HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data dan Interprestasi Data

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 29 No. 1 Desember 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 16 b. Menghiting Rasio Keuangan yang berhubungan dengan struktur modal yaitu: Perhitungan terhadap rasio leverage Debt Ratio, The Debt Equity Ratio, Time Interest Earned Ratio c. Menghitung biaya modal pada komposisi struktur modal perusahaan yang terdiri dari: Tingkat pertumbuhan deviden, Biaya Hutang, Biaya Laba Ditahan. d. Perhitungan WACC setelah mengetahui struktur modal perusahaan. 2. Nilai Perusahaan melalui perhitungan Rasio Profitabilitas ROI, ROE, dan EPS. 3. Estimasi penetapan struktur modal yaitu melakukan proyeksi penjualan dan melakukan proyeksi EBIT. 4.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data dan Interprestasi Data

Analisis struktur modal untuk mengetahui bagaimana perkembangan komposisi struktur modal yang digunakan oleh PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. Perkembangan struktur modal PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk, dari tahun 2011-2013 adalah sebagai berikut : Menghitung rasio keuangan yang berhubungan dengan struktur modal Rasio Leverage . Tabel 2. Hasil Perhitungan Rasio Leverage Keterangan 2011 2012 2013 Debt ratio 44,523 39,747 37,494 The debt equity 0,8 0,66 0,6 TheTime interest earned 31 kali 53 kali 51 kali Sumber : data diolah, 2014 Perhitungan Debt Ratio pada perusahaan ini cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 rasio menunjukkan 44,523, berarti aktiva yang dibiayai oleh kreditor sebesar 44,523 dari total aktiva perusahaan. Demikian halnya pada tahun 2012 rasio sebesar 39,747 dan pada tahun 2013 rasio mengalami penurunan kembali menjadi sebesar 37,494. Tingkat The Debt Equity Ratio ini terfluktuasi, pada tahun 2011 sebesar 0,80, tahun 2012 0,66 dan pada tahun 2013 sebesar 0,60. Penurunan rasio ini disebabkan karena perusahaan lebih banyak Dalam perhitungan Time Interest Earned ini berfluktuasi pada tahun 2011 sebesar 31 kali sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 53 kali dan pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi sebesar 51 kali. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas semua hutangnya. Setelah diketahui unsur-unsur dari komponen biaya modal saham biasa maka perhitungan biaya modal saham biasa sebagai berikut : Tabel 3. Perhitungan Biaya Modal Saham Ke Tahu n Deviden per saham Rp Harga Saham P g Ke A B c d e = bc+ d 2011 134,62 3175 16,018 16,061 2012 202,77 4600 16,692 16,736 2013 210,40 4475 16,945 16,992 Sumber : Data diolah, 2014 Dari perhitungan pada tabel 3 menunjukkan bahwa biaya modal PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk, relatif stabil. Stabilnya biaya modal saham ini dikarenakan tingkat pertumbuhan deviden dari tahun 2011 ke tahun 2013 mengalami peningkatan. Perhitungan biaya hutang menunjukkan berapa biaya yang dibebankan karena perusahaan menggunakan dana yang berasal dari pinjaman. Biaya modal hutang sebelum pajak Kd masing- masing periode dapat dihitung sebagai berikut: Tahun 2011 � = . . . . . . . = , = , Tahun 2012 � = . . . . . . . = , = , Tahun 2013 � = . . . . . . . = , = , Biaya modal hutang setelah pajak dapat dirumuskan sebagai berikut : Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 29 No. 1 Desember 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 17 Tabel 4. Proyeksi EBIT Sumber : data diolah 2014 tertimbang setelah adanya tambahan modal Alt Jenis Modal Komposisi Modal Biaya Modal WACC I Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 17,5 82,5 2,71 9,98 0,47 8,23 Total 100 12,69 8,70 II Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 19,4 80,6 3,19 10,01 0,62 8,07 Total 100 13,20 8,69 III Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 21,3 78,7 3,58 10,03 0,76 7,89 Total 8,65 IV Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 21,6 78,4 3,63 10,03 0,78 7,86 Total 8,64 V Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 23,2 76,8 3,80 10,05 0,88 7,72 Total 8,60 VI Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 25,1 74,9 4,18 10.08 1,05 7,55 8,60 VII Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 27,0 73,0 4,41 10,10 1,19 7,37 8,56 VIII Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 28,8 71,2 4,62 10,13 1,33 7,21 8,54 IX Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 30,7 69,3 4,80 10,15 1,47 7,03 8,50 X Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 32,3 67,7 4,92 10,18 1,58 6,89 8,47 XI Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 32,6 67,4 4,96 10,18 1,62 6,86 8,48 XII Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 34,5 65,5 5,10 10,21 1,76 6,69 100 15,31 8,45 XIII Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri 36,4 63,6 5,23 10,23 1,90 6,51 100 15,46 8,41 Sumber : data diolah, 2014 Perhitungan biaya hutang setelah adanya tambahan dana menunjukkan bahwa biaya hutang dari alternatif I sampai XIII besarnya meningkatkan. Hal ini disebabkan karena beban bunga dan total hutang dari alternatif I sampai XIII besarnya juga mengalami peningkatan. Penentuan struktur modal yang optimal dalam meningkatkan nilai saham perusahaan berdasarkan besarnya aktiva yang akan digunakan dalam perhitungan rasio ini, kenaikan aktiva sebesar Rp 9.965.047.197,75 yang diperoleh perusahaan melalui hutang dan modal sendiri ditambah dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan pada tahun 2013, sehingga besarnya aktiva untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut : Penjualan Bersih Rp. 44.376.828.617.846,7 HPP Rp. 22.118.009.336.063,2 Laba Kotor Rp. 22.258.819.271.783,5 Beban Usaha Rp. 6.432.531.611.881,48 Laba Usaha Rp. 15.826.287.659.902,02 Penghasilan beban Lain-lain Rp. 26.460.966.660 EBIT Rp. 15.799.826.703.242,02 Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 29 No. 1 Desember 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 18 total aktiva 2013 = Rp 9.965.047.197,75 + Rp 53.536.157.188.650 = Rp 53.546.122.235.847,75. Dalam perhitungan WACC telah diketahui bahwa struktur modal yang paling optimal adalah struktur modal alternatif XIII yaitu struktur modal dengan WACC sebesar 8,41. Untuk selanjutnya penulis akan melakukan perhitungan rasio profitabilitas atas struktur modal yang optimal tersebut. Perhitungan rasio profitabilitas di atas menunjukkan bahwa dengan komposisi hutang sebesar 36,4, serta modal sendiri 63,6 akan menghasilkan WACC sebesar 8,41, yang merupakan WACC terendah dari XIII alternatif struktur modal. Dengan demikian komposisi tersebut merupakan komposisi struktur modal yang optimal pada tahun 2014. Dengan struktur modal yang optimal PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk, akan menghasilkan ROI sebesar 22,03, ROE sebesar 33,13 dan mampu menghasilkan EPS sebesar Rp. 487.

5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan