Manajemen Pennyiaran Manajemen Penyiaran .1 Manajemen

11 hingga permainan yang menggugah rasa humor. Beragam teknologi komunikasi digunakan, mulai surat biasa, SMS, telepon langsung hingga email. Selain menggoda karena iming-iming hadiah, acara interaktif juga mampu menghadirkan minat untuk setia mendengarkan siaran tersebut dari diri pendengar. Dalam kemasan yang modern, program siaran ini dikenal pula dengan sebutan infotaiment. 4. Diskusi Publik Bagi kalangan pendengar dewasa, radio menjadi arena untuk menyampaikan gagasan dan kritik terhadap situasi sosial, ekonomi, dan politik. Perencanaan siaran yang cerdik menangkap peluang ini dengan menyuguhkan beragam acara debat seputar masalah kesehatan, seksualitas, isu narkoba, dinamika politik elit, problem lingkungan hidup dan penataan kota. Dari uraian format siaran di atas maka format program radio secara umum dibedakan atas jenis unsur-unsur yang mendukungnya yaitu musik, informasi, dan penyiar. Beberapa mutasi dilakukan oleh pihak radio dengan melakukan perubahan format siaran untuk adaptasi dalam persaingan radio di kota Salatiga. Perubahan format siaran itu meliputi perubahan program dan format lagu di radio tersebut. Hal ini dilakukan pihak radio untuk tetap menjaga persaingan dengan radio lain yang semakin kompetitif. 2.3 Manajemen Penyiaran 2.3.1 Manajemen Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. DR Terry, Leslie, 2003:1

2.3.2 Manajemen Pennyiaran

Manajemen penyiaran adalah manajemen yang diterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola siaran. Ini berarti, manajemen 12 penyiaran sebagai motor penggerak organisasi dalam usaha pencapaian tujuan bersama melalui penyelenggaran siaran. Pada dasarnya proses perencanaan, produksi dan menyiarkan siaran merupakan proses transformasi yang ada dalam manajemen memiliki tahapan- tahapan pelaksanaan. Tahapan manajemen inilah yang harus disinkronkan dengan tahapan proses penyiaran dan setiap langkah harus selalu berorientasi kepada tujuan yang hendak dicapai. Dalam pengelolaan manajemen penyiaran, tiap tahap kegiatan sudah ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan. Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen tidak professional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila terjadi, maka pihak khalayak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga dirugikan. Wahyudi, 1994:46 1. Perencanaan Dalam dunia penyiaran, perencanaan merupakan unsur yang sangat penting karena siaran memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat Wahyudi, 1994:70. Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan pelaksanaan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindakan dalam pelaksanaan di lapangan. Dapat pula dikatakan bahwa pimpinan harus mengetahui secara pasti tujuan jangka panjang, untuk kemudian rencana jangka panjang menengah dan di atas perencanaan jangka panjang menengah ini pula, ia harus menentukan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek harus dirinci berdasarkan skala prioritas, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan secara bertahap serta terencana melaksanakan tahap-tahap berikutnya sampai tujuan jangka pendek itu dapat tercapai sepenuhnya, perlu diadakan evaluasi untuk menyempurnakan langkah selanjutnya. Wahyudi, 1994:71 13 Pada sebagian besar media penyiaran, rencana tersebut sudah tercantum pada anggaran dasar dan anggaran rumah ADRT, perusahaan yang biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Falsafaf filosofi stasiun penyiaran: yang memuat peran yang ingin dicapai suatu stasiun penyiaran di tengah masyarakat serta tanggung jawabnya kepada publik, pemasang iklan dan karyawan. b. Rincian kegiataan job description: memuat tanggung jawab setiap posisi yang ada pada suatu media penyiaran dan hubungan berbagai posisi itu satu sama lainnya serta garis komando di antara posisi itu. c. Operasional stasiun: menjelaskan bagimana stasiun penyiaran beroperasi, peran dan tanggung jawab setiap departemen serta hubungan antara satu departemen dengan departemen lainnya atau individu dengan individu lainnya. d. Peraturan stasiun penyiaran: yaitu hal-hal yang mengatur berbagai ketentuan seperti jam kerja, pakaian, konsumsi, cuti, izin, kerja sampingan, dan sebagainya. 2. Pengorganisasian Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan mereka dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan. Dengan demikian, organisasi terdiri dari dua jenis, yaitu bagian dan hubungan. Menurut Willis dan Aldridge 1991 stasiun penyiaran pada umumnya memiliki empat fungsi dasar dalam struktur organisasinya yaitu: a. Bagian teknik: bertanggung jawab untuk menjaga kelancaran siaran. Suatu siaran tidak akan dapat mengudara tanpa adanya peralatan siaran yang memadai. Bagian teknik dipimpin oleh seorang kepala teknik yang bertugas melakukan koordinasi antara kelompok teknisi yang terdapat pada stasiun penyiaran. 14 b. Bagian program: stasiun penyiaran memiliki tugas utama menyediakan berbagai acara yang akan disuguhkan kepada audien. Acara itu dapat diproduksi sendiri, diproduksi pihak lain atau membeli program yang ditawarkan pihak lain. c. Bagian pemasaran atau penjualan sale-marketing: bertugas untuk menjual program kepada pemasang iklan. Staf bagian penjualan akan selalu berkoordinasi dengan bagian program. Kerja sama kedua bagian ini akan menghasilkan berbagai kesepakatan untuk mengatur waktu siaran yang biasanya sangat rinci yang dihitung berdasarkan detik. 3. Pengarahan dan Memberi Pengaruh Fungsi mengarahkan directing dan memberikan pengaruh atau mempengaruhi influencing tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Fungsi pengarahan diawali dengan motivasi karena para manajer tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan dimotivasi untuk bersedia mengikutinya. Morissan, 2008:154 a. Motivasi: keberhasilan stasiun penyiaran dalam mencapai tujuannya terkait sangat erat dengan tingkatan atau derajat kepuasan karyawan dalam memenuhi kebutuhannya. Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan, maka kemungkinan semakin besar karyawan memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun penyiaran bersangkutan. b. Komunikasi: faktor yang sangat penting untuk dapat melaksanakan fungsi manajemen secara efektif. Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan agar karyawan mengetahui atau menyadari tujuan dan rencana stasiun penyiaran agar mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. c. Kepemimpinan: merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan 15 sasaran. Pemimpin yang berhasil atau sering disebut dengan pemimpin yang efektif mempunyai sifat-sifat atau kualitas tertentu yang diinginkan seperti karisma, berpandangan ke depan, dan keyakinan diri. d. Pelatihan: perusahaan memilih karyawan biasanya karena mereka memiliki pengalaman atau latar belakang dan keahlian untuk melaksanakan suatu tanggung jawab tertentu. Namun demikian, karyawan tetap membutuhkan pelatihan karena berbagai alasan, misalnya pembelian peralatan baru dan penerapan prosedur baru pada stasiun penyiaran. 4. Pengawasan Menurut Fayol dalam Wahyudi 1994:92, pengawasan adalah pengujian, apakah berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dengan intruksi yang telah diberikan, dan dengan prinsip-prinsip yang telah digariskan. Dalam dunia penyiaran, akan lebih tepat bila sistem dilakukan secara pengendalian oleh semua pimpinan di setiap tingkatan. Hal ini mengingat output siaran memiliki dampak sangat luas di masyarakat. Dengan kata lain, pengawasan preventif jauh lebih tepat untuk diterapkan. Kesalahan dapat diketahui secara dini dan diperbaiki sebelum materi itu disiarkan, akan jauh lebih baik bila kesalahan itu diketahui saat materi itu sedang disiarkan. Wahyudi, 1994:97. Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang dapat diukur agar pengawasan dapat berjalan secara efektif. Menurut Morissan 2008:160, ada dua konsep utama untuk mengukur prestasi kerja manajemen stasiun penyiaran yaitu efesiensi dan efektivitas. a. Efesiensi: kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Seorang manajer yang efisien adalah seseorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi hasil, produktivitas, performance dibanding masukan-masukan tenaga kerja, bahan, uang, peralatan, dan waktu yang digunakan. 16 b. Efektivitas: merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer yang efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

2.4 Format Siaran