DESTILASI UAP DAN AIR BUNGA Cananga odorata DAN KULIT BUAH Citrus aurantifolia UNTUK UJI AKTIVITAS INSECT REPELLENT TERHADAP NYAMUK

SKRIPSI
NURAROSWARI

DESTILASI UAP DAN AIR BUNGA Cananga
odorata DAN KULIT BUAH Citrus aurantifolia
UNTUK UJI AKTIVITAS INSECT REPELLENT
TERHADAP NYAMUK

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

ii

iii

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji syukur penulis kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari jaman jahiliah menuju jaman islamiah sperti sekarang
ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Destilasi Uap
dan Air Bunga Cananga odorata dan Kulit Buah Citrus aurantifolia Untuk
Uji Aktivitas Insect Repellent terhadap Nyamuk”.
Penulis menyadari, tanpa adanya partisipasi dari berbgai pihak yang
membimbing dan memberikan bantuan maka skripsi ini tidak akan selesai. Untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Kedua orang tua saya yang selalu memotivasi dan memberikan dukungan
baik moril maupun materil serta doa yang tiada henti dan keluarga besar
yang selalu menjadi penyemangat saya untuk menyelesaikan pendidikan
ini dengan tepat waktu.
2. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing I
yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.
3. Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt. selaku dosen pembimbing II yang
penuh semangat dan ikhlas dalam mendukung, membimbing serta
mengarahkan dalam menyusun skripsi.

4. Siti Rofida, S.Si., M. Farm., Apt dan Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP
selaku dosen penguji yang sudah memberikan motivasi, saran dan kritik
yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi.
5. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

iv

6. Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. selaku Kepala Laboratorium
Sediaan Farmasetika.
8. Mbak Bunga selaku Laboran di Laboratorium Sintesis yang membantu
dalam menyediakan peralatan dan bahan penelitian dengan gigih dan
sabar.
9. Partner in Crime (Anggie Parawitha Lucca dan Rori Gusparirin.
Terimakasih atas canda tawanya menghibur saya.
10. Teman-teman Corow dan Geng 5cm yang selalu mengisi hari-hari saya
dengan keceriaan, pengalaman dan cerita baru. Dan seluruh Farmasi 2012
yang selalu memberikan senyuman hangat yang tidak dapat saya sebutkan

satu-satu. Kalian semua luar biasa.
11. Ferawati Fajriyah dan Aris Sabbrian yang telah menjadi tim yang selalu
memberikan semangat dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
12. Fairuzly Yulian yang telah membantu, memberikan motivasi dan
semangat dalam menyelesaikan studi saya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
skripsi ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah
SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga
Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah di sisi-Nya, Amin.
“Man Jadda Wajadda, Man Shabara Zhafira. Siapa yang bersungguhsungguh akan berhasil, Siapa yang bersabar akan beruntung.”
Malang, 7 Juni 2016
Penulis,

Nuraroswari
201210410311132

v


RINGKASAN
Destilasi uap dan air bunga kenanga (Cananga odorata) dan kulit buah
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) menghasilkan minyak atsiri yang salah satu
kegunaannya sebagai insect repellent. Hal ini dikarenakan tanaman kenanga
mengandung senyawa linalool dan geraniol dan tanaman jeruk nipis mengandung
senyawa limonen dan sitronelal. Senyawa tersebut mudah menguap dan
mengandung aroma tajam yang disukai manusia tetapi tidak disukai oleh
serangga. Daya perlindungan terhadap serangga ini masih dapat dikatakan belum
maksimal, maka dari itu banyak peneliti menyarankan adanya penelitian
mengenai pencampuran kedua jenis minyak atsiri untuk meningkatkan efek
sinergisnya. Hal ini penting untuk menggantikan repellent kimia yang masih
digunakan oleh masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen bunga kenanga
(Cananga odorata) dan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang diperoleh
dari proses destilasi uap dan air dan mengetahui adanya aktivitas insect repellent
minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata), kulit buah jeruk nipis (Citrus
aurantifolia), dan kombinasinya.
Penelitian dimulai dengan destilasi uap dan air bunga kenanga dan kulit
buah jeruk nipis. Setelah didapatkan minyak atsiri kemudian dilakukan uji
karakteristik dan sifat fisika untuk mengetahui kualitas minyak atsiri yang didapat.

Untuk mengetahui komponen yang terkandung dalam minyak atsiri tersebut,
dilakukan analisis KG-SM. Setelah itu uji aktivitas insect repellent dilakukan
terhadap nyamuk dengan menggunakan hewan uji tikus (Rattus novergicus) yang
telah dicukur bulunya berukuran 5 X 5 cm. Hewan uji ditempatkan di dalam
kandang uji berukuran 40 X 40 X 40 cm yang telah berisi 50 ekor nyamuk Aedes
aegypti betina selama 5 menit dan diamati jumlah nyamuk yang hinggap pada
punggung hewan uji. Pengujian dilakukan selama 6 jam.
Dari destilasi uap dan air, didapatkan rendemen minyak atsiri bunga
kenanga sebesar 0,37% dan kulit buah jeruk nipis sebesar 0,16%. Didapatkan
minyak atsiri bunga kenanga berwarna kuning muda, beraroma khas bunga
kenanga segar dan cairan jernih. Minyak atsiri kulit buah jeruk nipis berwarna
kuningpucat, beraroma khas jeruk nipis segar dan cairan jernih. Identifikasi
keduanya menghasilkan minyak atsiri yang menyebar di permukaan air apabila
ditetskan di air, tidak meninggalkan noda transparan apabila diteteskan pada
kertas saring, dan berwarna merah jika ditambah Sudan III. Sifat fisika dari
minyak atsiri bunga kenanga dan kulit buah jeruk nipis berturut-turut adalah bobot
jenis 0,916 (20°C) dan 0,837 (20°C); indeks bias 1,49858 (20°C) dan 1,4499
(20°C); dan kelarutan dalam etanol 96% keduanya keruh. Hasil KG-SM minyak
atsiri bunga kenanga didapatkan komponen utama β-Kariofilen (16,688%), 4Metoksitoluen (11,117%), Benzil benzoat (9,159%), Nerol (8,713%), Linalool
(6,248%), dan E,E- α-Farnesen (5,246%). Untuk minyak atsiri kulit buah jeruk

nipis didapatkan komponen utama adalah Limonen (19,501), Sitral (12,124 %), βPinen (10,294%), (E,Z)-α-Farnesen (6,410%), dan Nerol (5,148%). Hasil analisa
uji aktivitas insect repellent menunjukkan adanya perbedaan daya proteksi pada
antar waktu pengujian dan antar perlakuan yang bermakna (Two-way Anova daya
proteksi pada antar waktu pengujian p = 0,000 dan daya proteksi pada antar
vi

perlakuan p = 0,000). Kombinasi minyak atsiri bunga kenanga: kulit buah jeruk
nipis (70:30) memiliki aktivitas insect repellent terbesar diikuti kombinasi minyak
atsiri bunga kenanga: kulit buah jeruk nipis (50:50), (30:70), (100:0), dan (0:100)
sebagai yang terendah. Akan tetapi, kelompok perlakuan yang memiliki aktivitas
sebagai insect repellent berbanding terbalik dengan interval waktu pengujian,
dimana semakin lama interval waktu pengujian, semakin menurun daya proteksi
kombinasi minyak atsiri dari bunga kenanga dan kulit buah jeruk nipis.
Kombinasi minyak atsiri dari bunga kenanga dan kulit buah jeruk nipis pada
semua kelompok perlakuan dapat dijadikan alternatif sebagai insect repellent
terutama nyamuk. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait uji coba kepada
manusia dan optimalisasi kombinasi minyak atsiri bunga kenanga dan kulit buah
jeruk nipis dalam bentuk formulasi untuk mengurangi laju penguapan.

vii


ABSTRACT

STEAM AND WATER DISTILLATION FROM Cananga odorata
FLOWER AND Citrus aurantifolia PEEL FOR ACTIVITY TEST
INSECT REPELLENT AGAINST MOSQUITO
Background: Ylang flower (Cananga odorata) and lime peel (Citrus
aurantifolia) contain essential oil that assume have insect repellent activity so
could be used as an alternative repellent synthesis like DEET.
Aim: To find out the activity essential oils from ylang flower (Cananga odorata)
and lime peel (Citrus aurantifolia) as an insect repellent against mosquito.
Methode: Steam and water distillation to obtain essential oil. GC-MS to know its
chemical component. Insect repellent activity test for essential oil in various
concentration (100:0, 0:100, 50:50, 70:30, dan 30:70) against mosquito Aedes
aegypti using mouse as subject for 6 hour.
Results and Conclusion: Yield of essential oil from ylang flower was 0.37% v/b
and lime peel was 0,16% v/b. The results of GC-MS from ylang flower essential
oil were obtained main component β-kariofilen (16.688%). Lime peel essential oil
was obtained main component Limonene (19.501%). Results analysis of insect
repellent activity test had been showed the difference of power protection between

the time of testing and between treatments are significant. The combination
essential oils of ylang flower: lime peel (70:30) had the largest activity of insect
repellent. The combination of essential oils from ylang flower and lime peel in all
treatment groups could be used as an alternative insect repellent against mosquito.
Keywords: Insect repellent; Cananga odorata; Citrus aurantifolia; Steam and
water distillation

viii

ABSTRAK

DESTILASI UAP DAN AIR BUNGA Cananga odorata DAN
KULIT BUAH Citrus aurantifolia UNTUK UJI AKTIVITAS
INSECT REPELLENT TERHADAP NYAMUK
Latar belakang: Bunga kenanga (Cananga odorata) dan kulit buah jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) mengandung minyak atsiri yang diduga memiliki aktivitas
pengusir nyamuk, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif repellent sintesis
seperti DEET.
Tujuan: Mengetahui aktivitas minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata)
dan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai insect repellent terhadap

nyamuk.
Metode: Destilasi uap dan air untuk memperoleh minyak atsiri. KG-SM untuk
mengetahui kandungan kimianya. Uji aktivitas insect repellent minyak atsiri
dalam berbagai konsentrasi (100:0, 0:100, 50:50, 70:30, dan 30:70) terhadap
nyamuk Aedes aegypti menggunakan subyek tikus selama 6 jam.
Hasil dan Kesimpulan: Rendemen minyak atsiri bunga kenanga sebesar 0,37%
dan kulit buah jeruk nipis sebesar 0,16%. Hasil KG-SM minyak atsiri bunga
kenanga didapatkan komponen utama β-Kariofilen (16,688%). Untuk minyak
atsiri kulit buah jeruk nipis didapatkan komponen utama adalah Limonen
(19,501%). Hasil analisa uji aktivitas insect repellent menunjukkan adanya
perbedaan daya proteksi pada antar waktu pengujian dan antar perlakuan yang
bermakna. Kombinasi minyak atsiri bunga kenanga: kulit buah jeruk nipis (70:30)
memiliki aktivitas insect repellent terbesar. Kombinasi minyak atsiri dari bunga
kenanga dan kulit buah jeruk nipis pada semua perlakuan dapat digunakan sebagai
alternatif insect repellent terhadap nyamuk.
Kata kunci: Insect repellent; Cananga odorata; Citrus aurantifolia; Destilasi uap
dan air

ix


DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan ..........................................................................................

ii

Lembar Pengujian ............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
RINGKASAN ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG...................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................

1

1.1 Latar Belakang .................................................................................

4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................

4

1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................

4

1.4 Hipotesis Penelitian ..........................................................................

4

1.5 Manfaat Penelitian............................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................

5

2.1 Tinjauan Tanaman ............................................................................

5

2.1.1 Tanaman Kenanga ................................................................

5

2.1.2 Tanaman Jeruk Nipis ............................................................

7

2.2 Tinjauan Minyak Atsiri ....................................................................

9

2.3 Tinjauan Destilasi .............................................................................

9

2.3.1 Definisi Destilasi ..................................................................

9

2.3.2 Macam-macam Destilasi ......................................................

9

2.3.3 Destilasi Minyak Atsiri dari Bunga Kenanga....................... 12
2.3.4 Destilasi Minyak Atsiri dari Kulit Buah Jeruk Nipis ........... 12
2.4 Tinjauan umum Insect Repellent ...................................................... 13
2.4.1 Pengertian Insect Repellent .................................................. 13

x

2.4.2 Macam-Macam Insect Repellent .......................................... 13
2.4.3 Cara Kerja Insect Repellent .................................................. 16
2.5 Tinjauan Nyamuk ............................................................................ 16
2.5.1 Klasifikasi ............................................................................. 16
2.5.2 Morfologi.............................................................................. 16
2.5.3 Siklus Hidup ......................................................................... 18
2.5.4 Penyakit-penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk.............. 19
2.6 Tinjauan Tikus.................................................................................. 20
2.7 Tinjauan Kromatografi Gas-Spektrometri Massa ............................ 21
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 22
3.1 Kerangka Konseptual ....................................................................... 22
3.2 Uraian Kerangka Konseptual ........................................................... 23
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 24
4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ...................................................... 24
4.2 Bahan Penelitian ............................................................................... 24
4.2.1 Bahan Tanaman .................................................................... 24
4.2.2 Bahan Kimia dan Bahan Lain .............................................. 24
4.3 Alat-alat Penelitian ........................................................................... 24
4.4 Rancangan penelitian ....................................................................... 25
4.4.1 Sampel Penelitian ................................................................. 25
4.4.2 Hewan Uji............................................................................. 25
4.4.3 Variabel Penelitian ............................................................... 26
4.4.4 Definisi Operasional ............................................................. 26
4.5 Prosedur Penelitian ........................................................................... 26
4.5.1 Destilasi Minyak Atsiri Bunga Kenanga dan Kulit Buah
Jeruk Nipis ............................................................................ 26
4.5.2 Karakterisasi Minyak Atsiri ................................................. 27
4.5.3 Uji Aktivitas Insect Repellent............................................... 30
4.6 Analisa Data ..................................................................................... 32
4.6.1 Perhitungan % Daya Proteksi .............................................. 32
4.6.2 Analisis Statistik .................................................................. 32
4.7 Kerangka Operasional ..................................................................... 34

xi

BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 35
5.1 Hasil Destilasi Minyak Atsiri ........................................................... 35
5.2 Uji Karakteristik dan Sifat Fisika Minyak Atsiri ............................. 35
5.3 Karakterisasi Kimia Minyak Atsiri .................................................. 36
5.4 Uji Aktivitas Insect Repellent terhadap Nyamuk ............................. 39
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 46
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 55
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran

.................................................................................. 55

............................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57
LAMPIRAN ....................................................................................................... 61

xii

DAFTAR TABEL

Tabel V.1

Uji Karakteristik dan Sifat Fisika Minyak Atsiri ........................... 36

Tabel V.2

Komponen Kimia Minyak Atsiri Bunga Kenanga Segar .............. 37

Tabel V.3

Komponen Kimia Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk
Nipis Segar ..................................................................................... 38

Tabel V.4

Jumlah Nyamuk yang Hinggap Selama Pemaparan 5 Menit Pertama
Tiap 1 Jam Hingga 6 Jam .............................................................. 40

Tabel V.5

Persentase Daya Proteksi Insect Repellent .................................... 42

Tabel V.6

Uji Two-way Anova terhadap Aktivitas Insect Repellent ............. 43

Tabel V.7

Uji Lanjut Post Hoc Tukey terhadap Antar
Waktu Pengujian ........................................................................... 44

Tabel V.8

Uji Lanjut Post Hoc Tukey terhadap Antar Perlakuan .................. 44

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Cananga odorata ......................................................................

Gambar 2.2

Struktur Kimia Linalool (a) dan Struktur Kimia

5

Geraniol (b) ...............................................................................

6

Gambar 2.3

Citrus aurantifolia.....................................................................

7

Gambar 2.4

Struktur Kimia Limonen (a) dan Struktur Kimia
Sitronelal (b)..............................................................................

8

Gambar 2.5

Destilasi Air .............................................................................. 10

Gambar 2.6

Destilasi Uap dan Air ............................................................... 10

Gambar 2.7

Destilasi Uap Jenuh ................................................................... 11

Gambar 2.8

Struktur Kimia DEET .............................................................. 14

Gambar 2.9

Nyamuk Dewasa Betina ............................................................ 17

Gambar 2.10 Siklus Hidup Nyamuk .............................................................. 18
Gambar 3.1

Bagan Kerangka Konseptual ................................................... 22

Gambar 4.1

Bagan Kerangka Operasional .................................................... 34

Gambar 5.1

Minyak Atsiri Bunga Kenanga (a) dan Kulit Buah
Jeruk Nipis (b) ........................................................................... 35

Gambar 5.2

Struktur Kimia β-Kariofilena(a) 4-Metoksitoluena (b) Benzil
benzoat (c) Nerol (d) Linalool (e) E,E- α-Farnesena (f)
Geraniol (g) ............................................................................... 38

Gambar 5.3

Struktur Kimia Limonen (a) Sitral (b) β-Pinena (c) (E-Z)-αFarnasena (d) Nerol (e) Linalool (f) Sitronelal (g).................... 39

Gambar 5.4

Histogram Rata-rata Jumlah Nyamuk Hinggap
Selama Pemaparan Lima Menit Pertama Tiap Jam
Semua Perlakuan ....................................................................... 41

Gambar 5.5

Plot Pengaruh Persentase Daya Proteksi Selama Pemaparan 5
Menit Pertama pada Jam ke- ..................................................... 45

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ................................................................

61

Lampiran 2. Surat Pernyataan ........................................................................

62

Lampiran 3. Sertifikat Analisis Bunga Kenanga ............................................

63

Lampiran 4. Sertifikat Analisis Kulit Buah Jeruk Nipis ................................

64

Lampiran 5. Sertifikat Kelaikan Etik .............................................................

65

Lampiran 6. Destilasi Bunga Kenanga dan Kulit Buah Jeruk Nipis .............

66

Lampiran 7. Uji Karakteristik dan Sifat Fisika Minyak Atsiri .......................

68

Lampiran 8. Uji Aktivitas Insect Repellent Terhadap Nyamuk .....................

72

Lampiran 9. Hasil KG-SM Bunga Kenanga ..................................................

74

Lampiran 10. Hasil KG-SM Kulit Buah Jeruk Nipis .....................................

94

Lampiran 11. Perhitungan Rendemen ............................................................ 115
Lampiran 12. Perhitungan Bobot Jenis dan Indeks Bias ................................ 117
Lampiran 13. Perhitungan Daya Proteksi....................................................... 120
Lampiran 14. Hasil SPSS Daya Proteksi........................................................ 122

xv

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

C. aurantifolia: Citrus aurantifolia
C. odorata

: Cananga odorata
: berat jenis
: derajat celcius

g

: gram

ml

: mili liter

m

: meter

m2

: meter persegi

cm

: centi meter

cm2

: centi meter persegi



: jumlah

DEET

: N,N-diethyl-3-methylbenzamide

GC-MS

: gas chromatography-mass spectrometry

OR

: Olfactory Receptor

ORN

: Olfactory Receptor Neuron

DMP

: Dimetil ftalat

xvi

DAFTAR PUSTAKA
Burgess, N.R.H., and Cowan, G.O., 1993. A Colour Atlas of Medical
Entomology, Edisi Pertama. Springer.
Chandra, B., 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.
Debboun, M., Frances, S.P., and Strickman, D., 2007. Insect Repellents :
Principles, Methodes and Uses. Boca Raton: CRC Press.
Debboun, M., Frances, S.P., and Strickman, D.A., 2015. Insect Repellent
Handbook, 2nd Ed. Boca Raton: CRC Press.
DEPKES RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta.
Dharmendra, Singh., Patel, R., Nigam, A. Solubility and Dissolution. International
Journal of Research and Reviews in Pharmacy and Applied Science,
2(2).305-341. ISSN 2249-1236.
Ekowati, D., Abid, N.A., Merrari, P.J., 2013. Uji Aktivitas Minyak Atsiri Kulit
Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) Dalam Sediaan Lotion
Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Biomedika
Universitas Setia Budi.
Eldridge, B.F., and Edman, J.D., 2004. Medical Entomology A Textbook on
Public Health and Veterinary Problems Caused by Arthropods, Revised
Edition. California: Kluwer Academic Publishers.
Globalpest, 2016. http://globalpest-id.com. Diakses tanggal 10 Januari 2016.
Guenther, E., 1987. Minyak Atsiri, Jilid I. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
(UI Press).
Guenther, E. 1990. Minyak Atsiri. Jilid I dan IVA. Penerjemah Jakarta:
Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari: The Essential Oils.
Hapsari, A., 2010. Uji Potensi Repellent Minyak Mawar (Rosa damascena)
Sebagai Repellent Terhadap Culex sp. Pada Tikus (Rattus Norvegicus)
Strain
Wistar.
http://e-edu.ub.ac.id/index.php/ID/post/detail/slug/ujipotensi-repellent-minyak-mawar-rosa-damascena-sebagai-repellent/id/124,
Diakses tanggal 1 Maret 2016.
Hapsari, I, Rosyadi, A.,Wahyuningrum, A., 2014. Optimasi Kombinasi Minyak
Atsiri Bunga Kenanga Dengan Herba Kemangi Dalam Gel Sebagai
Repelan Nyamuk Aedes aegypti Dengan Metode Simplex Lattice Design.

57

58

Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains
Farmasi dan Klinik IV”.
Heru, A., 1995. Kader Kesehatan Masyarakat. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hidayati, 2012. Destilasi Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Pontianak dan
Pemanfaatannya Dalam Pembuatan Sabun Aromaterapi. BIOPROPAL
INDUSTRI Vol. 3 No. 2, Desember 2012: 39-49.
Howe, I., and Williams, D.H., 1981. Mass Spectrometry
Principles
Applications. Journal of Mass Spectrometry, Volume 17(1): 54.

and

Jacob, D., 2014. Citrus Fruits. New Delhi: Oxford Book Company.
Kardinan, A., 2007. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Katsambas, A., Lotti, T., Dessinioti, and C., D'Erme, A.M., 2015. European
Handbook of Dermatological Treatments, 3th Ed. Berlin Heidelberg:
Springer-Verlag.
Koensoemardiyah., 2009. A to Z Aromaterapi Untuk Kesehatan, Kebugaran
dan Kecantikan. Yogyakarta: Andi.

Kristiana, L., 2013. Daya Repelan Kombinasi Minyak Atsiri Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia Swingel) dan Minyak Serai (Andropogon nardus L.) Dalam
Sediaan Gel Dengan Formula CMC dan Gliserin Terhadap Gigitan
Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Yoyakarta: Universitas Gajah Mada.
Kusumawati, D., 2004. Bersahabat dengan Hewan Coba. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Lamanepa, M.E.L., 2005. Profil Lipid dan Perkembangan Lesi Aterosklerosis
Dengan Diet Perasan Pare dan Statin. Thesis. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Montemayor, N.E.S., García, A., Trevino, E.E., Gonzalez, E.G., Alvarez, L., dan
Corona, M.R., 2012. Chemical Composition of Hexane Extract of Citrus
aurantifolia and Anti-Mycobacterium tuberculosis Activity of Some of Its
Constituents, Molecules Journal, No.17, hal. 11173- 11184, Mexico.
Mulyani, S., Susilowati., dan Hutabarat, M.M., 2009. Analisis GC-MS dan Daya
Anti Bakteri Minyak Atsiri Citrus amblycarpa (Hassk) Ochse Essential Oil.
Majalah Farmasi Indonesia, 20(3), 127-132. Fakultas Farmasi UGM.

59

National Academies, 2011. Guide for the Care and Use of Laboratory Animals,
Eight Edition. USA: The National Academies Press.
Nerio, L.S., Olivero-Verbel, J. and Stashenko, E., 2009. Repellent Activity of
Essential Oils : A Review. Bioresource Tech. 101: 372-378.
Plantamor, 2016. http://plantamor.com/. Diakses tanggal 10 Januari 2016.
Pubchem, 2016. http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses tanggal 10 Januari
2016.
Pujiarti, R., Widowati, T.B., Kasmudjo, dan Sunarta, S., 2015. Kualitas, Komposisi
Kimia, Dan Akivitas Antioksidan Minyak Kenanga (Cananga odorata).
Jurnal Ilmu Kehutanan, Volume 9 No. 1.
Rachmawati, R.C., Retnowati, R., Juswono, U.P., 2013. Isolasi Minyak Atsiri
Kenanga (Cananga odorata) Menggunakan Metode Distilasi Uap
Termodifikasi dan Karakterisasinya Berdasarkan Sifat Fisik dan KG-SM.
Kimia Student Journal, Vol. 1, No. 2, PP : 276-282. Universitas Brawijaya
Malang.
Santoso, H.B., 1992. Sereh Wangi Bertanam dan Penyulingan. Yogyakarta:
Kanisius.
Sari, G.W.P., dan Supartono., 2014. Ekstraksi Minyak Kenanga (Cananga odorata)
Untuk Pembuatan Skin Lotion Penolak Seranggga. Semarang : s.n., Jurnal
MIPA, Universitas Negeri Semarang, pp. 62-70.
Sarwono, B., 1986. Jeruk Nipis dan Pemanfaatannya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Seigler, D.S., 1998. Plant Secondary Metabolism. Urbana: Springfer Science.

Shinta, 2010. Potensi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogestemon cablin B.), Daun
Babadotan (Ageratum conyzoides L), Bunga Kenanga (Cananga odorata
hook F & Thoms) dan Daun Rosemarry (Rosmarinus officinalis L )
Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L. Disajikan dalam
Simposium Nasional Litbangkes Ke-6 Tanggal 20-21 Desember 2010, di
JCC, Jakarta. Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni 2012 : 6169.
Siddiquee, S., Cheong, B.E., Taslima, K., Kausar, H., and Hasan, M.M., 2012.
Separation and Identification of Volatile Compounds from Lipid Cultures of
Trichoderma harzianum by GC-MS using Three Different Capilary Columns.
Journal of Cromatographic Science, 50: 368-367.

60

Smith, J.B., dan Mangkoewidjojo, S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan
Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Tikus Laboratorium
(Rattus norvegicus). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
SNI, 2006. Minyak Nilam. Badan Standarisasi Nasional Indonesia.
Soonwera, M., 2015. Efficacy of Essential Oil From Citrus Plants Against
Mosquito Vectors species Aedes aegypti (Linn.) and Culex
quinquefasciatus (Say). Journal of Agricultural Technology. Volume
11(3)-669-681 ISSN 1686-9141.
Steenis, V., 2008. Flora. Jakarta: Pradnya Paramita.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
USDA, 2015. Cananga odorata. Natural Resources Conservation Service. Diakses
tanggal 20 November 2015
USDA, 2015. Citrus aurantifolia. Natural Resources Conservation Service.
Diakses tanggal 20 November 2015.
WHOPES, 2009. Guidelines for Efficacy Testing of Mosquito Repellents for
Human Skin. Geneva.
Wibaldus., Jayuska, A., dan Ardiningsih, P., 2016. Bioaktivitas Minyak Atsiri Kulit
Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Rayap tanah (Coptotermes
sp.) JKK, Vol 5(1), halaman 44-51. ISSN 2303-1077.

Widawati, M., 2014. Sediaan Lotion Minyak Atsiri Piper bettle L. dengan
Penambahan Minyak Nilam sebagai Repelan Nyamuk Aedes aegypti.
BALABA Vol 10 No 02 :77-82.
Wijayanti, M. A, dan Mulyaningsih, B. 1997. Efek Ekstrak Akar Andropogon
zizanioides Urban sebagai Repelen terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Berkala
Ilmu Kedokteran, Vol. 29, No. 3: 111 – 114.
Westover, L., 2010. Butterfly Miracles with Essential Oils. United States of
America: Butterfly Expression LLC.
Zaki, M.Z., Ali, M., Ahmad, A.S., Patah, M.F., Hassan, H., Jamil, I.K., dan Abu
Bakar, S.A., 1970. Four Monoterpene Compounds: Repellency Evaluation
Against Aedes aegypti. Malaysian Journal of Sciences Vol 2.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Saat ini masyarakat mulai menaruh perhatian besar terhadap adanya

senyawa kimia pada tumbuhan yang mudah menguap dan berbau wangi yaitu
minyak atsiri. Minyak atsiri bukan merupakan zat kimia murni, tetapi
mengandung campuran zat mudah menguap yang memiliki titik didih dan tekanan
uap tertentu sehingga dipengaruhi oleh suhu. Pada mulanya istilah minyak atsiri
atau minyak eteris adalah istilah yang digunakan untuk minyak mudah menguap
dan diperoleh dari tanaman dengan cara destilasi uap. Destilasi didefinisikan
sebagai pemisahan komponen-komponen suatu campuran dari dua jenis cairan
atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap dari masing-masing zat tersebut.
Berdasarkan prosedur yang dilakukan, destilasi dibagi menjadi destilasi air, uap
dan air, dan uap (Guenther, E., 1987).
Destilasi uap dan air dipilih dalam penelitian ini dikarenakan pada destilasi
ini alat yang digunakan menggunakan biaya yang relatif murah dan sederhana,
sehingga dapat dipraktekkan langsung oleh masyarakat luas. Metode ini lebih baik
digunakan bila dibandingkan dengan destilasi air karena menghasilkan rendemen
minyak tinggi dan kualitas yang lebih baik serta proses penguapan lebih cepat
sehingga waktu penyulingan lebih singkat (Guenther, E., 1987). Hasil destilasi
adalah minyak atsiri yang salah satu kegunaannya adalah sebagai penolak gigitan
nyamuk.
Nyamuk adalah salah satu dari sekian banyak keragaman fauna di
Indonesia. Nyamuk adalah hewan yang bisa jadi menguntungkan dan bisa juga
merugikan. Nyamuk menjadi rantai makanan spesies lain seperti kodok, cicak,
bahkan ikan-ikan kecil sehingga tercapai kesetimbangan alam. Akan tetapi
nyamuk bisa menjadi sangat merugikan akibat dari gigitan yang ditimbulkan.
Nyamuk dapat menyebabkan penyakit malaria, serta beberapa macam penyakit
lainnya misalnya demam kuning (Yellow fever), demam dengue (Dengue fever),
demam berdarah (Haemorrhagic fever), dan filariasis. Untuk mencegah terjadinya
penyakit

1

2
berbahaya ini maka masyarakat dianjurkan menggunakan repellent (Heru, A.,
1995).
Repellent adalah bahan kimia yang digunakan sebagai penolak, baik itu
untuk serangga maupun hewan lainnya (Subiyakto S, 1991). Produk repellent
tidak hanya berbentuk lotion, tetapi ada juga yang berbentuk spray (semprot)
sehingga penggunaannya dengan mengoleskan atau menyemprotkan bahan
tersebut ke kulit. Penggunaan repellent memang identik dengan bahan
kimia/sintesis, karena memang produk repellent umumnya mengandung bahan
kimia yang dijual di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu contoh bahan
aktif yang paling sering digunakan untuk repellent di Indonesia adalah N,Ndiethyl-3-methylbenzamide (DEET). Adapun penggunaan agen-agen kimia ini
bagaikan pisau bermata dua, artinya dalam satu sisi dapat menguntungkan dan
satu sisi lainnya dapat merugikan. Dampak negatif dari penggunaan repellent
kimia ini perlu dihindarkan. Salah satu alternatif yang perlu dicoba adalah
penggunaan repellent alami. Pemanfaatan tumbuhan yang mengandung zat anti
nyamuk perlu dikembangkan di wilayah Indonesia yang sangat kaya akan
keanekaragaman floranya ini. Repellent alami/nabati adalah bahan yang
digunakan sebagai penolak nyamuk atau serangga dan berasal dari tumbuhan.
Dewasa ini sudah banyak penelitian-penelitian yang menemukan senyawasenyawa yang terkandung dalam tumbuhan yang dapat digunakan sebagai penolak
nyamuk ataupun serangga lainnya, salah satunya yaitu tanaman kenanga
(Cananga odorata) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia).
Tanaman kenanga (Cananga odorata) termasuk dalam famili Annonaceae.
Tanaman kenanga dahulu tumbuh liar di jalanan akan tetapi sekarang sudah mulai
jarang ditemukan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Shinta (2010)
membuktikan bahwa dari ke 4 tanaman yang diuji, minyak atsiri bunga kenanga
20% v/v mempunyai potensi yang paling baik dan dapat dikembangkan sebagai
repellent. Sari, G.W.P., dan Supartono (2014) juga menyimpulkan bahwa lotion
minyak kenanga dapat digunakan sebagai repellent atau penolak serangga, namun
belum efektif. Hal ini dikarenakan nilai daya repellent pada rata-rata enam jam
masih kurang dari 90%. Hasil ekstraksi minyak kenanga dapat menghasilkan
beberapa senyawa seperti linalool dan geraniol, dengan aroma yang sangat

3
menyengat dan tidak disukai oleh serangga, sehingga dapat digunakan sebagai
repellent alami untuk menolak serangga seperti nyamuk dan lalat.
Tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk dalam famili Rutaceae.
Minyak atsiri dari jeruk banyak digunakan sebagai pengharum ruangan, parfum
dan penambah cita rasa makanan. Menurut penelitian yang dilakukan Soonwera,
M., (2015) yang membandingkan delapan jenis minyak atsiri dari berbagai jenis
tanaman Citrus, membuktikan bahwa minyak atsiri dari Citrus aurantifolia
memiliki kemampuan repellent (dalam menit) tertinggi yaitu 98,5% untuk Aedes
aegypti dan 98,3% untuk Cx. quinquefasciatus sehingga efektif digunakan sebagai
repellent dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan kulit buah jeruk
nipis mengandung senyawa limonen dan sitronelal yang baunya harum untuk
manusia tetapi tidak disukai serangga sehingga serangga akan menjauh (Jacob, D.,
2014).
Daya perlindungan terhadap serangga ini masih dapat dikatakan belum
maksimal, maka dari itu banyak peneliti menyarankan adanya penelitian
mengenai pencampuran kedua jenis minyak atsiri untuk meningkatkan efek
sinergisnya. Hal ini penting untuk menggantikan repellent kimia yang masih
digunakan oleh masyarakat (Nerio, L.S., et al., 2010). Pada penelitian yang
dilakukan oleh Hapsari, I., et al., (2014) membuktikan bahwa kombinasi minyak
atsiri bunga kenanga dan herba kemangi dalam sediaan gel memiliki daya repelan
lebih rendah dibandingkan minyak atsiri herba kemangi yang digunakan secara
tunggal. Kristiana L., (2013) juga melakukan penelitian yang mengkombinasikan
minyak atsiri jeruk nipis dan serai dalam sediaan gel dan membuktikan bahwa
kombinasi minyak atsiri jeruk nipis 7,5% dan serai 2,5% memiliki rerata waktu
penolakan terbaik. Penelitian terdahulu mengenai pencampuran minyak atsiri
bunga kenanga (Cananga odorata) dan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
sebagai bahan aktif repellent belum ada, oleh karena itu dilakukan penelitian
mengenai uji efektivitas kombinasi keduanya sebagai bahan aktif insect repellent
terutama nyamuk dan pada penelitian ini digunakan tikus (Rattus novergicus)
yang telah dicukur bulunya berukuran 5 X 5 cm sebagai hewan uji.

4
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.

Berapa rendemen minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata)
dan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang diperoleh dari
proses destilasi uap dan air ?

2.

Bagaimana aktivitas insect repellent minyak atsiri bunga kenanga
(Cananga odorata), kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan
kombinasinya ?

3.

Apa kandungan senyawa dalam minyak atsiri bunga kenanga
Cananga odorata) dan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ?

1.3

Tujuan Penelitian
1.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah rendemen minyak
atsiri bunga kenanga (Cananga odorata) dan kulit buah jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) yang diperoleh dari proses destilasi uap dan air.

2.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas insect
repellent minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata), kulit buah
jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan kombinasinya.

3.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa yang terkandung
dalam minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata) dan kulit buah
jeruk nipis (Citrus aurantifolia).

1.4

Hipotesis Penelitian
Minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata) mengandung linalool dan

geraniol dan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung limonen dan
sitronelal sehingga memiliki aktivitas sebagai insect repellent, sedangkan
kombinasi keduanya diduga memiliki aktivitas yang sinergis.

1.5

Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada masyarakat pengaruh pemberian minyak

atsiri kombinasi bunga kenanga (Cananga odorata) dan kulit buah jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) yang dapat digunakan sebagai insect repellent yaitu nyamuk.