Hubungan Konsumsi Pangan dan Status Besi dengan Prestasi Belajar Siswi SMK Pelita Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

i

HUBUNGAN KONSUMSI PANGAN DAN STATUS BESI
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK PELITA
KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

YUDHI ADRIANTO

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

ii

ABSTRACT
YUDHI ADRIANTO. The Relation between Food Consumption and Iron Status
with Academic Score in Schoolgirls of Pelita Senior High School Ciampea, Bogor.
Supervised by DODIK BRIAWAN and CESILIA M DWIRIANI
The research objective is to study relationship of food consumption and

iron status with academic score of girl students in Pelita Senior High School
Ciampea. This cross sectional study design research was conducted at Ciampea
Bogor. The number of samples were 74 schoolgirl. This research using recall
method of food consumption, iron bioavailability calculated with Du et al (1999)
method, the iron status of Hb concentration and academic score are showed in
the rapot. The results show nutritional status (BMI/Age) majority of the student
(82.4%) are in the normal category with the mean of 20.5±3.2. Most of the
students (89.1%) were in normal iron status and 10.8% anemia. Majority of
students (83.2%) had low food consumption compared to Indonesian Dietary
Guidelines (PUGS 2005) recommendation, and level of adequacy of energy is on
severe deficit category (86.5%). Percent of iron bioavailability is in a moderate
category (10.04%) with a total of bioavailability 1.09 g. Consumption of food
enhancer is still lacking, with consumption of vitamin C 25.01±26.2 mg and fruitsvegetables 116.7±137 g. Academic score based on report book are in good
category, both of general academic score (87.8%) with an average of 81.9±2.3
and vocational academic score (78.3%) with an average of 82.7±2.6. Pearson’s
correlation shown there’s no relationship between food consumption and iron
status with academic score (p>0.05).
Keywords: food consumption, bioavailability of iron, iron status, academic
score.


iii

RINGKASAN
YUDHI ADRIANTO. Hubungan Konsumsi Pangan dan Status Besi dengan
Prestasi Belajar Siswi SMK Pelita Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Di
bawah bimbingan DODIK BRIAWAN dan CESILIA M DWIRIANI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi pangan
dan status besi dengan prestasi belajar siswi SMK Pelita Ciampea. Adapun
tujuan khusus adalah 1) Mengetahui karakteristik contoh, termasuk status gizi
dan status besi; 2) Mengetahui konsumsi pangan, asupan dan tingkat kecukupan
energi, protein, zat besi, vitamin A dan vitamin C siswi; 3) Mengetahui
bioavailabilitas zat besi dari pangan yang dikonsumsi; 4) Mengetahui prestasi
belajar; 5) Menganalisis hubungan antara bioavalibilitas zat besi dengan status
besi dan 6) Menganalisis hubungan status besi dengan prestasi belajar.
Desain penelitian adalah cross sectional study. Data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari SEAFAST Centre-IPB. Pengumpulan
data sekunder tersebut dilakukan di Kota Bogor pada bulan Mei 2012 - Juni
2012. Contoh adalah siswi kelas X Jurusan Butik dan kelas X-XI Jurusan
Keperawatan SMK Pelita Ciampea Bogor yang berjumlah 74 orang. Contoh
diambil secara purposive yaitu siswi yang sudah menstruasi, bersedia

berpartisipasi dan diwawancarai sampai selesai, telah mengisi informed consent
dan tidak sedang menderita sakit.
Usia contoh (96%) tergolong dalam remaja pertengahan yaitu 71 siswi,
remaja akhir sebanyak 3 siswi (4%), umur termuda terdapat pada umur 14.7
tahun, umur tertua contoh terdapat pada umur 18.5 tahun dan rata-rata umur
contoh tergolong pada remaja pertengahan dengan umur 16.6±0.7 tahun. Umur
pertama kali contoh mengalami menstruasi berkisar antara 9-15 tahun, dengan
rata-rata umur 12.8±1.1 tahun. Lama menstruasi berkisar antara 4-7 hari, dengan
rata-rata 4±1.1 hari. Siklus menstruasi contoh berkisar antara 14-90 hari, dengan
rata-rata 28.6±9.0 hari.
Sebaran status gizi contoh sebagian besar berada dalam sebaran
kategori normal yaitu sebanyak 61 siswi (82%). Terdapat 5 siswi (6.8%) yang
condong ke dalam kategori gizi kurang yaitu satu siswi yang memiilki status gizi
kurang (1.4%) dan sebanyak empat siswi memiliki status gizi kurus (5.4%).
Kisaran IMT antara 12.4-30.9 dengan rata-rata 20.5±3.2 atau dalam kategori
normal. Jumlah siswi anemia terdapat 8 siswi (10.8%) dan normal sebanyak 66
sisiwi (89.2%). Rata-rata konsumsi pangan serealia dan umbi-umbian sebesar
122.6±74.4 g. Seluruh contoh mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok,
konsumsi tersebut masih rendah dibandingkan anjuran PUGS yaitu 500 g/hari.
Konsumsi kacang-kacangan sebesar 45.8±47 g dari rekomendasi sebanyak 150

g/hari. Konsumsi daging sebesar 77.9±23.7 g, telur sebesar 50±29.2 g dan ikan
sebesar 20.1.3±68.8 g, konsumsi daging terbesar adalah daging ayam dan
daging sapi. Konsumsi pangan hewani tergolong cukup sebanyak 150 g/hari.
Konsumsi sayuran juga masih tergolong kurang sebesar 43.4±34.3 g
sedangkan anjuran konsumsi sayuran adalah sebanyak 300 g/hari atau setara
dengan 3 mangkuk sayur. Konsumsi buah-buahan 73.4±82.7 g tergolong masih
kurang dari anjuran yaitu sebanyak 200 g/hari. Konsumsi susu sebesar 72±48.8
g yang meliputi susu kental manis, susu bubuk dan susu cair. Jenis minuman
kemasan pabrik yang paling sering dikonsumsi adalah teh rata-rata konsumsi
sebesar 493±360.6 ml. Jenis makanan kemasan pabrik yang paling banyak
dikonsumsi adalah momogi, taro, oreo, gery chocolatos, chiki, citatos, potato,
astor dan keripik balado, dengan rata-rata konsumsi sebesar 38.8±24.7 g.

iv

Makanan sepinggan yang sering dikonsumsi oleh contoh selama istirahat adalah
bakso, mie ayam, batagor, siomay dan pempek dengan rata-rata konsumsi total
makanan sepinggan sebesar 141±53.4 g.
Konsumsi rata-rata energi sebesar 1008±446 kkal, protein sebesar
38.3±19.8 g, zat besi sebesar 10.8±6.3 mg, vitamin C sebesar 25±16.1 mg dan

vitamin A sebesar 448.3±409 RE. Tingkat kecukupan energi, zat besi dan vitamin
C siswi tergolong dalam tingkat defisit berat yaitu kurang dari 70% AKG,
sedangkan tingkat kecukupan protein tergolong dalam defisit tingkat sedang (7079% AKG) dan tingkat kecukupan vitamin A tergolong dalam kategori cukup. Hal
ini menunjukan bahwa tingkat kecukupan gizi remaja masih defisit tingkat berat.
Konsumsi vitamin C contoh sebagai zat pendorong (enhancer) tersebar pada
1.8-128 mg dengan rata-rata konsumsi vitamin C contoh sebesar 25.01±26 mg
dan konsumsi sayuran dan buah rata-rata contoh adalah 116.7±137 g atau
berada dalam kategori kurang. Konsumsi zat penghambat (inhibitor) pada
pangan serealia berkisar antara 110-625 g dengan rata-rata konsumsi serealia
214.4±223 g. Rata-rata konsumsi kacang-kacangan contoh adalah 45.8±42 g
dan rata-rata konsumsi teh contoh sebesar 0.8±0.5 g. Sebagian besar contoh
mengkonsumsi teh sebagai minuman pada waktu istirahat sekolah.
Perhitungan perkiraan penyerapan besi didasarkan pada bioavabillitas
konsumsi makan yaitu, penyerapan besi tinggi (15%), penyerapan besi sedang
(10%) dan penyerapan besi rendah (5%) (WNPG 2004). Persen total
bioavalabilitas sebesar 10.04±0.5 % yaitu berada dalam kategori penyerapan
besi sedang dengan sebaran kisaran persen total bioavailabilitas antara 8.711.2%. Prestasi belajar umum contoh berada dalam selang nilai 74.5-87.9. Ratarata prestasi belajar umum contoh berada dalam kategori baik dengan nilai
81.9±2.3. Prestasi belajar kejuruan berbeda dengan prestasi belajar umum. Mata
pelajaran kejuruan yang diberikan berbeda antara kelas butik dan kelas
keperawatan. Nilai prestasi belajar kejuruan terkecil sebesar 78.0, nilai prestasi

belajar kejuruan terbesar yaitu 89.3 dan nilai rata-rata prestasi belajar kejuruan
sebesar 82.7±2.6 atau berada dalam kategori baik.
Hasil uji kolerasi pearson menunjukan tidak terdapat hubungan antara
bioavailabilitas dengan status besi (r=-0.057; p=0.627). Demikian juga tidak
terdapat hubungan antara status besi dengan prestasi belajar (r=0.0043;
p=0.976). Hal ini juga terjadi pada prestasi kejuruan, hasil uji kolerasi pearson
menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara status besi dengan prestasi
belajar kejuruan (r=-0.028; p=0.807).

v

HUBUNGAN KONSUMSI PANGAN DAN STATUS BESI
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK PELITA
KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

YUDHI ADRIANTO

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi

dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

vi

Judul

: Hubungan Konsumsi Pangan dan Status Besi dengan Prestasi
Belajar Siswi SMK Pelita Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

Nama

: Yudhi Adrianto


NIM

: I14104004

Menyetujui:
Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Cesilia Meti Dwiriani, M.Sc
NIP. 19660527 199203 2 003

Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN
NIP. 19660701 199002 1 001

Mengetahui:
Ketua
Departemen Gizi Masyarakat

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS.

NIP. 19621218 198703 1 001

Tanggal Lulus :

vii

PRAKATA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rakhmat dan
Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul
“Hubungan Konsumsi Pangan dan Status Besi dengan Prestasi Belajar Siswi
SMK Pelita Ciampea” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.
Selesainya penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN selaku Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Dr.
Ir. Cesilia Meti Dwiriani,M.Sc selaku Pembimbing 2 yang selalu memberikan
dukungan, arahan, saran dan bimbingan dalam penyusunan penelitian ini,
serta Prof. Dr. Ir. Dadang Sukandar, M.Sc selaku pembimbing akademik
selama peneliti menempuh pendidikan.


2.

Ibu Dr. Ir. Ikeu Ekayanti, M.Kes sebagai pemandu seminar dan penguji
sidang yang selalu memberikan semangat, dukungan dan arahannya
kepada penulis.

3.

Keluarga tercinta dan tersayang yang selalu memberikan bantuan dan
dukungannya baik secara moril maupun materil.

4.

Teman-teman Gizi Masyarakat (GM) yang mendukung dan menyemangati
penulis.

5.

Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala

bantuan dan dukungan selama penyusunan penelitian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini ada kekurangan baik

materi maupun penulisannya. Oleh karena itu segala kritik dan sara yang sifatnya
membangun sangat diharapkan untuk penelitian ini. Penulis juga berharap agar
penelitian ini dapat terlaksana dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi
semua.

Bogor, Januari 2013

Yudhi Adrianto

viii

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir pada tanggal 21 Maret 1990 di Bogor, anak ke dua dari dua
bersaudara pasangan Bapak Juhartono dan Ibu Yoyoh. Penulis lulus sekolah
dasar di SD Negeri 2 Cibinong, setelah itu penulis melanjutkan sekolah
menengah pertama di SMP Negeri 2 Cibinong dan menyelesaikan sekolah
menengah atas di SMA Negeri 2 Cibinong jurusan Ilmu Pengetahuan Alam pada
tahun 2007.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada bulan Mei 2007 melalui
jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Program Keahlian Manajemen
Industri Jasa Makanan dan Gizi Diploma IPB. Penulis melakukan Praktek Usaha
Jasa Boga di Hotel Kartika Chandra sejak tanggal 7 Oktober 2009 sampai
tanggal 7 Januari 2010. Penulis Praktek Kerja Lapang di RSUP Persahabatan
sejak tanggal 4 Januari 2010 sampai tanggal 24 April 2010. Setelah menempuh
pendidikan diploma, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya di
program alih jenis (ekstensi) ilmu gizi IPB pada tahun 2010. Selama kuliah di
program alih jenis, penulis pernah menjadi Ketua Divisi Sponsorship dalam
kegiatan Seminar Pangan dan Gizi Nasional ”FIT FESTIVAL” yang dilaksanakan
di Hotel Brajamustika. Selain itu, penulis pernah melakukan kuliah kerja profesi di
Kepulauan Nusakambangan Kabupaten Cilacap selama 2 bulan.

ix

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................................................... i
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................iii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................................. 1
Tujuan.............................................................................................................. 2
Kegunaan ........................................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3
Remaja ............................................................................................................ 3
Kecukupan Gizi Remaja................................................................................... 6
Konsumsi Pangan ............................................................................................ 7
Konsumsi Pangan Hewani ........................................................................... 8
Bioavailabilitas Zat Besi ............................................................................. 10
Anemia pada Remaja Putri ............................................................................ 13
Prestasi Belajar.............................................................................................. 16
KERANGKA PEMIKIRAN .................................................................................. 19
METODE PENELITIAN...................................................................................... 21
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 21
Jumlah dan Cara Penarikan Contoh .............................................................. 21
Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................................... 21
Pengolahan dan Analisis Data ....................................................................... 22
Definisi Operasional ....................................................................................... 25
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 27
Gambaran Umum Sekolah............................................................................. 27
Karakteristik Contoh....................................................................................... 27
Umur .......................................................................................................... 27
Uang Saku ................................................................................................. 29
Besar Keluarga .......................................................................................... 29
Pendidikan Orang Tua ............................................................................... 30
Pekerjaan dan Pendapatan Orang Tua ...................................................... 31
Umur, Lama dan Siklus Menstruasi............................................................ 32
Status Gizi Antropometri ............................................................................ 32
Status Besi .................................................................................................... 35
Konsumsi Pangan dan Asupan Gizi ............................................................... 36
Konsumsi Pangan ...................................................................................... 36

x

Asupan Zat Gizi ......................................................................................... 38
Bioavailabilitas Zat Besi ................................................................................. 41
Pangan Pendorong Penyerapan Fe (enhancer) ......................................... 41
Pangan Penghambat Penyerapan Fe (inhibitor)......................................... 41
Nilai Bioavailabilitas ................................................................................... 42
Prestasi Belajar.............................................................................................. 43
Prestasi Belajar Umum .............................................................................. 45
Prestasi Belajar Kejuruan ........................................................................... 46
Hubungan antara Bioavailabilitas dengan Status Besi ................................... 47
Hubungan Status besi dengan Prestasi Belajar ............................................. 48
KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 50
Kesimpulan .................................................................................................... 50
Saran ............................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 52
LAMPIRAN ........................................................................................................ 57

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Angka kecukupan gizi remaja ......................................................................... 7
2 Konsumsi pangan hewani masyarakat Indonesia tahun 2008 ....................... 10
3 Kandungan besi heme dan non-heme, besi total dan persen besi heme
dari pangan hewani mentah dan olahan (mg/100g BDD) ............................. 12
4 Batasan hemoglobin (Hb) untuk penentuan anemia berdasarkan
WHO/UNICEF/UNU (1996) .......................................................................... 15
5 Kategori variabel penelitian ........................................................................... 23
6 Contoh perhitungan bioavailabilitas konsumsi pangan metode Du et al.
(1999) .......................................................................................................... 24
7 Sebaran besar keluarga contoh .................................................................... 29
8 Sebaran tingkat pendidikan orang tua contoh ............................................... 30
9 Sebaran pekerjaan orang tua contoh ............................................................ 31
10 Sebaran pendapatan orang tua contoh ........................................................ 32
11 Sebaran status gizi contoh ........................................................................... 33
12 Sebaran status gizi berdasar status besi contoh .......................................... 36
13 Rata-rata konsumsi pangan contoh ............................................................. 37
14 Rata-rata tingkat kecukupan energi dan zat gizi contoh ............................... 39
15 Hasil perhitungan persen total bioavailabilitas metode Du et al. (1999) ....... 42
16 Sebaran bioavailabilitas berdasarkan tingkat kecukupan zat besi ................ 42
17 Sebaran bioavailabilitas besi berdasar status besi contoh ........................... 47
18 Sebaran prestasi belajar dengan status besi contoh .................................... 48
19 Hubungan status besi dengan prestasi ........................................................ 47

xii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1

Kerangka Pemikiran hubungan konsumsi pangan dan status besi dengan
prestasi belajar ............................................................................................ 20

2

Sebaran contoh berdasarkan kelas dan jurusan .......................................... 28

3

Sebaran contoh berdasarkan umur .............................................................. 28

4

Sebaran contoh berdasarkan uang saku...................................................... 29

5

Distribusi IMT/U contoh dibandingkan WHO ................................................ 34

6

Distribusi TB/U contoh dibandingkan WHO.................................................. 34

7

Sebaran status anemia contoh .................................................................... 35

8

Sebaran tingkat kecukupan gizi contoh ........................................................ 40

9

Rutinitas belajar contoh ............................................................................... 44

10 Gaya belajar contoh ..................................................................................... 44
11 Kebiasaan belajar contoh............................................................................. 45
12 Sebaran prestasi belajar umum contoh ........................................................ 46
13 Sebaran prestasi belajar kejuruan contoh .................................................... 47

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Human Developement Index (HDI) Indonesia pada tahun 2009 berada
pada posisi 111 dari 182 negara, posisi tersebut menunjukan bahwa Indonesia
masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Oleh karena itu, untuk
mengejar

ketertinggalannya

diperlukan

peningkatan kualitas

sumberdaya

manusia terutama pada usia remaja. Salah satu faktor yang menentukan
terciptanya sumberdaya manusia yang berkualitas adalah pangan yang bergizi,
yang diperoleh melalui konsumsi pangan yang baik (Khomsan 2002).
Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang atau sekelompok orang
sebagai akibat dari konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat-zat gizi dari
makanan dalam jangka waktu yang lama (Supariasa et al. 2001). Anemia
defisiensi besi (ADB) masih merupakan masalah kesehatan yang penting terkait
prevalenisnya yang tinggi dan dampaknya terutama pada wanita. Prevalensi
anemia defisiensi zat besi mencapai 36% dari populasi 3800 juta di negara
berkembang (Arisman 2004), prevalensi anemia menurut Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) tahun 2011 pada anak usia sekolah sebesar 25.5%.
Prevalensi anemia pada remaja wanita di Indonesia masih cukup tinggi
yaitu 26.5% (Depkes 2006). Kekurangan zat besi juga berkaitan erat dengan
anemia gizi besi yang merupakan masalah gizi mikro terbesar dengan jumlah
penderita mencapai 1.2 milyar orang di seluruh dunia (Rofes & Withney 2008).
Hasil analisis Permaesih dan Herman (2005) prevalensi anemia remaja (10-19
tahun) sebesar 25.5%. Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2008)
menyebutkan bahwa prevalensi anemia nasional sebesar 11.9%, prevalensi
anemia wanita dewasa (>15 tahun) sebesar 19.7% (Depkes 2008).
Seorang remaja membutuhkan asupan zat besi yang baik agar
menghasilkan prestasi akademik yang tinggi. Pada remaja wanita, kebutuhan
yang tinggi akan zat besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama
menstruasi. Penelitian mengenai hubungan antara status besi dan kemampuan
kognitif telah banyak dilakukan lebih dari tiga dekade. Penelitian Soewondo et al.
(1989) yang dilakukan di Bandung dengan melibatkan remaja anemia dan non
anemia (anemia n=34 & non anemia n=34) membuktikan bahwa anak remaja
non anemia dapat belajar dengan cepat dibandingkan anak remaja anemia
(p