BRANDT DAN DAROFF MANUVER MODIFIKASI SEMONT MANUVER

 Intervensi umum untuk vestibular loss - Unilateral loss, contoh ; vestibular neuritis atau acoustic neurima - Bilateral loss, contohnya ; intoksikasi gentamisin • Pengobatan empiris untuk situsasi umum dimana diagnosis tidak begitu jelas - Vertigo pasca traumatik - Ketidakseimbangan multifaktorial pada orang tua 23

3.1 BRANDT DAN DAROFF MANUVER

Cara Brandt dan Daroff berupa perubahan posisi kepala yang dilakukan beberapa kali dalam sehari selama dua sampai tiga minggu. Pasien duduk tegak ditepi tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung. Dengan posisi kepala diputar 45° ke satu sisi dan kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi, pertahankan selama 30 detik, setelah itu duduk tegak kembali. Setelah 30 detik baringkan dengan cepat ke sisi lain, pertahankan selama 30 detik lalu duduk tegak kembali. Manuver ini dilakukan tiga kali pada pagi hari sebelum bangun tidur dan tiga kali pada malam hari sebelum tidur sampai dua kali berturut-turut tidak timbul vertigo lagi. Terapi ini dapat mengurangi keluhan vertigo pada banyak pasien tetapi sulit dilakukan pada pasien berusia lanjut karena harus melakukan perubahan posisi secara berulang-ulang. 9,16 Universitas Sumatera Utara

3.2 MODIFIKASI SEMONT MANUVER

Pada tahun 1985, Toupet dan Semont menerangkan suatu pendekatan yang lebih agresif yang dinamakan liberatory maneuver. Cara ini didasarkan pada teori kupulolitiasis dengan tujuan mencegah debris menempel pada kupula. 10,14,20 Pada saat ini para ahli lebih memilih cara modifikasi manuver Semont. 16 Langkah modifikasi manuver Semont pada pasien dengan BPPV pada telinga kiri, bila terjadi BPPV terjadi pada telinga kanan dilkakukan sebaliknya. 16,21 1. Pasien didudukkan di atas tempat tidur dengan posisi kaki menggantung kepala 45 ° menoleh ke bahu kanan dan kemudian dengan cepat pasien merebahkan badan ke kiri sampai bahu kiri menempel tempat tidur dengan tidak merubah posisi kepala, sehingga posisi kepala menengok ke atas dengan sudut 45 ° . Hal ini terjadi nistagmus dan vertigo yang disebabkan pergerakan debris dari titik terendah ke titik tertinggi kanalis senisirkularis posterior berjalan dari kupula. Posisi ini dipertahankan 10 menit. 2. Dengan cepat pasien bangun dan merebahkan badan ke kanan dengan tidak merubah posisi kepala sehingga bahu dan pipi kanan menyentuh tempat tidur. Hal ini terjadi nistagmus dan vertigo yang disebabkan pergerakan debris dari kupula ke crus communis. Posisi ini dipertahankan 10 sampai 15 menit. 3 Jika tidak terjadi nistgmus dan vertigo pasien diperintahkan untuk menggerakkan kepala ke bahu kiri 90 ° beberapa detik dan kembali ke posisi semula, kemudian dilanjutka gerakan berikut. 4. Pasien kembali ke posisi pertama dengan pelan-pelan dipertahankan 15 detik, kemudian kepala pelan-pelan kembali menoleh lurus ke garis tengah. Hal ini terjadi perasaan melayang karena terjadi perpindahan debris dari crus communis ke utrikulus. Universitas Sumatera Utara Bila masih terjadi nistagmus dan vertigo diulangi manuver dari awal sampai vertigo menghilang. Herdman melaporkan dari 30 pasien BPPV yang dilakukan terapi dengan perasat ini sebanyak 70 mengalami kesembuhan, 20 perbaikan, dan 10 tanpa perbaikan. 14 Walaupun cara ini kelihatan berhasil, tetapi menyebabkan pasien terlalu banyak melakukan gerakan memutar leher dan badan secara cepat yang memungkinkan akan menyulitkan bagi pasien yang sudah tua. 14 Gambar 3.2 Semont Manuver Sumber: Parnes dkk 15 Modifikasi manuver Semont menyebabkan debris yang menempel pada kupula terlepas sehingga masuk ke utrikulus. 16 Gerakan modifikasi maneuver Semont tahap kedua menyebabkan debris tidak memungkinkan seluruhnya melewati puncak kanalis semisirkularis, tetapi sebagian jatuh kembali ke ampula. 21 Universitas Sumatera Utara

3.3 CANALITH REPOSITIONING PROCEDURE CRP