MEDIA DEVELOPMENT OF CARTOON MOVIE ON ECONOMICS IN SENIOR HIGH SCHOOL PENGEMBANGAN MEDIA FILM KARTUN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

ABSTRACT

MEDIA DEVELOPMENT OF CARTOON MOVIE ON ECONOMICS
IN SENIOR HIGH SCHOOL

By
FATMA ROSSA

This research aimed to develop learning media in the form of cartoon movies in
economics of class X Senior High School and tested the effectiveness of film
media by comparing the pre test and post test average score of learning result
between experimental class and control class.
This research began with need assessment, the development of learning media and
product test on students of class X of odd semester of State Senior High School I
Buay Bahuga Academic Year 2013/2014. The product test was conducted by
using experimental design on class X1 as treatment class and class X2 as control
class.
From the result of research development, it can be concluded: (1) the result of
need assessment made the writer to develop cartoon movie media in economics,
(2) economics learning in experimental class which was given treatment by using
cartoon movie media was more effective than control class which was not given

cartoon movie media, (3) The result of t-test count it was gained that t count > t
table or 5,492 > 2,052, the result of counting was by using effectiveness formula
that showed the result higher than 1 namely 2,024, and the result of
accomplishment analysis of classical learning on experimental class was 77,70%
and control class was 51,85%. Based on the result of t test, the effectiveness
formula and classical accomplishment comparison that cartoon movie media on
economics in Senior High School could be stated effective.

Key words : development, cartoon movie media, economics

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA FILM KARTUN PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI DI SMA
Oleh
FATMA ROSSA

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbentuk
film kartun pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA serta menguji efektifitas
media film dengan membandingkan rata-rata nilai pre-test dan rata- rata post-test

hasil belajar ekonomi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Penelitian ini diawali dengan need asessment, pengembangan media pembelajaran
dan pengujian produk pada peserta didik kelas X semester ganjil SMA Negeri I
Buay Bahuga Tahun Ajaran 2013/2014. Pengujian produk dilakukan dengan
desain eksperimen pada kelas X1 sebagai kelas perlakuan dan kelas X2 sebagai
kelas kontrol.
Hasil penelitian pengembangan dapat disimpulkan: (1) hasil need assesment
mengggah peneliti untuk mengembangan media film kartun pada mata pelajaran
ekonomi, (2) pembelajaran ekonomi pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan menggunakan media film kartun lebih efektif dari pada kelas konrol yang
tidak menggunakan media film kartun, (3) Hasil perhitungan uji t, rumus
efektifitas dan perbandingan ketuntasan klasikal menunjukan bahwa media film
kartun pada mata pelajaran ekonomi di SMA dapat dikatakan efektif.

Kata kunci: Ekonomi. media film kartun. pengembangan,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gunung Sugih Lampung Tengah pada
tanggal 31 Desember 1989. Penulis adalah anak pertama dari

empat bersaudara pasangan Bapak Imam Handoko dan Ibu
Rostinaja.
Pendidikan Formal yang pernah ditempuh:
1. Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 2 Bumi Harjo, Bahuga, Way kanan yang
diselesaikan pada tahun 2001.
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 1 Buay
Bahuga Way Kanan yang diselesaikan pada tahun 2004.
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2007.
4. Pedidikan S1 di Universitas Negeri Lampung pada jurusan Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Pada Tahun 2011 Penulis menyelasaikan Studi S1 dan pada tahun yang sama
penulis bekerja di PT nolan sebagai bendahara umum perusahaan. Tahun 2013
penulis melanjutkan pendidikan pascasarjana program studi Pendidikan IPS
Universitas Lampung.

MOTO

No disaster strikes except by permisision of Allah and whoever believes in Allah ,

“Allah” Will

guiede his heart and Allah is all knowing of all things (At-

Taghabun: 11)

Jagalah hati dari bersemainya bibit-bibit kesombongan dan kedengkian, sebab jika
bibit-bibit seperti itu tumbuh maka lambat laun hati kita akan mati (Aa. Gym)

Tiga tugas utama kita sebagai kekasih Tuhan adalah meminta kepada Tuhan,
memantaskan diri dan menerima dengan ketulusan hati (Mario Teguh)

Tuhan mungkin tidak pernah mengabulkan doa kita, tapi Tuhan memberi kita
pentunjuk dan jalan untuk mendapatkanya (John Savique Capone)

PERSEMBAHAN
Dengan Memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas izin dan ridha-Nya
lah karya kecilku ini ku persembahkan kepada untuk orang-orang tercinta
kedua orang tuaku tercinta,
bapak Imam Handoko S.Pd dan ibu Rostinaja S.Pd yang selalu memberikan doa

dalam setiap sujudmu dan kasih sayangmu yang telah memberikan
kekuatan dalam setiap langkahku dalam mencapai impian
dan harapanku.
Adik-adikku tersayang Gatra Agnesia S.Pd, Muhamad Iskandar Wijaya S.Kom
Septa Imelfa, Kukuh Al Akbar, yang selalu mendoakanku dan menjadi semangat
dalam hidupku.
Seseorang yang menemaniku yang dikirim Allah di dalam hidupku bapak guru
Imam Hakim S.Pd.
Teman-teman seperjuanganku yang selama ini selalu menemaniku.
Para pendidikku yang kuhormati terimakasih atas semua ilmu yang telah
diberikan.
Almamater tercinta Universitas Lampung.

SANWACANA

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia yang tercurah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Pengembangan Media Film Kartun Pada Mata Pelajaran
Ekonomi di SMA” ini penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan motivasi dan saran yang
diberikan dari semua pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., Direktur Program Pascasarjana Universitas
Lampung, juga selaku pembahas 1 yang memberikan banyak dorongan dan
motivasi.
2. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Dr. H Pargito, M.Pd, Ketua Program Studi Magiter Pendidikan IPS
Universitas Lampung, Juga Selaku Pembimbing 1 yang dengan sabar dan
murah hati membimbing dan mengajarkan penulis.
4. Bapak Dr. R. Gunawan S, S.Pd SE, M.M, Sekertaris Program Studi Magister
Pendidikan IPS Universitas Lampung, Juga selaku pembimbing 2, terimakasih

atas segala motivasi dan dukungan semoga bapak segera diberikan kesehatan
amin.
5. Dr. H. Darsono. M.Pd, selaku pembahas 2 yang telah banyak membantu

memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis.
6. Dr Eddy Purnomo M.Pd, selaku ahli materi pembelajaran
7. Romdhi Fatkhur Rozi S.Sos M.Med, selaku ahli media pembelajaran film
Kartun.
8. Seluruh Bapak Ibu/Ibu dosen pengampu pada Program Studi Magister
Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.
9. Ibu Rosmaini Sipayung S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Buay
Bahuga Way Kanan.
10. Ibu Cik Lay selaku guru bidang studi ekonomi yang telah membantu
mengumpulkan data Penelitian serta staf pengajar SMA Negeri 1 Buay
Bahuga Way Kanan.
11. Bapak Ibuku tercinta Imam Handoko S.Pd dan Rostinaja S.Pd.
12. Adik-adikku Gatra Agnesia S.Pd, Septa I Melfa, dan Kukuh Al Akbar
13. Seseorang yang selalu memberikanku semangat dan mendengarkan segala
keluh kesahku Imam Hakim S.Pd.
14. Sahabatku Irma Husni S.Pd, Rahmi Fitrina S.Pd, Merita Sagita M.Pd, Dwi
Febriani S.Pd, Restia Nilandari S.Pd, Astri Mareta S.Pd.
15. Rekan-rekan seperjuangan Magister Pendidikan IPS angkatan 2012 Roseana,
Tri Darma, Iffatul Faizah, Kak Desi, Degen, Arlen, Kak Lilian, kak Iceu, ibu
Sumarti, ibu Maryani, Ibu Retno, Ibu Fatma, Ibu Hurus, Ibu Siti, Ibu Sofi Ibu

Fau, Ibu Iin, Ibu Meri, Ibu Novi, Ibu Dewi, Ibu April, Ibu Rita, Ibu Cherli,

Inayah, Aprila, Titik Jenik, Dheboks, Heri, Into, Putut, Sidik, Fajar, Febra,
Bpk Waluyo, Bpk Wardaya, Adk Wardani, Bpk Wartoyo, Bpk Wahyudin,
Bpk Dadang, Bpk Asrin, Bpk Ignatius, Bpk Samsi, Kak adi, Bpk Hardian.
16. Almarhum sahabat kami Magister Pendidikan IPS 2012 tercinta Bapak Padri.
17. Teman-teman Mahasiswa Magister Pendidikan IPS Fkip Universitas
Lampung.
18. Murid-murid Kelas X SMA Negeri 1 Buay Bahuga Way Kanan yang banyak
membantu dalam penelitian ini.
19. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Demikianlah semoga karya ini bermanfaat bagi semua, akhir kata dengan
kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih.

Bandar Lampung,

Penulis
Fatma Rossa


Februari 2014

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL......................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR..................................................................................

vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah....................................................................


8

1.3 Pembatasan Masalah...................................................................

8

1.4 Rumusan Masalah.......................................................................

9

1.5 Tujuan Pengembangan................................................................

9

1.6 Spesifikasi Produk Yang dikembangkan.....................................

10

1.7 Manfaat Pengembangan..............................................................


11

1.7.1 Manfaat Teoritis.................................................................
1.7.2 Manfaat Praktis...................................................................

11
11

1.8 Definisi Istilah.............................................................................

11

1.9 Ruang lingkup.............................................................................

12

1.9.1 Ruang Lingkup Objek........................................................
1.9.2 Ruang Lingkup Tempat Penelitian.....................................
1.9.3 Ruang Lingkup Ilmu..........................................................

12
12
12

1.10 Sistematika Penulisan................................................................

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

i

2.1. Teori Pembelajaran.....................................................................

15

2.1.1 Hakikat Belajar..................................................................
2.1.2 Teori Belajar Behaviorisme...............................................
2.1.3 Teori Belajar Kognitivisme...............................................
2.1.4 Teori Belajar Kontruktivisme............................................

15
20
22
24

2.2. Hasil Belajar...............................................................................

26

2.3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial......................................

28

2.4. Pembelajaran Ekonomi di Tingkat SMA/MA...........................

33

2.5. Media Pembelajaran...................................................................

41

2.5.1 Pengertian, Landasan, dan Ciri-ciri Media........................
2.5.2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran.........................
2.5.3 Macam-macam Mekanisme Pemilihan dan
Pengembangan Media.......................................................

41
45

2.6. Media Film Kartun.....................................................................

49

2.7. Pengembangan Media Pembelajaran Film Kartun....................

53

2.8. Pembuatan Me dia Film Kartun Animasi Menggunakan
Adobe Flash Pro CS6.................................................................

56

2.9 Kerangka Fikir............................................................................

61

2.10. Penelitian Yang Relevan..... ....................................................

63

48

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Pengembangan ......................................................

65

3.2. Tempat dan Waktu Pengembangan.........................................

67

3.3. Langkah Pengembangan.........................................................

67

3.3.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi.............................
3.3.2 Perencanaan..................................................................
3.3.3 Pengembangan Produk Awal..........................................
3.3.4 Uji Pendahuluan.............................................................
3.3.5 Revisi Terhadap Produk Utama......................................
3.3.6 Uji Coba Utama.............................................................
3.4 Pengembangan Instrumen.......................................................

ii

67
68
70
72
75
75
76

3.4.1 Intrumen Wawancara......................................................
3.4.2 Instrumen Observasi Kelas...............................................
3.4.3 Instrumen Hasil Belajar.....................................................

76
77
77

3.5. Populasi dan Sample................................................................

77

3.6. Teknik Analisis Data..................................................................

78

3.7. Data Penelitian........................................................................

80

3.8. Teknik Pengumpulan Data......................................................

81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Pengembangan ................................................

84

4.1.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi.............................

84

4.1.2 Perencanaan.......................................................................

87

4.1.3 Pengembangan Media Film Kartun pada Mata Pelajaran
Ekonomi............................................................................
4.1.3.1 Menganalisis Tujuan Pembelajaran.......................
4.1.3.2 Melakukan Analisis Pembelajaran........................
4.1.3.3 Mengidentifikasi Tingkah Laku Awal
Karakteristik siswa................................................
4.1.3.4 Pengembangan Tes Acuan Patokan.......................
4.1.3.5 Pengembangan Strategi Pembelajaran..................
4.1.3.6 Mengembangan dan Memilih Media
Pembelajaran.........................................................
4.1.4 Uji Coba Pendahuluan...................................................

91
91
93
94
96
97
98
106

4.1.4.1 Hasil Uji oleh Ahli Materi..................................
4.1.4.2 Hasil Uji Ahli Media Film..................................
4.1.4.3 Hasil Uji Individu (Guru Ekonomi).....................

106
109
111

4.1.5 Revisi Produk Media Film Kartun pada Mata Pelajaran
Ekonomi .......................................................................

114

4.1.6 Uji Coba Lapangan.......................................................

114

4.2. Pembahasan................................................................................

119

4.3. Keungulan Produk Hasil Pengembangan...................................

126

4.4. Keterbatasan Penelitian..............................................................

127

iii

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................

128

5.2 Implikasi .....................................................................................

129

5.3.Saran-saran .................................................................................

129

LAMPIRAN

iv

DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Nilai Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
X SMA Negeri 1 Buay Bahuga Way Kanan Tahun Ajaran
2012/2013..........................................................................................
3
2.1 Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kelompok Mata
Pelajaran wajib..................................................................................

35

2.2 Kompetensi Inti Ekonomi dan Kompetensi Dasar SMA Kelas X
Berdasarkan Kurikulum 2013.........................................................

36

2.3 Kompetensi Inti Ekonomi dan Kompetensi Dasar SMA Kelas XI
Berdasarkan Kurikulum 2013........................................................

38

2.4 Kompetensi Inti Ekonomi dan Kompetensi Dasar SMA Kelas XII
Berdasarkan Kurikulum 2013.......................................................

40

3.1 Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Media
Pembelajaran Film Kartun pada Mata Pelajaran Ekonomi...............

69

3.2 Kisi-kisi Reviu oleh Ahli Materi....................................................

72

3.3 Kisi-kisi Reviuw oleh Ahli Media Pembelajaran Film.....................

73

3.4 Tabel Kisi-kisi Reviu oleh Guru Mata Pelajaran.............................

74

3.5 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......................................

77

4.1 Pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar..........................

88

4.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pengembangan...........

92

4.3 Hasil Reviu Ahli Materi....................................................................

106

4.4 Hasil Reviu Ahli Media Pembelajaran Film....................................

109

4.5 Hasil Reviu Uji Individu (Guru Ekonomi)......................................

111

4.6 Hasil Belajar siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……

116

v

4.7 Ketuntasan Klasikal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen 118
dan Kelas Kontrol………………………………………………

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Kerucut Pengalaman Dale .......................................................

54

3.1 langkah-Langkah Pengalaman Metode Reseach And
Development (RND) Borg and Gall .......................................

66

3.2 Desain Pengembangan Dick and Carey ..................................

71

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan yang
mengintegrasikan konsep-konsep ilmu sosial untuk tujuan membentuk warga
negara yang memiliki kompetensi baik sebagai pribadi maupun sebagai warga
masyarakat. IPS sebagai program pendidikan di sekolah harus dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kehidupan keseharian siswa. Tujuan dari
pendidikan ilmu pengetahuan sosial adalah untuk mendidik dan memberi bekal,
minat, kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat,
minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.

Salah satu rumpun mata pelajaran IPS yaitu ekonomi, ilmu ekonomi adalah studi
tentang langkanya sumber sumberdaya dan bagaimana memanfaatkan sumberdaya
yang terbatas untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas.
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA,
ekonomi pada jenjang pendidikan SD dan SMP dimasukkan pada rumpun
pelajaran IPS, karena itu dalam pembelajaran ekonomi harus disesuaikan dengan
tingkat perkembangan psikologi siswa.

2
Guru bukan satu-satunya sumber belajar bagi siswa dan tidak hanya berperan
sebagai pengajar yang memberikan informasi kepada siswa, tetapi guru harus
berperan sebagai koordinator, fasilatator, dan motivator bagi upaya belajar siswa
dalam menggunakan berbagai sumber belajar yang dikembangkan bersama antar
guru dan siswa (Sukadi, 2003: 6) sesuai dengan minat, bakat, dan tarap
perkembangan siswa. Guru dalam pembelajaran selayaknya dapat memanfaatkan
sumber belajar yang sesuai dengan taraf perkembangan siswa,

namun pada

kenyataanya sumber belajar yang berada disekolah sudah cukup beragam tetapi
kurang dapat memberikan kontribusi yang sigifikan dalam

membentuk

keterampilan sosial siswa. Keadaan ini juga tampak dalam pembelajaran ekonomi
di SMA Negeri 1 Buay Bahuga sumber yang ada belum sesuai dengan minat,
bakat, dan tarap perkembangan siswa, padahal sumber belajar yang tepat
berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar siswa. Media pembelajaran masih
terbatas dan pemanfaatannya pula belum maksimal.

SMA Negeri 1 Buay Bahuga berada di Desa Bumi Harjo Kecamatan Buay
Bahuga, Kabupaten Way Kanan, memiliki visi “Berprestasi, terampil, dan
bertanggungjawab”. Penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Buay Bahuga
tentunya mengarah pada proses pencapaian tujuan pembelajaran yaitu
meningkatkan mutu pendidikan agar dapat menghasilkan siswa yang berprestasi.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di SMA Negeri
1 Buay Bahuga Way Kanan, diketahui bahwa minat belajar siswa kelas X SMA
N 1 Buay Bahuga saat mengikuti mata pelajaran ekonomi termaksuk rendah.
Indikasi rendahnya minat tersebut dapat diketahui dari rendahnya hasil belajar
ekonomi siswa kelas X semester genap tahun ajaran 2012/2013, sebagai berikut.

3
Tabel 1.1 Nilai Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Buay Bahuga Way Kanan Tahun Ajaran 2012/2013
Nilai
Jumlah Siswa
0-67
≥ 68
X1
15
7
22
X2
13
9
22
X3
14
8
22
X4
16
7
23
Siswa
58
31
89
%
65,16%
34,84%
100%
Sumber: Data guru mata pelajaran ekonomi semester genap Tahun Ajaran
2012/2013 SMA Negeri 1 Buay Bahuga Way Kanan
Kelas

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat diketahui bahwa sebagian besar hasil belajar pada
mata pelajaran ekonomi tergolong rendah, karena siswa yang memperoleh nilai di
atas Kriteria Kelulusan Minimum (KKM) dengan skor 68 ke atas ada sebanyak 31
siswa dari 89 siswa atau sebanyak 34,84% artinya hanya sebesar 34,84% yang
dapat mencapai daya serap materi pelajaran sedangkan 65,16% atau sebanyak 58
siswa belum mencapai daya serap minimal. Hal ini didukung oleh pendapat
Djamarah, (2006: 18) apabila pelajaran kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka
persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.
Kondisi hasil belajar peserta didik yang dikemukakan di atas merupakan
tantangan bagi guru. Sebaiknya guru mengetahui hal yang mempengaruhi hasil
belajar, dalam hal ini minat diidentifikasi menjadi salah motor penggerak untuk
dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Minat dapat diartikan
kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan
seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu. Di SMA
Negeri 1 terlihat minat belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi rendah hal
ini terlihat dari beberapa ciri seperti beberapa siswa kurang memperhatikan
penjelasan guru, siswa pasif, banyak siswa yang mengantuk, bahkan penggunaan
metode belajar yang berfariasi pun masih kurang meningkatkan minat belajar
siswa.

4
Siswa yang berminat terhadap pelajaran ekonomi akan mempelajari pelajaran
ekonomi dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti
penyajian pelajaran ekonomi, dan bahkan dapat menemukan kesulitan–kesulitan
dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan karena adanya daya tarik yang
diperoleh dengan mempelajari ekonomi. Rendahnya minat belajar yang ahirnya
berdampak pada hasil belajar siswa diidentifikasikan disebabkan oleh pemilihan
media pembelajaran yang kurang tepat. Dalam hal ini guru mungkin kurang atau
tidak memanfaatkan sumber belajar secara optimal. Guru dalam menyampaikan
pembelajaran sering mengabaikan penggunaan media, padahal media itu berfungsi
untuk meningkatkan minat belajar siswa dan pada gilirannya akan meningkatkan
mutu pendidikan siswa.
Bagi siswa kelas X (sepuluh) SMA Negeri 1 Buay Bahuga, mata pelajaran
ekonomi dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit. Penyebab
kesulitan tersebut antara lain berupa banyaknya kompetensi yang harus dikuasai
siswa dalam satu semester. Sementara jam pelajaran yang dialokasikan hanya 2
jam pelajaran perminggu. Meskipun pada tingkat sebelumnya siswa telah
mendapatkan pengetahuan awal tentang konsep-konsep ekonomi, namun
kebanyakan dari mereka telah lupa. Selain itu, mereka merasa sulit memahami isi
materi yang ada karena mereka tidak memiliki minat belajar yang baik pada mata
pelajaran ekonomi meskipun guru telah mencoba beberapa metode pembelajaran
dan beberapa media pembelajaran akan tetapi pada saat evaluasi, nilai yang
didapatkan siswa kurang memuaskan. Lebih lanjut lagi, dari wawancara dengan
beberapa siswa diketahui bahwa siswa berangapan pelajaran IPS membosankan
padahal pelajaran IPS merupakan ilmu yang memerlukan pendekatan yang lebih

5
nyata dikehidupan siswa sehingga siswa dapat mengaplikasikan ilmunya di
kehidupan sehari-hari.
Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting
dalam proses pembelajaran disekolah. Pemakaian media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dimaksutkan untuk mempertinggi daya cerna siswa terhadap
informasi atau materi pembelajaran yang diperlukan. Oleh karena itu, penyedikan
media pembelajaran menjadi salah satu tanggungjawab guru.

Media adalah bagian yang tidak dipisahkan dari proses pembelajaran demi
tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah
pada

khususnya atau dengan kata lain diartikan segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Menurut Hamalik,
(2004: 16-18) pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.

Berbagai inovasi pendidikan baru-baru ini bermunculan. Terdapat banyak sekali
kesempatan untuk melakukan inovasi-inovasi dalam penggunaan sumber dan
media pembelajaran. Hal tersebut merupakan tantangan bagi guru untuk
menemukan sumber dan media pembelajaran ekonomi yang menarik dan dekat
dengan keseharian hidup peserta didik.

6
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang
kemampuan berfikir secara kognitif afektif dan psikomotor siswa adalah film.
Film dapat merangsang daya ingat siswa dan mengobati kejenuhan siswa. Contoh
dari jenis film yaitu film kartun, pemilihan film kartun sebagai jenis film
dikarenakan kartun lebih menarik dan membawa suasana baru sehingga
pembelajaran menjadi menyenangkan. Film kartun yang ditonton siswa dapat
meningkatkan daya ingat siswa sehingga dapat membantu siswa dalam
memahami konsep dasar. Namun, media film pada mata pelajaran ekonomi belum
ditemukan atau dimiliki oleh SMA Negeri 1 Buay Bahuga.

Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas untuk setiap tingkatan dan jenjang pendidikan, yang isinya dekat dengan
kehidupan keseharian manusia antara lain yaitu usaha pemanfaatan media belajar
film kartun. Media film kartun atau disebut juga film animasi termasuk jenis
media visual audio, karena terdapat gerakan gambar dan suara. Menurut Sudrajat
(70: 2010), pembelajaran audio visual didefinisikan sebagai produksi dan
pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan
pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada
pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis. Menurut Furoidah (26: 2009),
media animasi pembelajaran merupakan media yang berisi kumpulan gambar
yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi
dengan

audio

sehingga

berkesan

hidup

serta

menyimpan

pesan-pesan

pembelajaran. Media animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai perangkat ajar
yang siap kapan pun digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.

7
Alasan dipilihnya media film kartun, karena media ini sangat menarik dalam
kehidupan siswa, terutama siswa yang dalam masa transisi dari anak-anak menuju
remaja dan akhirnya dewasa yang sedang mencari jati diri dengan cara mencari
inspirasi dari berbagai sumber belajar yang ada disekitarnya, termaksut film.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA karena pada masa SMA
merupakan masa peralihan menuju remaja. Menurut Hamalik (2002: 117) periode
masa remaja yaitu periode masa permulaan pubertas dengan kedewasaan yang
secara kasar antara usia 14-25 tahun untuk laki-laki antara usia 12-21 tahun untuk
anak perempuan. Pada masa awal SMA tersebut siswa memerlukan suatu media
yang membangkitkan minat, serta sesuai dengan trend yang sedang marak di
kalangan remaja seperti animasi.

SMA Negeri 1 Buay Bahuga guru masih menggunakan media pembelajaran
konvensional seperti media grafis, media gambar diam sedangkan media
pembelajaran

berbasis

kontekstual

berbasis

informasi

teknologi

masih

minim/jarang digunakan bahkan media audio visual diam dan media film
pembelajaran IPS masih belum tersedia.
Oleh karena itu penulis beranggapan perlu adanya pengembangan media
pembelajaran film kartun yang menarik dan inspiratif. Media film kartun
diharapkan dapat menarik minat belajar siswa dan memahami konsep dasar dan
menangkap konsep pelajaran di dalamnya sehingga pemahaman mereka akan isi
materi pelajaran ekonomi dan hasil belajar siswa akan meningkat. Uraian tersebut
melatarbelakangi penulis mengambil judul penelitian “Pengembangan Media Film
Kartun pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA”.

8
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi rendah hal ini terlihat
dari beberapa ciri seperti beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan
guru, siswa pasif, banyak siswa yang mengantuk, penggunaan metode belajar
yang berfariasi pun masih kurang meningkatkan minat belajar siswa.
2. Wawancara dengan beberapa siswa diketahui bahwa siswa berangapan
pelajaran IPS membosankan.
3. Penggunaan model pembelajaran sudah cukup berfariasi namun penggunaan
media belajar belum berfariatif sehingga menimbulkan kejenuhan siswa.
4. Guru di SMA Negeri 1 Buay Bahuga masih menggunakan media
pembelajaran konvensional seperi media grafis, media gambar diam
sedangkan media pembelajaran kontekstual berbasis informasi teknologi
masih minim/jarang digunakan bahkan media audio visual diam dan media
film pembelajaran IPS masih belum tersedia.
5. Penggunaan sumber belajar dan media di SMA Negeri 1 Buay Bahuga masih
kurang bervariatif dan menarik.

1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini
hanya difokuskan dua hal pokok sebagai berikut.
1. Analisis kebutuhan pembelajaran ekonomi kelas X (sepuluh) semester ganjil
SMA Negeri 1 Buay Bahuga.

9
2. Pengembangan film kartun sebagai media belajar untuk meningkatkan hasil
belajar ekonomi.
3. Efektifitas penggunaan media film kartun pada mata pelajaran ekonomi di
kelas X (sepuluh) semester ganjil SMA Negeri 1 Buay Bahuga.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah diatas, maka pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimanakah analisis kebutuhan pembelajaran ekonomi kelas X (sepuluh)
semester ganjil SMA Negeri 1 Buay Bahuga?
2. Bagaimanakah pengembangan media film kartun sebagai media pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
3. Bagaimanakah Efektifitas penggunaan media film kartun pada mata pelajaran
ekonomi di kelas X (sepuluh) semester ganjil SMA Negeri 1 Buay Bahuga?

1.5 Tujuan Pengembangan
Berdasarkan pada rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian
pengembangan ini sebagai berikut.
1. Menganalisis kebutuhan pembelajaran ekonomi kelas X (sepuluh) semester
ganjil SMA Negeri 1 Buay Bahuga.
2. Menghasilkan produk berupa film kartun yang dapat meningkatnya hasil
belajar siswa.
3. Menganalisis Efektifitas penggunaan media film kartun pada mata pelajaran
ekonomi di kelas X (sepuluh) semester ganjil SMA Negeri 1 Buay Bahuga.

10
1.6 Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang dikembangkan dalam karya ilmiah ini berupa media film kartun
yang memuat konsep-konsep mata pelajaran ekonomi kelas X (sepuluh) semester
1. Adapun spesifikasi film kartun pada mata pelajaran ekonomi sebagai produk
pengembangan sebagai berikut.
1. Unsur visual
a) Pemain/tokoh kartun
Pemain/tokoh kartun adalah orang yang tampil dalam film.
b) Setting
Seting merupakan tempat dimana terjadinya kejadian/adegan berlangsung.
c) Properties
Properties

merupakan

segala

benda/perlengkapan

untuk

melengkapi,

memperindah, dan memberikan ciri pada set dimana set tersebut berada.
2. Unsur audio/suara
Unsur ini ditampilkan apabila gambar sudah tidak mampu lagi menjelaskan suatu
informasi, juga informasi yang disampaikan melalui gambar dianggap kurang
efektif/efisien unsur audio meliputi.
a) Suara pemain, berupa dialog maupun monolog/komentar/narasi.
b) Sound effect, yaitu segala macam bunyi, selain musik dan suara manusia yang
mendukung suasana. Penggunaan sound effect dapat memberikan suasana
yang realistis pada gambar, bahkan menimbulkan suasana dramatis.
c) Musik

11
1.7 Manfaat Pengembangan
1.7.1

Manfaat Teorietis

Secara teoritis, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai berikut.
a) Sebagai sumbangan bagi khasanah ilmu pengetahuan, pembelajar IPS di SMA
khususnya pelajaran ekonomi.
b) Sebagai kajian program studi pendidikan IPS dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran, khususnya melalui media pembelajaran film kartun pada
pendidikan ekonomi
c) Memberikan peluang peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang
hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lain yang belum digunakan
dalam penelitian ini.
1.7.2

Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini sebagai berikut.
a) Manfaat bagi guru, hasil pengembangan berupa media film kartun pada mata
pelajaran ekonomi dapat dipergunakan untuk membantu guru dalam
memberikan alternatif media pembelajar yang kurang menarik.
b) Manfaat bagi siswa, hasil pengembangan berupa media film kartun dapat
menarik minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c) Manfaat bagi para peneliti, para peneliti dapat menggunakan hasil penelitian
ini sebagai bahan perbandingan atau dasar penelitian berikutnya.

1.8 Definisi Istilah
Supaya tidak ditafsirkan berbeda oleh pembaca, maka perlu dibatasi istilah-istilah
dalam pengembangan ini sebagai berikut.

12
a) Pengembangan media belajar yaitu suatu proses yang sistematis untuk
menghasilkan media pembelajaran baru yang siap digunakan. Dalam proses
pengembangan sumber belajar, dapat menghasilkan produk baru yang efektif
dan efisien.
b) Film kartun atau dapat juga disebut sebagai film animasi adalah bentuk dari
gambar animasi 2 dimensi. Secara arti harfiah animasi adalah membawa hidup
atau bergerak. Animasi adalah sebuah rangkaian gambar atau objek yang
bergerak dan seolah-olah hidup.
c) Media pembelajaran yaitu segala jenis sarana pendidikan yang digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

1.9 Ruang Lingkup
1.9.1

Ruang Lingkup Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan media film kartun pada mata pelajaran
ekonomi semester ganjil di SMA.
1.9.2

Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Adapun ruang lingkup tempat penelitian adalah di SMA Negeri 1 Buay Bahuga.
1.9.3

Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu/kajian pengembangan media film kartun pada mata pelajaran
ekonomi ini adalah pada pendidikan IPS. Pendidikan IPS untuk tingkat sekolah
sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi dengan
humaniora dan ilmu pengetahuan sosial yang dikemas secara alamiah dan
pedagogis untuk pembelajaran di sekolah. Para ahli ilmu-ilmu sosial telah
memerinci sekitar delapan disiplin ilmu sosial yang mendukung untuk
pengembangan program social studies yang meliputi, antropologi, ekonomi,

13
geografi, sejarah, filsafat, ilmu politik, psikologi, dan sosiologi (Sapriya, 2009:
22). Ada lima tradisi/presfektif IPS sebagai berikut.
a) IPS sebagai tradisi kewarganegaraan (social studies as citizentship
transmission).
b) IPS sebagai ilmu-ilmu sosial (social studies as social sciences).
c) IPS sebagai penelitian mendalam (social studies as reflective inquiry).
d) IPS sebagai kritik kehidupan sosial (social studies as social criticism).
e) IPS sebagai pengembangan pribadi individu (social studies aspersonal
development of individual) (Sapriya, 2009: 13). Kelima tradisi/pespektif
tersebut tidak saling berdiri secara eklusif, melainkan saling melengkapi.

Ruang lingkup ilmu/kajian pengembangan media film kartun pada mata pelajaran
ekonomi termaksut dalam tiga tradisi sebagai berikut.
a) Pengembangan media film kartun pada mata pelajaran ekonomi merupakan
bagian dari ruang lingkup tradisi pendidikan IPS sebagai social studies as
social sciences.
b) Pengembangan media film kartun pada mata pelajaran ekonomi termaksut dari
ruang lingkup tradisi PIPS sebagai social studies as reflective inquiry. Media
yang akan dikembangkan bertujuan agar siswa menemukan sendiri
pengetahuannya tanpa atau dengan bimbingan guru, siswa diberi kebebasan
memahami media film kartun sesuai dengan kecepatan kemampuannya.
c) Pengembangan media film kartun pada mata pelajaran ekonomi juga
termaksut bagian dari ruang lingkup tradisi pendidikan IPS sebagai social
studies as personal development of individual, karena pembelajaran ekonomi
berfungsi mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti,
jujur dan bertanggungjawab.

14
1.10

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian pengembangan ini sebagai berikut.
1. Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spesifikasi
produk yang diharapkan, manfaat pengembangan, definisi istilah, ruang
lingkup, dan sistematika penulisan.
2. Tinjauan pustaka terdiri atas teori-teori pembelajaran, hasil belajar, ekonomi
sebagai bagian ilmu pengetahuan sosial, pembelajaran ekonomi ditingkat
SMA, media pembelajaran, media film kartun, pembuatan media film kartun
menggunakan program adobe flash pro CS6, kerangka fikir, dan penelitian
yang relevan.
3. Metode pengembangan, yang terdiri atas pendekatan pengembangan, tempat
dan waktu pengembangan, desain penelitian pengembangan, langkah-langkah
pengembangan, dan teknik pengumpulan data.
4. Hasil dan pembahaan terdiri atas hasil penelitian pengembangan, pembahasan,
dan kekurangan serta kelebihan penelitian.
5. Simpulan, implikasi dan saran.
6. Daftar pustaka.

15

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR.

2.1 Teori-teori Pembelajaran
Belajar merupakan salah satu faktor penting dan berpengaruh dalam pembentukan
pribadi dan perilaku individu, bahkan bagian terbesar perkembangan individu
yang berlangsung melalui kegiatan belajar. Guru merupakan penciptaan kondisi
belajar yang didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan.
Sedangkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang menikmati kondisi
belajar yang diciptakan guru. Perpaduan keduanya akan melahirkan interaksi
edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai medianya. Guru dan peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran saling mempengaruhi dan memberikan
masukan.

2.1.1 Hakikat Belajar
Djamarah, (2006: 13) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses

16
usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3).

Sardiman, (2008: 21) menyebukan bahwa belajar akan membawa suatu perubahan
pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan berkaitan
dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan,
keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu memahami
(Hamalik, 2004: 27).

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa. Sebagai tindakan, maka belajar
hanya dialami oleh siswa. Proses belajar sebagai sebab akibat dari siswa
memperoleh sesuatu yang berada dilingkungan sekiar. Lingkungan yang sedang
dipelajari siswa berupa fenomena yang terjadi disekitar siswa. Menurut Hamalik,
(2004: 27), “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman”. Belajar juga merupakan suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan
dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru
sebagai hasil dari pengalaman. Belajar adalah suatu usaha sungguh-sungguh,
dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik,
mental, panca indra, otak atau anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek
kejiwaan seperti intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya. Setiap individu pasti
mengalamai proses belajar. Belajar dapat dilakukan oleh siapapun, baik anakanak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua, dan akan berlangsung seumur
hidup. Dalam pendidikan di sekolah belajar merupakan kegiatan yang pokok yang

17
harus dilaksanakan. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila proses belajar dalam
suatu sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu proses belajar yang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Djamarah, (2006: 15-16) menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar sebagai berikut.
a) Perubahan yang terjadi secara sadar.
b) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
d) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
e) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
f) Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku.
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku pada diri seseorang
dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang
peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan,
kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Di dalam belajar terdapat prinsipprinsip belajar yang harus diperhatikan, Dalyono, (2005: 51-54) mengemukakan
prinsip-prinsip belajar sebagai berikut.
a) Kematangan jasmani dan rohani
Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani
dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya. Kematangan jasmani
yaitu setelah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah kuat
untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan kematangan rohani artinya telah
memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar.
b) Memiliki kesiapan
Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan
kemampuan yang cukup, baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar.
c) Memahami tujuan
Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, kemana arah tujuan itu
dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang
belajar agar proses yang dilakukannya dapat selesai dan berhasil.
d) Memiliki kesungguhan
Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya.
Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
e) Ulangan dan latihan
Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang
dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai
sepenuhnya dan sukar dilupakan.

18
Pembelajaran dalam proses pendidikan adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan
ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Kata “Pembelajaran” adalah terjemahan dari
“Instruction”, yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat.
Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif holistik, yang
menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah
siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media, seperti bahanbahan cetak, program televisi, gambar, audio, dan lain sebagainya, sehingga
semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses
belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai
fasilitator dalam belajar mengajar (Gagne dalam Sanjaya, 2008: 100).

Pembelajaran dari paparan di atas dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi
antara guru atau pendidik dengan siswa atau peserta didik yang di dalamnya
terdapat kegiatan yang bertujuan agar terjadi proses belajar dengan ditandai
adanya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik. Sisi lain pembelajaran
mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya
mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar
agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai
sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi
perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang
peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai

19
pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran
menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Perencanaan diperlukan dalam sebuah pembelajaran, agar pembelajaran lebih
efektif dan terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Perencanaan pembelajaran yang baik perlu dilandasi oleh wawasan tentang
prinsip-prinsip

terjadinya

proses

belajar.

Ketidaksesuaian

antara

proses

pembelajaran dengan dengan prinsip-prinsip terjadinya proses belajar akan
mengakibatkan kegagalan atau bahkan menimbulkan situasi yang kontraproduktif.
Sebaliknya, kesesuaian antara proses pembelajaran dengan prinsip belajar atau
terjadinya perubahan tingkah laku akan mempermudah tercapainya tujuan
pembelajaran, yakni terjadinya perubahan tingkah laku yang diinginkan.

Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam
memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir
pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat
terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran (Yamin, 2009: 147).

Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan
pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas “Mimetic”, yang menuntut siswa
untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk
laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada
ketrampilan yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke
keseluruhan (Budiningsih, 2005: 28). Di sisi lain pembelajaran mempunyai
pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi

20
yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat
belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang
ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek
afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun
proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu
pekerjaan pengajar saja.

Teori-teori yang menjelaskan proses pembelajaran cukup beragam, akan tetapi
dalam penelitian ini hanya akan dibatasi pada teori-teori yang relevan dengan
pemanfaatan film kartun sebagai media belajar. Beberapa teori pembelajaran
tersebut diantaranya sebagai berikut.

2.1.2 Teori Belajar Behaviorisme
Teori behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang
individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek
mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat,
minat dan perasaan. Teori behaviorisme merupakan salah satu aliran fisikologi
yang memandang individu hanya dari sisi penomena jasmaniah, dan mengabaikan
aspek-aspek mental, dengan kata lain behaviorisme tidak mengakui adanya
kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar.

Behaviorisme menurut Herpratiwi, (2009: 1) adalah filosofi dalam psikologi yang
berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termaksut
tindakan, pikiran, dan perasaan dapat harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini
berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa
melihat peristiwa psikologis internal dan konstrak hipotesis seperti pikiran.

21
Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa
diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara umum
dengan proses yang diamati secara pribadi.

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori dan
definisi behaviorisme sangat menarik. Behaviorisme adalah teori belajar dan
percaya bahwa semua perilaku yang diperoleh sebagai hasil dari pengkondisian.
Penyejuk terjadi setelah seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Teori ini
lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dikenal
sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku
yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang
pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor
penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement)
maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan
(negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat. Teori behaviorisme
sangat menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati. Teori-teori
dalam rumpun ini sangat bersifat molekular, karena memandang kehidupan
individu terdiri atas unsur-unsur seperti halnya molekul-molekul.

22
Relevansi film kartun sebagai sumber belajar dengan teori beha