Pengertian Bank Peranan Bank Pengertian kredit Tujuan Kredit Penggolongan kualitas kredit Penyebab Kredit Bermasalah

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 38 No. 1 September 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 158 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank juga disebut sebagai lembaga perantara keuangan karena bank mempermudah proses pengalihan dana dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana. Salah satu produk bank yang disalurkan kepada masyarakat adalah kredit. Salah satu kredit yang sangat diminati oleh masyarakat khususnya bagi pengusaha adalah Kredit Modal Kerja. Kredit Modal Kerja sangat diperlukan bagi masyarakat yang khususnya bermata pencaharian sebagai pengusaha untuk mengatasi kekurangan dalam segi permodalan dan dapat digunakan untuk perputaran usaha maupun meningkatkan produksi usahanya. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk Cabang Ponorogo merupakan salah satu bank yang menyalurkan produk Kredit Modal Kerja bagi para masyarakat atau pengusaha, baik pengusaha kecil, menengah, maupun pengusaha besar. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Ponorogo juga merupakan salah satu bank yang menyalurkan kredit modal kerja dengan jumlah yang cukup besar pada setiap tahun nya. Dalam menyalurkan kreditnya kepada masyarakat, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk Cabang Ponorogo tidak bisa terlepas dari risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko yang terjadi karena kegagalan atau ketidakpastian debitur dalam mengembalikan atau memenuhi kewajibannya Ghozali, 2007:121. Risiko yang dihadapi dalam kegiatan penyaluran kredit adalah terjadinya kredit bermasalah. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1211DPNP kredit bermasalah digolongkan ke dalam kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Tabel 1 Data Kredit Modal Kerja Bermasalah NPL PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk Cabang Ponorogo Periode Tahun 2013- 2015 Tahun Jumlah Kredit Bermasalah Jumlah Kredit Modal Kerja yang Disalurkan NPL 2013 4.693.415.570 230.228.671.707 2,04 2014 5.267.395.558 279.469.683.164 1,88 2015 4.957.540.233 297.951.073.531 1,66 Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk Cabang Ponorogo, 2016 bahwa penyaluran kredit modal kerja Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Ponorogo tidak terlepas dari terjadinya kredit bermasalah pada setiap tahun nya. Pada tahun 2013 terjadi kredit bermasalah yang menyebabkan persentase Non Performing Loan NPL nya adalah sebesar 2,04, lalu pada tahun 2014 masih terjadi kredit bermasalah yaitu sebesar 1,88. Persentase NPL dari tahun 2013 ke tahun 2014 tersebut mengalami penurunan. Pada tahun 2015 persentase NPL mengalami penurunan lagi yaitu menjadi sebesar 1,66. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa terjadinya kredit bermasalah pada kredit modal kerja mengalami penurunan dari tahun ke tahun selama 3 periode terakhir yaitu periode Tahun 2013-2015. Walaupun jumlah kredit modal kerja bermasalah menurun dari tahun ke tahun dan persentase nya masih jauh dari ketetapan Bank Indonesia yaitu sebesar 5, Namun bank perlu menerapkan manajemen risiko kredit agar dapat meminimalisir atau bahkan menghilangkan kemungkinan terjadinya kredit bermasalah. Proses manajemen risiko kredit tersebut meliputi Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kebijakan, prosedur, dan penetapan limit, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan sistem informasi manajemen risiko, serta sistem pengendalian intern. Bank harus menerapkan proses manajemen risiko kredit yang efektif dalam kegiatan penyaluran kredit kepada masyarakat. Penerapan proses manajemen risiko yang efektif bertujuan untuk meminimalisir atau bahkan dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kredit modal kerja bermasalah. Pengelolaan kredit bermasalah dilakukan agar tidak merugikan pihak bank karena pendapatan terbesar bank salah satunya di dapat dari kegiatan penyaluran kredit.

2. KAJIAN PUSTAKA Bank

a. Pengertian Bank

“ Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya” Kasmir, 2010:11.

b. Peranan Bank

Menurut Ali 2006:256, Bank mempunyai peranan penting bagi perekonomian suatu negagara, antara lain sebagai lembaga intermediasi yaitu bank menghimpun dana dari Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 38 No. 1 September 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 159 Perkreditan

a. Pengertian kredit

Kasmir 2008:101, berpendapat bahwa penerima kredit menerima kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk mengembalikan pinjamannya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Sedangkan Mahmoeddin 2002:2, berpendapat bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan kesepakatan bank dengan pihak lain yang mengharuskan peminjam untuk melunasi pinjamannya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

b. Tujuan Kredit

Kasmir 2008:105-106, berpendapat bahwa Ada beberapa tujuan dalam pemberian kredit, yaitu: 1. Mencari keuntungan 2. Membantu usaha nasabah 3. Membantu pemerintah

c. Penggolongan kualitas kredit

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1528DPNP tanggal 31 Juli 2013 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, tingkat kualitas kredit dibagi menjadi 5 kategorigolongan, yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Kredit Bermasalah a. Pengertian Kredit Bermasalah Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1211DPNP2010 bahwa “kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Jumlah kredit bermasalah dapat diketahui melalui rumus sebagai berikut:

b. Penyebab Kredit Bermasalah

Menurut Arthesa 2006:182-183 penyebab kredit bermasalah pada umumnya adalah: 1.Pihak debitur nasabah peminjam 2.Pihak bank 3.Pihak lain nya

c. Penanganan Kredit Bermasalah