6
Kecamatan Pedurungan Kota Semarang dapat mempengaruhi tingkat kelincahan gerak siswa.
7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2. Landasan Teori
2.1 Pendidikan Jasmani
2.1.1 Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah bagian integral dari pendidikan dan merupakan alat pendidikan. Pendidikan Jasmani merupakan usaha
pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan
dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk
mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual dan sosial.jasmani adalah kata sifat yang berasal dari kata jasad yang berarti
tubuh atau badan. Dengan pandangan ini maka pendidikan jasmani berkaitan dengan perasaan, hubungan pribadi, tingkah laku kelompok,
perkembangan mental dan sosial, intelektual dan estetika. Pendidikan jasmani, meskipun berusaha untuk mendidik manusia melalui sarana
jasmani dengan aktivitas-aktivitas jasmani atau aktivitas fisik tetap berkepentingan dengan tujuan pendidikan yang tidak semuanya jasmani
atau fisik.
8
2.1.2 Tujuan Pendidikan dari Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah pergaulan pedagogik dalam dunia gerak dan penghayatan jasmani. Juga dikatakan bahwa guru pendidikan
jasmani mencoba mencapai tujuannya mengajarkan dan memajukan aktivitas aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani menampakan dirinya
keluar sebagai pengajaran dalam latihan jasmani atau sebagai pengajaran gerak. Isi dari aspek pendidikan ini ditentukan oleh intensi-intensi
pedagogik atau tujuan pendidikan yang dipakai sebagai pegangan oleh guru pendidikan jasmani.
2.2 Model Pembelajaran
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa baik interaksi secara langsung seperti
kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan media pembelajaran.
Menurut Joice dan Weil dalam Rusman 2007 : 6, model pembelajaran adalah suatu rencana pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang , merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran
dikelas atau yang lain.
2.2.2 Strategi Model Pembelajaran
Pengajaran memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku melalui hubungan timbal balik atau interaksi antara guru dan siswa.