10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Koperasi sebagai badan usaha adalah sebuah lembaga yang dinamis yang perlu mengembangkan lembaganya dan memperbesar usahanya. Untuk
memperbesar usahanya tersebut koperasi memerlukan modal, baik yang berasal dari internal koperasi maupun yang berasal dari eksternal koperasi.
Ketika modal sendiri tidak mencukupi maka koperasi harus mencari modal dari luar koperasi. Berbagai jenis modal atau barang modal yang ditawarkan oleh
pemodal dari luar koperasi maupun dari lembaga intermediasi keuangan, baik berupa bank maupun nonbank. Salah satu bentuk modal dari luar tersebut
adalah modal penyertaan. Modal penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal
untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan kegiatan usahanya PP no:33 Tahun 1998, Tentang Modal
Penyertaan. Modal penyertaan pada koperasi merupakan salah satu opsi yang dapat
dilakukan oleh koperasi untuk mengatasi permasalahan permodalannya yang terbatas. Untuk mengembangkan usahanya koperasi seharusnya tidak hanya
bertumpu pada modal sendiri yang umumnya terbatas. Sebagaimana kita
11 ketahui, modal sendiri koperasi umumnya hanya berasal dari simpanan
anggota dan keuntungan usaha, biasanya sangat terbatas untuk digunakan mengembangkan usaha secara cepat.
Kegiatan usaha yang menguntungkan biasanya akan menarik, namun hal tersebut tidaklah cukup bagi pemodal untuk menanamkan uang dan barang
modalnya pada usaha tersebut. Beberapa hal menjadi sangat penting bagi pemodal untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum menanamkan modalnya
pada suatu usaha koperasi, misalnya kepastian usaha, transparansi pelaporan, pembagian keuntungan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu koperasi harus
selalu berinovasi untuk lebih menarik modal luar, terutama modal penyertaan. Inovasi tersebut dilakukan agar usaha koperasi menjadi lebih lebih menarik
bagi pemodal dengan tanpa meninggalkan jati diri yang harus selalu dipegang teguh koperasi. Jangan sampai upaya pragmatis menyebabkan koperasi tidak
lagi memegang teguh prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman bagi koperasi dalam melaksanakan kegiatannya.
1.2. Identifikasi Masalah