Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Kawah Putih Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya sumber air panas. Salah satu
tempat di Indonesia yang memiliki beberapa sumber air panas antara lain daerah
panas bumi Tinggi Raja, di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahean,
Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kawah putih tinggi raja memiliki luas keseluruhan sekitar 167 hektar .
Kawah putih tinggi raja ini memiliki sumber air panas yang berasal dari
celah - celah bukit kapur yang memiliki suhu mencapai 90 derajat celcius
(BKSDA Sumatera Utara, 2003). Dan sebagian orang menyebutnya “salju panas”,
yang tak kalah indah dengan kawah putih Ciwidey yang berada di Bandung.
Sebagian besar air panas mengandung sulfur. Menurut Goeswono
Soepardi (1983) sulfur merupakan penyusun asam amino metionin dan sistein.
Struktur protein dalam tanaman sebagian besar ditentukan oleh gugusan S. Unsur
ini juga dikenal sebagai hara penting yang diperlukan untuk produksi khlorofil.
Di dalam tanah, asam sulfat akan terionisasi menjadi ion H+ dan SO42-.
Dalam keadaan yang cukup unsur S dapat menyuburkan tanah karena unsur S
tersebut merupakan unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Namun,

jika ketersediaan unsur S di dalam tanah berlebihan maka tanah akan menjadi
asam dan menyebabkan keracunan pada tumbuhan. Sifat asam pada tanah tersebut
mempengaruhi sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Kondisi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah menjadi indikator untuk
menentukan kualitas tanah, kualitas tanah merupakan kemampuan suatu tanah

1
Universitas Sumatera Utara

2

untuk mendukung produktivitas tanah. Dalam hal ini mikroorganisme yang hidup
dalam tanah bertanggung jawab dalam pelapukan bahan organik dan pendauran
unsur hara untuk meningkatkan produktifitas tanah.
Kandungan unsur hara dan aktivitas mikroorganisme tanah merupakan
sifat

biologis

tanah


yang

berkaitan

dengan

tingkat

kesuburan

tanah

(Juanda dan Bambang, 2005). Menurut Purwaningsih (2004), kesuburan tanah
juga dapat diprediksi dari jumlah populasi mikroba yang hidup di dalamnya.
Tingginya jumlah mikroba merupakan pertanda tingginya tingkat kesuburan
tanah, karena mikroba berfungsi sebagai perombak senyawa organik menjadi
nutrien yang tersedia bagi tanaman dan di dalam tanah terkandung cukup bahan
organik dan senyawa lainnya untuk pertumbuhan mikroba. Berdasarkan hal
tersebut penulis melakukan penelitian tentang aktivitas mikroorganisme tanah

pada Kawah putih Tinggi Raja di Kabupaten Simalungun.
B. Tujuan Penelitian
Untuk menghitung besarnya aktivitas mikroorganisme tanah pada Kawah
Putih Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sumber informasi
tentang aktivitas mikroorganisme tanah pada tanah Kawah Putih Tinggi Raja
Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.

2
Universitas Sumatera Utara