3.5.4.3 Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan di dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Cara yang digunakan adalah dengan melihat besarnya nilai probabilitas signifikansinya. Jika nilai probabilitas signifikansinya kurang
dari lima persen maka variabel independen akan berpengaruh signifikan secara bersama
– sama terhadap variabel dependen Kuncoro, 2011.
3.5.4.4 Koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
sering pula disebut dengan koefisien determinasi majemuk multiple coefficient of determination. R
2
menjelaskan proporsi variasi dalam varibel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen lebih dari
satu variabel X secara bersama-sama. Persamaan regresi linear berganda semakin baik apabila niali koefisien determinasi R
2
semakin besar mendekati 1 dan cenderung meningkat nilainya sejalan dengan peningkatan jumlah variabel
independen Sanusi, 2014. Kelemahan dari koefisien determinasi R
2
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini digunakan nilai Adjusted R
2
. Nilai Adjusted R
2
satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Analisis melalui EViews dapat diestimasi nilai Adjusted R
2
.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ditarik beberapa kesimpulan pada pengujian pengaruh antara inflasi, likuiditas, leverage,
profitabilitas, nilai pasar dan jenis industri terhadap risiko investasi saham di Bursa Efek Indonesia periode 2012
– 2014: 1.
Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko investasi saham, sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh
positif terhadap risiko investasi saham di Bursa Efek Indonesia periode 2012
– 2014 tidak terdukung. 2.
Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi saham, sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh
positif terhadap risiko investasi saham di Bursa Efek Indonesia periode 2012
– 2014 tidak terdukung. 3.
Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi saham, sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan leverage berpengaruh positif
terhadap risiko investasi saham di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2014
tidak terdukung.