Waktu Dengung Sabine DASAR TEORI 1 Pengertian Akustik

9 A T V A   2 16 ,  7 1 2 16 , 16 , T V T V A    8         1 2 1 1 16 , T T V A  9 dengan T 1 adalah waktu dengung ruang sekon, T 2 adalah waktu dengung ruang dengan bahan sekon, A  adalah total penyerapan ruang. Sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut [3] : S A    10 Dengan α adalah koefisien absorpsi bunyi, S adalah luas permukaan bahan m 2 .

3. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, bahan yang digunakan adalah ampas tebu yang disusun menjadi bujur sangkar seperti pada Gambar 3.1, 4.1. 4 bahan ampas tebu dipasang pada salah satu sisi kedalam ruang absorpsi kecil dengan dimensi 1 m × 1 m × 1 m . Alat yang digunakan untuk pengukuran yaitu mikrofone sebagai penerima, speaker sebagai sumber bunyi, amplifier serta multi – Instrument. Setelah semua data pengukuran direkam, data tersebut diambil dan dimasukan kedalam Microsoft Office Excel. Gambar 3.1 Skema penyusunan bahan uji pada tiap dinding. Gambar 3.2. Skema pengukuran awal tanpa bahan Laptop Amplifier Mikrofone Multi Instrument Speaker 10

3.1 Teknik Pengambilan Data

Nilai T 1 diukur pada saat ruang dalam keadaan kosong atau tanpa bahan absorpsi. Dari data T 1 kemudian mengambil nilai T 2 pada saat ruang sudah dilapisi bahan absorpsi. Langkah berikutnya mengukur nilai T 2 . Pengukuran nilai T 2 hampir sama dengan pengukuran nilai T 1 . Hanya saja nilai T 2 diukur pada saat ruang dipasang bahan atau dilapisi bahan absorpsi, pengolahan data yang diperoleh dengan Microsoft Office Excel. Dengan frekuensi yang digunakan untuk mengukur waktu dengung pada ruang tanpa bahan dan dengan bahan yaitu 125 Hz, 250 Hz, 500 Hz, 800 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz dalam 13 oktaf. Proses pemasangan bahan absorpsi dalam ruang absorpsi kecil yaitu tempelkan bahan absorpsi ampas tebu yang sudah disusun menjadi bujur sangkar ke dalam ruang pada sisi pertama, setelah pengambilan data selesai untuk sisi pertama, langkah selanjutnya bahan absorpsi ditambah dan tempelkan pada sisi kedua, kemudian ulangi langkah pemasangan bahan absorpsi berikutnya hingga ke lima sisi. Untuk mencari nilai koefisien absorpsi bunyi α digunakan persamaan sabine yaitu total penyerapan ruang dibagi dengan luas permukaan bahan.

4. PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh penambahan dan pemasangan bahan akustik terhadap nilai koefisien penyerapan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada ampas tebu didapatkan tabel dan grafik koefisien absorpsi bunyi terhadap frekuensi 13 oktaf dan pemasangan bahan uji didalam ruang akustik pada dinding seperti dibawah ini : Gambar 4.1 Skema Penyusunan bahan uji pada tiap dinding.