BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tugas  nasional  yang  dilaksanakan  oleh  pemerintah    secara    inter  departemental Departemen  Kesehatan  bertanggung  jawab  dalam  pembinaan  dan  pelayanan  kesehatan
calon jemaah haji Indonesia Tanggung jawab pelayanan ini sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, diperjalanan pergi pulang, selama di Arab Saudi dan setelah kembali  ke
tanah air. Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan
dan  perlindungan  yang  sebaik-baiknya  melalui  sistem  dan  manajemen  penyelenggaraan yang terpadu agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan
nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur.
1.2  Tujuan
  Tujuan adalah  mencegah  keluarnya  penyakit  menular  dari  Indonesia  dan  masuknya
penyakit  menular  dari  luar  negeri  yang  mungkin  terbawa  oleh  calon  jemaah  haji  ke Indonesia,  mengetahui  distribusi  penyakit,  kematian  menurut  waktu  dan  tempat  serta
faktor risiko yang terdapat pada calon jemaah haji Indonesia.   Tujuan umum
Meningkatnya  kondisi  kesehatan  calon  jemaah  haji  Indonesia  serta  terbebasnya masyarakat  Indonesia  Internasional  dari  transmisi  penyakit  menular  yang  mungkin
terbawa keluar masuk oleh calon jemaah haji Indonesia.
  Tujuan Khusus a.
Terindentifikasinya  calon  jemaah  haji  yang  memenuhi  persyaratan  kesehatan untuk ibadah haji.
b. Terbinanya kondisi kesehatan calon jemaah  haji  dan  kemandirian pemeliharaan
kesehatan. c.
Tersedianya  petugas  kesehatan  haji  yang  berpengetahuan,  terampil,  berdedikasi dan profesional disetiap jenjang pelayanan  kesehatan haji.
d. Meningkatnya surveilans, sistem kewaspadaan dini dan respon KLB.
e. Terwujudnya  kesiapsiagaan  dalam  mengantisipasi  penanggulangan  bencana  dan
musibah masal pada jemaah haji Indonesia. f.
Tersedianya  data  informasi  cepat,  tepat,  terpercaya  dan  diseminasi  informasi kesehatan haji.
g. Terbinanya  kerjasama  dan  kemitraan  lintas  program,  sektor,  bilateral  dan
multilateral tentang kesehatan haji. h.
Tersedianya obat dan alat kesehatan sesuai dengan kebutuhan. i.
Menurunnya  angka  kunjungan  sakit  dan  angka  kematian  jemaah  haji  di  Arab Saudi.
BAB II PEMBAHASAN
  Sasaran Sasaran penyelenggaraan kesehatan  haji Indonesia adalah seluruh calon jemaah haji
sejak  terdaftar  di  daerah  asal,  di  perjalanan,  selama  di  Arab  Saudi  dan  14  hari  setelah kembali dari Arab Saudi, pengelola kesehatan haji, tenaga kesehatan, instansi pemerintah
di semua jenjang administrasi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan haji, dan petugas  kesehatan  haji  Tim  Kesehatan  Haji  Indonesia  dan  Panitia  Penyelenggaran
Ibadah Haji di Arab Saudi bidang kesehatan ◄
  Kebijakan Meningkatkan sistem dan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji secara terpadu,
menyeluruh baik lintas program maupun lintas sektor dengan pendekatan epidemiologi. Meningkatkan  mutu  pelayanan  kesehatan  haji  dengan  mengoptimalkan  kemampuan
di  puskesmas,  dinas  kesehatan  kabupaten  kota,  dinas  kesehatan  provinsi,  embarkasi debarkasi haji dan di Arab Saudi.
  Kebijakan Mengembangkan dan meningkatkan pembinaan kesehatan calon jemaah haji dengan
pendekatan  manajemen  risiko,  profesional,  terintegrasi  lintas  program,  lintas  sektor terkait dan mengikut sertakan peran masyarakat.
  Kebijakan Mengembangkan  dan  memperkuat  jejaring  surveilans  dengan  fokus  penyakit
potensial wabah terutama Meningitis meningokokus, penyakit menular baru new
emerging  diseases  dan  penyakit  menular  yang  berjangkit  kembali  re  emerging diseases,  sistem kewaspadaan dini dan respon KLB, bencana serta musibah masal.
  Kebijakan Mengembangkan  dan  meningkatkan  profesionalisme  sumber  daya  manusia  dalam
penyelenggaraan  kesehatan  haji  dibidang  pemeriksaan  dan  pembinaan,  surveilans, Kesehatan  Lingkungan,  penanggulangan  KLB  dan  musibah  masal,  sistem  informasi
kesehatan haji. Menyediakan  dan  meningkatkan  perangkat  keras  dan  perangkat  lunak  sistem
informasi manajemen kesehatan haji pada setiap jenjang administrasi kesehatan.   Kebijakan
Menyiapkan  dan  menyusun  daftar  kebutuhan  obat,  alat  kesehatan  haji  maupun distribusinya.
Menjalin kerjasama lintas program, sektoral, regional Asean, bilateral dengan Pemerintah Arab Saudi maupun Internasional.
  Kebijakan Meningkatkan  dan  memantapkan  sistem  rekrutmen  Panitia  Penyelenggara  Ibadah
Haji  PPIH  di  Arab  Saudi  bidang  kesehatan  dan  Petugas  yang  menyertai  jemaah  haji TKHI  Kloter  melalui  prosedur,  kriteria  serta  cara  penyeleksian  secara  berjenjang  dari
dinas kesehatan kabupaten kota, dinas kesehatan provinsi dan pusat.   Kebijakan
Meningkatkan  kemampuan  penggalian  sumber  daya  daerah  provinsi  dan kabupatenkota  dan  sumber  daya  yang  berasal  dari  masyarakat  dalam  penyelenggaraan
kesehatan haji.
  Strategi Sosialisasi  pemeriksaan  dan  pembinaan  kesehatan  calon  jemaah  haji    sehingga
petugas dan masyarakat mengetahui manfaat dari pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji. Standarisasi pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji.
  Strategi Advokasi  pada  pengambil  keputusan  untuk  dukungan  politis  dan  komitmen  dalam
pembiayaan terutama SKD dan respon KLB, bencana dan musibah masal. Intensifikasi  pemeriksaan  fisik  didukung  pemeriksaan  laboratorium  yang  akurat,
tatalaksana  kasus  dengan  pendekatan  manajemen  risiko  sesuai  dengan  standar  yang berlaku.
  Strategi Swadana dalam pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji
Penggalangan  kemitraan  dengan  badan  pengelola  pembiayaan  kesehatan  seperti Asuransi  Kesehatan  ASKES,  Jaminan  Pemeliharaan  Kesehatan  Masyarakat  JPKM
dan asuransi kesehatan lainnya dalam pembinaan kesehatan haji.   Strategi
Fasilitasi  dan  asistensi  metode,  teknologi  pemeriksaan,  pembinaan  serta  pengukuran kualitas quality assurance kesehatan haji.
Pengembangan metode dan materi pelatihan petugas kesehatan haji PPIH dan TKHI yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan aplikatif
Intensifikasi surveilans epidemiologi, SKD dan respon KLB
  Target Seluruh  Puskesmas  pemeriksa  kesehatan  calon  jemaah  haji  dan  Dinas  Kesehatan
Daerah  Kabupaten  Kota  melaksanakan  pemeriksaan,  rujukan  dan  pembinaan  kesehatan sesuai dengan standar.
Cakupan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji 100 . Cakupan  tes  kehamilan  pada  calon  jemaah  haji  wanita  pasangan  usia  subur    PUS
100.   Target
Cakupan  imunisasi  Meningitis  meningokokus  tetravalen  100    dengan  Indeks Pemakaian IP 9
Frekuensi KLB menurun. Menurunnya angka kunjungan dan angka kematian.
Seluruh  pelabuhan  Embarkasi  Debarkasi  Haji  melaksanakan  pemeriksaan  dokumen kesehatan  haji sesuai dengan standar.
Cakupan pengumpulan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji K3JH 80 Kegiatan  pokok  pelayanan  kesehatan  haji,Pemeriksaan  kesehatan  calon  jemaah
haji,Pembinaan  kesehatan  calon  jemaah  haji,  Imunisasi,Surveilans,Kesiapsiagaan Penanggulangan KLB dan Musibah Masal, Kesehatan Lingkungan,Kegiatan manajemen
penyelenggaraan kesehatan
haji,Perencanaan,Pengorganisasian,Pelatihan,Pembinaan teknis, Sistem Informasi  , Monitoring dan Evaluasi.
1.3 Tahap - Tahap Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji