HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN ANAK PRASEKOLAH DI TK AL-IRSYAD DAWUHAN SITUBONDO

(1)

i

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN ANAK PRASEKOLAH

DI TK AL-IRSYAD DAWUHAN SITUBONDO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

DI SUSUN OLEH :

MIFTAKHUL FITROH 09060167

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

Reni Ilmiasih, M.Kep, Sp. Kep. An. NIP. UMM. 11408040454


(3)

(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Miftakhul Fitroh

NIM : 09060167

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM Judul Skripsi : Hubungan Stimulasi Orang tua dengan Kemampuan

Sosialisasi dan Kemandirian Anak Prasekolah di TK -IRSYAD Dawuhan Situbondo

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 8 Desember 2014 Yang Membuat Pernyataan,

Miftakhul Fitroh NIM. 09060167


(5)

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Aku tahu bahwa tak semua orang akan membaca halaman ini, bahkan mereka yang ku sebut namanya sekalipun. Tapi aku tahu bahwa kebaikan mereka tak pernah mengharapkan imbalan. Semoga persembahan ini menjadi salah satu balasannya. SKRIPSI ini kupersembahkan untuk kalian :

My god, Allah SWT

Segala puji syukur kehadiratmu yang senantiasa menuntunku dalam tiap langkah untuk tetap berada pada jalan yang diridhoimu. Kiranya tak ada waktu selain mengabdi padamu atas segala pertolongan yang engkau berikan dalam setiap kesulitanku. Ma’afkan hambamu ini yang kadang tak berdaya untuk berjalan tegap dalam koridor kebaikan hingga hamba sadar bahwa hanya jalan engkau yang dapat menutunku menuju surgamu. Dalam segala kekurangan hamba tetap berjanji Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahirobbil’alamin.

Ayah, ibu dan adik yang tercinta

Terimakasih atas doa yang tak pernah henti terucap, terimakasih atas segala pengorbanan, kesabaran, dukungan yang tiada henti kau berikan. Ma’af jika aku belum bisa membalas segala kebaikanmu. Tapi aku berjanji untuk menjadi yang terbaik buat ayah, ibu dan seluruh keluarga. Kesuksesanku akan ku dedikasikan untukmu.

Dosen dan Karyawan

Buat bapak dan ibu dosen keperawatan, terima kasih atas banyak ilmu yang engkau berikan. Sekalipun ada ketidak baikan yang menyertai selama engkau mengajar, bagiku kau tetaplah seorang guru bagaikan robekan kitab suci yang tergeletak ditengah jalan, berdosa jika tidak diambil dan harus berwudlu’ jika harus


(6)

vi

mengambilnya. Mohon ma’af jika selam menjadi mahasiswa saya banyak melakukan kesalahan. Saya menyadari bahwa persembahan ini tak sebanding dengan kebaikan dan ilmu yang telah engkau ajarkan selama ini, tapi inilah yang hanya bisa saya lakukan saat ini. Berikut doa yang dapat aku berikan semoga engkau senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Amin ya Rob.

PSIK 2009

Tak terasa perjuangan dalam jenjang profesiku bersama kalian mulai dari baru kenal, menjadi teman hingga sahabat kini sudah sampai disaat dimana tak seperti yang kemaren. Mungkin persembahan ini salah satu ungkapan terimaksiku buat kalian terutama PSIK 2009 C yang selalu setia dalam tiap suka dan duka, dalam tiap kesulitan mengerjakan tugas, kesunyian dan keceriaan sampai mampu membuat dosen menangis, dan semua itu tak bisa terlupakan. Terlepas dari semua kenangan itu, kebershasilanku saat ini tak dapat dipisahkan dari dukungan kalian.

Terima kasih juga buat kekasihku Devi Aprilia yang senantiasa memberikan dukungan, do'a serta membantu pengerjaan skripsiku selama proses dan teman-teman yang tak mungkin disebut satu persatu, yang pasti telah banyak memberikan dukungan hingga pencapaianku saat ini. Buat Imem Doel Nessirr teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi dan Cyak Ayyiepp serta Angga Kaccong yang senantiasa memberikanku pencerahan saat aku lagi panik ngerjakan skripsi, terima kasih atas kebersamaan selama ini. Suka duka mengahadapai masalah dalam mengerjakan skripsi tak mudah begitu saja terlupakan.

Kata terakhir dalam lembar persembahan ini adalah “TERIMA KASIH” buat kalian semua.

Penulis


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Stimulasi Orang Tua dengan Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian Anak Prasekolah”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku dekan fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah malang

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku ketua program studi ilmu keperawatan fakultas kesehatan universitas muhammadiyah malang

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan dukungan, arahan dan masukan yang sangat berguna selama penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Reni Ilmiasih, M.Kep, Sp.Kep. An selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan dukungan, arahan dan saran yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Tutu April A, S.Kp, M.Kes selaku penguji I yang telah banyak memberikan dukungan, arahan dan saran yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.


(8)

viii

6. Bapak Sunardi, S.Kep, Ns, M.Kep selaku penguji II yang telah banyak memberikan dukungan, arahan dan masukan yang sangat berguna selama penyusunan skripsi ini.

7. Bapak, ibu dan adik tercinta beserta seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan bantuan baik yang bersifat materi, energi maupun spiritual selama menempuh pendidikan.

8. Segenap pengelola TK AL-IRSYAD SITUBONDO yang telah memberikan dukungan selama melaksanakan penelitian.

9. Semua dosen PSIK FIKES UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar.

10. Teman-temanku seperjuangan baik di lingkungan akademik maupun organisasi yang telah banyak memberikan dukungan selama berada di UMM, khususnya angkatan 2009.

11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu mohon ma’af apabila terdapat kesalahan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis, pembaca, masyarakat dan dunia keperawatan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, September 2014


(9)

ix ABSTRACT

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN ANAK PRASEKOLAH

DI TK AL-IRSYAD DAWUHAN SITUBONDO

Miftakhul Fitroh.1, Prof.Dr.Ir.Sujono, M.kes.2, Reni Ilmiasih, M.Kep,Sp.Kep.An.3 Latar Belakang: Stimulasi adalah rangsangan yang datang dari lingkungan diluar individu anak. Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak termasuk dalam kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang kemampuan sosialisasi dan kemandiriannya dibandingkan anak yang kurang mendapat stimulasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan stimulasi orang tua dengan kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak usia prasekolah di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua orang tua dan anak prasekolah usia 5-6 tahun di TK AL-IRSYAD Dawuhan Situbondo. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dengan tekhnik sampling total sampling. Variabel independen yaitu stimulasi orang tua dan variabel dependen adalah kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Analisa data menggunakan uji chi square (X2).

Hasil: Hasil penelitian didapatkan nilai uji chi-squere dengan p-value=0,007 dan α= 0,05 atau nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, yang berarti ada hubungan stimulasi orang tua dengan kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak prasekolah usia di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan kepada orang tua untuk semakin meningkatkan stimulasi terhadap perkembangan anak sebagai upaya tercapainya kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak yang optimal.

Kata kunci : Stimulasi, Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian, Anak Prasekolah.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UniversitasMuhammadiyah Malang

2. Dekan Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UniversitasMuhammadiyah Malang

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UniversitasMuhammadiyah Malang


(10)

x ABSTRACT

RELATIONS WITH THE ABILITY OF STIMULATION PARENTS OF CHILDREN PRESCHOOL SOCIALIZATION AND

INDEPENDENCE TK IN AL-IRSYAD DAWUHANSITUBONDO

Miftakhul Fitroh.1, Prof.Dr.Ir.Sujono, M.kes.2, ReniIlmiasih, M.Kep, Sp.Kep.An.3 Background: Stimulations stimulus that comes from outside the individual child environment. Stimulation very important in the development of the child, including in social skills and independence. Children area lot of stimulation that will focus faster growing social skill and independence compared to children whoare less oreven't receive stimulation. This study aimed todeter mine the relationship of parental stimulation with sociall evelsof. Personal independence in preschool children in TK Al - Irsyad Dawuhan Village District of Situbondo. Methods: The study design used is descriptive correlational study using cross sectional approach. The population is all the parents and preschool children age 5-6 years in TK Al - Irsyad Dawuhan Situbondo. The sample in this study were 32 respondents with a total sampling technique sampling. The independent variable is the stimulation of parents and the dependent variable is the social skills and independence. Data were analyzed using chi - square test (X2). Results: The results showed the value of chi-squere with significant value or p-value = 0.007 and alpha value of 0.05 or less significance than alpha, which means that there is a relationship stimulation of parents with social skills and independence in children of preschool age TK Al - Irsyad Dawuhan Village District of Situbondo. Conclusion: Based on these results, it is suggested to parents to increase the stimulation of the development of children in an effortto achieve social skills and

independence optimal children expected.

Keywords: Stimulation, Socialization and self-reliance capability, Preschool Children.

1. Students of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dean of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Malang 3. Lecturer Nursing Science, Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Malang


(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Pernyataan Keaslian... iv

Lembar Persembahan... v

Kata Pengantar ... vii

Abstract... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ... xvi

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Peneliti ... 6

1.4.2 Bagi Ibu yang Mempunyai Anak Prasekolah ... 6

1.4.3 Bagi Institusi ... 6

1.4.4 Bagi Perawat ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Anak Prasekolah ... 10


(12)

xii

2.1.2 Ciri-ciri Anak Prasekolah ... 10

2.1.3 Tugas Perkembangan Mandiri... 11

2.1.4 Masalah Perkembangan Mandiri ... 13

2.1.5 Faktor Pendukung Perkembangan Anak Prasekolah ... 14

2.2 Konsep Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian ... 15

2.2.1 Pengertian Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian... 15

2.2.2 Ciri-ciri Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian ... 16

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian ... 18

2.2.4 Konsep Dasar Pengembangan Kemandirian ... 22

2.2.5 Memupuk Kemandirian Anak ... 24

2.2.6 Melatih Anak Menjadi Mandiri ... 25

2.3 Konsep Stimulasi Orang Tua ... 25

2.3.1 Pengertian Stimulasi Orang Tua ... 25

2.3.2 Prinsip Stimulasi ... 26

2.3.3 Peran Stimulasi Orang Tua Dalam Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian Anak Prasekolah ... 26

2.3.4 Manfaat Stimulasi Bagi Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian Anak Prasekolah ... 29

2.4 Hubungan Stimulasi Orang Tua dengan Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian Anak Prasekolah ... 30

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 33

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 33

3.2 Hipotesis Penelitian ... 36

BAB IV METODE PENELITIAN ... 37

4.1 Desain Penelitian ... 37

4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 38


(13)

xiii

4.3.1 Populasi ... 39

4.3.2 Teknik Sampling ... 39

4.3.3 Sampel ... 39

4.4 Identifikasi Variabel ... 40

4.4.1 Variabel Independen... 40

4.4.2 Variabel Dependen ... 40

4.5 Definisi Operasional ... 40

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

4.7 Instrumen Penelitian ... 41

4.7.1 Lembar Skala Likert ... 42

4.7.2 Lembar Skala Guttman... 42

4.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas... 42

4.8.1 Uji Validitas... 42

4.8.2 Uji Reliabilitas... 43

4.9 Prosedur Penelitian ... 43

4.9.1 Tahap Persiapan ... 43

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 44

4.9.3 Tahap Pengumpulan Data ... 44

4.10 Etika Penelitian ... 45

4.11 Teknik Analisis Data ... 46

4.11.1 Analisis Univariat ... 46

4.11.2 Analisis Bivariat ... 46

BAB V HASIL PENELITIAN... 48

5.1 Karakteristik Sampel Penelitian... 48

5.2 Analisis Hasil Penelitian... 51

5.2.1 Hasil Pengukuran Stimulasi Orang tua... 51

5.2.2 Hasil Pengukuran Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian... 52 5.3 Analisis Data Hubungan Stimulasi Orang tua dengan Kemampuan


(14)

xiv

Sosialisasi dan Kemandirian anak prasekolah... 53

BAB VI PEMBAHASAN... 56

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian... 56

6.1.1 Gambaran Stimulasi Orang tua... 56

6.1.2 Gambaran Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian... 57

6.1.3 Hubungan Stimulasi orang tua dengan Kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah di TK-AL IRSYAD... 59

6.1.4 Keterbatasan Penelitian... 60

6.1.5 Implikasi Untuk Keperawatan... 61

BAB VII KESIMPULAN... 62

7.1 Kesimpulan... 62

7.2 Saran... 62


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 40 Tabel 5.1 Distribusi Responden berdasarkan Usia Orang tua dan Anak di TK

AL-IRSYAD Dawuhan Situbondo... 48 Tabel 5.2.1 Hasil Pengukuran Stimulasi Orang tua... 50 Tabel 5.3.1 Hasil Pengukuran Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian anak

usia 5-6 tahun... 51 Tabel 5.5 Hasil Uji Chi Squere Stimulasi Orang tua dengan Kemampuan

Sosialisasi dan Kemandirian... 52 Tabel 5.6 Tabulasi Silang Stimulasi Orang tua dengan Kemampuan Sosialisasi

dan Kemandirian... 53 Tabel 5.7 Hasil Komponen Uji Chi Squere Stimulasi Orang tua dengan


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Stimulasi Orang tua dengan

Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian Anak Prasekolah ... 35 Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Stimulasi Orang tua dengan

Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian Anak Prasekolah ... 38 Gambar 5.2 Proporsi Responden Berdasarkan Pendidikan di TK

AL-IRSYAD Dawuhan Situbondo... 48 Gambar 5.3 Proporsi Responden Berdasarkan Pekerjaan di TK

AL-IRSYAD Dawuhan Situbondo... 49 Gambar 5.4 Proporsi Responden Berdasarkan Sumber Informasi di TK


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Studi Pendahuluan dan Penelitian... 68

Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden... 69

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 70

Lampiran 4 Lembar Wawancara Untuk Mengukur Stimulasi Orang tua... 71

Lembar Wawancara dan Observasi Dalam Untuk Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian... 74

Lampiran 5 Hasil Penelitian Stimulasi Orang tua dan Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK AL IRSYAD Dawuhan Situbondo... 76

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian... 77

Lampiran 7 Hasil Uji Statistik dengan SPSS... 78

Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas... 79

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian... 81

Lampiran 9 Lembar Konsultasi... 82


(18)

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2008). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rhineka Cipta. Apisah, M. (2009). Hubungan Antara Pekerjaan Ibu dan Tingkat Kemandirian Anak Usia

Prasekolah di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. Diperoleh dari : http://digilib.unimus.ac.id/gdl.

php?mom=browse&op=read&id=jtptunimusgdl-apisahg2a05172&q= apisah. [Diakses tanggal 04 Maret 2014]

Azwar, A. (2004). Administrasi kesehatan, Edisi ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara. Calzada, E.J., Eyberg S.M., & Querido, J,G. (2004). Parenting disruptive

preschoolers: Experiences of mothers and fathers. Journal of Abnormal Child Psychology, 32 (2): 203-213. [Diakses tanggal 08 Mei 2014]

Departemen Kesehatan RI. (2007). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Ditjen Binkesmas Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Ditjen Binkesmas Departemen Kesehatan RI.

Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2012). Penyelenggaraan Bulan Penimbangan Balita 2008-2012. Diperoleh dari : http://dinkes.jatimprov.go.id/content

detail/13/3/232/penyelenggaraan_bulan_penimbangan_balita.html. [Diakses tanggal 04 Maret 2014]

Del’Vecchio, T., & O’Leary, S.G. (2006). Antecedents of toddler aggression: dysfunctional parenting in mother–toddler dyads. Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology, 35 (2): 194–202. [Diakses tanggal 08 Mei 2014]

Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fatimah, E. (2006). Psikologi perkembangan (perkembangan peserta didik). Bandung: Pustaka Setia.

Friedman, M.M. (2004). Keperawatan keluarga teori dan praktek. Jakarta: EGC.

Handal, A. et al. (2004). Sociodemographic and Nutritional Correlates of Neurobehavioral Development: A Study of Young Children In A Rural Region of Equador, Pan Am J Public Health. 21 (5): 292-300. Diperoleh dari : Journal.paho.org/uploads/118409 4920.pdf. [Diakses tanggal 08 Mei 2014]


(19)

66

Harlimsyah, dkk. (2008). Perkembangan motorik halus pra sekolah. Diperoleh dari : https://docs.google.com. [Diakses tanggal 04 Maret 2014].

Hurlock, E.B. (2006). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika. Markum, A.H. (2004). Ilmu kesehatan anak. Jakarta: FK UI Bagian Ilmu Kesehatan

Anak.

Maulana, F. (2010). Stimulasi Perkembangan Anak Usia Prasekolah. Diperoleh dari : http://maulana,f.com/2011/01/09/perkembangananak

prasekolah.pdf. [Diakses tanggal 03 Maret 2014.]

Muchsinati, N. (2008). Hubungan Urutan Kelahiran Dalam Keluarga Dengan Kemandirian Anak usia Dini Di TK Madinah Malang. Diperoleh dari : http://lib.uin.malang.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/216/thesis/abs tract/00110169-samsul.pdf?mod=th_detail&id=02410060.

[Diakses tanggal 03 Maret 2014.]

Notoatmodjo, S. (2005). Metode penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Notosoedirjo, M & Latipun. (2006). Kesehatan mental; konsep dan penerapan. Edisi

Ketiga. Malang: Penerbit Universitas Muhamadiyah Malang.

Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Purwanto, H. (2007). Pengantar Statistik Keperawatan. Jakarta: EGC

Patmonodewo, S. (2005). Pendidikan Anak Prasekolah. Bandung: Depdikbud. Rumini, S. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

Smetana, J.G. (2000). The role of parents in moral development: A social domain analysis. Journal of Moral Education, 28 (3): 311-321. [Diakses tanggal 08 Mei 2014]

Soetjiningsih. (2007). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC. Sugiyono. (2008). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.


(20)

67

Suherman. (2004). Buku saku perkembangan anak. Jakarta: EGC. Supartini, Y. (2004). Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.

Sylvia, R. (2005). Mendidik dan menerapkan disiplin pada anak prasekolah. Diperoleh dari : http://www.geocities.com/tbkitaonline. [Diakses tanggal 04 Maret 2014] Survei Kesehatan Rumah Tangga. (2004). Status Perkembangan Anak Prasekolah. Jakarta:

Depkes RI

UMM. (2014). Buku Panduan Penyusunan Skripsi PSIK FIKES UMM. Malang: Biro Skripsi FIKES UMM.

Walker, C.J & Hennig, K. H. (2000). Parenting style and the development of moral reasoning. Journal of Moral Education, 28 (3): 359-374. [Diakses tanggal 08 Mei 2014]

Widiastuti, S. (2008). Masalah Perkembangan Anak Usia Prasekolah. Diperoleh dari : http://etd.eprint.ums.ac.id/12360/02/04.pdf. [Diakses tanggal 04 Maret 2014].


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak usia prasekolah merupakan periode penting dalam perkembangan anak. Karakter anak 85% dibentuk pada masa prasekolah yaitu usia kurang dari 6 tahun. Pada masa anak prasekolah perkembangan dan kemampuan anak dalam berbahasa, kreativitas, perkembangan sosial, emosional, dan intelegensi berjalan sangat cepat. Aspek perkembangan anak itu sendiri meliputi perkembangan motorik, intelektual, emosi, bahasa, serta kemampuan kemandirian dan sosialisasi. Anak dalam masa prasekolah mengalami kemajuan perkembangan yang optimal terutama perkembangan sosial. Aspek perkembangan sosial anak dapat dilihat dari kemampuan kemandirian dan sosialisasi yang merupakan salah satu aspek yang dianggap paling penting untuk dikembangkan pada anak usia prasekolah sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya (Maulana, 2010).

Kemampuan sosialisasi dan kemandirian merupakan kesanggupan atau kecakapan seorang anak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan berinteraksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 2007). Masalah perkembangan kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak prasekolah diantaranya yaitu anak tidak mempunyai kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungannya mencapai angka 56,61% (Widiastuti, 2008). Pada anak usia prasekolah aspek sosialisasi dan kemandirian anak berkembang lebih cepat dan mudah diamati karena pada tahap ini anak mulai belajar berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Anak yang memiliki kemampuan sosialisasi dan kemandirian yang baik mempunyai


(22)

2

kemampuan melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosialnya dengan baik, lebih mandiri, tidak selalu tergantung orang tua dan anak juga akan mudah diterima dalam anggota kelompok sosialnya, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman dan kooperatif terhadap orang lain (Hurlock, 2006). Anak usia prasekolah yang tidak mendapatkan stimulasi kemampuan sosialisasi dan kemandirian akan mengalami masalah dalam perkembangan sosialnya.

Beberapa indikator masalah kesehatan perkembangan yang dilakukan penelitian di Equador pada anak usia 48-61 bulan, tahun 2004 - 2005 tercatat 38,1% anak mengalami keterlambatan kemampuan sosialisasi dan kemandirian (Handal, 2004). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga, prevalensi stimulasi orang tua terhadap kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah di Indonesia mencapai 58,09% untuk orang tua yang belum melakukan stimulasi anak secara optimal (Survei Kesehatan Rumah Tangga, 2004). Profil masalah kesehatan perkembangan anak di Jawa Timur pada tahun 2009 dilaporkan bahwa jumlah anak sebanyak 3.634.505 jiwa dan 54,03% anak dideteksi memiliki kemampuan sosialisasi dan kemandirian yang baik, cakupan tersebut masih di bawah cakupan 90% (Dinkes Jawa Timur, 2009). Data analisa stimulasi orang tua dan anak di Dinas Kesehatan Tingkat I Propinsi Jawa Timur 2008 untuk deteksi kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak di Jawa Timur ditetapkan 80% tetapi cakupan diperiksa 40-69% dan mengalami perkembangan yang tidak optimal sebanyak 47,5% (Dinkes, 2008). Masalah kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak prasekolah masih banyak ditemui sampai sekarang, situasi dan kondisi yang tidak kondusif turut menjadi penyebab makin


(23)

3

banyaknya anak yang mengalami gangguan atau penyimpangan perkembangan sosial.

Hasil penelitian masalah perkembangan kemandirian sosial anak prasekolah dimana perkembangan kemandirian sosial anak dalam kategori sedang sebesar 36% dan perkembangan kemandirian sosial rendah sebesar 41% dari total populasi 130 anak (Muchsinati, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Apisah tahun 2009 menunjukkan hanya 27,6% anak prasekolah mampu mandiri secara total sedangkan 32,2% bergantung sebagian dan 40,2% bergantung total kepada orang lain dalam memenuhi tugas perkembangan kemandirian sosial (Apisah, 2009). Data diatas menunjukkan adanya masalah serius mengenai pemenuhan tugas perkembangan kemandirian sosial pada anak usia prasekolah.

Kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah yang tidak optimal menyebabkan anak cenderung merepotkan orang lain, malu, ragu dan mudah menangis, sehingga dapat mempengaruhi perkembangan selanjutnya (Maulana, 2010). Keterlambatan kemampuan sosialisasi dan kemandirian juga akan mempengaruhi penyesuaian sosial dan masalah kepribadian pada anak yang menyebabkan anak tidak memiliki inisiatif sendiri (Nuraini, 2010). Anak yang tidak mampu mandiri dan bersosialisasi sesuai dengan tahap perkembangannya berakibat anak tidak memiliki kesiapan dalam melangkah kejenjang yang lebih tinggi yaitu tingkat Sekolah Dasar, prestasi belajar cenderung kurang dan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan (Surono, 2004).

Salah satu upaya untuk mencegah timbulnya masalah kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak yaitu dengan cara pemberian stimulasi yang diberikan oleh orang tua, karena peran orang tua yaitu memberi stimulasi


(24)

4

dengan mengajarkan cara beradaptasi dengan lingkungan. Hambatan perkembangan sosial membuat anak mengalami kecemasan, sulit berinteraksi dengan orang lain yang baru dikenal, bisa juga jadi pemalu (Harlimsyah, 2008). Orang tua harus selalu memberi rangsang atau stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun halus, bahasa dan kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Stimulasi harus diberikan secara rutin dan berkesinambungan dengan kasih sayang, metode bermain, dan lain-lain. Kurangnya stimulasi dari orang tua dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan sosial anak (Dinkes, 2009). Pengaruh pengasuhan orang tua terhadap anak akan terus berlangsung tidak hanya pada masa kanak-kanak tetapi berlangsung terus, pengalaman-pengalaman yang menakutkan, menggoncangkan seperti trauma, membahayakan dan sebagainya, akan terus berdampak pada fase perkembangan berikutnya. Pengalaman tersebut akan terus dibawa dan disimpan di alam bawah sadar dan dapat muncul berupa tingkah laku yang aneh yang seringkali tidak dimengerti oleh individu yang bersangkutan (Hidayat, 2009).

Hasil studi pendahuluan di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo pada bulan Maret 2014 didapatkan hasil observasi sementara yang dilakukan penulis terhadap 3 orang tua yang mempunyai anak usia prasekolah usia 5-6 tahun di TK AL-IRSYAD, dari 3 orang tua tersebut mengaku tidak mengerti bagaimana cara menstimulasi, mengukur pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Sebagian orang tua bahkan mengaku tidak tahu bahwa ada stimulasi khusus untuk membantu anak mencapai perkembangan pada fase-fase tertentu sesuai dengan usianya, misalnya anak usia prasekolah. Orang tua tersebut menganggap bahwa anak akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tanpa diberikan stimulasi. Gambaran


(25)

5

kemampuan sosialisasi dan kemandirian dari ke 3 anak usia 5-6 tahun tersebut misalnya, cuci dan mengeringkan tangan, memakai dan membuka pakaian sendiri namun ada yang masih butuh bantuan orang tua dan masih sering menaruh pakaian disembarang tempat seperti dikursi, meja dan ruang tamu. Anak masih belum mampu berteman dan bergaul dengan baik dengan teman sebayanya dan anak masih belum bisa menyampaikan keinginannya dengan baik kepada orang tua.

Fenomena yang digambarkan diatas membuat penulis tertarik untuk meneliti masalah Hubungan stimulasi orang tua dengan kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak usia pra sekolah di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

Apakah ada hubungan stimulasi orang tua dengan kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak usia pra sekolah?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan stimulasi orang tua dengan kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak usia prasekolah.


(26)

6

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui stimulasi orang tua yang mempunyai anak usia prasekolah

di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

2. Mengetahui kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah di

TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

3. Menganalisa hubungan antara stimulasi orang tua dengan kemampuan

sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

Untuk memperoleh pengalaman dalam penelitian dibidang keperawatan khususnya pada pengelolaan anak pra sekolah.

1.4.2 Bagi Ibu yang Mempunyai Anak Pra Sekolah

Memberikan masukan tentang perkembangan anak kepada orang tua khususnya yang mempunyai anak prasekolah terhadap kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah.

1.4.3 Bagi Institusi

Sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.


(27)

7

1.4.4 Bagi Perawat

Untuk meningkatkan pengetahuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anak prasekolah dan meningkatkan perannya sebagai Family Advocator.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian pertama dilakukan oleh Nurhidayat (2010) dengan judul hubungan pengetahuan dan sikap ibu dalam menstimulasi perkembangan anak prasekolah terhadap perkembangan anak prasekolah di taman kanak-kanak islam nurul qamar cirebon. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dalam menstimulasi perkembangan anak prasekolah terhadap perkembangan anak prasekolah. Penelitian menggunakan metode survey pada 33 orang tua anak prasekolah di TK Islam Nurul Qamar

Cirebon. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive

sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara sikap ibu dengan

perkembangan anak prasekolah (p=0.019, α=0.05).

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada variabel bebas, analisa data dan sampel penelitian. Variabel bebas sama-sama menggunakan stimulasi orang tua dan sampel penelitiannya pada orang tua anak prasekolah. Perbedaan pada penelitian diatas dengan penelitian ini terdapat pada variabel terikat dan desain penelitian yaitu variabel terikat menggunakan perkembangan anak prasekolah, desain penelitian menggunakan metode survey, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan

analisa data menggunakan uji Chi-Square. Sedangkan dalam penelitian ini


(28)

8

anak prasekolah, desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, teknik sampel yang digunakan adalah total sampling dan analisa data menggunakan uji chi-squere.

Penelitian Oktaviani (2010) dengan judul keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia toddler terhadap perkembangan motorik halus di kelurahan sumampir kecamatan purwokerto utara. Desain penelitian

observasional (non-eksperimental) dengan menggunakan pendekatan metode cross

sectional. Populasi penelitian berjumlah 376, sampel diambil secara Purposive sampling sebanyak 79 responden. Analisis statistik menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia toddler berhubungan dengan perkembangan motorik halus anak.

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada metode pendekatan yaitu sama-sama menggunakan metode cross sectional dan analisa data yang menggunakan uji chi-squere. Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian ini terdapat pada variabel, teknik sampel, dan desain penelitian. Variabel bebas yang digunakan adalah keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia toddler dengan variabel terikat perkembangan motorik halus, teknik sampel menggunakan purposive sampling dan desain penelitian observasional. Sedangkan dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah stimulasi orang tua dengan variabel terikat kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah, teknik sampel yang digunakan adalah total sampling.

Penelitian Yuniarti (2009) dengan judul pengaruh pendidikan anak usia dini terhadap perkembangan anak usia 3-4 tahun di desa sukamulya kecamatan singaparna. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional.


(29)

9

Populasi penelitian adalah semua anak yang berumur 3-4 tahun yang ada di

desa sukamulya kecamatansingaparna. Sampel penelitian semua anak usia 3-4

tahun yang ada di PAUD Sahara yang berjumlah 18 anak sebagai kelompok

perlakuan, 18 anak sebagai kelompok kontrol. Uji statistik dengan

menggunakan distribusi frekuensi dan Chi-Square. Hasil penelitian

menunjukkan PAUD berpengaruh terhadap perkembangan personal sosial (p=0,042), motorik halus (p=0,025), dan bahasa (p=0,048) secara bermakna. Namun PAUD tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap perkembangan motorik kasar (p=0,285).

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada metode pendekatan dan analisa data yaitu sama-sama menggunakan metode cross sectional. Adapun perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terdapat pada variabel, desain penelitian, sampel dan analisa data. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian di atas adalah pengaruh pendidikan anak usia dini, variabel terikat perkembangan anak usia 3-4 tahun, desain penelitian observasional dan sampel

penelitian pada semua anak usia 3-4 tahun yang ada di PAUD Sahara.

Sedangkan dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah stimulasi orang tua dengan variabel terikat kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah, desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi, sampel dalam penelitian yang akan dilakukan yakni semua orang tua anak prasekolah di TK AL - IRSYAD dan analisa data menggunakan uji chi-squere.


(1)

dengan mengajarkan cara beradaptasi dengan lingkungan. Hambatan perkembangan sosial membuat anak mengalami kecemasan, sulit berinteraksi dengan orang lain yang baru dikenal, bisa juga jadi pemalu (Harlimsyah, 2008). Orang tua harus selalu memberi rangsang atau stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun halus, bahasa dan kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Stimulasi harus diberikan secara rutin dan berkesinambungan dengan kasih sayang, metode bermain, dan lain-lain. Kurangnya stimulasi dari orang tua dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan sosial anak (Dinkes, 2009). Pengaruh pengasuhan orang tua terhadap anak akan terus berlangsung tidak hanya pada masa kanak-kanak tetapi berlangsung terus, pengalaman-pengalaman yang menakutkan, menggoncangkan seperti trauma, membahayakan dan sebagainya, akan terus berdampak pada fase perkembangan berikutnya. Pengalaman tersebut akan terus dibawa dan disimpan di alam bawah sadar dan dapat muncul berupa tingkah laku yang aneh yang seringkali tidak dimengerti oleh individu yang bersangkutan (Hidayat, 2009).

Hasil studi pendahuluan di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo pada bulan Maret 2014 didapatkan hasil observasi sementara yang dilakukan penulis terhadap 3 orang tua yang mempunyai anak usia prasekolah usia 5-6 tahun di TK AL-IRSYAD, dari 3 orang tua tersebut mengaku tidak mengerti bagaimana cara menstimulasi, mengukur pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Sebagian orang tua bahkan mengaku tidak tahu bahwa ada stimulasi khusus untuk membantu anak mencapai perkembangan pada fase-fase tertentu sesuai dengan usianya, misalnya anak usia prasekolah. Orang tua tersebut menganggap bahwa anak akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tanpa diberikan stimulasi. Gambaran


(2)

kemampuan sosialisasi dan kemandirian dari ke 3 anak usia 5-6 tahun tersebut misalnya, cuci dan mengeringkan tangan, memakai dan membuka pakaian sendiri namun ada yang masih butuh bantuan orang tua dan masih sering menaruh pakaian disembarang tempat seperti dikursi, meja dan ruang tamu. Anak masih belum mampu berteman dan bergaul dengan baik dengan teman sebayanya dan anak masih belum bisa menyampaikan keinginannya dengan baik kepada orang tua.

Fenomena yang digambarkan diatas membuat penulis tertarik untuk meneliti masalah Hubungan stimulasi orang tua dengan kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak usia pra sekolah di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

Apakah ada hubungan stimulasi orang tua dengan kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak usia pra sekolah?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan stimulasi orang tua dengan kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak usia prasekolah.


(3)

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui stimulasi orang tua yang mempunyai anak usia prasekolah di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

2. Mengetahui kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

3. Menganalisa hubungan antara stimulasi orang tua dengan kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah di TK AL-IRSYAD Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

Untuk memperoleh pengalaman dalam penelitian dibidang keperawatan khususnya pada pengelolaan anak pra sekolah.

1.4.2 Bagi Ibu yang Mempunyai Anak Pra Sekolah

Memberikan masukan tentang perkembangan anak kepada orang tua khususnya yang mempunyai anak prasekolah terhadap kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah.

1.4.3 Bagi Institusi

Sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.


(4)

1.4.4 Bagi Perawat

Untuk meningkatkan pengetahuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anak prasekolah dan meningkatkan perannya sebagai Family Advocator.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian pertama dilakukan oleh Nurhidayat (2010) dengan judul hubungan pengetahuan dan sikap ibu dalam menstimulasi perkembangan anak prasekolah terhadap perkembangan anak prasekolah di taman kanak-kanak islam nurul qamar cirebon. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dalam menstimulasi perkembangan anak prasekolah terhadap perkembangan anak prasekolah. Penelitian menggunakan metode survey pada 33 orang tua anak prasekolah di TK Islam Nurul Qamar Cirebon. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara sikap ibu dengan perkembangan anak prasekolah (p=0.019, α=0.05).

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada variabel bebas, analisa data dan sampel penelitian. Variabel bebas sama-sama menggunakan stimulasi orang tua dan sampel penelitiannya pada orang tua anak prasekolah. Perbedaan pada penelitian diatas dengan penelitian ini terdapat pada variabel terikat dan desain penelitian yaitu variabel terikat menggunakan perkembangan anak prasekolah, desain penelitian menggunakan metode survey, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan analisa data menggunakan uji Chi-Square. Sedangkan dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah kemampuan sosialisasi dan kemandirian


(5)

anak prasekolah, desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, teknik sampel yang digunakan adalah total sampling dan analisa data menggunakan uji chi-squere.

Penelitian Oktaviani (2010) dengan judul keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia toddler terhadap perkembangan motorik halus di kelurahan sumampir kecamatan purwokerto utara. Desain penelitian observasional (non-eksperimental) dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 376, sampel diambil secara Purposive sampling sebanyak 79 responden. Analisis statistik menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia toddler berhubungan dengan perkembangan motorik halus anak.

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada metode pendekatan yaitu sama-sama menggunakan metode cross sectional dan analisa data yang menggunakan uji chi-squere. Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian ini terdapat pada variabel, teknik sampel, dan desain penelitian. Variabel bebas yang digunakan adalah keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia toddler dengan variabel terikat perkembangan motorik halus, teknik sampel menggunakan purposive sampling dan desain penelitian observasional. Sedangkan dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah stimulasi orang tua dengan variabel terikat kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah, teknik sampel yang digunakan adalah total sampling.

Penelitian Yuniarti (2009) dengan judul pengaruh pendidikan anak usia dini terhadap perkembangan anak usia 3-4 tahun di desa sukamulya kecamatan singaparna. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional.


(6)

Populasi penelitian adalah semua anak yang berumur 3-4 tahun yang ada di desa sukamulya kecamatan singaparna. Sampel penelitian semua anak usia 3-4 tahun yang ada di PAUD Sahara yang berjumlah 18 anak sebagai kelompok perlakuan, 18 anak sebagai kelompok kontrol. Uji statistik dengan menggunakan distribusi frekuensi dan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan PAUD berpengaruh terhadap perkembangan personal sosial (p=0,042), motorik halus (p=0,025), dan bahasa (p=0,048) secara bermakna. Namun PAUD tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap perkembangan motorik kasar (p=0,285).

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada metode pendekatan dan analisa data yaitu sama-sama menggunakan metode cross sectional. Adapun perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terdapat pada variabel, desain penelitian, sampel dan analisa data. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian di atas adalah pengaruh pendidikan anak usia dini, variabel terikat perkembangan anak usia 3-4 tahun, desain penelitian observasional dan sampel penelitian pada semua anak usia 3-4 tahun yang ada di PAUD Sahara. Sedangkan dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah stimulasi orang tua dengan variabel terikat kemampuan sosialisasi dan kemandirian anak prasekolah, desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi, sampel dalam penelitian yang akan dilakukan yakni semua orang tua anak prasekolah di TK AL - IRSYAD dan analisa data menggunakan uji chi-squere.


Dokumen yang terkait

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

0 51 18

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Prasekolah Di TK Pertiwi Sine 1 Sragen.

0 4 16

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN MAKAN ANAK DI TK BAKTI 1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN MAKAN ANAK DI TK BAKTI 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 21

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN MAKAN ANAK DI TK BAKTI 1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN MAKAN ANAK DI TK BAKTI 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO.

0 3 10

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK PRASEKOLAH DI KB DAN TK ISLAM AL-IRSYAD 01 CILACAP.

0 3 1

KEMAMPUAN PEMBERIAN STIMULASI MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH

0 0 9

Kata kunci : stimulasi, orang tua, tingkat perkembangan, motorik kasar, anak prasekolah usia 4-5 tahun LATAR BELAKANG - HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN (Studi Analitik di TK Dharma Wa

0 0 6

HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANAK DAN SOSIODEMOGRAFI ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ADL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK BAITUL MUKMIN SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

1 1 157

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK ABA AL JIHAD KLAJURAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kemandirian Anak pada Anak Prasekolah di TK ABA Al Jihad Klajuran Godean

0 1 16