Feminisasi Ikan Rainbow Iriatherina Werneri Dengan Hormon Estradiol 17β

FEMINISASI IKAN RAINBOW Iriatherina werneri DENGAN
HORMON ESTRADIOL-17β

RODHI FIRMANSYAH

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul “Feminisasi Ikan Rainbow
Iriatherina werneri dengan Hormon Estradiol-17β” adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.


Bogor, Februari 2016

Rodhi Firmansyah
NIM C151114031

RINGKASAN
RODHI FIRMANSYAH. Feminisasi Ikan Rainbow Iriatherina werneri dengan
Hormon Estradiol-17β. Dibimbing oleh ODANG CARMAN dan DINAR TRI
SOELISTYOWATI.
Ikan Iriatherina werneri adalah salah satu kelompok ikan rainbow yang
memiliki nilai komersil terutama pada individu jantan. Kebutuhan ikan jantan
belum terpenuhi sebab pada populasi ikan I. werneri yang dihasilkan menunjukkan
bahwa jumlah individu jantan hanya 20-25% dari jumlah total populasi, karena itu
diperlukan alternatif untuk mendapatkan keturunan monoseks jantan. Produksi
monoseks jantan dapat diperoleh dengan melakukan perkawinan ikan betina normal
(XX) dengan ikan jantan super (YY) sehingga menghasilkan 100% ikan jantan.
Produksi jantan super diperoleh dari hasil perkawinan antara jantan normal (XY)
dengan betina fungsional yang berkromosom XY dan diperoleh melalui feminisasi
menggunakan hormon estradiol-17β. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
kondisi optimum feminisasi ikan I. werneri menggunakan hormon estradiol 17β

pada dosis dan lama perendaman yang berbeda.
Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola
faktorial yang terdiri dari faktor dosis hormon estradiol-17β 0, 200, 400 dan 600
µg/l dan faktor lama perendaman 6, 12 dan 18 jam masing-masing diulang 3 kali.
Perendaman dilakukan pada embrio stadia bintik mata sebanyak 200 embrio per
ulangan perlakuan menggunakan kantong plastik kemas ukuran 35 x 25 cm2 yang
di dalamnya telah diisi 1 liter larutan hormon estradiol-17β sesuai dengan dosis
perlakuan dan diisi oksigen. Kantong plastik tersebut ditempatkan di dalam
akuarium yang berukuran 90 x 60 x 25 cm3 dengan tinggi air 20 cm. Setelah
perendaman dilakukan selama 6, 12, dan 18 jam, kemudian larva dipelihara selama
70 hari. Tingkat penetasan (hatching rate) dihitung setelah semua embrio menetas
(hari ke-7 setelah pemijahan) dan tingkat kelangsungan hidup (survival rate) pada
umur 70 hari serta dilakukan pemeriksaan nisbah kelamin. Selanjutnya dilakukan
uji progeny untuk mengevaluasi ikan betina fungsional (XY) melalui persilangan
dengan ikan jantan (XY) yang diasumsikan akan menghasilkan keturunan berjenis
kelamin jantan 75% melalui pemeriksaan nisbah kelamin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan estariol-17β dapat
meningkatkan persentase ikan betina I. werneri 85,56-92,22% pada dosis 400 dan
600 µg/l selama 6 dan 12 jam (P

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dosis dan Lama Waktu Perendaman Larva Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) pada Stadia Nauplius dalam Larutan Hormon 17β-Estradiol terhadap Nisbah Kelamin dan Pertumbuhannya

0 18 150

Kinerja perkembangan gonad bulubabi tripneustes gratilla yang diberi pakan buatan dengan kadar protein dan rasio energi protein berbeda serta hormon estradiol 17β

3 20 114

Performa Pemijahan Ikan Pelangi Iriatherina Werneri Dengan Perbedaan Lama Waktu Pengistirahatan Induk

1 6 34

Maskulinisasi Ikan Pelangi (Iriatherina Werneri) Melalui Perendaman Embrio Dalam Ekstrak Tanaman Purwoceng (Pimpinella Alpina).

2 19 27

Nisbah Kelamin Ikan Pelangi Iriatherina Werneri Pada Perbedaan Suhu Pemeliharaan

0 2 27

Kajian Tingkah Laku Memijah, Potensi Reproduksi Ikan Betina Dan Optimasi Teknik Pemijahan Ikan Pelangi Iriatherina Werneri

3 14 30

Feminisasi Nila (GIFT), Oreochromis sp. Menggunakan Hormon Estradiol 17-β | Kurniasih | Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 166 100 1 PB

0 0 7

HORMON TESTOSTERON DAN ESTRADIOL 17β DALAM PLASMA DARAH INDUK BETINA IKAN BAUNG (Mystus nemurus) TESTOSTERON AND 17β - ESTRADIOL HORMONE CONCENTRATION IN BLOOD PLASMA BAUNG CATFISH (Mystus nemurus) FEMALE BROODSTOCK

0 0 8

Masyarakat Iktiologi Indonesia Feminisasi sidat, Anguilla bicolor bicolor Mc Clelland, 1844 melalui penyuntikan hormon estradiol dan metil testosteron yang dikombinasi dengan hCG dan anti dopamin

0 0 11

Masyarakat Iktiologi Indonesia ikan pelangi Iriatherina werneri (Meiken, 1974) dengan hormon estradiol-17β

0 0 10