PENGARUH KADAR PVP K 30 SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kader kesehatan yang berada di sekitar masyarakat wajib mempunyai bekal
tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap kesehatan yang terjadi di kalangan
masyarakat. Kader kesehatan merupakan sasaran yang tepat dalam pelaksanaan
program kesehatan karena dianggap sebagai tempat rujukan pertama pelayanan
kesehatan. Kader kesehatan dilatih dan berfungsi sebagai monitor, pengingat dan
pendukung untuk mempromosikan kesehatan (Wang et al, 2012). Kader ini
adalah kepanjangan tangan dari puskesmas atau Dinas Kesehatan kepada
masyarakat di wilayah kerjanya. Kader dianggap sebagai rujukan dalam
penanganan berbagai masalah kesehatan (Trisnawati et al, 2008). Partisipasi dan
keaktifan kader posyandu dipengaruhi oleh pengetahuan, pekerjaan, tingkat
pendapatan dan keikutsertaan dengan organisasi lain (Suryatim, 2011). Kader
Kesehatan sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat memegang
peranan penting dalam kebenaran informasi yang diterima oleh masyarakat
sebagai modal dalam pembentukan perilakunya terutama di bidang kesehatan,
tidak hanya bekal pengetahuan dari kader kesehatan saja yang dibutuhkan dalam
keberhasilan suatu penyuluhan, tetapi juga keterampilan dari kader kesehatan

tersebut untuk menyampaikan informasi (Suliha et al, 2002).
Tugas dari kader kesehatan masyarakat adalah sebagai pemberi
informasi dan pelaku penyuluhan kepada masyarakat tentang informasi masalah

1

2

kesehatan. Kader kesehatan harus mempunyai bekal pengetahuan dan
ketrampilan untuk menyampaikan informasi dalam penyuluhan (Sulastyawati. et
al, 2007). Menurut WHO, kader kesehatan masyarakat seharusnya membantu
pemerintah daerah setempat dan masyarakat setempat untuk mengambil inisisatif
dan memperlihatkan adanya kemauan untuk setiap kegiatan yang berkaitan
dengan upaya membangun masyarakat. Kader kesehatan masyarakat seharusnya
dapat menyelesaikan masalah tentang kesehatan yang terjadi dan

dapat

menyelesaikan masalah di wilayah tersebut dengan menggunakan sumber daya
masyarakat setempat, dan tentu saja dalam batas biaya yang masih dapat dicapai

oleh masyarakat setempat pula. Ada banyak materi informasi yang dapat
disampaikan oleh seorang kader kesehatan, salah satunya adalah informasi
tentang kesehatan reproduksi.
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah kesejahteraan fisik, mental
dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya
(Harahap , 2003 dalam Kusmiran, 2011). Dengan demikian kesehatan reproduksi
merupakan unsur yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakat baik laki –
laki maupun perempuan, diharapkan masyarakat lebih memahami tentang arti
dari kesehatan reproduksi itu sendiri. Sejak tahun 2000, Kesehatan reproduksi
merupakan salah satu topik penting yang mendapat perhatian dari berbagai pihak,
baik di dalam maupun luar negeri. Meluasnya liputan media massa sampai ke
pelosok negeri yang menyajikan fakta tentang kesehatan reproduksi, baik positif
maupun negatif mendorong pemerintah, perorangan, swasta dan lembaga

3

swadaya masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam mensosialisasikan
sekaligus memberikan jalan keluar atas permasalahan kesehatan reproduksi
(Imamah, 2009). Dampak apabila pengetahuan tentang kesehatan reproduksi

diabaikan adalah angka kehamilan di usia dini dan angka penularan penyakit IMS
(Infeksi Menular Seksual) meningkat.
Menurut benita, (2012) Di Indonesia, pendidikan kesehatan reproduksi
belum banyak dilakukan, Pendidikan kesehatan reproduksi tidak tercakup di
dalam kurikulum sekolah seperti yang direkomendasikan oleh WHO, karena
adanya konflik antara nilai tradisi Indonesia dengan globalisasi kebarat-baratan
yang dianggap muncul seiring adanya pendidikan kesehatan reproduksi.
Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan, mayoritas buku di sekolah tidak
membahas tentang akibat yang muncul apabila mengabaikan kesehatan
reproduksi dan paling banyak hanya membahas tentang anatomi sistem
reproduksi. Pada sisi lain, kasus-kasus yang berhubungan dengan kesehatan
reproduksi di Indonesia masih tinggi. Sebagai contoh, angka remaja wanita usia
15-19 tahun yang melahirkan pada tahun 2002-2007 mencapai 52 per 1000 orang.
Data dari Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa sejak April hingga Juni
2011, jumlah kasus Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) baru yang
dilaporkan adalah 2.001 kasus dari 59 kabupaten/kota di 19 propinsi. Selain
angka kasus HIV dan AIDS masih tinggi, menurut profil kesehatan provinsi jawa
timur tahun 2012 juga menyebutkan bahwa capaian angka kematian ibu (AKI)
cenderung meningkat pada 5 tahun terakhir, yaitu berkisar antara 7 – 11 point
dengan data yang bersumber dari Laporan Kematian Ibu (LKI), dengan


4

banyaknya kasus angka kematian ibu (AKI) yang tinggi menunjukkan bahwa
terdapat hak – hak reproduksi yang belum terpenuhi. Jumlah angka kematian ibu
(AKI) yang rendah merupakan salah satu indikator terpenuhinya hak – hak
reproduksi khususnya pada wanita.
Melihat fenomena yang terjadi, peneliti berharap dengan adanya
pendidikan kesehatan bisa merubah pengetahuan dan sikap seseorang terhadap
kesehatan reproduksi. Oleh sebab itu semua orang itu berhak atas memperoleh
pendidikan dan pengetahuan. Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar
yang harus dialami oleh individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang
menjadi sasaran dengan tujuan akhir perubahan perilaku. Di dalam pendidikan,
membagi perilaku ke dalam tiga domain kognitif (cognitive domain), domain sikap
(attitude domain), dan domain psikomotor (psychomotor domain) (Benyamin Bloom,
1908 dalam Nursalam, 2008). Salah satu aspek pelayanan keperawatan yang dapat
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan adalah pemberian informasi yang
jelas, komunikasi efektif dan pendidikan kesehatan yang diperlukan pasien
(Potter dan Perry, 2005).
Pemilihan media pendidikan kesehatan ditentukan oleh banyaknya

sasaran, keadaan geografis, karakteristik partisipan, dan sumber daya pendukung.
Misalnya di daerah terpencil yang hanya dapat dicapai dengan pesawat terbang
khusus dan pendidikan kesehatan yang diinginkan adalah yang mencapai
sebanyak mungkin sasaran, maka media yang dipilih adalah flyer atau media
elektronik jika sumber dayanya memungkinkan. Beberapa media pendidikan
kesehatan dapat juga dipergunakan sebagai alat peraga jika pendidik kesehatan

5

bertemu langsung dengan partisipan dalam proses pendidikan kesehatan (Munir,
2013)
VLM (Video Learning Multimedia) adalah sebuah alat atau media
pembelajaran yang menggunakan video atau tampilan bergerak, media ini adalah
sebuah alat pembelajaran modern di kalangan masyarakat. multimedia adalah
penyampaian informasi menggunakan gabungan dari teks, grafik, suara, video,
animasi. Teknologi multimedia sangat efisien dalam segi waktu bagi pendidik
karena tanpa harus menuruh peserta didik mencatat materi cukup dengan
mengopy file yang telah disampaikan. Teknologi multimedia, tidak lagi dianggap
sebagai barang mewah, karena harganya bisa dijangkau oleh lapisan masyarakat
untuk memiliki dan memanfaatkannya. Pembelajaran dengan mempergunakan

teknologi audiovisual akan meningkatkan kemampuan belajar sebesar 50%, dari
pada tanpa mempergunakan media. Maka dari itu di dalam penelitian ini, peneliti
lebih memilih media video atau VLM (video learning multimedia), karena dianggap
lebih efisien dan lebih modern. Serta diharapkan dengan media VLM tersebut
pembelajaran bisa cepat terserap dan dimengerti (Munir, 2013)
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa
pengetahuan dan sikap kader kesehatan terhadap kesehatan reproduksi masih
kurang. Hal ini di dukung oleh pernyataan para kader kesehatan yang menyatakan
bahwa mereka belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan
reproduksi. Para kader juga mengaku belum pernah mengaplikasikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat sekitar yang berada di wilayah kerja kader. Sepuluh
kader tersebut berpendapat sangat penting pemberian pendidikan kesehatan

6

reproduksi di kalangan kader karena dengan adanya pemberian materi kesehatan
reproduksi diharapkan kader bisa lebih paham dan bisa mengaplikasikan ke
masyarakat berkaitan dengan materi tersebut.
Dengan diadakannya pendidikan kesehatan yang berisi tentang materi
kesehatan reproduksi diharapkan pengetahuan dan sikap dari kader kesehatan

tersebut dapat meningkat, karena apabila informasi yang diterima sedikit akan
mempengaruhi pengetahuan dan sikap para kader, dan akan timbul masalah –
masalah kesehatan reproduksi di kalangan masyarakat. Diharapkan dengan
metode pendidikan kesehatan dengan menggunakan media video pembelajaran
ini para kader dapat dengan mudah menyerap materi yang disajikan dalam video.
Media video pembelajaran

dianggap efisien dan menarik untuk digunakan

sebagai media pendidikan di saat era modern seperti saat ini, selain modern
media video pembelajaran seperti ini dijadikan sebagai media yang menarik,
interaktif, dan mampu mengembangkan kecakapan secara optimal, baik
kecakapan, kognitif, afektif, psikomotorik, emosional dan spiritual (Venom A.
Magnesen dalam Munir, 2013).
Ketika seseorang melihat sebuah tayangan berjalan, indera pengelihatan
dan pendengaran akan berjalan bersamaan, dan diharapkan informasi dapat
diserap dan di ingat dalam otak dengan cepat (Venom A. Magnesen dalam
Munir, 2013). Dianggap efisien karena video pembelajaran ini dapat di ambil file
nya dan disimpan, dengan begitu para kader dapat memutar kembali video
tersebut apabila ingin mempelajari ulang atau memberikan informasi kepada

masyarakat yang ada di wilayah kerja kader tersebut.

7

Dengan banyaknya masalah kesehatan reproduksi seperti kehamilan dan
kasus infeksi menular seksual yang telah dijelaskan diatas, pendidikan kesehatan
reproduksi sangat penting. Kader sangat berperan penting terhadap pengetahuan
dan sikap kesehatan reproduksi dalam masyarakat, karena ditinjau kembali ke
dalam fungsi kader itu sendiri adalah sebagai ujung tombak kesehatan
masyarakat, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“efektivitas pendidikan kesehatan reproduksi dengan menggunakan media VLM (video
learning mulitimedia) terhadap pengetahuan dan sikap kader kesehatan peremuan”
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka dirumuskan masalah
penelitian : Adakah efektivitas pemberian pendidikan kesehatan reproduksi
dengan menggunakan media VLM (Video Learning Multimedia) terhadap
pengetahuan dan sikap kader kesehatan ?


1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1.3.1

Tujuan umum :
Untuk

mengetahui

efektivitas

pendidikan

kesehatan

reproduksi


menggunakan media VLM (video learning multimedia) terhadap pengetahuan
dan sikap pada kader kesehatan.
1.3.2

Tujuan Khusus :
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

8

1. Mengidentifikasi pengetahuan kader kesehatan sebelum dan sesudah
dilakukan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media VLM (video
learning multimedia)
2. Mengidentifikasi sikap kader kesehatan sebelum dan sesudah dilakukan
pendidikan kesehatan dengan media VLM (video learning multimedia)
3. Menganalisa efektivitas pemberian pendidikan kesehatan reproduksi
dengan media VLM (video learning multimedia) terhadap pengetahuan pada
kader kesehatan
4. Menganalisa efektivitas pemberian pendidikan kesehatan terhadap sikap
kesehatan reproduksi dengan media VLM (video learning multimedia)

1.4

Manfaat penelitian
1. Bagi Kader kesehatan
Untuk meningkatkan pengetahuan para kader kesehatan tentang informasi
kesehatan reproduksi. Dan diharapkan para kader dapat mengaplikasikan
media VLM (video learning multimedia) tersebut untuk bisa digunakan sebagai
media dalam penyuluhan.
2. Bagi peneliti
Sebagai pengalaman dalam proses belajar dalam melakukan penelitian dan
menambah pengetahuan tentang efektivitas pendidikan kesehatan reproduksi
terhadap pengetahuan dan sikap para kader kesehatan.
3. Bagi pendidikan keperawatan
Sebagai masukan bagi pengembangan pengetahuan institusi dan mahasiswa
keperawatan, serta meningkatkan keilmuan tentang efektivitas pendidikan

9

kesehatan

reproduksi

dengan

menggunakan

VLM

(video

learning

multimedia) terhadap pengetahuan dan sikap kader kesehatan, serta sebagai
bagian dari pembelajaran keperawatan maternitas dan keperawatan
komunitas.
1.5

Keaslian Penelitian
Dari hasil kajian pustaka, ada beberapa penelitian yang telahdilakukan
berkaitan dengan penelitian ini antara lain seperti tercantum sebagai berikut :
a. Penelitian yang dilakukan oleh Edy sukiarko tahun 2007 mengenai thesis
dengan judul “The effect of of problem based trining on knowledge and skills of nutrition
cadres in posyandu activities”, pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian quasy – experimental dengan rancangan penelitian non –
randomized control grup pretest postest design. Dari total 164 kader ,
dengan pertimbangan maka diperoleh 33 kader gizi yang akan diberi metode
konvesional dan 33 kader gizi yang akan diberikan metode pembelajaran
berbasis masalah. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode
pembelajaran berbasis masalah meningkatkan secara bermakna skor
ketrampilan kader gizi dalam kegiatan penimbangan balita. Pelatihan kader
gizi dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah ternyata
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan posyandu.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Hilda Fitri M.,Mardiana tahun 2007 mengenai
jurnal dengan judul “Pelatihan terhadap keterampilan kader posyandu”, pada
penelitian ini menggunakan eksperimen semu (eksperimen kuasi). Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 kader dari 5 posyandu. Ke 25

10

kader ini diberikan pelatihan tenntang ketrampilan 38 langkah pengukuran
antropometri. Dan diberi pretest dan postest sebelum dan sesudah pelatihan.
Hasilnya menunjukan ada perbedaan yang signifikan dari nilai keterampilan
pada saat pretest dan postest. Rerata skor keterampilan meningkat setelah
mendapatkan pelatihan, sehingga disimpulkan ada perbedaan keterampilan
kader posyandu dalam pengukuran antropometri sebelum dan sesudah
penelitian.
Perbedaan penelitian yang saya lakukan dengan kedua penelitian di
atas adalah variabel yang digunakan, lokasi dan waktu penelitian. Variabel
yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan sebagai
variabel independent dan pengetahuan dan sikap kader sebagai variabel
dependent.

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI
DENGAN MEDIA VLM (VIDEO LEARNING MULTIMEDIA)
TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP
KADER KESEHATAN

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :
ANGRENANI OKA ARTARIA
NIM. 201110420311121

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

EVEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI
DENGAN MEDIA VLM (VIDEO LEARNING MULTIMEDIA)
TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP
KADER KESEHATAN

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang

Oleh :
ANGRENANI OKA ARTARIA
NIM. 201110420311121

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

EVEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI
DENGAN MEDIA VLM (VIDEO LEARNING MULTIMEDIA)
TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP
KADER KESEHATAN

SKRIPSI

Oleh :
ANGRENANI OKA ARTARIA
NIM. 201110420311121

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat
meneyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi dengan
media VLM (Video Learning Multimedia) terhadap Pengetahuan dan Sikap Kader
Kesehatan”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bhwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang
setulus – tulusnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Nur Lailatul Masruroh, S.Kep.,Ns.,MNS sebagai dosen pembingbing II, yang dengan
sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini.
5. Ibu Henny Dwi Susanti, S.Kep.,Ns.,Sp.Mat dan Ibu Nur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep
sebagai penguji I dan penguji II yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk
melengkapi tugas akhir ini.
6. Chairul Huda., S.Kep., Ns sebagai Wali Dosen PSIK kelas C angkatan 2011, yang
memberikan dukungan untuk mengerjakan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan Ilmunya.
8. Orang tua saya Drs. Suliyono dan Endang Sri Suharti yang tidak ada henti-hentiinya
selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil untuk terselesaikanya
skripsi ini
9. Ibu Eni, selaku Kepala Kader Kesehatan Wilayah Kelurahan Merjosari Kota Malang yang
telah memberikan izin melakukan penelitian.
10. Teman- teman PSIK 2011 C dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya
satu-persatu, yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsii ini.
Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat.
Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju
kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.Amin

Malang, Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................
Lembar Persetujuan .................................................................................................
Kata Pengantar ...........................................................................................................
Abstrak .........................................................................................................................
Daftar Isi ......................................................................................................................
Daftar Tabel ................................................................................................................
Daftar Gambar ...........................................................................................................
Daftar Lampiran .........................................................................................................

i
ii
iii
v
viii
x
xi
xii

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................
1.4.1 Manfaat Bagi Kader kesehatan............................................
1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti ............................................................
1.4.3 Manfaat Bagi Pendidikan Keperawatan..............................
1.5 Keaslian Penelitian...........................................................................

1
1
6
6
7
7
7
7
7
8
8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
2.1 Konsep Kader Kesehatan .............................................................
2.1.1 Pengertian Kader...................................................................
2.1.2 Tujuan Pembentukan Kader Kesehatan ............................
2.1.3 Kegiatan Kader......................................................................
2.1.4 Persyaratan Menjadi Kader ..................................................
2.2 Konsep Reproduksi .........................................................................
2.2.1 Definisi Kesehatan Reproduksi ..........................................
2.2.2 Anatomi Organ reproduksi .................................................
2.2.3 Tujuan Kesehatan Reproduksi ............................................
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Reproduksi ...........................
2.2.5 Hak Hak Reproduksi ............................................................
2.2.6 Masalah – masalah yang Berkaitan dengan Kesehatan
Reproduksi ...........................................................................
2.2.7 Cara Pemeliharaan Organ Reproduksi ...............................
2.2.8 Beberapa Penyakit yang Bisa Terjadi Karena Ada
Gangguan Kesehatan Reproduksi ......................................
2.3 Konsep Pengetahuan ......................................................................
2.3.1 Definisi Pengetahuan ..........................................................
2.3.2 Tingkat Pengetahuan ............................................................
2.3.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ..........................................

10
10
10
10
11
11
12
12
13
16
16
17

vii

19
19
20
21
21
22
24

2.3.4 Proses Perilaku “TAHU”.....................................................
2.3.5 Faktor – Faktor Memperoleh Pengetahuan ........................
2.4 Konsep Sikap ....................................................................................
2.4.1 Definisi Sikap ..........................................................................
2.4.2 Komponen Sikap ..................................................................
2.4.3 Tingkatan Sikap ......................................................................
2.4.4 Sifat Sikap ...............................................................................
2.4.5 Ciri – Ciri Sikap .....................................................................
2.4.6 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Sikap ......................
2.4.7 Cara Pengukuran Sikap ........................................................
2.4.8 Faktor – Faktor Perubah Sikap ...........................................
2.5 Konsep Pendidikan Kesehatan ....................................................
2.5.1 Definisi Pendidikan Kesehatan .........................................
2.5.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan ...........................................
2.5.3 Model Pendidikan Kesehatan ...........................................
2.5.4 Media Pendidikan Kesehatan ............................................
2.6 Konsep VLM (video learning multimedia) ........................................
2.6.1 Definisi VLM .......................................................................
2.6.2 Manfaat Multimedia ..............................................................
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .....
3.1 Kerangka Konsep ...........................................................................
3.2 HipotesisPenelitian .........................................................................

25
26
27
27
28
29
29
30
30
32
32
33
33
34
33
35
36
36
37
39
40
41

BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................
4.1 Desain Penelitian ............................................................................
4.2 Kerangka Penelitian ........................................................................
4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian ....................
4.3.1 Populasi Penelitian ...............................................................
4.3.2 Teknik Sampling ..................................................................
4.3.3 Sampel Penelitian .................................................................
4.4 Variabel Penelitian ..........................................................................
4.4.1 Variabel Bebas (Independen) ..............................................
4.4.2 Variabel Terikat (Dependen) ..............................................
4.5 Definisi Operasional ......................................................................
4.6 Instrumen Penelitian .......................................................................
4.7 Tempat Penelitian ............................................................................
4.8 Waktu Penelitian ..............................................................................
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ........................................................
4.9.1 Tahap Persiapan ...................................................................
4.9.2 Tahap Pelaksanaan .................................................................
4.10 Uji Validitas dan Reabilitas Instrument ........................................
4.11 Pengolahan dan Analisis Data .......................................................
4.12 Etika Penelitian ................................................................................

42
42
43
45
45
45
46
48
48
48
49
50
52
52
52
53
53
55
57
60

viii

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ...........................
5.1 Karakteristik Responden ...............................................................
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .....................
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan ............................................................................
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............
5.1.4 Karakteristik Berdasarkan Sumber Informasi Yang
Diterima Tentang Kesehatan Reproduksi ........................
5.2 Tingkat Pengetahuan Kader Kesehatan Tentang Kesehatan
Reproduksi Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan
Kesehatan Dengan Media VLM ....................................................
5.3 Tingkat Sikap Kader Kesehatan Tentang Kesehatan
Reproduksi Sebelum Dan Sesudah Diberikan Pendidikan
Kesehatan Dengan Media VLM ..................................................
5.4 Hasil Penelitian Efektivitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Dengan Media VLM Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kader
Kesehatan..........................................................................................

60
60
60

BAB VI PEMBAHASAN .....................................................................................
6.1 Identifikasi Pengetahuan Kader Kesehatan Sebelum Dan
Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Dengan Media
VLM ................................................................................................
6.2 Identifikasi Sikap Kader Kesehatan Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Pendidikan Kesehatan Dengan Media VLM ...........
6.3 Analisis Efektivitas Media VLM Tentang Kesehatan
Reproduksi Terhadap Pengetahuan Pada Kader Kesehatan .....
6.4 Analisis Efektivitas Media VLM Tentang Kesehatan
Reproduksi Terhadap Sikap Pada Kader Kesehatan .................
6.5 Keterbatasan Penelitian ..................................................................
6.6 Implikasi Untuk Keperawatan ......................................................

65

BAB VII PENUTUP ...............................................................................................
7.1 Kesimpulan ......................................................................................
7.2 Saran .................................................................................................
7.2.1 Bagi Ilmu Keperawatan ........................................................
7.2.2 Bagi Responden .....................................................................
7.2.3 Bagi Masyarakat ......................................................................
7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................

79
79
79
79
79
80
80

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................

81

BAB V

ix

61
61
62

62

63

64

65
69
73
74
76
78

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1

Sampel Proporsi ................................................................................

46

Tabel 4.2

Definisi Operasional Variabel...........................................................

48

Tabel 4.3

Penilaian Kuesioner Sikap Kesehatan Reproduksi .......................

50

Tabel 4.4

Kisi – kisi Kuesioner Pengetahuan ..................................................

50

Tabel 4.5

Kisi – Kisi Kuesioner Sikap ..............................................................

51

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..................................

59

Tabel 5.2

Tingkat Pengetahuan Pretest dan Posttes .......................................

62

Tabel 5.3

Kategori Sikap Pretest dan Posttest .................................................

62

Tabel 5.4

Hasil Perbandingan Pengetahuan Dan Sikap Antara rata – rata
Pretest - Posttest .................................................................................

x

63

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Organ Reproduksi Wanita.................................................................. 14

Gambar 2.2

Organ Reproduksi Bagian Luar .......................................................

14

Gambar 3.3

Kerangka Konsep Penelitian ............................................................

39

Gambar 4.1

Desain Penelitian One Group Pretest Postest Design ..........................

41

Gambar 4.2

Kerangka Kerja Penelitian ................................................................ 42

Gambar 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......... 60

Gambar 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .........................

Gambar 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan sumber informasi yang

Gambar 5.4

60

diterima ................................................................................................

61

Rata- Rata nilai pretest dan possttest Pengetahuan Dan Sikap .

64

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Surat Izin Studi Pendahuluan dan Penelitian .................................. 82

Lampiran 2

Surat Rekomendasi Bakesbang ........................................................

83

Lampiran 3

Lembar Persetujuan Menjadi Responden .......................................

84

Lampiran 4

Lembar Kuesioner ..............................................................................

85

Lampiran 5

Lembar Konsultasi .............................................................................. 90

Lampiran 6

Satuan Acara Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Reproduksi ..... 94

Lampiran 7

Denah Tata Ruang Tempat Penyuluhan .........................................

97

Lampiran 8

Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................

98

Lampiran 9

Tabulasi Data .....................................................................................

103

Lampiran 10 Hasil Analisa Data ..............................................................................

109

Lampiran 11 Surat Selesai Penelitian.......................................................................

113

Lampiran 12 Dokumentasi ......................................................................................

114

xii

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Aghamolai et al, (2005). Effect Of A Health Education Programm Behavior, Hbalc And
Health-related Quality Of Life In Diabetic Patients. Journal Acta Medica Iranica
43(2).
Arfan, Muhammad. (2010). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Melalui E-File Multimedia
Materi KRR Dan Tatap Muka Di Kelas Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Reproduksi Remaja. Jurnal Reproduksi
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azzam, U. (2015). La Tahzan Untuk Wanita. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Benita, N. (2012). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi Pada Remaja SMP Gergaji. Karya Tulis Ilmiah .
Bennet et al, 2015. Reproduktive Knowledge And Patient education needs among
Indonesian women infertility patients attending three fertility clinics. Journal of
patient education.
Daniel et al, (2012). Interventions to Improve Motivation and Retention of Community
Health Workers Delivering Integrated Community Case Management (iCCM):
Stakeholder Perceptions and Priorities. Journal of community
Sayyed El et al. (2008). Knowledge, attitude, and Practise of Egyptian industrial and
tourist worker towards HIV/AIDS. Eastern Mediterranean Health Journal., Vol.
14, No. 5, 2008, p. 1127
Fitri M, M. (2011). Pelatihan Terhadap Keterampilan Kader Posyandu. Jurnal Kesehatan
Masyarakat .
Gallo et al, (2013). Evaluation of a volunteer community-based health worker program
for providing contraceptive services in Madagascar . Journal of community
Kok G et al. (2015). Health Education and Health Promotion. International
Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences, 2nd edition, Volume 10 . Journal
of Health promotion
Glenton et al, (2010). The female community health volunteer programme in Nepal Decision makers
perceptions of volunteerism, payment and other incentives. Journal of socio science and medicine.

79

Imamah. (2009). Perempuan dan Kesehatan Reproduksi . Thesis Program Pascasarjana
Insitut Negeri Surabaya .
Makhfudli, E. &. (2009). Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Format referensi elektronik direkomendasi oleh Health Promotion Practice, 2003,
diperoleh Oktober 2003
Indriyani, a. (2014). upaya preventif dan promotif menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Ismarwati, et al. (2012). Promosi Kesehatan Dalam Meningkatkan Pengetahuan,Sikap
dan Perilaku Deteksi Dini Kanker serviks Pada ibu – ibu pengajian. Public Health
Journal
Itrat A, Khan A, et al. (2008). Knowledge awarness and practice regarding dengue fever
among the adult population of dengue hit cosmopolitan. Journal of knowledge
Jadmiko, Arief. (2006). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan
dan sikap suami tentang vasektomi didesa jeruk, wilayah kerja puskesmas MIRI,
Kabupaten sragen. Karya Tulis Ilmiah
Khun TW, Sian Zn, Aye M. (2004). Community-Based Assesment Of dengue-related
knowledge among care, 28:189-95. Journal of community
Kumalasari, A. (2012). kesehatan reproduksi untuk mahasiswa kebidanan dan keperawatan.
jakarta: salemba medika.
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Lewcka, et al (2013). Effect of women’s groups and volunteer peer counselling on rates of

mortality, morbidity, and health behaviours in mothers and children in rural
Malawi (MaiMwana): a factorial, cluster-randomised controlled trial. Journal Of
Reproduction
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Maharani, S. (2009). Kanker, Mengenal 13 jenis kanker dan pengobatannya. jogjakarta: Kata
Hati.
Maru, Rusikesh M. (2007). The Community Health Volunteer Scheme In India: And
Evaluation, Vol.12 : Journal of socio science and medical
Massolo, Ardin. (2011). Pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan
sikap remaja tentang seksual pranikah di SMAN 1 Masohi.
Munir. (2013). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
80

Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam, E. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, A. Dan Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: Salemba Medika.

Presska, et al (2012). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Kecacingan Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Siswi Madrasah Ibtidayah An-Nur Kelurahan Perudungan
Kidul Kota Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012. (2012). Surabaya. Dinas Kesehatan
Jawa Timur
Puri et al, (2015). The role of auxiliary nurse-midwives and community health volunteers
in expanding access to medical abortion in rural Nepal. Journal of Reproduction
Riyanto, A. (2010). Pengelolaan Dan Analisisi Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Rompas, Sefti. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual Di SMK Fajar Bolang
Mongondow Timur.
Safa’ah, Nurus. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi wanita usia
subur yang melakukan pemeriksaan iva dalam upaya deteksi kanker serviks. Prodi
S1 Keperawatan STIKES NU Tuban
Sanusi & Arma. (2008). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Shi et al. (2003). Primary Care Quality: Community Health Ceanter, and Health
Maintenance Organization. Shouthern Medical Journal, 96 (8)
Simanullah, Poniyah. (2012). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Tentang SADARI
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Melaksanakan SADARI Di Dusun 1
Desa Namorambe Kecamatan Namorambe. Jurnal Pendidikan Kesehatan
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suhat, H. (2014). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Dalam
Kegiatan Posyandu. Jurnal Prodi Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Jendral A. Yani
Cimahi .
Sulastyawati et, al. (2007). Pengaruh Pelatihan Promosi Kesehatan Tentang DHF
Terhadap Peningkatan Keterampilan Penyuluhan Kader Kesehatan. Karya Tulis
Ilmiah Prodi Keperawatan Lawang Poltekes Kemenkes Malang .
81

Suryaningsih, Chatarina. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Post
Partum Tentang ASI Eksklusif. Prodi Keperawatan STIKES Jendral Ach.Yani.
Thomas R et al. (1997). Using an interactive computer game to increase skill and self efficacy
regarding safer sex negotiation: field test results. Health educ behave. 24(1):71-86
Tjahjono, Yosephin. (2013). Pengaruh Melalui Media Visual Buku Ilustrasi terhadap
pengetahuan dan kepatuhan pasien diabetes mellitus tipe 2.
Topatan et al, (2014). The Efficiency of Reproduction Health Education Given To
Adolencents During The Postpartum Period. Journal of Reproduction
Wawan, A. (2011). Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Muha Medika.
WHO. (1995). Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG.
Widodo, Chosim & Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Wang, et al. (2012). The Impact Using Community Health Volunteers to Coach
Medication Safety Behaviors Among Rural Elders With Chronic Illnes. Geriatric
Nursing Journal.
Zhang, et al. (2006). International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences, 2nd
edition, Volume 10 . Journal of Health Education and Health Promotion.

82