entitlements user
berperan untuk melakukan
assignment
atau pengaturan
user
yang memiliki hak akses ke VDI.
Gambar 5 Alur Kerja Proses Pembuatan VDI
Pada tahap
simulation prototyping
pemodelan jaringan dibuat menggunakan bantuan perangkat lunak Cisco Packet Tracer. Dalam simulasi ini
digambarkan
virtual server
yang terbentuk menjadi sebuah kesatuan jaringan VDI. Beberapa
client device
ditambahkan pada jaringan eksternal
datacenter.
7
Gambar 6 Simulation Prototyping dengan Cisco Packet Tracer
Penerapan dari tahap perancangan desain sistem virtualisasi dan VDI yaitu masuk ke tahap
implementation. Hypervisor
ESXi 5.1 dipasang pada dua mesin
server
fisik dan sistem operasi FreeNAS dipasang pada satu mesin, membentuk
sebuah
datacenter.
Dalam lingkungan virtualisasinya terpasang
virtual-virtual server
dengan sistem operasi Windows Server 2008 R2. Untuk
virtual desktop
yang akan digunakan dalam VDI dipasang sistem operasi Windows 7.
Desktop
tersebut dibuat beberapa dengan alokasi yang seimbang antara
desktop
yang akan diakses menggunakan
remote display protocol
PCoIP dan RDP
.
Daftar alamat IP dan
hostname
dari tiap
server
dijelaskan pada Tabel 2.
Tabel 2 Daftar Alamat IP dan Hostname
Server Alamat IP
Hostname
Mesin ESXi 1 192.168.12.7
- Mesin ESXi 2
192.168.12.8 -
SAN Server 192.168.12.5
- VM_AD_Server
192.168.12.9 pdc.ftiskripsi.net
VM_vCenter_Server 192.168.12.10
vcenter.ftiskripsi.net VM_View_Server
192.168.12.13 view.ftiskripsi.net
VM_VDI 1 192.168.12.101
- VM_VDI 2
192.168.12.102 -
VM_VDI 3 192.168.12.103
- VM_VDI 4
192.168.12.104 -
Tahap
monitoring
dilakukan guna menguji sistem yang sudah dibangun untuk memastikan sistem sudah berjalan dengan baik secara menyeluruh. Pada
proses ini dilakukan pengaksesan pada VDI yang dibuat. VDI dijalankan bersamaan antara
desktop
yang menggunakan protokol PCoIP dan RDP, serta dipantau proses berjalannya VDI untuk mengetahui bagaimana mekanisme dua
protokol tersebut. Selain itu dilihat juga pemakaian sumber daya yang digunakan antara lain penggunaan CPU,
memory,
dan
storage
di kedua
host server.
Pada tahap
management
dilakukan pengkajian ulang dengan tujuan pencapaian kinerja sistem yang optimal. Kendala yang ada dalam VDI yang
8
dibangun ini adalah keterbatasan perangkat keras yang digunakan sehingga analisis hanya bisa dilakukan untuk beberapa VDI
desktop.
Meski kondisi yang kurang mendukung, sistem VDI tetap bisa berjalan secara normal tanpa adanya
gangguan yang berarti. 4.
Hasil dan Pembahasan
Setelah sistem VDI terbangun dengan baik maka dilakukan analisis terhadap kinerja
remote desktop
dalam berjalannya sistem. Fokus dari penelitian ini adalah analisis terhadap
remote display protocol
yang digunakan. Ada dua
remote display protocol
yang digunakan VMware View dalam sistem VDI ini,
Remote Desktop Protocol RDP
dan
PC-over-IP P CoIP.
Gambar 7 menunjukkan gambar tampilan jendela
log in
untuk pengaksesan
desktop
VDI. Dalam jendela
log in
tersebut
user
bisa melakukan pemilihan terhadap
remote display protocol
yang akan digunakan.
Gambar 7 Jendela Pemilihan Desktop Pool dan Remote Display Protocol
Analisis
remote display protocol
dilakukan dengan pengamatan melalui
client device
dengan menggunakan perangkat lunak Wireshark guna mengamati paket dan laju data yang mengalir saat VM_VDI diakses.
Client device
yang digunakan adalah sebuah komputer desktop fisik yang terhubung dengan jaringan
kabel ke
data center.
Dua buah komputer fisik digunakan secara bersamaan untuk mengakses dua VM_VDI dengan menggunakan dua
remote display protocol
yang berbeda. Komputer pertama menggunakan
remote display protocol
RDP untuk mengakses VM_VDI 1 dan komputer kedua menggunakan
remote display protocol
PCoIP untuk mengakses VM_VDI 2. Gambaran pengujian sistem dijelaskan pada Gambar 8 yang menunjukkan bahwa satu
desktop
VDI diakses menggunakan
remote display protocol
RDP dan satu
desktop
VDI lainnya diakses menggunakan
remote display protocol
PCoIP.
9
Gambar 8 Pengujian Sistem VDI
Gambar 9 menunjukkan
Remote Session
yang diamati dari
server
VDI. Dalam tampilan tersebut ditunjukkan bahwa VM_VDI 1 yang ada di
pool_VM_VDI diakses oleh
user
skripsivdirdp1 dengan
remote display protocol
RDP. VM_VDI 2 yang juga ada di pool_VM_VDI diakses oleh
user
skripsivdipcoip1 dengan
remote display protocol
PCoIP.
Gambar 9 Tampilan Remote Session dari Server
Perlakuan pada VM_VDI 1 dan VM_VDI 2 dibuat sama, yaitu dengan melakukan pemutaran video animasi dengan menggunakan Windows Media
Player. Hal tersebut dilakukan agar aktivitas tampilan layar di
desktop
VDI tetap terjaga sehingga pengukuran bisa dilakukan. Setelah kedua
client device
mengakses VM_VDI dengan
remote display protocol
masing-masing maka dilakukan pengukuran yang dilakukan dalam 30 sesi, dimana masing-masing sesi
ditetapkan waktu 30 detik sehingga menghasilkan pengukuran sebagai berikut.
10
Gambar 10 Grafik Pengukuran RDP dan PCoIP
Gambar 10 menunjukkan grafik pengukuran
throughput remote display
protocol
RDP dan PCoIP selama 30 sesi. Dalam grafik tersebut digambarkan bahwa protokol RDP menghasilkan
throughput
yang lebih kecil dan lebih stabil. Protokol RDP menghasilkan
throughput
minimum sebesar 232,01 kBps pada sesi pengukuran 19 dan
throughput
maksimum sebesar 584,91 kBps pada sesi pengukuran 4. Berbeda dengan RDP, PCoIP menghasilkan
throughput
yang lebih besar tetapi dalam berjalannya lebih tidak stabil dilihat dari naik turunnya nilai
dalam grafik pengukuran PCoIP. Protokol PCoIP menghasilkan
throughput
minimum sebesar 361,14 kBps pada sesi pengukuran 29 dan
throughput
maksimum sebesar 3630,50 kBps pada sesi pengukuran 17. Dari hasil pengukuran
throughput
minimum dan maksimum tersebut dapat disimpulkan bahwa
throughput
minimum yang dihasilkan protokol PCoIP nilainya lebih tinggi dari
throughput
minimum yang dihasilkan protokol RDP, sehingga hasil
throughput
protokol PCoIP lebih baik. Dalam proses pengukuran ini didapat hasil grafik pengukuran yang sangat
berbeda antara protokol RDP dan PCoIP. Protokol RDP menghasilkan bentuk grafik yang lebih stabil namun dengan hasil yang kecil, sedangkan protokol
PCoIP menghasilkan bentuk grafik yang tidak stabil atau sangat fluktuatif namun dengan mayoritas hasil yang yang besar. Berdasarkan data pengamatan yang
didapat melalui Wireshark, hal tersebut disebabkan oleh penggunaan
transport protocol
yang berbeda. Dalam data pengamatan didapatkan bahwa protokol RDP menggunakan TCP sebagai
transport protocol
yang digunakan, sedangkan PCoIP menggunakan UDP. Dengan menggunakan TCP sebagai
transport protocol
maka protokol RDP menghasilkan bentuk grafik yang stabil karena sifat dari TCP yaitu
connection oriented.
Sedangkan dengan menggunakan UDP sebagai
transport protocol
maka protokol PCoIP menghasilkan bentuk grafik yang fluktuatif karena sifat dari UDP yang
connectionless.
Berdasar analisis yang dilakukan, selisih besar dan kecilnya
throughput
yang dihasilkan oleh protokol RDP dan PCoIP adalah karena perbedaan tipe data yang ditransfer. Ketika menggunakan protokol
RDP, tipe data yang ditransfer dari
server
ke
client
adalah berupa
application
11 data.
Sedangkan saat menggunakan protokol PCoIP, tipe data yang ditransfer adalah berupa
pixel-pixel
dari tampilan VM_VDI di
server.
Hal tersebut yang menyebabkan
throughput
yang dihasilkan protokol RDP kecil dan protokol PCoIP besar.
Proses awal dalam menggunakan protokol RDP adalah ditandai dengan adanya ack antara
server
dan
client device
yang digunakan untuk pengaksesan. Proses ini terjadi beberapa kali sehingga cukup memakan waktu lebih dalam
terjadinya proses laju data pengaksesan
virtual desktop.
Setelah proses ack terjadi maka selanjutnya terjadi proses pengiriman data antara
server
dab
client device
dengan menggunakan protokol TLSV1
. Server
mengirim paket-paket
application data
untuk selanjutnya diproses dan ditampilkan pada layar tampilan
client device.
Berbeda dengan RDP, pada penggunaan protokol PCoIP tidak terdapat proses ack. Laju data antara
server
dan
client device
menggunakan protokol UDP dengan port 50002 yang digunakan oleh protokol PCoIP tersebut.
Server
mengirim paket-paket berupa
pixel-pixel
dari tampilan
virtual desktop
di
server.
Dengan tidak adanya proses ack, maka proses laju data antara
server
dan
client device
terjadi lebih singkat daripada penggunaan protokol RDP.
Tabel 3 Hasil Pengukuran Rata-Rata 30 Sesi
RDP PCoIP
Packet Received
28776 61569
Bytes Received
11906,78 kB 70335,72 kB
Packet Loss Throughput
400,89 kBps 2355,86 kBps
Hasil pengukuran rata-rata dengan Wireshark digambarkan pada Tabel 3. Tabel tersebut menunjukkan perbedaan hasil yang jauh berbeda antara
penggunaan
remote display protocol
RDP dan PCoIP. Penggunaan PCoIP menghasilkan angka yang lebih besar daripada penggunaan RDP. Dari paket data
yang diterima, saat memakai RDP
client device
menerima 28776 paket, kurang dari setengah yang diterima
client device
saat menggunakan PCoIP yaitu 61569 paket. Ukuran data yang diterima juga menunjukkan bahwa penggunaan RDP
hasilnya lebih sedikit dari penggunaan PCoIP. Dalam permasalahan
packet loss,
kedua
remote display protocol
ini tidak menunjukkan adanya perbedaan. Tidak ada
packet loss
terdapat pada pengukuran dua protokol ini. Hal ini terjadi karena pengukuran dilakukan dalam jaringan lokal yang terhubung langsung ke
data center
menggunakan kabel. Pada pengukuran
throughput
didapatkan hasil yang sangat jauh berbeda. Untuk penggunaan RDP didapatkan hasil penghitungan rata-
rata
throughput
sebesar 400,89 KBps, sedangkan penggunaan PCoIP didapatkan hasil rata-rata sebesar 2355,86 KBps.
5. Simpulan