Latar Belakang Tujuan 109718922 Makalah Kesehatan Haji

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tugas nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah secara inter departemental Departemen Kesehatan bertanggung jawab dalam pembinaan dan pelayanan kesehatan calon jemaah haji Indonesia Tanggung jawab pelayanan ini sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, diperjalanan pergi pulang, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke tanah air. Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan yang terpadu agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur.

1.2 Tujuan

 Tujuan adalah mencegah keluarnya penyakit menular dari Indonesia dan masuknya penyakit menular dari luar negeri yang mungkin terbawa oleh calon jemaah haji ke Indonesia, mengetahui distribusi penyakit, kematian menurut waktu dan tempat serta faktor risiko yang terdapat pada calon jemaah haji Indonesia.  Tujuan umum Meningkatnya kondisi kesehatan calon jemaah haji Indonesia serta terbebasnya masyarakat Indonesia Internasional dari transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar masuk oleh calon jemaah haji Indonesia.  Tujuan Khusus a. Terindentifikasinya calon jemaah haji yang memenuhi persyaratan kesehatan untuk ibadah haji. b. Terbinanya kondisi kesehatan calon jemaah haji dan kemandirian pemeliharaan kesehatan. c. Tersedianya petugas kesehatan haji yang berpengetahuan, terampil, berdedikasi dan profesional disetiap jenjang pelayanan kesehatan haji. d. Meningkatnya surveilans, sistem kewaspadaan dini dan respon KLB. e. Terwujudnya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi penanggulangan bencana dan musibah masal pada jemaah haji Indonesia. f. Tersedianya data informasi cepat, tepat, terpercaya dan diseminasi informasi kesehatan haji. g. Terbinanya kerjasama dan kemitraan lintas program, sektor, bilateral dan multilateral tentang kesehatan haji. h. Tersedianya obat dan alat kesehatan sesuai dengan kebutuhan. i. Menurunnya angka kunjungan sakit dan angka kematian jemaah haji di Arab Saudi. BAB II PEMBAHASAN  Sasaran Sasaran penyelenggaraan kesehatan haji Indonesia adalah seluruh calon jemaah haji sejak terdaftar di daerah asal, di perjalanan, selama di Arab Saudi dan 14 hari setelah kembali dari Arab Saudi, pengelola kesehatan haji, tenaga kesehatan, instansi pemerintah di semua jenjang administrasi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan haji, dan petugas kesehatan haji Tim Kesehatan Haji Indonesia dan Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji di Arab Saudi bidang kesehatan ◄  Kebijakan Meningkatkan sistem dan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji secara terpadu, menyeluruh baik lintas program maupun lintas sektor dengan pendekatan epidemiologi. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan haji dengan mengoptimalkan kemampuan di puskesmas, dinas kesehatan kabupaten kota, dinas kesehatan provinsi, embarkasi debarkasi haji dan di Arab Saudi.  Kebijakan Mengembangkan dan meningkatkan pembinaan kesehatan calon jemaah haji dengan pendekatan manajemen risiko, profesional, terintegrasi lintas program, lintas sektor terkait dan mengikut sertakan peran masyarakat.  Kebijakan Mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans dengan fokus penyakit potensial wabah terutama Meningitis meningokokus, penyakit menular baru new emerging diseases dan penyakit menular yang berjangkit kembali re emerging diseases, sistem kewaspadaan dini dan respon KLB, bencana serta musibah masal.  Kebijakan Mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam penyelenggaraan kesehatan haji dibidang pemeriksaan dan pembinaan, surveilans, Kesehatan Lingkungan, penanggulangan KLB dan musibah masal, sistem informasi kesehatan haji. Menyediakan dan meningkatkan perangkat keras dan perangkat lunak sistem informasi manajemen kesehatan haji pada setiap jenjang administrasi kesehatan.  Kebijakan Menyiapkan dan menyusun daftar kebutuhan obat, alat kesehatan haji maupun distribusinya. Menjalin kerjasama lintas program, sektoral, regional Asean, bilateral dengan Pemerintah Arab Saudi maupun Internasional.  Kebijakan Meningkatkan dan memantapkan sistem rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji PPIH di Arab Saudi bidang kesehatan dan Petugas yang menyertai jemaah haji TKHI Kloter melalui prosedur, kriteria serta cara penyeleksian secara berjenjang dari dinas kesehatan kabupaten kota, dinas kesehatan provinsi dan pusat.  Kebijakan Meningkatkan kemampuan penggalian sumber daya daerah provinsi dan kabupatenkota dan sumber daya yang berasal dari masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan haji.  Strategi Sosialisasi pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji sehingga petugas dan masyarakat mengetahui manfaat dari pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji. Standarisasi pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji.  Strategi Advokasi pada pengambil keputusan untuk dukungan politis dan komitmen dalam pembiayaan terutama SKD dan respon KLB, bencana dan musibah masal. Intensifikasi pemeriksaan fisik didukung pemeriksaan laboratorium yang akurat, tatalaksana kasus dengan pendekatan manajemen risiko sesuai dengan standar yang berlaku.  Strategi Swadana dalam pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji Penggalangan kemitraan dengan badan pengelola pembiayaan kesehatan seperti Asuransi Kesehatan ASKES, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat JPKM dan asuransi kesehatan lainnya dalam pembinaan kesehatan haji.  Strategi Fasilitasi dan asistensi metode, teknologi pemeriksaan, pembinaan serta pengukuran kualitas quality assurance kesehatan haji. Pengembangan metode dan materi pelatihan petugas kesehatan haji PPIH dan TKHI yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan aplikatif Intensifikasi surveilans epidemiologi, SKD dan respon KLB  Target Seluruh Puskesmas pemeriksa kesehatan calon jemaah haji dan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kota melaksanakan pemeriksaan, rujukan dan pembinaan kesehatan sesuai dengan standar. Cakupan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji 100 . Cakupan tes kehamilan pada calon jemaah haji wanita pasangan usia subur PUS 100.  Target Cakupan imunisasi Meningitis meningokokus tetravalen 100 dengan Indeks Pemakaian IP 9 Frekuensi KLB menurun. Menurunnya angka kunjungan dan angka kematian. Seluruh pelabuhan Embarkasi Debarkasi Haji melaksanakan pemeriksaan dokumen kesehatan haji sesuai dengan standar. Cakupan pengumpulan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji K3JH 80 Kegiatan pokok pelayanan kesehatan haji,Pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji,Pembinaan kesehatan calon jemaah haji, Imunisasi,Surveilans,Kesiapsiagaan Penanggulangan KLB dan Musibah Masal, Kesehatan Lingkungan,Kegiatan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji,Perencanaan,Pengorganisasian,Pelatihan,Pembinaan teknis, Sistem Informasi , Monitoring dan Evaluasi.

1.3 Tahap - Tahap Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji