GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN SOSIALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN
STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN
SOSIALISASI PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

STUDI KASUS

Oleh :
DESI PUTRI HERMAWATI
(NIM:201210300511059)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2015

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN
STIMULASI PERKEMBANGAN : KEMANDIRIAN DAN
SOSIALISASI PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)

Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang Tahun 2015

STUDI KASUS
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah
Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh :
DESI PUTRI HERMAWATI
(NIM:201210300511059)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2015

ii

iii

iv


v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep, Sp. Kom selaku ketua bidang
keperawatan yang berkenan memberikan tempat untuk penelitian ini.
2. Ibu Reni Ilmiasih.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.An, selaku ketua Program
Studi Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang
sekaligus selaku pembimbing 1 yang telah menyediakan waktu, tenaga,
dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.

3. Ibu Tutu April Ariani.,S.kep.,M.kes, selaku pembimbing 2 yang yang
bersedia membimbing saya dari awal sampai akhir dan meluangkan
waktunya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Ni Wayan, S. Kep.Ns selaku pihak Puskesmas Pandanwangi selaku
pembimbing lahan yang bersedia membimbing saya dan banyak
membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Semua dosen D-III yang telah mengajar dan membimbing saya selama
enam semester ini, dan membawa saya hingga tingkat akhir dan
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah saya. Tanpa dukungan dan motivasi
kalian saya tidak akan mampu mencapai puncak seperti saat ini.
6. Orang tua saya, terutama ibu saya yang selama ini telah memberikan
banyak motivasi dan do’a untuk mendukung saya. Dan untuk keluarga
besar saya, alm. Ayah yang selalu menjadi panutan saya, yang selalu
menyayangi saya, Kakak dan Bude saya yang turut mendoakan untuk
kelulusan saya, tanpa kalian saya bukan apa-apa.

vi

7.


Untuk Mas Arif Rahman Hakim.,S.Kep.,Ns, seseorang yang sangat
istimewa bagi saya, yang telah membantu saya dalam banyak hal, yang
banyak memberikan waktu kepada saya, yang selalu memberikan
semangat kepada saya di saat saya benar-benar sudah menyerah, yang
selalu mendo’akan saya, yang selalu ada buat saya dan yang selalu
membantu saya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Para Sahabat saya, Sexy Nurse ( Adiana Putri Irawati, Sigra Apta
Nierbaya, Riya Setiani, Rina Leni Caterina, Putri Natalia Dorkas Awa, dan
Rahayu Marisa) yang setiap hari berjuang bersama, saling mendukung
dalam segala hal, saling memberikan masukan saat ada kesulitan dalam
pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Teman-teman saya Mahasiswa D-III Keperawatan angkatan tahun 2012
yang telah berjuang bersama selama ini, membantu dalam pemberian
informasi dalam segala hal selama pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Dan semua pihak yang sudah membantu saya dalam penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini.

Saya berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Karya

Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, 27-04-2015

Penyusun

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN

.............................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN


.............................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................ viii
ABSTRACT ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6
2.1 Peran Orang Tua ...................................................................... 6
2.1.1 pengertian peran ............................................................. 6
2.1.2 pengertian orang tua ....................................................... 6
2.1.3 peran orang tua ............................................................... 7

2.1.4 Peran Stimulasi Orang tua dalam Perkembangan Anak
Prasekolah ...................................................................... 9
2.2 stimulasi orang tua .................................................................. 10
2.2.1 pengertian stimulasi orang tua ........................................ 10
2.2.2 prinsip stimulasi ............................................................. 10
2.2.3 Manfaat Stimulasi Kemandirian Bagi Perkembangan
Anak ............................................................................... 11
2.3 perkembangan anak prasekolah .............................................. 13
2.3.1 Pengertian perkembangan .............................................. 13

viii

2.3.2 Ciri-Ciri Perkembangan ................................................. 13
2.4 Standart Tingkat Pencapaian Perkembangan .......................... 14
2.4.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok
Usia 4-6 tahun ................................................................ 15
2.5 Stimulasi Kemampuan Sosialisasi Dan Kemandirian ............. 22
2.5.1 Sosialisasi ....................................................................... 22
2.5.1.1 Jenis-Jenis Sosialisasi ........................................ 22
2.5.1.2 Proses Sosialisasi ............................................... 23

2.5.1.3 Peran Stimulasi Orang Tua Dalam Kemampuan
Bersosialisasi Pada Anak ................................... 24
2.5.2 Kemandirian ................................................................... 25
2.5.2.1 Bentuk-Bentuk Kemandirian Anak Usia
Prasekolah .......................................................... 26
2.5.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kemandirian Anak ............................................. 26
2.5.2.3 Peran Stimulasi Orang Tua Dalam Kemampuan
Kemandirian Pada Anak .................................... 30
2.5.3 Pengertian Anak Prasekolah ........................................... 30
2.5.4 Ciri-Ciri Anak Prasekolah .............................................. 30
2.5.5 Tahap-Tahap Perkembangan Psikososial ....................... 31
2.5.6 Masalah Perkembangan Kemandirian ............................ 34
2.5.7 Faktor Pendukung Perkembangan Anak Prasekolah ...... 34

BAB III METODOLOGI STUDI KASUS ............................................. 36
3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 36
3.2 Tempat Penelitian .................................................................... 36
3.3 Setting Penelitian ..................................................................... 36
3.4 Subjek Penelitian ..................................................................... 37

3.5 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 38
3.6 Metode Uji Keabsahan Data ................................................... 38
3.7 Metode Analisa Data ............................................................... 39
3.8 Etika Penelitian ....................................................................... 40

ix

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 42
4.1 Informasi Partisipan ................................................................... 42
4.2 Hasil Wawancara dan Observasi ............................................... 43
4.2.1 Kemampuan Bersosialisasi Dan Kemandirian
4.2.1.1 Peran Stimulasi Orang Tua Dalam Bersosialisasi
Pada Anak ............................................................ 43
4.2.1.2 Peran Stimulasi Orang Tua Dalam Kemandirian
Pada Anak ............................................................ 47
4.3 Pembahasan ............................................................................... 61
4.3.1 Peran Stimulasi Orang tua Dalam Bersosialisasi
Pada Anak ........................................................................ 62
4.3.2 Peran Stimulasi Orang tua Dalam Kemandirian
Pada Anak ........................................................................ 63


BAB V PENUTUP .................................................................................... 65
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 65
5.2 Saran .......................................................................................... 65
5.2.1 Bagi Peneliti ..................................................................... 65
5.2.2 Bagi Ibu yang Mempunyai Anak Pra sekolah .................. 66
5.2.3 Bagi Institusi ..................................................................... 66
5.2.4 Bagi Perawat ..................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.4.1.1 Standart Tingkat Pencapaian Perkembangan ................... 15
Tabel 4.1.1 Informasi Umum Partisipan ................................................ 42
Tabel 4.1.2 Analisis Data ....................................................................... 50

xi


DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. 2000. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di
Ruang - Ruang Kelas. Jakarta : PT. Grasindo.
Calzada, E.J., Eyberg S.M., & Querido, J,G. (2004). Parenting disruptive
preschoolers: Experiences Of Mothers And Fathers. Journal of Abnormal
Child Psychology, 32 (2): 203-213.
Del’Vecchio, T., & O’Leary, S.G. (2006). Antecedents of toddler aggression:
dysfunctional parenting in mother–toddler dyads. Journal of Clinical
Child and Adolescent Psychology, 35 (2): 194–202. [Diakses tanggal 08
Mei 2014.
Departemen Kesehatan RI. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Ditjen Binkesmas
Departemen Kesehatan RI.
Frieda Mangunsong. (2009). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus. Jilid Kesatu.
Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana
Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).
Hidayat,A.A (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : EGC.
Hurlock, E.B. (2006). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Kozier, B., Erb., & Oliver, R. (2004), Fundamental of nursing; consept, process
and practice, (fourth edition) California: Addison-Wesley Publishing CO.
Markum, A.H.2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI.
Monty P. Satiadarma. (2004). Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Anak.
Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Muktadi (2002). Konsep Koping Dalam Pelayanan Keperawatan. Jakarta :EGC.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nursalam (2010). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi,Tesis, Dan Instrument Penelitian
Keperawatan. Edisi II. Jakarta : Salemba Medika
Patmonodewo, S. (2005). Pendidikan Anak Prasekolah. Bandung: Depdikbud.
Potter & Perry (2010). Fundamental Keperawatan (edisi 5, vol 1-2). Jakarta :
EGC.
Ratri Sunar Astuti, (2006). Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta. Kanisius
Rumini, S. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Shochib. (2007). Pola Asuh Orangtua dalam Membantu Anak Mengembangkan
Disiplin Diri. Jakarta. Rineka Cipta
xii

Smetana, J.G. (2000). The Role Of Parents In Moral Development: A social
domain.
Soemiarti Patmonodewo. (2000). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soetjiningsih. (2007). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Sudiharto, (2007). Asuhan keperawatan keluarga
keperawatan transcultural.Jakarta : EGC

dengan

pendekatan

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alfabeta.
Suherman. (2004). Buku saku perkembangan anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004). Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.
Survei Kesehatan Rumah Tangga. (2004). Status Perkembangan Anak
Prasekolah. Jakarta: Depkes RI.
UMM. (2014). Buku Panduan Penyusunan Skripsi PSIK FIKES UMM. Malang:
Biro Skripsi FIKES UMM.
Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatric Volume I. Alih Bahasa
Agus Sutarna dkk. Jakarta : EGC.
Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta. EGC.
Yusuf, S. (2006). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah.
Dengan mengasah kemampuan anak secara terus-menerus, kemampuan anak
akan semakin meningkat. Pemberian stimulus dapat dengan cara latihan dan
bermain. Anak yang mendapat stimulus terarah akan lebih cepat berkembang
dibandingkan anak yang kurang mendapatkan stimulus. Stimulasi adalah
perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya
dari lingkungan luar anak (Marmi&Rahardjo, 2012). Stimulasi ini dapat
dilakukan oleh orang tua, anggota keluarga atau orang dewasa lain sekitar
anak. Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar
individu anak (Soetjiningsih dalam Marmi & Rahardjo, 2012).
Orang tua harus selalu memberi rangsang atau stimulasi kepada anak
dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun halus, bahasa
dan kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Stimulasi harus diberikan secara
rutin dan berkesinambungan dengan kasih sayang, metode bermain, dan lainlain. Kurangnya stimulasi dari orang tua dapat menyebabkan keterlambatan
perkembangan sosial anak (Dinkes, 2009). Stimulasi orang tua merupakan
rangsangan yang datang dari lingkungan luar anak, sehingga orang tua
memiliki peran penting dalam pemenuhan rangsangan perkembangan anak,
karena selain orang tua merupakan lingkungan pertama anak untuk
memperoleh pendidikan, selain itu orang tua juga memiliki tanggung jawab
untuk mengasuh dan membimbing anaknya agar mencapai tahapan tertentu.
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dari orang tua akan lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau bahkan tidak
mendapat stimulasi (Soetjiningsih, 2007). Stimulasi ini dapat dilakukan oleh
orang tua, anggota keluarga atau orang dewasa lain sekitar anak. Stimulasi
adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu anak
(Soetjiningsih dalam Marmi & Rahardjo, 2012). Stimulasi yang diberikan
orang tua merupakan hal yang penting untuk membantu anak mencapai
1

2

tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan.
Stimulasi dilakukan oleh orang tua setiap ada kesempatan atau sehari-hari dan
disesuaikan dengan umur serta prinsip stimulasi (Suherman, 2004).
Prevalensi stimulasi orang tua terhadap kemampuan sosialisasi dan
kemandirian anak prasekolah di Indonesia yang kurang optimal mencapai
58,09% (Survei Kesehatan Rumah Tangga, 2004). Profil masalah kesehatan
perkembangan anak di Jawa Timur pada tahun 2009 dilaporkan bahwa dari
jumlah anak sebanyak 3.634.505 jiwa,ditemukan 54,03% anak dideteksi
memiliki kemampuan sosialisasi dan kemandirian yang baik, cakupan
tersebut masih di bawah target yakni 90% (Dinkes Jawa Timur, 2009).
Masalah kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak prasekolah masih
banyak ditemui sampai sekarang, situasi dan kondisi yang tidak kondusif
turut menjadi penyebab makin banyaknya anak yang mengalami gangguan
atau penyimpangan perkembangan sosial. Penelitian yang dilakukan oleh
Apisah tahun 2009 menunjukkan hanya 27,6% anak prasekolah mampu
mandiri secara total sedangkan 32,2% bergantung sebagian dan 40,2%
bergantung total kepada orang lain dalam memenuhi tugas perkembangan
kemandirian sosial (Apisah, 2009). Data diatas menunjukkan adanya masalah
serius mengenai pemenuhan tugas perkembangan pada anak usia prasekolah.
Menurut teori Ariestoteles dikatakan bahwa ada hakekatnya manusia adalah
makhluk sosial dimana sebagian kebutuhan hidupnya diperoleh melalui
proses interaksi dengan mahkluk lainnya. Proses sosialisasi sangat berdampak
pada perkembangan anak dalam tindakan dan tingkah lakunya dalam
kehidupan manusia, terutama di sekolah dan lingkungan masyarakat.
Kurangnya sosialisasi pada anak berdampak pada perilaku anak yang
menyimpang . Perilaku menyimpang yang dimaksud adalah adanya suatu
pelanggaran yang tidak sesuai dengan norma dan nilai dalam keluarga dan
masyarakat

yang

diperolehnya

melalui

proses

sosialisasi.

Dengan

bersosialisasi anak belajar tolong-menolong, toleransi, rela berkorban, jujur,
dan menyayangi keluarga, teman masyarakat pada umumnya (Hidayat, 2009).

3

Peran orang tua sangat penting dalam mempersiapkan segi perkembangan
anak, yang secara tidak langsung menerapkan kepada anak untuk belajar
mandiri, yaitu dimana orang tua menggunakan segala kemampuan yang ada,
guna keuntungan mereka sendiri. Apabila orang tua hanya menyerahkan tugas
perkembangan anak mereka pada lingkungan dan kurang memperhatikan
stimulasi di rumah serta memberi latihan-latihan untuk mengembangkan
kecerdasan tersebut maka anak akan menjadi tertutup dan pemalu ( Roesmini,
2005). Salah satu upaya untuk mencegah timbulnya masalah tersebut yaitu
dengan cara pemberian stimulasi yang diberikan oleh orang tua, karena peran
orang tua sangat penting untuk tahap perkembangan pada anak. Hambatan
perkembangan sosial membuat anak mengalami kecemasan, sulit berinteraksi
dengan orang lain yang baru dikenal, bisa juga jadi pemalu (Harlimsyah,
2008). Menurut Erikson dalam Supartini (2004), anak-anak pada usia
prasekolah mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sehingga
menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya. Mereka
mencoba mengambil banyak inisiatif dari rasa ingin tahu yang mereka alami.
Akan tetapi bila anak-anak pada masa ini mendapatkan pola asuh yang salah,
mereka cenderung merasa bersalah dan akhirnya hanya berdiam diri. Sikap
berdiam diri yang mereka lakukan bertujuan untuk menghindari suatu
kesalahan-kesalahan dalam sikap maupun perbuatan (Neil, 2004).
Pengaruh peran orang tua dalam mengasuh anak akan terus berlangsung
tidak hanya pada masa kanak-kanak tetapi sampai pada usia dan
perkembangan berikutnya, pengalaman-pengalaman yang menakutkan,
menggoncangkan seperti trauma, membahayakan dan sebagainya, akan terus
berdampak pada fase perkembangan berikutnya. Pengalaman tersebut akan
terus dibawa dan disimpan di alam bawah sadar dan dapat muncul berupa
tingkah laku yang aneh yang seringkali tidak dimengerti oleh individu yang
bersangkutan (Hidayat, 2009). Informasi yang didapatkan pada saat
pengambilan data, ditemukan adanya keluhan orang tua yang menyatakan
bahwa An.A sering menyendiri dirumah dan malas untuk berkumpul dan
bermain dengan teman-temannya. Selain itu An.A juga tidak mampu
berkenalan atau berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya. Orang tua

4

An.A menyadari bahwa mereka jarang mengajak An.A berkunjung atau
bersosialisasi kerumah tetangga. Hal ini dikarenakan intensitas interaksi
orang tua dan anak yang kurang maksimal. Oleh karenanya peneliti
memandang perlu dilakukannya penelitian atau pengambilan data tentang
sejauh mana kemampuan pemberian stimulasi orang tua terhadap
keberhasilan tahap dan tugas perkembangan anak usia 4 tahun dalam
bersosialisasi dan kemandirian di wilayah kerja puskesmas pandanwangi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah

peran

orang

tua

dalam

memberikan

stimulasi

perkembangan pada anak usia prasekolah?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah ingin menggambarkan peran orang tua dalam
memberikan stimulasi perkembangan pada anak usia prasekolah.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Ibu yang Mempunyai Anak Pra Sekolah
Memberikan pengetahuan tentang perkembangan anak kepada
orang tua khususnya yang mempunyai anak prasekolah.
1.4.2 Bagi Institusi
Untuk menambah pengetahuan dan pengembangan bagi institusi
tentang peran orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan
pada anak prasekolah.
1.4.3 Bagi Puskesmas
Untuk meningkatkan kinerja puskesmas dalam melakukan upaya
pembinaan tumbuh kembang anak yang komprehensif, berkualitas dan
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan anak.

5

1.4.3 Bagi Perawat
Untuk meningkatkan peran perawat dalam memberikan edukasi
terhadap anak prasekolah dan meningkatkan perannya sebagai Family
Advocator.