Performa Pemijahan Ikan Pelangi Iriatherina Werneri Dengan Perbedaan Lama Waktu Pengistirahatan Induk

PERFORMA PEMIJAHAN IKAN PELANGI Iriatherina
werneri DENGAN PERBEDAAN LAMA WAKTU
PENGISTIRAHATAN INDUK

RAHMADANI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Performa
Pemijahan Ikan Pelangi Iriatherina werneri dengan Perbedaan Lama Waktu
Pengistirahatan Induk” adalah benar karya saya dengan arahan Komisi
Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2015

Rahmadani
NIM C14110019

ABSTRAK
RAHMADANI. Performa Pemijahan Ikan Pelangi Iriatherina werneri dengan
Perbedaan Lama Waktu Pengistirahatan Induk. Dibimbing oleh ODANG
CARMAN dan AGUS OMAN SUDRAJAT.
Iriatherina werneri memiliki kebiasaan unik dalam proses pemijahannya
yaitu dapat terus terjadi setiap hari (partial spawner) selama >30 hari. Kebiasaan
mijah ikan I. werneri ini menghasilkan larva yang memiliki perbedaan umur yang
beragam, sehingga relatif diperlukan penanganan khusus dalam pemeliharaan larva
berupa pengistirahatan induk dengan harapan, induk yang telah diistirahatkan akan
memijah kembali dengan menghasilkan jumlah telur yang lebih banyak dan
serentak. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi performa pemijahan induk I.
werneri melalui perbedaan pengistirahatan induk yakni selama tiga hari dan tujuh
hari. Sebagai kontrol dilakukan juga pemijahan tanpa pengistirahatan induk.

Parameter jumlah telur yang dikeluarkan selama pemijahan, derajat penetasan telur
(DPT), dan tingkat kelangsungan hidup (TKH) diamati selama 30 hari. Pemijahan
I.werneri dengan pengistirahatan induk tidak berpengaruh terhadap kualitas larva
yang dihasilkan. Larva yang dihasilkan tanpa pengistirahatan induk 35% lebih
banyak dibanding dengan perlakuan pengistirahatan selama tiga hari dan 42%
lebih banyak dari perlakuan pengistirahatan selama tujuh hari.
Kata kunci: Iriatherina werneri, partial spawner, pengistirahatan induk

ABSTRACT
RAHMADANI. Spawning Performance of Rainbowfish Iriatherina werneri in
different resting-time intervals of Broodstock. Supervised by ODANG CARMAN
and AGUS OMAN SUDRAJAT
Iriatherina werneri has unique spawning behaviour, it can spawn every day
(partial spawner) in about 30 days periode. This spawning behaviour of I. werneri
produced larvae varied in ages, so special handling in larval rearing is needed. One
of the strategies that could be done is resting the broodstock. The broodstock
expected to have another spawning process, produces simultaneously larger number
of eggs. This research aimed to evaluate broodstock spawning process of I. werneri
at different resting-time intervals that was three days and seven days. As a control,
broodstock without resting time were used. The number of eggs released during

spawning, hatching rate and survival were observed for 30 days. Three and seven
days of resting time did not affect the quality of the larvae. Broodstock without the
resting-time produced 35% more larvae than three days-resting time and 42% more
than seven days-resting time broodstock.
Key words: Iriatherina werneri, partial spawner, broodstock resting

PERFORMA PEMIJAHAN IKAN PELANGI Iriatherina
werneri DENGAN PERBEDAAN LAMA WAKTU
PENGISTIRAHATAN INDUK

RAHMADANI

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Performa Pemijahan Ikan Pelangi Iriatherina werneri dengan
Perbedaan Lama Waktu Pengistirahatan Induk
: Rahmadani
: C14110019

Disetujui oleh

Dr Ir Odang Carman, MSc
Pembimbing I

Dr Ir Agus Oman Sudrajat, MSc
Pembimbing II


Diketahui oleh

Dr Ir Sukenda, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
serta nikmat waktu dan kesempatan sehingga skripsi yang berjudul Performa
Pemijahan Ikan Pelangi Iriatherina werneri dengan Perbedaan Lama Waktu
Pengistirahatan Induk dapat diselesaikan.
Untaian rasa terimakasih atas besarnya dukungan dari kedua orangtua (Ir H
Suwardi Tahe dan Hj Nurasiah, SPdi), saudara Mutmainna, Nurul Muflihah dan
Rifkatul Amanah beserta keluarga. Bapak Dr Ir Odang Carman, MSc selaku dosen
pembimbing pertama dan Bapak Dr Ir Agus Oman Sudrajat, MSc selaku dosen
pembimbing kedua yang telah banyak mencurahkan waktunya dalam membimbing
penulis selama proses penulisan skripsi serta Ibu Dr Sri Nuryati, SPi MSi selaku
dosen penguji dan Ibu Julie Ekasari, SPi MSc selaku ketua program studi.

Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan S1 dan S2
sebagai rekan penelitian I. werneri, teman sekontrakan Cendana 53 yang telah
banyak memberi dukungan, teman-teman seperjuangan BDP angkatan 48, teman se
LDF FPIK, dan saudara serantauan IKAMI SUL-SEL-BAR atas segala
dukungannya. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat.
Bogor, September 2015

Rahmadani

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
PENDAHULUAN....................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Tujuan..................................................................................................................1
METODE................................................................................................................. 1
Rancangan Percobaan..........................................................................................2
Prosedur Penelitian..............................................................................................2
Parameter Pengamatan........................................................................................4

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................ 4
Hasil.....................................................................................................................4
Pembahasan.........................................................................................................6
KESIMPULAN...................................................................................................... 10
Kesimpulan........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10
LAMPIRAN........................................................................................................... 12
RIWAYAT HIDUP................................................................................................18

DAFTAR TABEL
1
2

Parameter kualitas air pada pemeliharaan Iriatherina werneri ........................ ..3
Hasil pemijahan induk ikan Iriatherina werneri yang diberi perlakuan
tanpa pengistirahatan, pengistirahatan selama tiga hari dan pengistirahatan
selama tujuh hari yang diamati selama 30 hari ................................................ ..5

DAFTAR GAMBAR
1

2

Induk jantan (A) dan betina (B) ikan Iriatherina werneri ............................... ..2
Rata-rata jumlah telur Iriatherina werneri; (A) tanpa pengistirahatan induk,
(B) pengistirahatan selama tiga hari dan (C) pengistirahatan selama tujuh
hari .................................................................................................................... ..5

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4

Kegiatan penelitian pemijahan Iriatherina werneri ......................................... 12
Ukuran induk Iriatherina werneri sebelum dan setelah pemijahan ................. 13
Data parameter pemijahan (Jumlah telur, DPT dan TKH) Iriatherina
werneri pada perlakuan A, B dan C ................................................................. 14
Analisi anova dan uji Duncan .......................................................................... 17

PENDAHULUAN


Latar Belakang
Ikan hias merupakan salah satu komoditas yang banyak diminati oleh
masyarakat lokal maupun internasional. Salah satu jenis ikan hias yang memiliki
harga jual yang cukup tinggi di pasar Internasional yakni ikan pelangi
(Rainbowfish) (Kadarusman et al. (2010). Ikan pelangi memiliki banyak spesies
tersebar di wilayah Australia dan Papua (Tappin 2011). Sebanyak 65 spesies dari
ikan ini telah dideskripsikan karakternya dan 37 spesies di antaranya mendiami
daratan Papua Indonesia. Beberapa jenis ikan pelangi yang telah dibudidayakan di
Indonesia ialah jenis Glossolopsis sp., Melanotaenia sp. dan Iriatherina werneri
atau sering disebut threadfin rainbowfish atau featherfin rainbowfish. Dari ketiga
jenis tersebut, Iriatherina werneri merupakan satu-satunya jenis ikan pelangi yang
hanya terdiri dari satu genus. Ikan ini memiliki warna yang cerah dan bentuk sirip
yang cantik ketika telah dewasa terutama pada ikan jantan.
Iriatherina werneri memiliki kebiasaan yang unik dalam proses
pemijahannya di alam, yaitu dapat terus terjadi setiap hari selama >30 hari dan
lama waktu penetasan telurnya relatif lebih lama dibanding dengan ikan lain.
Namun berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, diperoleh
bahwa pada minggu kedua selama pemijahan berlangsung, jumlah telur yang
dihasilkan mulai mengalami penurunan meskipun pada beberapa hari selanjutnya

mengalami peningkatan kembali. Kebiasaan unik dari ikan ini, menghasilkan
larva yang memiliki perbedaan umur dan ukuran yang beragam, sehingga relatif
diperlukan penanganan khusus dalam pemeliharaan larva/benih. Salah satu
langkah strategi yang mungkin bisa dilakukan ialah dengan pengistirahatan induk
dengan harapan, induk yang telah diistirahatkan akan memijah kembali dengan
menghasilkan telur yang memiliki kualitas yang lebih baik dan jumlah yang lebih
banyak dan serentak. Bobe dan Labbé (2010) menjelaskan bahwa kualitas telur
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain status nutrisi induk jantan atau
betina, penanganan manajemen induk saat pemijahan (tingkat pembuahan), faktor
stres dan kondisi lingkungan seperti suhu, lama pencahayaan dan salinitas.
Strategi ini diharapkan mampu memberikan informasi pemijahan yang optimum
untuk I. werneri yang nantinya dapat memberi keuntungan pada pembudidaya
terutama dalam masalah efisiensi dalam proses produksi sehingga diperoleh
keuntungan yang maksimal.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa pemijahan pada
Iriatherina werneri dengan lama waktu pengistirahatan induk yang berbeda.
.

2


METODE

Rancangan Percobaan
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan berupa proses pemijahan dengan
perbedaan lama waktu pengistirahatan induk yakni tanpa pengistirahatan induk
(kontrol) (A), pengistirahatan induk selama tiga hari (B), pengistirahatan induk
selama tujuh hari (C) yang masing-masing perlakuan memiliki tiga ulangan.
Prosedur Penelitian
Persiapan Wadah
Induk dipelihara pada wadah pemeliharaan dan pematangan yang berupa
akuarium berukuran 30 cm × 30 cm × 30 cm sebanyak satu buah sebelum
dipijahkan. Wadah pemijahan induk yang digunakan berupa wadah plastik
berbentuk persegi panjang berukuran 18 cm × 12 cm × 9 cm sebanyak 15 buah
dan gelas plastik yang bervolume 330 mL untuk wadah penetasan telur dan
pemeliharaan larva. Wadah plastik yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan,
kemudian dikeringkan dan dilakukan perendaman dengan larutan methylene blue.
Setelah itu, wadah diisi air sebanyak 2/3 dari volume wadah (Lampiran 1).
Ikan Uji
Ikan uji yang digunakan adalah induk jantan dan betina ikan I. werneri
(Gambar 1) yang telah matang gonad serta mempunyai status biologis yang sehat.
Induk yang digunakan rata-rata berbobot 0,17± 0,04 g/ekor induk betina dengan
panjang 29,26 mm dan 0,18± 0,04 g/ekor induk jantan dengan panjang 31,15 mm
(Lampiran 2) diperoleh dari Pasar Parung dan petani ikan hias di daerah Bogor.

(A)
(B)
Gambar 1 Induk jantan (A) dan betina (B) ikan Iriatherina werneri
Manajemen Pemberian Pakan
Induk ikan pelangi diberi pakan secara at satiation sebanyak dua kali sehari
yaitu pada pagi hari (pukul 08.30 WIB) dan sore hari (pukul 17.00 WIB). Pakan
yang digunakan berupa pakan alami yaitu Moina sp.
Manajemen Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar tetap baik yaitu dengan menggunakan air yang
berasal dari tandon yang telah diaerasi. Pengukuran kualitas air berupa kandungan

3
oksigen terlarut dan pH air dilakukan pada akhir pemeliharaan, sedangkan
pengukuran suhu dilakukan setiap hari pada pagi hari (pukul 09.00 WIB) seperti
yang tertera pada Tabel 1.
Tabel 1 Parameter kualitas air pada pemeliharaan Iriatherina werneri
Parameter
Suhu
pH
DO

Satuan
°C
unit
mg/L

Kisaran
24,2-28,3
6,6-7,8
7,4-7,5

Nilai Toleransi
22-28 (Tappin,2011)
6,5-7,8 (Tappin, 2011)
5-8 (Tappin, 2011)

Pemijahan Induk
Induk akan memijah ± 24 jam setelah dipasangkan. Pemijahan induk ikan
pelangi dilakukan pada sore hari (pukul 16.00 WIB) setelah induk dipasangkan
dan diberi substrat pemijahan.
Pengistirahatan Induk
Pengistirahatan induk dilakukan setelah pemijahan berlangsung selama
tujuh hari pada perlakuan B dan C. Pengistirahatan induk dilakukan dengan cara
memisahkan antara induk jantan dan induk betina tanpa pemberian substrat
pemijahan, selama tiga hari (perlakuan B) dan tujuh hari (perlakuan C).
Selanjutnya induk dipasangkan kembali pada wadah pemijahan dan diberi substrat
pemijahan. Pada perlakuan tanpa pengistirahatan induk, pemijahan dilakukan
secara terus menerus selama 30 hari.
Penghitungan Telur
Penghitungan telur dilakukan setiap sore hari (pukul 16.00 WIB), dengan
asumsi induk I. werneri yang dipasangkan tidak menunjukkan aktifitas pemijahan
lagi pada hari tersebut (pemijahan umumnya terjadi pada pukul 08.00-15.00).
Substrat diambil dari wadah pemijahan kemudian telur yang menempel pada
substrat dihitung. Setelah dilakukan penghitungan, telur yang menempel pada
substrat dimasukkan ke dalam wadah penetasan dan pemeliharaan larva.
Selanjutnya substrat yang baru dimasukkan ke dalam wadah pemijahan.
Penghitungan Larva
Penghitungan larva dilakukan setelah semua telur yang terdapat pada
substrat pemijahan menetas yaitu berkisar 5-6 hari masa inkubasi. Substrat
pemijahan diambil dari wadah penetasan dan pemeliharaan larva, setelah itu
semua larva dipindahkan pada wadah yang memudahkan untuk dilakukan
penghitungan. Setelah dihitung, larva dipindahkan kembali pada wadah penetasan
dan pemeliharaan yang sama untuk dipelihara. Larva tersebut dipelihara sampai
berumur 10 hari kemudian dilakukan penghitungan TKH.
Pemeliharaan Larva
Larva yang telah dihitung, dipelihara dalam wadah pemeliharaan larva.
Pemberian pakan dilakukan sehari setelah telur menetas sebanyak dua kali sehari
yaitu pada pagi hari (pukul 08.30 WIB) dan sore hari (pukul 17.00 WIB) berupa
infusoria yang diberikan pada larva yang berumur 1-5 hari dan rotifer pada larva
yang berumur 5-10 hari. Untuk pemeliharaan semua larva hasil pemijahan dari
semua perlakuan dan ulangan selama 30 hari, diperlukan wadah
penetasan/pemeliharaan larva sekitar 160 wadah.

4
Parameter Pengamatan
Jumlah Telur pada Pemijahan tiap Hari
Jumlah telur pada pemijahan tiap hari adalah jumlah telur yang dikeluarkan
pada hari tertentu sebagai hasil pemijahan dari sepasang induk. Telur yang
dihitung adalah jumlah total telur baik yang dibuahi maupun telur yang tidak
dibuahi.
Derajat Penetasan Telur (DPT)
Derajat penetasan telur merupakan persentase perbandingan jumlah telur
yang menetas dengan jumlah telur yang dibuahi dan dapat dihitung menggunakan
persamaan berikut:
DPT (%) =

x 100

Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH)
Tingkat kelangsungan hidup merupakan persentase jumlah ikan yang hidup
selama waktu pemeliharaan 10 hari dan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut:
TKH (%) =
Keterangan:

x 100

TKH = Tingkat kelangsungan hidup (%)
Nt
= Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)
No
= Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)

Analisis Data
Data diolah menggunakan Microsoft Excel 2013, dan secara deskriptif pada
parameter jumlah telur pada pemijahan tiap hari, sementara analisis sidik ragam
(ANOVA) untuk parameter DPT, TKH dan jumlah produksi larva. Data yang
memiliki perbedaan yang nyata antar perlakuan (P