Analisis Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Kawah Putih, Kecamatan, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara

LAMPIRAN
1. Hasil Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam Kawah Putih
No

Unsur/Sub Unsur

Uraian

1.

Keunikan sumber daya alam

a.Gua

Bobot

Nilai

Skor Total
(ST)


b.Flora
c.Fauna

6

20

120

6

30

180

6

20

120


6

30

180

d.Adat istiadat/kebuayaan
e.Sungai
2.

Banyaknya sumber daya
alam yang menonjol

a.Batuan
b.Flora
c.Fauna
d.Air
e.Gejala alam


3.

Kegiatan wisata alam yang
dapat dilakukan

a.Menikamati keindahan
alam
b.Melihat flora dan fauna
c.Trekking
d.Penelitian/pendidikan
e.Berkemah
f.Kegiatan olahraga

4.

Kebersihan lokasi objek
wisata, tidak ada pengaruh
dari:

a.Industri


b.Jalan ramai
c.Pemukiman penduduk
d.Sampah
e.Vandalisme
f.Pencemar lainnya

Universitas Sumatera Utara

5.

Keamanan kawasan:

a.Tidak ada arus
berbahaya
b.Tidak ada perambahan
dan penebangan liar
c.Tidak ada pencurian
6


30

180

6

20

120

145

900

d.Tidak ada penyakit
berbahaya seperti malaria
e.Tidak ada kepercayaan
yang menggangu
f.Tidak ada tanah longsor


6.

Kenyamanan:

a.Udara yang bersih
dan
sejuk
b.Bebas dari bau yang
mengganggu
c.Bebas dari kebisingan
d.Tidak ada lalu lintas yang
mengganggu
e.Pelayanan terhadap
pengunjung yang baik
f.Tersedianya sarana dan
prasarana

Skor total daya tarik

Keterangan :

(ST) Hasil kali antara bobot dengan nilai

Universitas Sumatera Utara

2. Rekapitulasi Analisis SWOT
2.1. Rekapitulasi analisis internal
No.

Nama

Kekuatan

Kelemahan

1

2

3


4

1. Marlina Sitanggang









2. Herry Sinaga












3. Firman D Sianipar







4. Lisbet Juwita
Hutagaol








5. Taufik Hidayat
Pane



6. Gunawan Rambe





7. Viktor Silaban










8. Surung Sibarani







9. Nikolaus
Sitanggang







10. Samuel
Tampubolon



11. Bresly S Gultom



12. Sri Arni



13. Hendra S





14. Dika





15. Lasmaria
Pangaribuan



16. Mesy Juliana
Malau



17. Yohandi Andreas
Gulo



18. Abdnego
Tampubolon



19. Grace Hutagaol



20. Hafisz







5

6

7














1

2

3

4














































































































































5






























Universitas Sumatera Utara

21. Zafick Nasution







22. Irvan Sirait





23. Sardi Manurung





24. Adinda Rama Sari
Gultom





25. Ani Pasaribu





26. Intan S





27. Mery Sitorus





28. Doney Manurung













29. Rahmat M
Rumahorbo













30. Ronald Siagian





31. Sugianto Hasibuan



32. Siska Lestari













33. Jaster Marpaung













34. Andi Panjaitan





35. Manogar Sirait






















































































































37. Nurlimaria Sirait
38. Edo Simarmata



39. Jekson Hutagalung



40. Iqbal



41. Cristina Hutagaol



42. Wahyudi





44. Robby Lubis



45. Kennedy
Situmorang



46. Ririn



47. Yuri









































43. Simon Sinambela







36. Theogracy
Nainggolan























































































































Universitas Sumatera Utara

48. Muhammad Rizky









49. Ardif Surya









50. Frans Simanjuntak









51. Ahmad Rivai



52. Frans Tambunan



53. Surya



54. Suhrina



55. Ferri Sianipar






























































56. Ronal Malau













57. Cristian Simamora















58. Ribka Pandiangan











59. Manaon Sianturi













60. Dini Sihotang













61. Friska Siregar

















62. Dos Santos
Sihombing











63. Ibni Hartini





64. Putra Sitorus





65. Freddy Kusuma
Malau



66. Asido Silalahi















67. Karolina Tamba

















68. Abdi Manurung











69. Rudi F Hutabarat





70. Simson H Siregar



71. Eka Duta Akbar



72. Fitri Manurung





73. Ludin Silalahi





74. Shanti





75. Astri Sagala

















































































































































Universitas Sumatera Utara

76. Marudut S





77. Doni Manurung





78. Ari Pasaribu





79. Deni P Sitirus



80. Gita Malau





81. Yefta D Purba





82. Rindu Saragih





83. Erny H Manurung



84. Icut





85. Prihatini





86. Sri Wuswita



87. Alex





88. Riki





89. Maradona Batubara





90. Rina Imelda



91. Mega Gultom



92. Rizal Simanjuntak






















































































































































93. Jimmy Rumahorbo







94. Yuni Samosir



95. Rita Panjaitan





96. Linda Sinaga





97. Ronald Simatupang

















































































98. Irmawati

















99. Frangky Manurung









100. Marandus Sirait











101. Charles Naibaho

















102. Rudin Manurung















76

54

64

30

Jumlah

100























70 45 87 42 47 52 62





Universitas Sumatera Utara

Keterangan:
Setuju (√) Tidak Setuju ( )

Kekuatan (Strength)

Kelemahan (weakness)

1

Pengunjung dapat menikmati panorama alam
yang indah

1

Pemasaran wisata belum optimal

2

Daya tarik kawasan wisata diminati oleh
wisatawan dari segala umur

2

Lembaga pemerintah belum fokus dalam
Pengembangan wisata

3

Lokasi berkemah, tracking, outbound

3

Pengelolaan kurang optimal

4

Lokasi wisata nyaman dan asri

4

5

Transportasi memadai

5

Kurangnya dukungan pemerintah dan
Masyarakat
Kurangnya pengadaan fasilitas

6

Sarana dan prasarana penunjang baik

7

Adanya potensi flora dan fauna

2.2. Rekapitulasi analisis eksternal
No Nama

Peluang
1

2

Ancaman
3

1. Marlina Sitanggang





2. Herry Sinaga





3. Firman D Sianipar



4. Lisbet Juwita
Hutagaol



5. Taufik Hidayat Pane







6. Gunawan Rambe







7. Viktor Silaban





8. Surung Sibarani







9. Nikolaus Sitanggang







10. Samuel Tampubolon





11. Bresly S Gultom





12. Sri Arni



1

2

4












3





Universitas Sumatera Utara

13. Hendra S





14. Dika



15. Lasmaria Pangaribuan



16. Mesy Juliana Malau





17. Yohandi Andreas
Gulo







18. Abdnego Tampubolon







19. Grace Hutagaol



20. Hafisz





21. Zafick Nasution





22. Irvan Sirait





23. Sardi Manurung



24. Adinda Rama Sari
Gultom













































25. Ani Pasaribu
26. Intan S





27. Mery Sitorus







28. Doney Manurung







29. Rahmat M
Rumahorbo







30. Ronald Siagian







31. Sugianto Hasibuan







32. Siska Lestari



33. Jaster Marpaung



34. Andi Panjaitan





35. Manogar Sirait





36. Theogracy
Nainggolan



37. Nurlimaria Sirait



38. Edo Simarmata



39. Jekson Hutagalung























Universitas Sumatera Utara

40. Iqbal











41. Cristina Hutagaol







42. Wahyudi







43. Simon Sinambela



44. Robby Lubis



45. Kennedy Situmorang



46. Ririn





47. Yuri







48. Muhammad Rizky







49. Ardif Surya







50. Frans Simanjuntak







51. Ahmad Rivai





52. Frans Tambunan



53. Surya





54. Suhrina





55. Ferri Sianipar



56. Ronal Malau





57. Cristian Simamora





58. Ribka Pandiangan





59. Manaon Sianturi







60. Dini Sihotang







61. Friska Siregar







62. Dos Santos
Sihombing



63. Ibni Hartini




















































64. Putra Sitorus





65. Freddy Kusuma
Malau





66. Asido Silalahi







67. Karolina Tamba

















Universitas Sumatera Utara

68. Abdi Manurung





69. Rudi F Hutabarat





70. Simson H Siregar



71. Eka Duta Akbar





72. Fitri Manurung





73. Ludin Silalahi





74. Shanti





75. Astri Sagala





76. Marudut S







77. Doni Manurung







78. Ari Pasaribu







79. Deni P Sitirus







80. Gita Malau







81. Yefta D Purba



82. Rindu Saragih





















83. Erny H Manurung





84. Icut





85. Prihatini





86. Sri Wuswita





87. Alex







88. Riki







89. Maradona Batubara







90. Rina Imelda







91. Mega Gultom



92. Rizal Simanjuntak





93. Jimmy Rumahorbo





94. Yuni Samosir





95. Rita Panjaitan





96. Linda Sinaga




























Universitas Sumatera Utara

97. Ronald Simatupang





98. Irmawati









99. Frangky Manurung









100. Marandus Sirait







101. Charles Naibaho





102. Rudin Manurung







97

75

70

. Jumlah





15









v

11

36



20

Keterangan:
Setuju (√) Tidak Setuju ( )
Peluang (opportunity)

Ancaman (threat)

1

Menjadi objek kunjungan wisatabagi pelajar

1

2

Berpeluang ditingkatkan sebagai wisata
keluarga
Menciptakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat

2

3

3
4

Adanya perambahan dan penebangan
liar
Kurangnyan minat wisata
Adanya lokasi wilayah yang menonjol
disekitar kawasan
Pengelolaan kawasan wisata dan tingkat
pelayanan kurang baik

Universitas Sumatera Utara

Analsi SWOT untuk kekuatan (strength)
No

Nama

Umur
(Tahun)

Fungsi

Asal

1

2

3

4

5

6

7

1
2
3
4
5
6
7

Rusma Uli
Sonang Hardi
Jhoy Saragih
Ardi
Cristino
Jhon basir
Claudia

24
30
22
25
26
30
24

Pengunjung
Pengunjung
Masyarakat
Pengunjung
Pengunjung
Pengunjung
Masyarakat

4
4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4
4

3
3
3
3
2
3
2

3
3
4
3
3
2
3

4
4
4
4
4
4
4

3
3
4
3
3
3
4

8

Nurmaida
Purba
Rico S

47

4

4

4

3

3

4

3

4

4

4

3

3

4

3

Jhon Ferdy
Purba
Jumlah Total

35

Ahli (kepala
Dusun)
Ahli
(Kariawan)
Ahli (Sekdes)

P.Siantar
Sindaraya
Bandar silau
T.Tinggi
Medan
Medan
Dolok
morawa
Dolok
Morawa
Dolok
Morawa
Dolok
Morawa

4

4

4

3

3

4

3

40

40

40

28

30

40

32

4

4

4

2,8

3

4

3,2

9
10

40

Rata-rata
Keterangan:
Berdasarkan Skor : 1-1,9 = Tidak baik
2-2,9 = Cukup
3-3,9 = Baik
4
= Sangat Baik
1. Pengunjung dapat menikmati panorama alam yang indah
2. Lokasi berkemah
3. Lokasi nyaman dan asri
4. Transportasi yang memadai
5. Kondisi jalan yang baik
6. Daya tarik diminati semua umur
7. Sarana dan prasarana penunjang

Analisis SWOT untuk Faktor Kelemahan (weakness)
No

Nama

Asal

Fungsi

1

2

3

4

Rusma Uli
Sonang Hardi
Jhoy Saragih
Ardi
Cristino
Jhon basir
Claudia

Umur
(Tahun)
24
30
22
25
26
30
24

1
2
3
4
5
6
7

Pengunjung
Pengunjung
Masyarakat
Pengunjung
Pengunjung
Pengunjung
Masyarakat

P.Siantar
Sindaraya
Bandar silau
T.Tinggi
Medan
Medan
Dolok morawa

3
3
4
3
3
3
4

4
4
4
4
4
4
4

2
2
3
2
1
2
3

4
4
4
4
4
4
4

8

Nurmaida Purba

47

Ahli (kepala
Dusun)

Dolok Morawa

3

4

3

4

9

Rico S

40

Dolok Morawa

3

4

2

4

10

Jhon Ferdy Purba

35

Ahli
(Kariawan)
Ahli (Sekdes)

Dolok Morawa

3

4

3

4

32
3,2

40
4

23
2,3

40
4

Jumlah
Rata-rata
Keterangan:

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Skor : -1- 1,9 = Buruk
-2-2,9 = Kurang Buruk
- 3-3,9 = Buruk
-4
= Sangat Buruk
1. Pemasaran wisata belum optimal
2. Lembaga pemerintah belum focus dalam pengembangan wisata
3. Pengelolaan kurang optimal
4. Kurangnya dukungan pemerintah dan masyarakat

Analisis SWOT Faktor eksternal untuk Peluang (opportunity)
No

Nama

Asal

Fungsi

1

2

3

Rusma Uli
Sonang Hardi
Jhoy Saragih

Umur
(Tahun)
24
30
22

1
2
3

Pengunjung
Pengunjung
Masyarakat

4
4
4

3
2
3

4
4
4

4
5
6
7

Ardi
Cristino
Jhon basir
Claudia

25
26
30
24

Pengunjung
Pengunjung
Pengunjung
Masyarakat

4
4
4
4

3
2
2
3

4
4
4
4

8

Nurmaida Purba

47

4

3

4

9

Rico S

40

3

4

Jhon Ferdy Purba

35

Dolok
Morawa
Dolok
Morawa

4

10

Ahli
(kepala
Dusun)
Ahli
(Kariawan)
Ahli
(Sekdes)

P.Siantar
Sindaraya
Bandar
silau
T.Tinggi
Medan
Medan
Dolok
morawa
Dolok
Morawa

4

3

4

40
4

28
2,8

40
4

Jumlah
Rata-rata
Keteranga:
:
Berdasarkan Skor : 1-1,9 = Tidak baik
2-2,9 = Cukup
3-3,9 = Baik
4 = Sangat Baik
1. : Menjadi objek kunjungan wisata bagi pelajar
2. : Berpeluang untuk dikembangkan sebagai wisata keluarga
3. : Menciptakan lapangan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

Analisis factor eksternal untuk Ancaman (threat)
No

Nama

Asal

Fungsi

1

2

3

4

Rusma Uli
Sonang Hardi
Jhoy Saragih
Ardi
Cristino
Jhon basir
Claudia

Umur
(Tahun)
24
30
22
25
26
30
24

1
2
3
4
5
6
7

Pengunjung
Pengunjung
Masyarakat
Pengunjung
Pengunjung
Pengunjung
Masyarakat

4
4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4
4

3
2
2
3
2
2
3

2
3
2
3
3
3
2

8

Nurmaida Purba

47

4

4

2

3

9

Rico S

40

Ahli (kepala
Dusun)
Ahli (Kariawan)

4

4

2

2

10

Jhon Ferdy Purba

35

Ahli (Sekdes)

P.Siantar
Sindaraya
Bandar silau
T.Tinggi
Medan
Medan
Dolok
morawa
Dolok
Morawa
Dolok
Morawa
Dolok
Morawa

4

4

3

2

40
4

40
4

24
2,4

24
2,5

Jumlah
Rata-rata
Keterangan :
Berdasarkan Skor : -1- 1,9 = Tidak Buruk
-2-2,9 = Kurang Buruk
- 3-3,9 = Buruk
-4
= Sangat Buruk
1. Adanya lokasi wisata disekitar kawasan yang lebih menonjol
2. Pengelolaaan kawasan wisata dan tingkat pelayanan kurang baik
3. Kurangnya minat wisata
4. Adanya perambahan dan penebangan liar

Universitas Sumatera Utara

DOKUMENTASI PENELITIAN

Jalan beraspal menuju Kawah Putih.

Jalan Masuk perkampungan.

Jalan Bebatuan

Akomodasi/Angkot yang melintas

Jalan Bebatuan

Lokasi parkir di Kawah Putih

Universitas Sumatera Utara

Wawancara dengan SEKDES

Pengunjung yang sedang mengisi kuisioner

Poto bersama dengan Ibu Kepala Desa

Kawah Putih

Pengunjung yang sedang menikmati indahnya Kawasan Kawah Putih

Puskesmas di desa Dolok Tinggi Raja

Sekolah Dasar di desa Dolok Tinggi Raja

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.2002. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Penerbit Rineka Cipta.Jakarta.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam I SUMUT. 2003. Informasi Kawasan Konservasi di Sumut.
BKSDA I SUMUT. Medan.
Cooper, C., J. Fletcher, D. Gilbert, S. Wanhill, R. Shepherd, Editor. 1998.Tourism: Priciples and Practic.
Ed ke-2. Pearson Education Limited.England.
Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata,
Departemen Kebudayaan, dan Pariwisata dan WWF-Indonesia. 2009. Prinsip dan Kriteria
Ekowisata Berbasis Masyarakat.
Departemen Kehutanan. 1990. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9Tahun 1990 Tentang
Kepariwisataan. Departemen Kehutanan RepublikIndonesia. Jakarta.
Dimjati, A. 1999. Produk Pariwisata: Pengembangan Ekowisata (Wisata Ekologi).Departemen Pariwisata
Seni dan Budaya. Jakarta.
Fandeli, C. 2000. Pengertian dan Konsep Dasar Ekowisata. UGM. Yogyakarta.
Fandeli, C, dan Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. FakultasKehutanan UniversitasKehutanan
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Hakim, L. 2004. Dasar-dasar Ekowisata. Bayumedia. Jawa Timur.
Karsudi, R. Soekmadi, H. Kartodiharjo. 2010. Strategi Pengembangan Ekowisata di
Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. IPB. Bogor.
Lubis, S. 2009.Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku di Hutan Wisata Alam Taman Eden
Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara.
Tesis. USU.
Lundlberg, D.E., M.H. Stavenga, M. Krishnamoorthy. 1997. Ekonomi Pariwisata. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Marpaung, H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Ed Revisi. Alfabeta. Bandung.
Marpaung, H. dan Herman, B. 2002. Pengantar Pariwisata. Alfabeta. Jawa Barat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri. 2009. Pedoman Pengembangan Ekowisata Di Daerah. Menteri Dalam
Negeri. Jakarta.
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Pariwisata di
Pulau-pulau Kecil. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta
[PHKA] Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2003 (a). Pedoman AnalisisDaerah Operasi Obyek
dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA).
Direktorat JenderalPerlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Universitas Sumatera Utara

Prasiasa, D. 2011. Wacana Kontemporer Pariwisata. Salemba Humanika. Jakarta.
PT. Inhutani IV. 1996. Rencana Karya Pengusahaan Pariwisata Alam. Laporan. Tidak Diterbitkan.
Silitonga, F. 2012. Analisis Potensi Ekowisata di Desa Sosor Dolok, Kecamatan Harian, Kabupaten
Samosir. USU. Medan
Sinaga, W. 2013. Analisis Pengenmbangan Ekowisata Kebun Raya Samosir di Desa Tomok Kecamatan
Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. USU. Medan
Soekadijo, R. G. 2000. Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai”Systemic Linkage”. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sudarto, G. 1999. Ekowisata: Wahana Pelestarian Alam, Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan, dan
Pemberdayaan Masyarakat. Yayasan KalpataruBahari. Bekasi.
Suwantoro, G. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. ANDI. Yogyakarta.
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pusataka Utama dengan
Jakarta Business Research Centre. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Februari 2015. Lokasi
kegiatan penelitian adalah Kawah Putih , Desa Dolok Morawa, Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahean,
Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Bahan dan Alat
Bahan dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :
1. Peta lokasi penelitian, dokumen lain, data primer, dan data sekunder yang berkaitan dengan lokasi
penelitian.
2. Kuesioner untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder.
3. Laporan – laporan dan hasil penelitian (individu dan lembaga) terdahulu dan berbagai pustaka
penunjang sebagai sumber data sekunder untuk membantu melengkapi pengamatan langsung di
lapangan.
4. Kamera digital untuk dokumentasi objek wisata.
Objek dan Data Kegiatan
1.

Objek Kegiatan
Kegiatan ini melibatkan pihak yang terkait dengan pengelolaan objek wisata, serta kalangan lain

yang ada di wilayah studi, dengan objek penelitian :
a. Pengelola, pengunjung, dan aparat desayang berada disekitar objek wisata.
b. Kawasan objek wisata.

2. Data Penelitian
Data penelitian yang diambil adalah data sekunder dan data primer. Data primerdiperoleh dari
wawancara dan pengamatan secara langsung dilapangan.Sedangkan data sekunder yang diperoleh dari

Universitas Sumatera Utara

instansi pemerintahan desa atau kecamatan dan hasil penelitian lain yang berkaitan dengan tujuan
penelitian.
Metode Pengumpulan Data

1.1.Pengambilan sampel
Pendekatan yang digunakan dalam menentukan lokasi penelitian adalah metode random sampling
(penarikan contoh secara acak), dalam hal ini desa yang diteliti adalah Desa Tinggi Raja, Kecamatan
Silau Kahean yang memiliki potensi wisata alam, wisata sejarah, serta wisata seni budaya, penelitian
dilakukan setiap sekali seminggu.
1.2. Sampel Responden
Pada setiap daerah sampel penelitian, dilakukan wawancara mendalam oleh peneliti, dengan
tuntutan sebuah pedoman wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dianggap
mengetahui dengan baik tentang proses pengembangan ekowisata tersebut. Pihak yang dimaksud tersebut
adalah pengelola objek wisata Kawah Putih, masyarakat setempat dan pengunjung. Untuk mencari
jumlah responden dilakukan dengan cara random sampling (penarikan contoh secara acak), kepada
masyarakat dan pengunjung di kawasan Kawah Putih.

1.3. Teknik dan Tahapan Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan secara langsung di lapangan sebagai berikut :
a. Identifikasi jenisobjek wisata
b. Melakukan observasi dan analisis pengelolaan objek wisata
c. Wawancara dan diskusi dengan menggunakan kuesioner terhadap para pelaku wisata yang mewakili
dan para pihak pemangku kepentingan dalam pengelolaan objek wisata.
d. Keseluruhan data, baik primer maupun sekunder selanjutnya diedit dan ditabulasikan sesuai dengan
kebutuhan sebelum dilakukan pengolahan dan analisis data. Teknik untuk memperoleh informasi dan
data dari responden dilakukan dengan wawancara dan kuisioner langsung di lapangan.

Universitas Sumatera Utara

Analisis Data
1.

Analisis Potensi Objek
Objek dan daya tarik (flora, fauna dan objek lainnya) yang telah diperoleh kemudian dianalisis

sesuai dengan kriteria penskoringan pada Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik
Wisata Alam Dirjen PHKA tahun 2003 sesuai dengan nilai yang telah ditentukan untuk masing-masing
kriteria. Jumlah nilai untuk satu kriteria penilaian ODTWA dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut:
S=NxB
Keterangan :

S = skor/nilai suatu kriteria
N = jumlah nilai unsur-unsur pada kriteria
B = bobot nilai

Kriteria daya tarik diberi bobot 6 karena daya tarik merupakan faktor utama alasan seseorang
melakukan perjalanan wisata. Aksesibilitas diberi bobot 5 karena merupakan faktor penting yang
mendukung wisatawan dapat melakukan kegiatan wisata. Untuk akomodasi serta sarana dan prasarana
diberi bobot 3 karena hanya bersifat sebagai penunjang dalam kegiatan wisata. Hasil pengolahan data
tersebut kemudian diuraikan secara deskriptif (Sinaga, 2013).
Penilaian potensi ekowisata mengacu pada Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek Daya Tarik
Wisata Alam (ADO-ODTWA), Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Tahun
2003. Kriteria penilaian dapat dilihat pada Tabel 1, 2, 3, dan 4.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Daya Tarik (bobot 6)
No
1.

2.

Unsur/Sub Unsur
Keunikan sumber daya alam:
a. Gua
b. Flora
c. Fauna
d. Adat istiadat/kebudayaan
e. Sungai
Banyaknya sumberdaya alam yang
menonjol:
a.
b.
c.
d.
e.

Batuan
Flora
Fauna
Air
Gejala alam

Nilai
Ada
5

Ada
4

Ada
3

Ada
2

Ada
1

30

25

20

15

10

Ada
5

Ada
4

Ada
3

Ada
2

Ada
1

30

25

20

15

10

Universitas Sumatera Utara

3.

4.

Kegiatan wisata alam yang dapat
dilakukan:

≥5

Ada
4

Ada
3

Ada
2

Ada
1

a. Menikmati keindahan alam
b. Melihat flora dan fauna
c. Trekking
d. Penelitian/pendidikan
e. Berkemah
f. Kegiatan olahraga
Kebersihan lokasi objek wisata, tidak ada
pengaruh dari:

30

25

20

15

10

Ada
6

Ada
5

Ada
3-4

Ada
1-2

Tidak ada

30

25

20

15

10

≥5

Ada
4

Ada
3

Ada
2

Ada
1

30

25

20

15

10

≥5

Ada
4

Ada
3

Ada
2

Ada 1

5.

a. Industri
b. Jalan ramai
c. Pemukiman penduduk
d. Sampah
e. Vandalisme (coret-coret)
f. Pencemar lainnya
Keamanan kawasan:

6.

a. Tidak ada arus berbahaya
b. Tidak ada perambahan dan penebangan
liar
c. Tidak ada pencurian
d. Tidak ada penyakit berbahaya seperti
malaria
e. Tidak ada kepercayaan yang
mengganggu
f. Tidak ada tanah longsor
Kenyamanan:
a.
b.
c.
d.
e.

Udara yang bersih dan sejuk
Bebas dari bau yang mengganggu
30
25
20
15
Bebas dari kebisingan
Tidak ada lalu lintas yang mengganggu
Pelayanan terhadap pengunjung yang
baik
f. Tersedianya sarana dan prasarana
*Skor total maksimum penilaian daya tarik = bobot daya tarik x nilai unsur = 1080

10

Tabel 2. Kriteria Penilaian Aksesibilitas (bobot 5)
No
1.

Unsur/Sub Unsur
Kondisi jalan

Nilai
Baik
30

2.

Jarak

4.

Tipe jalan

Waktu tempuh dari
pusat kota

25

15 km

20

10

Jalan aspal
lebar >3 m

Jalanaspal
lebar100

75-100

30-75

66,6%

: layak dikembangkan

-

Tingkat kelayakan 33,3% - 66,6%

: belum layak dikembangkan

-

Tingkat kelayakan < 33,3%

: tidak layak dikembangkan

Analisis Strategi Pengembangan dengan Matriks SWOT

Universitas Sumatera Utara

Teknik penarikan sampel terhadap pengelola tempat wisata dan aparat desa
dilakukan dengan metode purposive sampling (sampel bertujuan). Sampel purposive
adalah sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Sementara pengambilan
sampel untuk pengunjung dilakukan menggunakan Quota Sampel yaitu metode
pengambilan sampel yang mengambil sejumlah sampel sesuai karakteristik populasi
yang ditentukan berdasarkan data kunjungan. Jumlah populasi yang diambil dalam
menetukan jumlah responden yang akan diwawancarai adalah berdasarkan jumlah ratarata pengunjung dalam satu tahun. Ukuran sampel yang akan diambil mengacu kepada
pendapat Slovin (Umar, 2005) sesuai dengan rumus:
Hasil kuisioner kemudian dianalisis dengan memberikan bobot dan rating terhadap
masing-masing kriteria.Bobot diberi nilai mulai dari 1 (sangat penting) sampai dengan
0 (tidak penting). Dalam menghitung rating, untuk masing-masing faktor (peluang dan
kekuatan) diberi skala mulai dari 4 (sangat penting), 3 (penting), 2 (tidak penting), 1
(sangat tidak penting).. Sementara untuk rating ancaman dan kelemahan diberi nilai -4
(sangat buruk), -3 (buruk), -2 (kurang buruk), -1 (tidak buruk). Bentuk skoring dan
pembobotan faktor internal dan eksternal.Sedangkan untuk rating ditentukan
berdasarkan jumlah responden yang memilih suatu kriteria tertentu pada kuesioner
analisis SWOT. Bentuk skoring dan pembobotan faktor internal dan eksternal dapat
dilihat pada Tabel 5 dan 6

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5. Skoring dan pembobotan faktor internal
No

Kekuatan (strength)

Bobot

Rating

Skor

Bobot

Rating

Skor

Bobot

Rating

Skor

Bobot

Rating

Skor

1

Total Kekuatan (strength)
No

Kelemahan (weakness)

1
2
Dst
Total Kelemahan (weakness)
Total kekuatan – total kelemahan = S – W

Tabel 6. Skoring dan pembobotan faktor eksternal
No

Peluang (opportunity)

1

Total peluang (opportunity)
No

Ancaman (threat)

1
2
Dst
Total ancaman (threat)
Total peluang – total ancaman = O – T

Penskoringan dan pembobotan ini dilakukan untuk mendapatkan posisi Kawah
Putihdalam diagram analisis SWOT. Diagram SWOT dapat dilihat pada bagan yang
ada pada Gambar1.
Peluang
Eksternal

III

I
Kelemahan
Internal

IV

II

Kekuatan
Internal

Ancaman
Eksternal

Gambar 1. Bagan analisis SWOT

Universitas Sumatera Utara

Keterangan gambar :
1.

Kuadran I : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkanpeluang yang ada. Strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (Growth oriented strategy).

2.

Kuadran II : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi usaha
(produk.pasar).

3.

Kuadran III : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, akan tetapi di lain
pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang
lebih baik.

4.

Kuadran IV : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
mengahadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Penentuan empat macam strategi pengembangan berdasarkan faktor internal
dan faktor eksternal dengan model sebagai berikut:

1.

Strategi S – O, dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2.

Strategi S – T, dibuat dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk mengatasi segala
ancaman yang ada.

3.

Strategi W – O, dibuat dengan memanfaatkan peluang dan meminimalkan kelemahan yang
ada.

4.

Strategi W – T, dibuat untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Universitas Sumatera Utara

Matriks perumusan strategi dalam analisis SWOT, dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Format Analisis SWOT
Internal
Strenghts
Susunan Daftar Kekuatan

Weakness
Susunan Daftar Kelemahan

Strategi SO

Strategi WO

Menggunaan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang

Mengurangi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang

Strategi ST

Strategi WT

Menggunakan kekuatan
untuk menghindari ancaman

Memperkecil kelemahan untuk
menghindari ancaman

Eksternal

Oppurtunities
Susunan Daftar Peluang

Threats
Susunan Daftar Ancaman

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam Kawah Putih
Pengamatan potensi objek dan daya tarik wisata dilakukan dengan cara observasi langsung di
sekitar dan kawasan Kawah Putih. Komponen yang diteliti adalah karakteritik kawasan Kawah Putih,
daya tarik, aksesibilitas, akomodasi dan sarana prasarana dari Kawah Putih. Kawah Putih memiliki
keterwakilan ekosistem yang baik dengan kondisi alam yang unik dan indah serta memiliki bentang alam
yang cukup luas dan dapat dijadikan sebagai objek dan daya tarik wisata alam (ODTWA).
Potensi Objek Wisata di Kawah Putih Tinggi Raja
Pada Kawah Putih Dolok Tinggi Raja, terdapat berbagai jenis objek wisata yang dapat
dikunjungi, yaitu :

1. Bah Balakbak
Bah Balakbak ini terletak di bahawa bukit kapur, Bah yang artinya Air , sedangkan Balakbak
memiliki arti Sumber mata air panas yang mengalir ke sungai menjadi air yang sejuk. Jadi Bah
Balakbak artinya ialah Air panas yang mengalir ke sungai yang airnya menjadi sejuk. Air panas ini
mengalir ke sungai yang bebatuan di sekitaran Kawah Putih dolok Tinggi Raja dan airnya yang jernih
dan sejuk. Di sini pengunjung juga dapat menikmati rekreasi seperti: mandi di aliran Bah Balakbak, dan
pakai belerang lansung, belerang tersebut terdpat di pertemuan air panas dan air dingin yang sangat sejuk
sebagai hasil proses alam.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2. Bah balakbak

2. Bukit Kapur
Bukit kapur yang dilalui oleh aliran air panas yang membuat bebatuan ini menjadi indah
dipandang mata, ada juga keindahan karpet alam yang terbentuk dari aliran sungai yang
berlumut yang dilewati air panas menjadikan bebatuan tersebut seperti sebuah karpet yang
berwarna hijau keputihan. Diatas juga terdapat sebuah kolam alam yang berluas tidak cukup
besar yang mengeluarkan sumber air panas yang nampak bergelembung dari dasar kolam, yang
tentunya pengunjung dilarang mandi di area itu. Aliran air panas yang melalui semak-semak
pepohonan yang mengering dan berkumpul menjadi satu membentuk sebuah danau yang
berwarna biru kehijauan yang amat cantik.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3. Bukit kapur

3. Rumah Bolon
Kabupaten simalungun mempunyai rumah adat istiadat yang sangat unik, salah satunya adalah
Rumah Bolon, Rumah Bolon ini mulai dibangun pada tahun 1940 an, di Daerah Purba Dolok,
Kabupaten Simalungun, dan ada juga di beberapa tempat didaerah Kabupaten Simalungun yang
menjadi rumah para Raja dijamannya. Rumah Bolon tersebut dulunya ialah rumah seorang Raja yang
bermarga

Purba,

dimana

didalam

rumah

bolon

ini

tinggal

satu

keluarga

(istri,anak,menantu,mertua,cucu,dll yang masih turunan raja), yang terus turun menurun, di sini
pengunjung dapat melihat keseluruhan Rumah Bolon baik dalam maupun luarnya, didalam masih ada
peninggalan-peninggalan Raja jaman dulu, seperti: tempat tidur Raja, tempat tidur anak-anak, tempat
pertemuan keluarga, tempat masak, alat musik yang digunakan di jamannya (gondrang,
serunei,sulim), selain itu pengunjung juga dapat berpoto di sekitaran Rumah Bolon ini.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4. Rumah bolon

Gambar 5. Rumah bolon

4. Tugu Raja simalungun
Tugu ini merupakan salah satu peninggalan raja di simalungun, dimana dulunya digunakan
sebagai titik kumpul untuk bertemu antara raja dengan masyarakat,dan tepat disamping Tugu tersebut
dibuat makam raja, dan sampai sekarang Tugu tersebut tetap digunakan masyarakat sekitar untuk
berkumpul dalam melaksanakan adat istiadat simalungun. Tugu ini terletak di desa Dolok Kahean,
Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 6. Tugu raja

5. Bukit Gua
Bukit Gua ini sangat la menakjubkan karena terletak di bawah bukit kapur yang
membentuk Gua. Banyak rintangan untuk sampai ke lokasi ini, seperti topografi dan jalan yang
sulit. Namun setelah sampai di lokasi ini, kita dapat memuaskan kelelahan dengan bersantai di
dalam gua yang disuguhi adanya air yang mengalir dari atas yang hangat.

Penilaian Potensi Objek dan Daya Tarik Kawah Putih
Kriteria penilaian objek wisata alam merupakan suatu instrumen untuk mendapatkan kepastian
kelayakan suatu objek untuk dikembangkan sebagai objek wisata alam. Fungsi kriteria adalah sebagai
dasar dalam pengembangan ODTWA melalui penetapan unsur kriteria, penetapan bobot, penghitungan
masing-masing sub unsur dan penjumlahan dari semua kriteria (PHKA, 2003). Penilaian potensi objek
dan daya tarik wisata alam dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung di sekitar kawasan Kawah
Putih. Berikut akan dijelaskan mengenai penilaian potensi objek dan daya Tarik Kawah Putih.

Daya Tarik
Daya tarik merupakan modal utama dan merupakan alasan utama wisatawan dalam rangka
mengadakan kegiatan wisata. Daya tarik merupakan faktor yang membuat orang berkeinginan untuk
mengunjungi dan melihat secara langsung ke tempat yang mempunyai daya tarik tersebut.Pengkajian
komponen daya tarik ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bentuk-bentuk kegiatan rekreasi yang

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan daya tarik dan sumberdaya yang tersedia. Unsur -unsur yang dinilai pada kriteria daya tarik
ini yaitu keunikan, jenis sumberdaya yang menonjol, jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan,
kebersihan objek wisata, keamanan, dan kenyamanan kawasan wisata. Daya tarik tersebut dapat berupa
keunikan sumber daya alam contohnya adanya gua, flora, fauna, adat istiadat/kebudayaan, dan sungai,
banyaknya sumber daya alam yang menonjol seperti batuan, flora, air, dan lain-lain. Setiap daya tarik
tersebut memiliki nilai masing-masing dan nilai tersebut menunjukkan seberapa kuat suatu daya tarik bisa
menarik minat pengunjungnya. Suwantoro (1997) menyatakan bahwa objek wisata alam adalah sumber
daya alam yang berpotensi dan berdaya tarik bagi wisatawan serta ditujukan untuk pembinaan cinta
alam.Selanjutnya juga dijelaskan bahwa daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata yang memiliki
keunikan sumber daya alam merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu
daerah tujuan wisata. Penilaian terhadap komponen daya tarik dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil penilaian terhadap komponen daya Tarik Kawah putih.
No

Unsur/sub unsur

Uraian

Keteranagan

1.

Kuenikan sumber
daya alam

a. Gua

- adanya gua yang
Terbentuk dari bukit
kapur

b. Sungai

Banyaknya
sumberdaya alam
yang menonjol

a. Batuan

Skor
Total
(ST)

6

20

120

6

25

150

- adat istiadat yang masih
dipakai ialah budaya
batak simalungun
- adanya batuan-batuan
kapur

b. Air

- sumber air panas dan
aliran sungai yang yang
sering digunakan
pengunjung untuk
mandi-madi

c. Flora

- adanya tumbuhtumbuhan di sekitar
kawasanwisata yang
membuatsuasana
semakinsejuk

d. gejala

Nilai

- adanya sungai yang
mengalir dari sumber
mata air panas

c. Adat istiadat
2.

Bobot

alam

- adanya sumber air
panas yang timbul dari
dalam tanah

Universitas Sumatera Utara

3.

4.

5.

6.

Kegiatan alam
yang dapat
dilakukan

Kebersihan lokasi
objek wisata,tidak
ada pengaruh dari

Keamanan
kawasan

Kenyamanan

a. Menikmati
keindaha alam

- lokasi wisata, sumber air
panas,lokasi kawah putih

b. Melihat flora

- banyaknya pohon di
sektar lokasi kawah
putih

c. Penelitian/
pendidikan
a. Industri

- untuk meneliti panas
bumi
- jauh dari industri

b. Jalan ramai

-tidak ada jalan ramai

c. Pemukiman
Penduduk

- Pemukiman penduduk
yang tidak terlalu ramai

d. Sampah

- masih ada yang
membuang sampah
sembarangan walaupun
sudah ada tempat
disediakan

e. Pencemar
lainnya

- tidak ada pencemaran
lainnya

a .Tidak ada arus
berbahaya

- bebas dari arus
berbahaya

b. Tidak ada
pencurian

- bebas dari pencurian

c. Tidak ada
penyakit
berbahaya

- bebas dari penyakit
Berbahaya

d. Tidak ada
kepercayaan
yang
mengganggu

- Bebas dari hal gaib

e. Tidak ada
perambahan
dan
penebangan
liar
a. Udara yang
bersih dan
sejuk

- bebas dari perambahan
liar

b. Bebas dari bau
yang
mengganggu

- tidak ada bau yang
Mengganggu

c. Tidak ada
lalulintas yang

- jauh dari lalulintas

6

20

120

6

30

180

6

30

180

6

25

150

- lokasi yang sejuk

Universitas Sumatera Utara

mengganggu
d. Bebas dari
kebisingan

- idak ada kebisingan
dilokasi

Skor Total daya tarik

150

900

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa banyaknya sumber daya alam yang menonjol,
kebersihan lokasi objek wisata, dan keamanan kawasan, memiliki skor total tertinggi yakni 180. Setiap
objek wisata memiliki keunikan sumber daya alam yang merupakan ciri khas objek wisata tersebut,
keunikan sumber daya alam inilah yang akan menjadi daya tarik tersendiri yang dapat memikat
wisatawan untuk mengunjungi objek wisata tersebut. Suwantoro (1997) menyatakan bahwa objek wisata
alam adalah sumber daya alam yang berpotensi dan berdaya tarik bagi wisatawan serta ditujukan untuk
pembinaan cinta alam, baik dalam kegiatan alam maupun setelah pembudidayaan. Selanjutnya juga
dijelaskan bahwa daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata yang memiliki keunikan sumber daya
alam merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata.
a. Keunikan sumber daya alam
Menurut Sudarto (1999) Unsur-unsur paling penting yang menjadi daya tarik dari sebuah daerah
tujuan ekowisata adalah kondisi alamnya, kondisi flora, langka dan endemik, kondisi fenomena alamnya,
kondisi adat dan budaya. Keunikan sumber daya alam Kawah Putih memiliki total skor yaitu 120.Kawah
Putih memiliki keunikan seperti adanya sumber mata air panas, gua, anak sungai yang merupakan aliran
dari mata air panas dimana pengunjung sering mandi disini karena airnya yang jernih, selain itu Kawah
Putih juga memiliki adat istiadat/kebudayaan yang bagus dan masih langka, dimana masih menggunakan
kebudayaan lama/local yaitu budaya batak simalungun.
b. Sumber daya alam yang menonjol
Sumber daya alam yang menonjol memiliki skor total yaitu 150. Adapun sumber daya alam yang
menonjol di sekitar lokasi Kawah Putih ialah.Bebatuan,bebatuan yang ada di sini ialah bebatuan kapur
yang dapat ditemukan di

sekitar lokasi kawah putih. Untuk flora, fauna, dan air adalah seperti

adanya,pohon raja, burung-burung, dan air yang merupakan aliran dari mata air panas dan sungai.
Sedangkan untuk gejala alam terjadi ialah sumber mata air panas ada ditemukan di lokasi wisata.
c. Kegiatan Wisata Alam yang Dapat Dilakukan

Universitas Sumatera Utara

Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan dilokasi Kawah Putih ialah, Menikmati Keindahan
alam yang sangat bagus,melihat flora yang ada disekitaran Kawah Putih,dan dapat juga dilakukan
penelitian/pendidikan dilokasi ini, itulah Jenis kegiatan wisata alam yang biasa dilakukan oleh
pengunjung saat berada di kawasan wisata.
d. Kebersihan Lokasi Obyek Wisata
Kebersihan lokasi wisata sangatlah diperlukan.Kawasan Kawah Putih bebas darijalanan ramai,
dari pengaruh industri karena tidak ada industri besar yang terdapat di sekitar kawasan wisata alam,juga
bebas dari pencemar lainya.
e. Keamanan kawasan
Keamanan kawasan memiliki skor total 180. Pengadaan keamanan pada kawasan objek wisata
Kawah Putih ini akan menambah nilai tambah bagi kawasan tersebut. Terlepas dari itu kawasan Kawah
Putih ini tidak ada arus berbahaya seperti aliran sungai yang cukup deras , tidak ada pencurian, tidak ada
penyakit berbahaya seperti malaria, tidak ada kepercayaan yang mengganggu. Lokasi wisata Kawah Putih
merupakan lokasi yang aman, namun disekitar lokasi wisata masih ada ditemukan beberapa masalah
seperti adanya tanah longsor dan perambahan liar. Masalah tersebut akan menggangu keamanan
pengunjung sehingga dapat menurunkan minat pengunjung untuk berkunjung kelokai wisata.
f. Kenyamanan
Kenyamanan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan pada suatu objek wisata.
Rasa nyaman di lokasi wisata akan menambah minat pengunjung untuk mengunjungi kembali ke lokasi
wisata tersebut Kenyamanan lokasi wisata Kawah Putih memiliki skor total 125. Pelayanan terhadap
pengunjung dan penyediaan sarana dan prasarana merupakan suatu hal yang harus diperhatikan.
Kenyamanan pada suatu lokasi objek wisata akan menarik perhatian pengunjung/wisatawan

serta

meningkatkan minat wisatawan untuk kembali mengunjungi lokasi objek wisata tersebut. Kawasan
Kawah Putih ini merupakan lokasi objek wisata yang cukup nyaman dengan adanya pondok, jauh dari
kebisingan jalan ramai, tidak ada lalu lintas yang mengganggu kenyamanan lokasi objek wisata. Sehingga
membuat wisatawan yang pertama kali mengunjunginya akan tertarik untuk kembali lagi datang
berkunjung melakukan kegiatan wisata.

Universitas Sumatera Utara

Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan faktor yang mendukung untuk mempermudah pengunjung berkunjung
ke suatu tempat wisata tujuan. Faktor tersebut sangat penting guna mendorong peningkatan potensi objek
wisata yang akan dikunjungi wisatawan. Aksesibilitas meliputi jarak, kondisi jalan, dan waktu tempuh
dari pusat kota. Soekadijo (2000) menyatakan bahwa aksesibilitas merupakan syarat yang penting sekali
untuk obyek wisata. Tanpa dihubungkan dengan jaringan transportasi tidak mungkin suatu obyek
mendapat kunjungan wisatawan. Objek wisata merupakan akhir perjalanan wisata dan harus mudah
dicapai dan dengan sendirinya juga mudah ditemukan. Oleh karena itu harus selalu ada jalan menuju
objek wisata. Jalan itu merupakan akses ke objek dan jalan akses itu harus berhubungan dengan prasarana
umum. Kondisi jalan umum dan jalan akses menentukan aksesibilitas suatu objek wisata. Berdasarkan
jarak tempuh darikota medan ke kawasan objek wisata di desa Dolok Tinggi Raja sekitar 120 km (2-3
jam) dengan menggunakan sepeda motor, untuk akses jalan menuju Kawah Putih adalah Medan – Lubuk
Pakam – Galang – Bangun Purba – Dolok Tinggi Raja/Kawah Putih. Penilaian untuk aksesibilitas menuju
kawasan wisata alam Kawah Putih dapat dilihat pada Tabel .
Tabel 9. Hasil penilaian terhadap aksesibilitas Kawah Putih.
Unsur/Sub Unsur

Uraian

Bobot

Nilai

Kondisi jalan

Cukup

5

20

Skor
Total
(ST)
100

25 km

5

25

125

5

20

100

5

25
90

125
450

ari kota
alan

atu/macadam
Waktu tempuh dari kota
Skor Total Aksesibilitas

2-3 jam

Ket :
(ST) = Hasil kali antara bobot dengan nilai

Aksesibilitas menuju kawasan Kawah Putih tergolong kurang Kondisi yang kurang mendukung
aksesibilitas ini adalah kondisi jalan yang tergolong cukup jauh dan waktu tempuh dari Medan ke desa
Tinggi Raja, dengan tipe jalan aspal dan kemudian berbatu/makadam. Kondisi jalan yang cukup itu
menghambat aksesibilitas wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata. Jarak tempuh yang jauh dari
kota membuat perjalanan menjadi lama dan panjang.

Universitas Sumatera Utara

Akomodasi
Akomodasi merupakan salah satu faktor yang membuat pengunjung tertarik untuk melakukan
suatu kunjungan wisata. Ketersediaan akomodasi dalam lokasi wisata sangat membantu pengunjung
ketika pengunjung ingin menginap di lokasi yang dikunjunginya. Namun apabila tidak terdapat
akomodasi dalam lokasi wisata, pengunjung dapat mencari akomodasi yang ada tidak jauh dari lokasi
wisata. Kawah Putih tidak menyediakan fasilitas akomodasi di dalam kawasan tersebut. Namun, bagi
sebagian orang yang mau menginap di lokasi wisata untuk beberapa hari, biasanya di tempat warga. Hal
ini menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pengelola untuk menambah fasilitas berupa akomodasi di
dalam kawasan agar pengunjung yang nantinya datang ke lokasi dan ingin menginap bisa menginap
dilokasi wisata.
Tabel 10. Penilaian untuk akomodasi Kawah Putih
Unsur/Sub Unsur
Bobot
Jumlah akomodasi
ah kamar
Skor Total Akomodasi

Nilai

Skor Total (ST)

3

10

30

3

10

30

20

60

Ket : (ST) Hasil kali antara bobot dengan nilai

Pada tabel diatas di jelaskan bahwa jumlah akomodasi memiliki total skor 30 yang mana artinya
bahwa tidak adanya akomodasi yang mendukung untuk ke loksi, begitu juga dengan jumlah kamar
ataupun penginapan yang memiliki total skor 30 yang sama artinya tidk adanya penginapan di sekitar
kawasan Kawah Putih.

Sarana dan Prasarana Penunjang

Sarana merupakan salah satu faktor penunjang yang memudahkan pengunjung
dalam menikmati obyek wisata secara langsung. Prasarana merupakan salah satu faktor
penunjang yang memudahkan pengunjung dalam menikmati objek wisata secara tidak
langsung. Hasil penilaian sarana dan prasarana penunjang dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Hasil penilaian terhadap komponen sarana dan prasarana penunjang dikawasan Kawah Putih

Universitas Sumatera Utara

Unsur/Sub Unsur

Bobot

Nilai

Skor Total (ST)

Prasarana

3

50

150

3

50

150

100

300

enunjang
Skor Total Aksesibilitas
Ket : (ST) Hasil kali antara bobot dengan nilai.

Dari penelitian yang dilakukan di kawasan Kawah Putih, Hasil penilaian
terhadap komponen sarana yang yang menjadi penunjang di sekitar Kawah Putih dolok
Tinggi Raja adalah rumah makan, pusat perbelanjaan/pasar, bank, dan transportasi.
Rumah makan terdapat di sekitar jalan raya menuju Kawah Putih, pasar dan bank
berada di Kota Nagori Dolok yang berjarak 4-5 km dari kawasan wisata. Transportasi
yang dimiliki di daerah sekitar kawasan yakni sepeda motor, bobil pick up ataupun
dum truk yang melintasi kawasan wisata. Hasil komponen Prasarana yang menjadi
penunjang di sekitar kawasan Kawah Putih dolok Tingggi Raja adalah kantor pos,
jaringan telepon, puskesmas, jaringan listrik dan jaringan air minum yang berada di
Nagori Dolok yang berjarak sekitar ± 30 menit dari lokasi Kawah Putih.

Hasil Penilaian Obek dan Daya Tarik Wisata Alam
Penilaian keseluruhan terhadap komponen-komponen wisata alam di kawasan Kawah Putih dapat
dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Hasil penilaian objek dan daya tarik kawasan.
No

Kriteria

Bobot (B)

Nilai (N)

Skor (S)

Skor

Indeks

max (Sm)

(%) (I)

Ket

1

Daya tarik

6

150

900

1080

83,33

Layak

2

Aksesibilitas

5

90

450

600

75

Layak

3

Akomodasi

3

20

60

180

33,33

Belum
Layak

4

Sarana dan

3

100

300

300

100

Layak

Prasarana

Universitas Sumatera Utara

Penunjang
Tingkat

72,91

Kelayakan

Ket :
(B) Sesuai
kriteria
penilaian dai
Dirjen
PHKA tahun

2003
(N) Hasil penilaian terhadap objek dan daya tarik wisata
(S) Perkalian antara bobot dengan njilai
(Sm) Skor tertinggi untuk setiap kriteria
(I) Indeks kelayakan perbandingan skor dengan skor tertinggi dalam %

Hasil perhitungan pada Tabel 12 dapat diketahui bahwa kawasan objek wisat