Metode Penelitian ANALISIS DIMENSI-DIMENSI KEBERHASILAN PENDIDIKAN ISLAM DI MI TAHFIDZ AL-QUR’AN KRANDON KUDUS | Falah | ELEMENTARY 278 1143 1 PB

Ahmad Falah Analisis Dimensi-Dimensi Keberhasilan Pendidikan Islam di MI Tahidz Al-Qur’an Krandon Kudus al-Qur’an di Jawa mengatakan bahwa munculnya pengajian al-Qur’an yang oleh orang Jawa disebut nggon ngaji tidak bisa dipisahkan dengan umat Islam di Jawa dan mempunyai ciri khas Jawa sehingga disebut system pendidikan orang Jawa. Sedangkan literature atau karya yang membahas pesantren pada umumnya cukup banyak, antara lain : Madrasah danTantangannya, oleh Malik Fadjar, merupakan tulisan beliau yang mengupas madrasah mulai dari perkembangan madrasah sampai tantangan dan problem yang dihadapi madrasah saat ini. Madrasah dan Perkembangannya, sebuah disertasi Maksum Mukhtar yang menganalisa madrasah dan perkembangannya di Indonesia dan model madrasah di Indonesia yang diambil dari madrasah di Timur Tengah. Tahun 1986, penulis Belanda Karel A. Steenbrink dengan bukunya yang berjudul Pesantren, Madrasah dan Sekolah, Pendidikan Islam dalam Kurun Modern, yang membahas tentang institusi pesantren yang bergeser hingga madrasah sampai sekolah. Selain itu masih banyak buku lain yang judulnya bukan madrasah, namun sebagian pembahasannya berhubungan dengan madrasah yang dapat melengkapi data-data informatif historis-sosiologis dalam kajian ini. Buku-buku sejarah pendidikan maupun sejarah pendidikan Islam di Indonesia selalu memuat bahasan tentang madrasah, dan tidak sedikit karya ilmiah berupa tesis dan disertasi yang membahas tentang madrasah. Secara kuantitatif, buku-buku atau literatur yang membahas madrasah cukup banyak, namun diantara buku-buku yang dilacak penulis belum ada yang spesiik yang membahas tentang madrasah tahidz anak-anak dengan ciri khas menghafal al-Qur’an.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, di mana penelitian ini mempunyai ciri khas yang terletak pada tujuannya, yakni mendiskripsikan kebutuhan khusus dengan memahami makna dan gejala. Dengan pengertian lain pendekatan kualitatif memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang melandaskan pada perwujudan dan satuan-satuan gejala yang muncul dalam kehidupan manusia. Parsudi Suparlan, 1993 : 9. Oleh karena itu sasaran penelitian ini adalah pola-pola yang berlaku dan mencolok berdasarkan atas perwujudan ELEMENTARY Vol. 1 | No. 1 | Juli - Desember 2013 dan gejala-gejala yang ada pada kehidupan manusia. Jadi pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati dan diarahkan pada latar alamiah dan individu tersebut secara holistik utuh. Lexy. J. Moleong, 2001 : 3 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dipergunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi literatur maupun data yang dihasilkan dari data empiris. Dalam studi literatur, penulis menelusuri karya ilmiah yang terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang dijadikan acuan dan alat utama bagi praktek penelitian lapangan. Mengenai sumber empirik, penulis menggunakan beberap metode : a. Observasi pengamatan yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengulas dan mencatat secara sistematis kejadian atau fenomena yang sedang diteliti. Ibnu Hajar, 1996 : 125 Pengamatan dilakukan pertama kali pada aktiitas anak-anak santri dalam menghafal al-Qur’an, pengamatan pada kegiatan belajar mengajar di MI, dan kegiatan yang lainnya misalnya kegiatan ekstra kurikuler. b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan pedoman berupa pertanyaan yang diajukan langsung kepada subyek untuk mendapatkan respon secara langsung, Noeng Muhadjir, 1998: 137, di mana interaksi yang terjadi antara pewawancara dan subyek penelitian ini menggunakan interview bentuk terbuka dengan tujuan dapat diperoleh data yang lebih luas dan mendalam. Lexy Moleong : 137. Wawancara di sini adalah kepada kepala MI, dan Pengurus Pesantren. c. Dokumentasi yaitu metode untuk mencari data mengenai hal atau vaiabel yang dapat dijadikan untuk melengkapi data-data penulis, baik data primer maupun sekunder, sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji dan menafsirkan. Metode ini digunakan untuk mengetahui data perkembangan jumlah siswa, aktiitas santri setiap hari, susunan kepengurusan, data guru dan lainnya. 3. Uji Kredibilitas Data Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara : Sugiyono, 2009 : 369- 375 : Ahmad Falah Analisis Dimensi-Dimensi Keberhasilan Pendidikan Islam di MI Tahidz Al-Qur’an Krandon Kudus a. Perpanjangan pengamatan Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan melakukan wawancara pengamatan lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, sebaiknya di fokuskan pada pengujian terhadap data yang pernah diperoleh, apakah data yang diperoleh tersebut setelah di cek kembali ke lapangan data sudah benar atau tidak, berubah atau tidak. Apabila setelah di cek kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri. b. Meningkatkan ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat diyakini secara pasti dan sistematis. c. Triangulasi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas data ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber dan tehnik. a Triangulasi sumber Dalam triangulasi sumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. b Triangulasi tehnik Triangulasi tehnik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dan dengan tehnik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara lalu di cek dengan observasi, dokumentasi kuasioner. c Triangulasi waktu Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan wawancara, observasi atau tehnik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. d. Member check Member check adalah proses penegecekan data yang diperoleh ELEMENTARY Vol. 1 | No. 1 | Juli - Desember 2013 peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. a Pengujian Transferability Nilai transfer ini berkenan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalm situasi lain. Maka, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. b Pengujian Dependability Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah atau fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. c Pengujian Konirmability Dalam penelitian kualitatif, uji konirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konirmability berati menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada. 4. Teknik Analisis Data Berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai, maka dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari pengamatan, wawancara, dan dokumentasi dengan mengadakan reduksi data Ahmad Falah Analisis Dimensi-Dimensi Keberhasilan Pendidikan Islam di MI Tahidz Al-Qur’an Krandon Kudus yaitu data-data yang diperoleh di lapangan dirangkum dengan memilih hal- hal yang pokok serta disusun lebih sistematis sehingga mudah dikendalikan. Data yang telah direduksi ini selain dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah untuk memberikan kode-kode kepada aspek tertentu agar mudah dicari kembali yang diperlukan. Kemudian data tersebut disusun dalam satuan-satuan, dikategorisasikan dan mengadakan pemeriksaan keabsahan data dan diakhiri dengan penafsiran data kemudian menarik kesimpulan secara induktif.Lexy Moleong : 137

E. Hasil Temuan dan Pembahasan 1. Keberhasilan Pendidikan Islam Melalui Input yang berkualitas