13
otot melebihi kapasitasnya akan menjadi sampah sisa pembakaran yang mengganggu proses pemenuhan energi dan kerja otot. Salah satu tanda dari kelelahan otot adalah
terjadinya kejang otot kram, yang disebabkan oleh tidak lancarnya proses regenarsi asam laktat didalam otot.
Berikut ini disajikan ringkasan dari ciri-ciri sistem energi anaerobik alaktik dan laktik. Ciri-ciri sistem energi :
a. Anaerobik Alaktik
1. Intensitas kerja maksimal
2. lama kerja kira-kira 10 detik
3. Irama kerja ekplosif cepat mendadak
4. Aktivitas menghasilkan Adheninosin diphospat ADP + energi
b. Anaerob laktik
1. Intensitas kerja maksimal
2. lama kerja antara 10 sampai 120 detik
3. Irama kerja eksplosif
4. Aktivitas menghasilkan asam laktat dan energi
Sistem Aerob
Setelah proses pemenuhan energi berlangsung selama kira-kira 120 detik, maka asam laktat sudah tidak dapat digenerasi lagi menjadi sumber energi. Untuk itu, diperlukan oksigen O
2
untuk membantu proses regenarasi asam laktat menjadi sumber energi kembali. Oksigen O
2
diperoleh melalui sistem pernapasan, yakni dengan cara menghirup udara yang ada disekitar manusia. Oksigen yang masuk melalui sistem pernapasan digunakan untuk
membantu pemecahan senyawa glikogen dan karbohidrat. Sistem aerob ini digunakan untuk memulihkan ATP dan juga untuk meghasilkan energi selama kerja otot selanjutnya.
Ciri-ciri sistem aerob 1.
Intensitas kerja sedang 2.
Lama kerja lebih dari 3 menit 3.
Irama gerak kerja lancara dan terus menerus kontinyu
14
4. Selama aktivitas menghasilkan karbon dioksida + air CO
2
+H
2
O Perlu disampaikan bahwa tidak semua efek latihan dapat mengalami perubahan seperti apa
yang telah kita susun dalam program latihan. Efek atau pengaruh latihan tergantung pada tipe latihan yang dilakukan dari program latihan-latihan anaerobik maupun aerobik adalah
sebagai berikut.
a. Perubahan Aerobik
Terdapat tiga perubahan yang terjadi pada latihan aerobik, terutama pada latihan endurance:
1. Bertambahnya Myoglobin pigmen yang mengikat oksigen
Pada otot-otot skelekton setelah melakukan latihan, misalnya pada latihan lari maka otot kaki yang banyak mengalami perubahan. Dimana fungsi utama dari myoglobin membantu
difusi oksigen dari membran sel ke mitokondria dimana digunakannya. 2.
Menaikan oksidasi karbohidrat glikogen Latihan olahraga meningkatkan kapasitas otot-otot skelekton untuk memecahkan glikogen
dengan adanya oksigen oksidasi menjadi CO
2
+ H
2
O dengan produksi ATP, dengan kata lain kapasitas otot untuk mengadakan energi aerobik bertambah.
3. Menaikan Oksidasi Lemak
Seperti glikogen, oksidasi lemak menjadi CO
2
+ H
2
O dengan produksi ATP dengan adanya oksigen akan bertambah dengan sebagai akibat latihan-latihan olahraga dimana lemak
merupakan sumber terbesar dari otot skelekton selama melakukan latihan-latihan endurance. Kenaikan dalam mengoksidasi lemak merupakan keuntungan dalam
meningkatkan penampilan latihan.
Perubahan Anaerobik
Perubahan aerobik pada otot skelekton yang disebabkan karena latihan olahraga adalah kenaikan kapasitas dari:
1. Sistem phosphagen ATP-PC.
2. Anaerobik glikolisis, yaitu sistem asam laktat.
15
Kenaikan kapasitas sistem phosphagen ATP-PC. Kapasitas dari sistem ATP_PC naik, karena adanya 2 macam perubahan biokhemis, yaitu:
a. bertambahnya simpanan ATP-PC dalam otot.
b. Bertambahnya aktivitas enzim yang penting pada sistem ATP-PC.
Simpanan ATP – PC di dalam otot ternyata dapat naik sampai 25 setelah melakukan
program latihan lari jarak jauh selama 7 bulan dengan frekuensi latihan 2-3 kali dalam 1 minggu. Juga konsentrasi dari PC di dalam otot anak laki-laki berumur 11-13 tahun naik
sampai 40 setelah latihan selama 4 bulan. Karena phospagen merupakan sumber energi yang sangat cepat yang ada untuk otot.
C. Psikologi Olahraga
Psikologi merupakan pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusiapeserta didik baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya
dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, berjalan, melompat, memukul dan lain sebgainya,
sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusiapeserta didik, baik sebagai individu
maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak
disadari. Dan manusiapeserta didik pada dasarnya merupakan proses-proses hidup multi demensi hologram, dengan permasalahan tingkah laku dan bergerak karena pengaruh
gaya eksternal maupun gaya internal. Gaya eksternal diartikan sebagai gaya yang timbul dari pengalaman luar diri seseorang yang bergerak, sedangkan gaya internal adalah gaya
yang timbul dari pengalaman dalalm diri seseorang yang bergerak.
Psikologi olahraga adalah ilmu psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi
faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet. Psikologi olahraga merupakan salah satu
16
dari tujuh sub-disiplin ilmu keolahragaan yang telah berkembang selain sport medicine, sport biomechanics, sport pedagogy, sport sociology, sport history dan sport philosophy.
Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia
dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu
psikologi dapat dikelompokkan, diantaranya: psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi olahraga, dan sebagainya.
Psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata
pelajaran yang digunakan oleh guru dan peserta didik pun senang melakukannya, namun di sisi lain terlihat bahwa pembelajaran olahraga dalam konteks pendidikan jasmani
menekankan pada peserta didik, karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Padahal pendidikan jasmani akan mendukung pengembengan olahraga
Quality Phisical Education Through Positive “port E periences
Elliot dkk 1999 menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan
permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan. Dari tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa penerapan psikologi olahraga, dalam pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan PJOK mempelajari penerapan teori-praktek psikologi sesuai karakteristik remaja peserta didik dalam rangka pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas
berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Psikologi olahraga dengan psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia apa adanya sesuai karakteristiknya yang terlibat dalam proses pendidikan keseluruhan.
Manusia yang terlibat dalam proses pendidikan ini ialah guru dan peserta didik, yang sudah matang dalam penghalusan pengembangan keterampilan gerak, akan dan sudah lepas dari
remaja. Objek yang dibahas dalam psikologi adalah aktivitas jasmani dan olagraga serta tingkah laku peserta didik yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku peserta
17
didik yang dibelajarkan oleh guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga objek utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan disini adalah masalah belajar, latihan
dan pembelajaran, pada psikologi olahraga pada tubuh yang bergerak dengan kemauan yang muncul dari dalam psikisnya.
Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan pada peserta didik sampai usia remaja menuju dewasa, oleh karena itu dalam psikologi pendidikan juga
dibahas aspek-aspek psikis atau gejala kejiwaan yang terdapat pada peserta didik terutama ketika terlibat dalam proses belajar. Sedang menggunakan seluruh organ tubuh, otaot dan
sarafneuromuskuler pada aspek fisik dalam meteri fisiologis.
Gejala-gejala Gangguan Psikologi pada Peserta Didik
Tiap tingkat perkembangan berbeda karakteristiknya khususnya kelas I awal pada pola gerak sampai dengan perbaikan dan penghalusan keterampilan gerak untuk di sekolah.
Setiap tingkat perkembangan memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda-beda satu sama lain pada pola geraknya. Apabila seorang guru sudah memahami bahwa pada setiap
tingkat perkembangan karakteristik anak itu berbeda, maka guru dalam pembelajaran PJOK akan menyesuaikan diri terhadap karakteristik peserta didiknya. Dengan demikian
pelajaran oleh guru kepada para peserta didik akan berbeda di tiap-tiap peserta didik kelasnya.
Perkembangan pada sport education yang seringkali absen dari pembelajaran pendidikan jasmani pada umumnya adalah: musim, anggota team, pertandingankompetisi formal,
puncak pertandingan, catatan hasil, perayaan hasil kompetisi. 1.
Musim season dalam latihan dan kompetisi diakhiri kompetisi. 2.
Anggota team agar semua peserta didik membentuk menjadi salah satu anggota team olahraga sampai satu musim selesai.
3. Kompetisi formal mengandung tiga arti, yaitu: festival, meraih kompetensi,
pertandingan pada level yang berurutan. Dilakukan berselang-seling dengan latihan dan format yang berbeda-beda: misal dua lawan dua, tiga lawan tiga dan seterusnya hingga
pada tingkatan yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.