PERANAN HUTAN KOTA MALABAR TERHADAP PENYERAPAN TIMBAL (Pb)

PERANAN HUTAN KOTA MALABAR TERHADAP PENYERAPANTIMBAL
(Pb)
Oleh: ARIF SETYO ADI UTOMO ( 01740022 )
Forestry
Dibuat: 2007-08-14 , dengan 3 file(s).

Keywords: Hutan kota, polusi, timbal
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2006. Lokasi penelitian
bertempat di hutan kota Malabar Malang. Analisis daun dilakukan di laboratorium Pertanian
Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Diduga ada satu tanaman yang paling efektif menyerap zat-zat kimia dan merupakan jenis
tegakan yang sesuai dengan lahan hutan kota Malabar Malang
Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel daun yaitu : klinometer, altimeter, meteran,
pisau, kartu deskripsi, alat tulis. Bahan yang digunakan adalah daun untuk dianalisis di
laboratorium Pertanian Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Adapun parameter yang diamati yaitu : kandungan kimia yang ada dalam tanaman kemudian
dibandingkan jenis tanaman apa yang dapat menyerap unsur kimia paling besar dari udara
berupa partikel (Pb) yang mengandung logam berat dan pencemaran.
Penelitian ini menggunakan metode survei, dilakukan pada lahan hutan kota Malabar. Penelitian
ini terbagi menjadi dua bagian yaitu penetian dilapangan dan analisis di laboratorium, yang
dibagi menjadi 5 tahap yaitu : (1) pengambilan contoh daun, (2) parameter yang diamati, (3)

pengolahan data, (4) pencocokan data dengan standart (tolak ukur), dan (5) interpretasi data.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa dari kesepuluh jenis daun yang diambil di hutan
Malabar, daun sono memiliki rerata kandungan timbal (Pb) yang paling tinggi yaitu sebesar
1,484 ppm, kemudian mahoni 1,320 ppm, asam belanda 1,247 ppm, akasia 1,130 ppm, yang
disajikan pada tabel 4.1 di atas. Rerata kandungan timbal (Pb) terendah dimiliki daun pinus
merkusii yaitu sebesar 0,805 ppm.