ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

ANALYZING FACTORS WHICH INFLUENCE COMPANIES CAPITAL
STRUCTURE

Abstract

By
Dwi Farizky

The aim of this research is to examine and to find out empirical evidence on the
effect of liquidity, asset structure, and price earn ratio towards capital structure.
The samples of this research were property companies which were registered in
Indonesian Stock Exchange (BEI) for five consecutive years, from 2009-2013.
The total samples were 65 companies. The analytical method used in this research
is multiple linear regression analysis. The result of hypothesis testing shows that
liquidity has negative influence towards capital structure; assets structure has
positive influence towards capital structure; and price earn ratio has negative
influence towards capital structure.

Key word: liquidity, asset structure, price earn ratio, and capital structure

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR

MODAL PERUSAHAAN

Abstrak
Oleh
Dwi Farizky

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris atas
adanya pengaruh likuiditas, struktur aktiva, dan price earning ratio terhadap
struktur modal. Sampel yang digunakan adalah perusahaan property yang
terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) selama lima tahun berturut-turut, yaitu
tahun 2009-2013. Sampel total berjumlah 65 perusahaan. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil
penelitian berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa likuiditas
berpengaruh negative terhadap struktur modal, struktur aktiva berpengaruh positif
terhadap struktur modal, dan price earning ratio berpengaruh negative terhadap
struktur modal.

Katakunci :likuiditas, strukturaktiva, price earning ratio, danstruktur modal.

S


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR
MODAL PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN
PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
(Skripsi)

Oleh

Dwi Farizky

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 09 Juni 1988 sebagai anak
pertama dari lima bersaudara, pasangan Bapak Zilfahri Rz., S.Pd. dan Ibu Rif
‘Atul Wadaah, S.Pd.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di TK Dwi Warna,
Bandar Lampung pada tahun 1994, pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 1
Way Laga, Bandar Lampung pada tahun 2000, pendidikan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di SMP Negeri 4 Bandar Lampung pada tahun 2003, dan
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA YP Unila Bandar Lampung
pada tahun 2006. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2007.

PERSEMBAHAN

Sebuah karya kecil buah pemikiran dan kerja keras untuk kedua orang
tuaku tercinta yang telah membesarkan dan mendidikku dengan
penuh kesabaran dan keikhlasan hati,

Ayahandaku tercinta Zilfahri Rz., S.Pd.,
Ibundaku tercinta Rif ‘Atul Wadaah, S.Pd.,

Adik-adikku tersayang Rossika Meliyana, S.P., Fitri Afrilia, S.H.,
Indah Rahmania dan Rafi Fulvian Fahri,


Serta Almamaterku UNILA.

MOTO
“Bertakwalah pada Allah maka Allah akan mengajarimu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
(Q.S. Al-Baqarah: 282)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka
kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada
Allah kamu berharap”
(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)


“Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat
tidaklah cukup, kita harus melakukannya”
(Johann Wolfgang von Goethe)

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdullilahirobbil ‘alamin, segala puji hanya kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW., yang telah memberikan teladan dalam setiap kehidupan.

Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ”, banyak pihak yang telah
memberikan sumbangsih, bantuan, nasehat, serta saran-saran yang membangun,
karena itu dengan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.

2.

Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.


3.

Bapak Sudrajat S.E., M. Acc., Akt., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4.

Bapak Yuliansyah,S.E.,M.S.A.,PhD,Akt,selaku Pembimbing Pertama, sekaligus
sebagai Pembimbing Akademik atas bimbingan, masukan, arahan, dan nasihat
yang telah diberikan

5.

Ibu Yenni Agustina, SE.,M.Sc.,Akt, selaku Pembimbing Kedua, atas bimbingan,
masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan.

6.

Bapak Drs. A. Zubaidi Indra,M.M.,CPA, sebagai Dosen Penguji Skripsi ini atas

masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan.

7.

Seluruh Dosen staf pengajar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

8.

Ayahanda, Ibunda, dan adik-adikku tersayang yang telah memberikan dorongan
materiil dan spiritual dalam menyelesaikan kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

9.

Sahabat-sahabatku : Rian Winata, Adi Santri, Eriza Adrian, M. Arif, Dicky
Aziz N., Deni Pebriawan, M. Yunus, Sri Handayani, Dian, Reta, Vira, Fajar, dan
Samsul yang senantiansa memberikan pengertian, dorongan, semangat, doa, dan
kebersamaan kita selama ini.


10. Teman-teman Akuntansi, anak-anak Angkatan 2007 khususnya dan angkatan

yang lain serta teman-teman yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Semoga kita semua berhasil menggapai impian. Amin.
11. Almamaterku tercinta serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu yang telah membantu demi terselesainya skripsi ini. Terima kasih untuk
semuanya, semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan
yang telah diberikan.

Semoga karya kecil ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan. Akhirnya, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dan kepada
Allah SWT penulis memohon ampun.

Bandar Lampung, Oktober 2014

Penulis,

Dwi Farizky


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .....................................................................................................

i

DAFTAR TABEL ........................................................................................

ii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

iii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

iv


BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................

1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................
1.5 Batasan Masalah ..................................................................................

1
6
6
7
7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ........ 8
2.1 Landasan Teori ......................................................................................
2.1.1 Packing Order Theory .................................................................
2.1.2 Struktur Modal ............................................................................

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ...........................
2.3 Penelitian Terdahulu.............................................................................
2.4 Pengembangan Hipotesis ....................................................................

8
8
9
15
16
17

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 20
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................
3.2 Definisi Operasional Variabel ...........................................................
3.3 Metode Analisis Data ........................................................................
3.4. Teknik Analisis Data ........................................................................
3.4.1 Statistik Deskriptif ..................................................................
3.4.2 Pengujian Asumsi Klasik ........................................................
3.4.3 Koefesien Determinasi (R2) ....................................................
3.4.4 Uji Hipotesis ...........................................................................

20
21
23
24
24
24
27
28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 30
4.1 Statistik Deskriptif ...................................................................................
4.2 Uji Asumsi Klasik ....................................................................................
4.2.1 Uji Normalitas ................................................................................
4.2.2 Uji Autokorelasi .............................................................................
4.2.1 Uji Multikolinearitas ......................................................................
4.2.1 Uji Heteroskedastisitas...................................................................
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................................
4.4 Uji Kelayakan Model Regresi ..................................................................

30
31
31
33
34
34
35
39

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 40
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 40
5.2 Saran .................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 3.1 : Sampel Penelitian ..................................................................

21

2. Tabel 4.1 : Hasil Uji Statistik Deskriptif ...........................................

32

3. Tabel 4.2 : Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov I ..................

34

4. Tabel 4.3 : Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov II .................. 34
5. Tabel 4.4 : Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson .............................

35

6. Tabel 4.5 : Hasil Uji Multiklinearitas ..................................................

36

7. Tabel 4.6 : Hasil Pengujian Hipotesis ..................................................

37

8. Tabel 4.7 : Hasil Uji Regresi ................................................................. 41

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran 2 : Daftar Nilai DER, CR, SA, Dan PER Dari Tahun 2009-2013
Lampiran 3 : Statistik Deskriptif
Lampiran 4 : Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 5 : Hasil Uji Regresi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 2.1 : Desain Penelitian ...............................................................

20

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi ekonomi global yang semakin maju, menimbulkan persaingan usaha yang
sangat ketat. Hal ini mendorong manajer perusahaan untuk meningkatkan
produktivitas kegiatan produksi, pemasaran dan strategi perusahaan. Kegiatan
tersebut berkaitan dengan usaha perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan.
Kegiatan perusahaan untuk melakukan efisiensi sehingga perusahaan dapat
mempertahankan usahanya. Untuk dapat mempertahankan usahanya dalam kondisi
dan situasi yang tidak menentu ini, perusahaan membutuhkan dana untuk kegiatan
operasionalnya. Dana tersebut berasal dari dua sumber yaitu dari dalam perusahaan
(sumber internal) dan dari luar perusahaan (sumber eksternal). Dana yang berasal dari
dalam perusahaan jumlahnya terbatas serta tidak cukup untuk menutupi
kebutuhannya, maka perusahaan akan menggunakan dana eksternal dengan
penggunaan hutang yang meliputi hutang lancar maupun hutang jangka panjang
sebelum menerbitkan saham.

Berdasarkan data statistik dari BEI, bahwa pada tahun 2007 tercatat sebanyak 23
perusahaan yang termasuk dalam kelompok hotel, property, real estate &
construction. Sedangkan sampai tahun 2011, perusahaan yang termasuk dalam

2

kelompok hotel, property, real estate & construction hanya tinggal 20 perusahaan
property, real estate, dan konstruksi yang mampu bertahan. Hal ini menunjukkan
bahwa 20 perusahaan yang masih dapat bertahan tersebut memiliki struktur modal
yang cukup kuat untuk mengatasi krisis. Perbedaan kondisi perusahaan-perusahaan
property tersebut di atas dipengaruh faktor-faktor sumber pendanaan perusahaan yang
tidak sama, tergantung pada kondisi dan jenis perusahaan. Keputusan dalam
penentuan struktur modal sangat di pengaruhi oleh karakteristik di mana perusahaan
tersebut berada dan keunikan dari perusahaan secara individu perusahaan.
Apapun keputusan yang di ambil akan sangat berpengaruh terhadap nilai keuangan
perusahaan, yang terefleksi pada harga saham perusahaan yang di perdagangkan di
bursa. Dengan adanya reaksi harga saham terhadap pemberitahuan perubahan struktur
modal menunjukkan bahwa perusahaan perusahaan bergerak sedikit atau lebih jauh
ke arah struktur modal yang lebih optimal atau seperti yang telah di targetkan.

Perusahaan-perusahaan property pada periode tahun 2001-2011 menghadapi berbagai
macam kondisi ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap kinerja dan struktur
modal perusahaan. Pada tahun 2001 rata- rata perusahaan property pada kondisi yang
optimal, namun sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia mulai bulan juli 2007
berdampak pada hamper seluruh sektor perekonomian. Perusahaan-perusahaan
semakin sulit memperoleh tambahan modal atau modal baru untuk menjalankan
aktivitas bisnisnya. Perusahaan-perusahaan yang sumber dananya bersumber dari
pinjaman mengalami penurunan kinerja, di perlukan pembenahan struktur modal
perusahaan agar kinerja menjadi sehat dan perusahaan mampu bertahan.

3

Perusahaan yang ingin tetap bertahan harus mempunyai struktur modal optimal.
Dalam kenyataannya, sulit bagi perusahaan untuk menentukan struktur modal terbaik
dalam suatu komposisi pembelanjaan yang tepat. Krisis moneter membawa dampak
paling buruk pada bidang usaha property, dimana kinerja property Indonesia
memburuk. Jatuhnya nilai rupiah, tingginya suku bunga dan tingkat inflasi, serta
runtuhnya kepercayaan akan prospek Indonesia malemahkan investasi, termasuk
investasi asing. Sektor property merupakan sektor yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia yang paling mengalami penurunan setelah adanya krisis moneter. Hal
ini dapat di lihat dari tingkat inflasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih
baik di bandingkan dengan tahun 2005, tingkat inflansi mencapai 45,44% year on
year sedangkan pada tahun 2006 inflansi hanya 8,30%. Seangkan untuk pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2005 mencapai titik terendah sebesar 0,54% dan tahun 2006 titik
terendah untuk pertumbuhan ekonomi adalah 3,6%. Kedua faktor tersebut dapat
memberikan gambaran secara umum kondisi makro yang semakin baik.
(Widyaningrum, 2002 dalam Nugroho, 2006).

Dinamika ekonomi seperti di atas serta faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal menyebabkan perubahan komposisi struktur modal perusahaan-perusahaan
property. Dari data di atas dapat diketahui bahwa terjadi kecenderungan perubahan
struktur modal perusahaan property yang go public di Bursa Efek Indonesia untuk
periode tahun 2007-2011 pada tingkat DER tertentu yang besarnya kurang dari 1
.Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengapa terjadi perubahan struktur modal
dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal.

4

Brigham dalam Hakim (2008) menyatakan bahwa beberapa faktor penting dalam
menentukan struktur modal (capital structure decisions) meliputi beberapa faktor: (1)
sales stability, (2) Assets structure, (3) growth rate, (4) profitability, dan (5) taxes.
Struktur modal dapat diukur dari rasio perbandingan antara total hutang terhadap
ekuitas yang biasa diukur melalui rasio debt to equity ratio (DER).

Sumber dana ekstern meliputi: (1) hutang dan (2) modal dari pemilik perusahaan.
Modal dari pemilik perusahaan di dapatkan dengan menjual surat berharga (go
public) kepada masyarakat umum melalui pasar modal. Melalui surat berharga maka
masyarakat dapat ikut menjadi pemilik perusahaan dengan menanamkan modal dalam
perusahaan. Dalam perkembangannya, perusahaan lebih mengutamakan kebutuhan
dananya dengan mengutamakan pemenuhan dengan sumber dari dalam perusahaan.
Tetapi seiring kebutuhan perusahaan yang semakin banyak, perusahaan harus
menjalankan aktivitasnya dengan bantuan dana dari luar, baik berupa hutang (debt
financing) atau dengan mengeluarkan saham baru (external equity financing). Kalau
kebutuhan dana hanya di penuhi dengan hutang saja, maka ketergantungan dengan
pihak luar akan semakin besar dan resiko finansialnya semakin besar pula.
Sebaliknya bila kebutuhan dana dipenuhi dengan saham saja, biaya akan sangat
mahal. Perbandingan hutang dan modal sendiri dalam struktur financial perusahaan di
sebut struktur modal (Husnan, 2008).

DER dapat menunjukkan tingkat resiko suatu perusahaan dimana semakin tinggi
rasio DER, maka perusahaan semakin tinggi resikonya karena pendanaan dari unsur

5

hutang lebih besar daripada modal sendiri (equity) mengingat dalam perhitungan
hutang dibagi dengan modal sendirinya, artinya jika hutang perusahaan lebih tinggi
dari modal sendirinya berarti rasio DER di atas 1, sehingga penggunaan dana yang
digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan lebih banyak menggunakan dari
unsur hutang. Dalam kondisi DER di atas 1 perusahaan harus menanggung biaya
modal yang besar, resiko yang ditanggung perusahaan juga meningkat apabila
investasi yang dijalankan perusahaan tidak menghasilkan tingkat pengembalian yang
optimal. Oleh karena itu investor cenderung lebih tertarik pada tingkat DER tertentu
yang besarnya kurang dari 1 karena jika lebih besar dari 1 menunjukkan resiko
perusahaan semakin meningkat.

Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain
dilakukan oleh Ozkan (2001) dalam Nugroho (2006). Ozkan menggunakan lima
variabel independen sebagai faktor yang mempengaruhi struktur modal (diukur dari
debt ratio) yaitu size, growth opportunity, profitabilitas, likuiditas, non debt tax
shield. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa size, growth opportunity,
profitabilitas dan non debt tax shield berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Sedangkan likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Hal ini
bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh
terhadap struktur modal.

Untuk membedakan Penelitian dan replika ini sebelumnya oleh Riza Fatoni Hidayat
(2013), maka judul penelitian ini adalah “ Analisis Faktor-Faktor yang

6

Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan” (Studi Empiris Pada Perusahaan
Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya terhadap perbedaan
akan hasil peneliti dan fenomena gap atas penelitian terdahulu, maka dapat
dirumuskan masalah-masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap struktur modal yang diproksikan dengan
debt equity ratio?
2. Bagaimana pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal yang diproksikan
dengan debt equity ratio?
3. Bagaiamana pengaruh Price Earnings Ratio terhadap struktur modal yang
diproksikan dengan debt equity ratio?

1.3 Batasan Masalah

Untuk memusatkan penelitian ini pada pokok permasalahan, maka perlu ditetapkan
batasan penelitian yaitu:
1. Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI), objek yang akan diteliti
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan Properti
yang Go- Public di Bursa Efek Indonesian dan telah mempublikasikan laporan
tahunan (annual report) secara terus menerus dari tahun 2009-2013 di situs resmi
BEI.
2. Laporan keuangan yang dipubikasikan per 31 Desember.

7

1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang di ajukan dalam penelitian ini maka tujuan
penelitian adalah untuk:
1. Menemukan bukti empiris pengaruh likuiditas terhadap struktur modal yang
diproksikan dengan debt equity ratio?
2. Menemukan bukti empiris pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal yang
diproksikan dengan debt equity ratio?
3. Menemukan bukti empiris pengaruh price earnings ratio terhadap struktur modal
yang diproksikan dengan debt equity ratio?

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain :
1. Bagi pihak perusahaan, dalam rangka menilai kinerja perusahaan yang tercermin
dalam struktur modal (debt to equity ratio), sehingga dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan dalam pemberian pinjaman kepada perusahaan.
2. Bagi Investor, hasil penelitian dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan investor terkait dengan struktur modal yang mempengaruhi
pertumbuhan perusahaan tersebut.
3. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam
literatur penelitian di Indonesia, khususnya di bidang Akuntansi keuangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori
2.1.1

Packing Order Theory

Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan
lebih menyukai internal financing yaitu perusahaan lebih cenderung
menggunakan sumber pendanaan dari internal perusahaan yaitu hasil dari operasi
berupa laba ditahan terlebih dahulu daripada dana eksternal dala aktivitas
pendanaan. Hanya jika perusahaan tidak memiliki dana internal yang memadahi,
maka dana eksternal akan dipilih sebagai alternatifnya. Menurut Smart, et al
(dalam Dwiyanti 2011), terdapat skenario urutan dalam memilih sumber
pendanaan, yaitu:
1. perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam
atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal. Dana internal
tersebut diperoleh dari laba ditahan yang dihasilkan dari kegiatan
operasional perusahaan.
2. Jika pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan memilih
pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman, yaitu hutang yang
paling rendah risikonya, turun ke hutang yang lebih berisiko, sekuritas
hybrid seperti obligasi konversi, saham preferen, dan yang terakhir saham
biasa.

9

3. Terdapat kebijakan deviden yang konstan, yaitu perusahaan akan
menetapkan jumlah pembayaran deviden yang konstan, tidak terpengaruh
seberapa besarnya perusahaan tersebut untung atau rugi.
4. Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan
deviden yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan, serta
kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio
investasi yang lancar tersedia.

2.1.2

Struktur modal

Struktur modal berkaitan dengan perolehan sumber pendanaan perusahaan.
Sumber pendanaan perusahaan berasal dari internal dan eksternal perusahaan.
Menurut Riyanto (2001), modal dibagi menjadi dua yaitu:
1. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang
tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh
karena itu, modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka
panjang yang tidak tertentu waktunya. Modal sendiri terdiri dari dua sumber yaitu
sumber intern dan ekstern. Modal sendiri yang berasal dari dari sumber intern
ialah dalam bentuknya keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Modal sendiri
yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan. Modal yang berasal dari pemilik perusahaan terdiri dari berbagai
macam bentuk menurut bentuk hukum dari masing-masing perusahaan yang
bersangkutan. Dalam PT modal yang berasal dari pemilik ialah modal saham.
Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas

10

terdiri dari, (Riyanto 2001):
a. Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT.
Adapun jenis-jenis dari saham adalah sebagai berikut:
1. Saham Biasa
Pemegang saham biasa akan mendapat dividen pada akhir tahun
pembukuan, hanya kalau perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan.
Apabila perusahaan tersebut tidak mendapatkan keuntungan, maka
pemegang saham tidak mendapat dividen.
2. Saham Preferen
Pemegang saham preferen mempunyai beberapa preferensi tertentu di atas
pemegang saham biasa. Pembagian dividen dari saham preferen diambilkan
terlebih dahulu, kemudian sisanya barulah disediakan untuk saham biasa.
Apabila perusahaan dilikuidir, maka dalam pembagian kekayaan, saham
preferen didahulukan daripada saham biasa.
3. Saham Preferen Kumulatif
Jenis saham ini pada dasarnya adalah sama dengan saham preferen.
Perbedaannya terletak pada adanya hak kumulatif pada saham preferen
kumulatif. Dengan demikian pemegang saham preferen kumulatif apabila
tidak menerima dividen selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak
mengizinkan atau karena adanya kerugian, pemegang jenis saham ini
dikemudian hari apabila perusahaan mendapatkan keuntungan berhak
untuk menuntut dividen-dividen yang belum dibayarkan di waktu-waktu
lampau.

11

b. Cadangan
Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari
keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang
lampau atau dari tahun yang berjalan. Tidak semua cadangan termasuk dalam
pengertian modal sendiri. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri antara
lain (Riyanto, 2001) :
1. Cadangan ekspansi
2. Cadangan modal kerja
3. Cadangan selisih kurs
4. Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak
terduga sebelumnya (cadangan umum).
Adapun cadangan yang tidak termasuk dalam modal sendiri antara lain
ialah cadangan depresiasi, cadangan piutang ragu-ragu, dan cadangan yang
bersifat hutang (cadangan untuk pensiun pegawai, cadangan untuk membayar
pajak).
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan
sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila penahanan
keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentuklah cadangan
sebagaimana diuraikan diatas. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan
tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut
merupakan keuntungan yang ditahan (retained earning). Adanya keuntungan akan
memperbesar retained earning yang berarti akan memperbesar modal sendiri.

12

2. Modal Asing
Modal asing atau hutang adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan hutang. Menurut Riyanto (2001),
modal asing terbagi menjadi tiga kelompok antara lain:
a. Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya kurang
dari satu tahun. Hutang jangka pendek terdiri dari: hutang dagang, hutang
wesel, hutang yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera
jatuh tempo, dan penghasilan yang diterima dimuka.
b. Hutang Jangka Menengah
Hutang jangka menengah adalah modal asing yang jangka waktunya lebih
dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Kebutuhan membelanjai
usaha dengan jenis kredit ini dirasakan karena adanya kebutuhan yang tidak
dapat dipenuhi dengan hutang jangka pendek di satu pihak juga sulit
dipenuhi dengan hutang jangka panjang. Menurut Riyanto (2001), bentukbentuk utama dari kredit jangka menengah adalah sebagai berikut:
1. Tearm Loan
Tearm loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan
kurang dari sepuluh tahun. Pada umumnya tearm loan dibayar kembali
dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu (amortization
payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap
kuartal atau setiap tahun. Tearm loan ini biasanya diberikan oleh bank
dagang, perusahaan asuransi, atau manufaktur.

13

2. Leasing
Merupakan suatu cara untuk menggunakan suatu aktiva tanpa harus
membeli aktiva tersebut. Karena leasing merupakan suatu bentuk persewaan
dengan jangka waktu tertentu. Kepemilikan atas aktiva tersebut berada pada
pihak yang menyewakan (lessor), tetapi pemanfaatan ekonominya dilakukan
oleh pihak yang menyewa (lessee). Ada tiga bentuk utama dari leasing
(Riyanto, 2001) :
i. Sale and leaseback
Dalam bentuk leasing ini, pemilik aktiva menjual aktiva kepada leasing
corporation atau bank dan bersamaan dengan itu dibuatkan kontrak
leasing untuk menggunakan aktiva terebut selama suatu periode tertentu
dengan syarat tertentu.
ii. Operating leases
Bentuk leasing ini memberikan service mengenai pemeliharaannya.
iii. Financial leases
Financial lease adalah bentuk leasing yang tidak memberikan
maintenance service, tidak dapat dibatalkan dan harus penuh diangsur.

c. Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari
sepuluh tahun. Hutang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk
membelanjakan perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari
perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi
jumlah yang besar. Menurut Riyanto (2001), jenis atau bentuk hutang

14

jangka panjang antara lain:
1. Hutang Obligasi

Merupakan surat pengakuan hutang jangka panjang secara tertulis dalam
kontrak surat obligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib
membayar hutangnya disertai bunga (penerbit obligasi) kepada pihak yang
berhak menerima pembayaran atas piutang yang dimilikinya. Menurut
Riyanto (2001), hutang obligasi terdir dari:
a. Obligasi Biasa
Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitur
dalam waktu-waktu tertentu, dengan tidak memandang apakah debitur
memperoleh keuntungan atau tidak.
b. Obligasi Pendapatan
Obligasi pendapatan adalah jenis obligasi di mana pembayaran bunga
hanya dilakukan pada waktu debitur atau perusahaan yang
mengeluarkan surat obligasi tersebut mendapatkan keuntungan.
c. Obligasi yang dapat ditukar
Convertible bond adalah obligasi yang memberikan kesempatan
kepada pemegang surat obligasi tersebut untuk ditukarkan dengan
saham dari perusahaan yang bersangkutan.
2. Hutang Hipotik
Hutang hipotik adalah pinjaman jangka panjang di mana kreditur diberi
hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar supaya bila debitur
tidak memenuhi kewajiannya, barang itu dapat dijual dan hasil dari hasil
penjualannya dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

15

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal

Struktur modal dalam penelitian ini diukur dari Debt to Equity ratio (DER)
dikarenakan DER mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total
hutang) dan total shareholder’s equity (total modal sendiri). Total debt merupakan
total liabilities (baik utang jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan
total shareholders’equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang
disetor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan
komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER
menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibanding dengan total modal
sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar
(kreditur). (Ang, 2006).
Dalam menentukan perimbangan antara besarnya utang dan jumlah modal sendiri
yang tercermin pada struktur modal perusahaan, maka perlu memperhitungkan
adanya berbagai faktor yang mempengaruhi debt to equity ratio (DER). Faktorfaktor yang mempengaruhi DER adalah sebagai berikut:
1. Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan didalam membayar hutang jangka pendek yang telah jatuh tempo.
Perusahaan yang dapat segera mengembalikan utang-utangnya akan mendapat
kepercayaan dari kreditur untuk menerbitkan utang dalam jumlah yang besar.
2. Struktur Aktiva
Struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan
jaminan (collateral value of assets). Brigham and Gapenski (1996) dalam

16

Nugroho (2006) menyatakan bahwa secara umum perusahaan yang memiliki
jaminan terhadap hutang akan lebih mudah mendapatkan hutang daripada
perusahaan yang tidak memiliki jaminan.
3. Price Earnings Ratio
Price Earnings Ratio (PER) merupakan perbandingan harga suatu saham
(market price) dengan earning pe share (EPS) dari saham yang bersangkutan.
Kegunaan dari PER adalah melihat bagaimana pasar menghargai kinerja
saham suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang tercermin oleh
EPS-nya. Semakin besar PER suatu saham maka menyatakan saham tersebut
semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya.

2.3 Penelitian Terdahulu

Sebagai pembanding, akan dikemukakan beberapa penelitian terdahulu yang
memiliki kemiripan konsep dengan penelitian ini, diantaranya :
1. Margaretha dan Aditya (2010), melakukan penelitian dengan judul FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Industri Manufaktur Di
Bursa Efek Indonesia. Metode pengumpulan sampel menggunakan Metode
purposive sampling, data yang digunakan adalah industri manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2005-2008 dengan sampel sejumlah 160
perusahaan (selama 4 tahun).
2. Riza Fatoni Hidayat (2013), melakukan penelitian dengan judul FaktorFaktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur
Di Bursa Efek Indonesia. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar diBEI periode 2007-2011. Data diperoleh dari

17

laporan keuangan perusahaan dan data dari ICMD (Indonesian Capital
Market Directory). Metode pengambilan sampel menggunakan purposive
samplingd dan metode analisis menggunakan regresi linier berganda.

2.4 Pengembangan Hipotesis

Bambang Riyanto (1995) menyatakan bahwa kebutuhan dana untuk aktiva lancar
pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek. Sehingga semakin likuid
suatu perusahaan, maka semakin tinggi penggunaan hutangnya. Nugroho (2006)
menemukan bahwa ada hubungan positif antara likuiditas perusahaan dengan
leverage. Dalam penelitian Ozkan, leverage mewakili struktur modal perusahaan.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut.
H1. Menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal
yang diproksikan dengan debt equity ratio.

Kaitannya dengan struktur modal, hipotesis pecking order memberi petunjuk
mengenai ekspektasi tanda yang diharapkan dari setiap variabel yang digunakan.
Dalam riset ini, terdapat tiga variabel yang digunakan. Ketiga variabel tersebut
yaitu likuiditas, struktur aktiva dan Price Earnings Ratio. Ketika perusahaan
memiliki proporsi aktiva berwujud yang lebih besar. Dengan demikian,
perusahaan akan mengurangi penggunaan hutangnya ketika proporsi aktiva
berwujud meningkat. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut.
H2.

Menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur
modal yang diproksikan dengan debt equity ratio.

18

Price Earnings Ratio (PER) merupakan perbandingan harga suatu saham (market
price) dengan earning per share (EPS) dari saham yang bersangkutan. Kegunaan
dari PER adalah melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu
perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang tercermin oleh EPS-nya. Semakin
besar PER suatu saham maka menyatakan saham tersebut semakin mahal terhadap
pendapatan bersih per sahamnya. Ang (2006) menyatakan bahwa peningkatan
PER yang dinilai oleh investor menunjukkan kinerja yang semakin baik, juga
berdampak semakin menarik perhatian calon kreditor. Semakin meningkat
perhatian kreditor terhadap perusahaan, maka sangat dimungkinkan jumlah utang
akan semakin meningkat. Peningkatan jumlah utang yang relatif lebih besar dari
modal sendiri akan meningkatkan PER. Pernyataan Ang tersebut konsisten
dengan penelitian oleh Fitrijanti dan Hartono (2002) , bahwa PER mempunyai
pengaruh positif terhadap struktur modal. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
H3

Menyatakan bahwa price earnings ratioberpengaruh positif terhadap
struktur modal yang diproksikan dengan debt equity ratio.

Menurut pecking order theory, perusahaan dengan tingkat keuntungan yang besar
memiliki sumber pendanaan internal yang lebih besar dan memiliki kebutuhan
untuk melakukan pembiayaan investasi melalui pendanaan eksternal yang lebih
kecil (Adrianto dan Wibowo, 2007). Dengan demikian, teori ini memprediksikan
profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

19

Adapun kerangka pemikiran yang memperlihatkan pengaruh kebijakan hutang
dan profitabilitas terhadap set kesempatan investasi, dapat dilihat dalam skema di
bawah ini :

Gambar 2.1
Desain Penelitian
Likuiditas

Struktur Aktiva

Price Earning Ratio

Struktur
Modal

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2009-2013. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode pusposive judgement sampling. Metode ini
adalah metode tipe pemilihan sampel secara tidak acak (non probabilitas) yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan kriteria tertentu. Kriteria yang harus
dipenuhi oleh sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan properti yang go-public di BEI tahun 2009-2013.
2. Tersedia laporan keuangan tahunan selama tahun 2009-2013.
3. Perusahaan memiliki periode akuntanasi yang berakhir pada 31 Desember.
4. Perusahaan menyajikan laporan keuangan dengan satuan rupiah, hal ini
dimaksudkan agar tidak mengganggu penelitian.
5. Perusahaan tersebut selama periode 2009-2013 mengeluarkan laporan keuangan
secara konsisten dan lengkap.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh perusahaan yang akan bisa dijadikan
sampel penelitian yaitu sebagai berikut:

21

Tabel 3.1
Sampel Penelitian
NO

PERUSAHAAN

KODE SAHAM

1

PT ADHI KARYA Tbk

ADHI

2

PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk

BSDE

3

PT CIPUTRA PROPERTY Tbk

CTRP

4

PT COWELL DEVELOPMENT Tbk

COWL

5

PT DUTA PERTIWI Tbk

DUTI

6

PT GOWA MAKASSARTOURISM DEVELOPMENT Tbk

GMTD

7

PT INDONESIA PARADISEPROPERTY Tbk

8

PT INDONESIA PRIMA PROPERTY Tbk

9

PT JAKARTA SETIABUDI INTERNASIONAL Tbk

10

PT LIPPO CIKARANG Tbk

LPCK

11

PT MODERNLAND REALTY Tbk

MDLN

12

PT SENTUL CITY Tbk

BKSL

13

PT SUMMARECON AGUNG Tbk

SMRA

INPP
MORE
JSPT

3.2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian berbasis pasar modal, sehingga data yang
digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara.
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan.Alasan menggunakan data sekunder dengan pertimbangan data ini
dapat diperoleh lebih mudah, lebih murah, dan mempunyai rentang waktu dan ruang
yang lebih luas.

Data sekunder diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD),
www.duniainvestasi.com, www.yahoofinance.com, dan www.idx.co.id. Jenis data

22

yang digunakan yaitu merupakan jenis data kuantitatif yaitu data yang bewujud
angka-angka yang kemudian diolah dan diinterprestasikan untuk memperoleh makna
dari data tersebut.

3.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah obyek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
(Arikunto, 2002). Sedangkan menurut Hadi (2004) mendefinisikan variabel sebagai
gejala yang bervariasi baik dalam jenis maupun dalam klasifikasi tingkatnya.
Variabel yang akan di ungkap dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen (X)
a. Likuiditas. Likuiditas dalam penelitian ini akan diproksikan dengan Curent
Ratio (CR). Curent Ratio (CR) adalah yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,.
Cureent ratio (CR) 

Aktiva lancar
Hutang lancar

Sumber: Santosa (2004:130)
b. Struktur aktiva. Struktur aktiva yang diberi simbol STA akan diukur dengan
menggunakan hasil bagi antara aktiva tetap dengan total aktiva.
Struktur aktiva 

Aktiva Tetap
Total aktiva

Sumber: Santosa (2004:130)

23

c. Price Earning Ratio (PER). Price Earning Ratio (PER) merupakan
perbandingan harga suatu saham (market price) dengan earning pe share
(EPS) dari saham yang bersangkutan.
Price Earning Ratio (PER) 

Harga pasar saham
Laba bersih per saham

Sumber: Santosa (2004:130)

2. Variabel Dependen (Y)
Struktur modal, merupakan kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen dalam
rangka memperoleh sumber dana sehingga dapat digunakan untuk aktivitas
operasional perusahaan.
Debt to Equity ratio (DER) 

Total Hutang
Total Equitas

Sumber: Santosa (2004:130)

3.4 Metode Analisis Data
Untuk menjelaskan kekuatan dan arah pengaruh beberapa variabel bebas atau
variabel penjelas (independent/ explanatory variabel) terhadap satu variabel terikat
(dependent variabel), teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model
regresi berganda atau Multiple Regression (Ghozali, 2006).

24

3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Statistik Deskriptif
Mengulas tentang data-data statistik dari masing-masing variabel seperti:
1. Mean, yaitu rata-rata dari nilai data penelitian
2. Standar deviasi, yaitu besarnya varians/ perbedaan nilai antara nilai data minimal
dan maksimal.
3. Nilai maksimum, yaitu nilai tertinggi dari data penelitian.
4. Nilai minimum, yaitu nilai terendah data penelitian.
Dalam penelitian ini akan diulas mengenai variabel total aktiva, total ekuitas, total
hutang, laba bersih, keuntungan per lembar saham dan harga penutupan per lembar
saham. Perhitungan data-data statistik dari masing-masing variabel tersebut
menggunakan program SPSS for Windows versi 17.0.

3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini juga dimaksudkan
untuk memastikan bahwa didalam model regresi yang digunakan tidak terdapat
multikolonieritas dan heteroskedastisitas serta untuk memastikan bahwa data yang
dihasilkan berdistribusi normal, serta tidak terjadinya autokorelasi (Ghozali, 2006).

1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F

25

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini
dilanggar maka model regresi dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang
ada.
Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menguji normalitas model regresi
tersebut yaitu dengan analisis grafik (normal P-P plot) dan analisis statistik
(analisis Z skor skewness dan kurtosis) one sample Kolmogorov-Smirnov Test,
dasar pengambilan keputusan untuk menentukan asumsi normalitas adalah:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Selain dengan menggungakan Normal P-Plot Regresion Of Standardzed
Residual, uji normalitas data juga menggunakan uji kolomogorov-smirnov.
Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z hitung dengan Z tabel
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika angka signifikan > taraf signifikan (α) 0,05 maka distribusi data
dikatakan normal.
2. Jika angka signifikan < taraf signifikan (α) 0,05 maka distribusi dikatakan
tidak normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal.

26

2. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada
koelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1. Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokoelasi. Dengan adanya
autokorelasi mengakibatkan penaksiran hasil tetap bias dan masih tetap konsisten
hanya saja tidak efisien. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya.
Model regregi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Autokorelasi diuji dengan cara melihat besarnya nilai D-W (Dubin-Waston)
sebagai berikut:
NILAI D-W
(4-DWL)

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 12 47

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA)

0 2 80

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan-Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan-Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia m.anas

0 0 109

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112