dengan plat kaca berjarum sampai benda uji tenggelam dan nampak benda uji tertutup seluruhnya oleh air raksa. Catat berat
air raksa yang melimpah pada cawan cristalizing. Berat ini menunjukkan volume benda uji kering V
2
. 3 Perhitungan
w
S
= 100
2 2
1 2
2 1
x W
V V
V W
W ⎭
⎬ ⎫
⎩ ⎨
⎧ −
− −
Keterangan : w
S
= Batas susut W1 = Berat tanah basah oven gram
W2 = Berat tanah basah oven cm
3
V1 = Volume tanah kering cm
3
V2 = Volume tanah kering Cm
3
d. Indeks Plastisitas
Penetuan indeks plastisitas tanah didapat berdasarkan hasil dari pengujian batas cair dan batas plastis. Maka indeks plastisitas adalah
nilai batas cair dikurangi nilai batas plastis. Nilai indeks plastisitas ditentukan pada rumus
4. Distribusi Besar Butiran
Distribusi butiran adalah suatu cara menentukan jenis dari tanah. Tujuannya adalah menentukan jenis tanah berdasarkan butiran-butiran
tanah yang dikandungnya, dengan cara :
a Analisa Saringan Analisa saringan adalah salah satu cara untuk mengetahui jenis
suatu tanah dengan menggunakan analisa saringan pada tanah yang tertahan di saringan no. 200. Berdasarkan AASTHO T87-70,
AASTHO T88-70 dan ASTM D421-58 dan D422-63. a. Alat-alat yang digunakan
• Seperangkat saringan • Sikat pembersih saringan
• Timbangan ketelitian 0,1 gr • Oven
• Desikator • Mixer
• Mortar • Palu karet
• Talam
b. Pelaksanaan • Timbang masing-masing ayakan yang akan digunakan harus
Gambar 3.8 Alat Uji Distribusi Ukuran Butir
dalam keadaan bersih. • Periksalah dengan hati-hati contoh tanah yang mewakili untuk
pemeriksaan. Hancurkan tanah menjadi butiran menggunakan alas pemukul.
• Timbang contoh tanah kering ± 500 gr, bila tanah yang diperiksa mengandung butiran-butiran kasar lebih besar dari ayakan no.4,
contoh tanah perlu ditambah. • Ayaklah tanah melalui urutan-urutan ayakan sambil
menggoyangkan ke arah horizontal dengan menggunakan tangan atau mesin pengocokpenggoyang. Untuk tanah yang berbutir
halus sekurang-kurangnya dikocok selama 10 menit.
•
Timbanglah
tanah pada masing-masing ayakan.
b Analisa Hydrometer
Analisa hydrometer adalah analisa untuk menentukan jenis tanah berdasarkan ukuran butirannya yang lolos saringan no.200.
Pengujian ini berdasarkan. ASHTO T87-70 dan T88-70 serta ASTM D421-58 dan D422-63.
a. Alat-alat yang digunakan • Ayakan no.200
• Hydrometer • Thermometer ketelitian 0,1 ° C
• Aat penggoyang • Oven
• Regent • Timbangan
• Pipet • Stop watch
• Talam • Aquades
• Mixer
b. Pelaksanaan • Benda uji dikeringkan dalam oven selama 24 jam, kemudian
didinginkan dalam desikator dan ditimbang. • Regent dicampur dengan air 250 cc dan dibagi dua. Benda uji
ditempatkan di dalam mangkok, ditambahkan, 250 cc cairan regent dan diaduk secara merata.
• Campuran dituang ke alat pengaduk dan diusahakan agar tidak ada butiran yang tertinggal.
• Alat pengaduk di putar ± 1 menit. • Suspensi dipindahkan ke dalam tabung pengendap berukuran
1000 cc. • Disiapkan gelas silinder ke dua dan di isi air + regent.
• Disiapkan gelas silinder ke tiga dan di isi air destilasi untuk
Gambar 3.9. Alat Uji Analisa Hidrometer
mencuci hidrometer. • Hidrometer dimasukan ke dalam gelas silinder ke tiga.
• Gelas berisi suspensi ditutup dengan karet dan dibolak-balik vertikal 1 menit, kemudian silinder diletakkan di atas meja dan
bersamaan pengendapan t = 0. • Dilakukan percobaan hidrometer pada saat t = 25, 60, 250 dan
1440 menit dan dicoba dengan cara sebagai berikut ini. Kira-kira 20 - 25 menit sebelum setiap pembacaan, hidrometer mulai
dicelupkan pada gelas pertama secara perlahan-lahan dan hati- hati, setelah tepat waktunya hidrometer di baca pada skala yang
ditunjuk oleh puncak miniskus muka air R1. • Kemudian hidrometer diangkat pelan-pelan dan dicuci dalam
gelas silinder ke tiga. • Hidrometer diangkat dan dipindahkan ke dalam gelas silinder ke
dua dan dibaca skalanya R2. • Setiap pembacaan hidrometer, dicatat temperatur suspensi.
• Setelah pembacaan terakhir t = 1440 menit, suspensi dituangkan ke dalam saringan no.200 seluruhnya.
a Sisa suspensi di keringkan pada panas matahari, kemudian di oven. Kemudian didinginkan dan ditimbang beratnya.
b Tanah disaring dengan saringan no. 10, 20, 40, 60, 80, 140 dan 200. Di atas alas penggoyang dicatat dan ditimbang masing-
masing bagian yang tertinggal pada setiap saringan.
c. Perhitungan • W =
Keterangan : B
= berat basah contoh tanah W = kadar air tanah
• B
2
= W – B
1
Keterangan : B
2
= berat kering bagian tanah lewat saringan no.200 B
1
= berat tanah tertahan saringan no.200
• D = K Keterangan :
K = konstanta yang besarnya dipengaruhi temperatur
suspensi dan berat jenis butir D =
konstanta yang besarnya dipengaruhi temperatur suspensi dan berat jenis butir
L = kedalaman efektif, dimana berat suspensi diukur
oleh hidrometer, yang nialinya ditentukan oleh jenis hidrometer yang dipakai dan pembacaan
hidrometer R
1
T = saat pembacaan dalam menit
• Prosentase berat - Jika digunakan hidrometer 151 H
P =
[ x
]
R – G
1
- Jika digunakan hidrometer 152 H P =
x 100
Keterangan R
= pembacaan hidrometer terkoreksi = R
1
– R
2
G = berat jenis tanah
G
1
= berat jenis cairan pelarut tanah Untuk pencampuran tanah dengan air destilasi +
reagent digunakan G
1
= 1 a
= angka koreksi untuk hidrometer 152H terhadap berat jenis butir
5. Uji Proctor
Uji proctor digunakan untuk mengetahui hubungan antara kadar air dengan berat kering tanah.
a. Alat-alat yang digunakan • Mold pemadatan 4”.
• Palu pemadatan standar. • Ekstruder mold.
• Pisau pemotong • Palu karet.
• Sendok. • Cawan.
• Gelas ukur 1000 ml. • Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
• Timbangan dengan ketelitian 1 gram.
b. Pelaksanaan