beda tetapi isi dan karakteristiknya sama. Menurut alma 2010: 25 terdapat pebedaan fokus antara kedua istilah tersebut. Wiraswasta lebih fokus pada objek,
ada usaha yang mandiri, sedang wirausaha lebih menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan.
2.4.2. Ciri-ciri Wirausaha
Sikap berwirausaha tidak dibawa sejak lahir namun dibentuk dan dipelajarisepanjang kehidupan. Meskipun baru, seorang wirausahawan akan cepat
maju dalam usahanya apabila memiliki sikap positif, yaitu tidak menunda-nunda pekerjaan. Hal ini senada dengan Herawati 1998 yang menyebutkan bahwa
aspek wirausaha adalah sikap diri yang terbentuk dari perpaduan antara sifat pembakwaan sejak lahir dengan pendidikan dan pengaruh lingkungan.
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke depan. Melihat ke depan bukan melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh
perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dalam pemecahannya. Banyak ahli menjabarkan karakteristik kewirausahaan dengan
konsep yang berbeda-beda. Menurut BN. Marbun dalam Alma 2010: 52 untuk menjadi wirausahaan, seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ciri-ciri Watak
1. Percaya diri
- Kepercayaan keteguhan
- Ketidaktergantungan, kepribadian
mantap -
Optimisme
2. Berorientasikan tugas dan hasil
- Kebutuhan atau haus akan prestasi
- Berorientasi laba atau hasil
- Tekun dan tabah
- Tekad, kerja keras, motivasi
- Energik
- Penuh inisiatif
3. Pengambil resiko
- Mampu mengambil resiko
- Suka pada tantangan
4. Kepemimpinan
- Mampu memimpin
- Dapat bergaul dengan orang lain
- Menanggapi saran dan kritik
5. Keorisinilan
- Inovatif pembakharu
- Kreatif
- Fleksibel
- Banyak sumber
- Serba bisa
- Mengetahui banyak
6. Berorientasi ke masa depan
- Pandangan kedepan
- Perseptif
Zimmerer dalam Suryana 2009: 24 mengemukakan bahwa terdapat delapan karakteristik kewirausahaan, antara lain sebagai berikut:
1. Desire for responsibility yaitu memiliki rasa tanggung jawab terhadap usaha
yang dilakukannya, sehingga akan selalu mawas diri 2.
Preference for moderate risk yaitu selalu berusaha menghindari berbagai macam risiko, baik risiko kecil maupun risiko berat.
3. Confidence in their ability to success yaitu memiliki kepercayaan diri untuk
memperoleh kesuksesan. 4.
Desire for immediate feedback yaitu selalu mengingkan umpan balik dengan segera.
5. High level of energy yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 6.
Future orientation yaitu memiliki orientasi, perspektif dan wawasan jauh ke depan.
7. Skill at organizing yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. 8.
Value of achievement over money yaitu lebih menghargai prestasi yang telah dicapai daripada uang atau keuntungan finansial.
Sedangkan menurut Totok S. Wiryasaputra 2004: 3-4 sebagaimana dikutip dalam Suryana dan Kartib 2011: 54-55 menyatakan bahwa ada sepuluh sikap
dasar karakter wirausaha yaitu: 1.
Visionary visioer yaitu mampu melihat jauh ke depan, selalu melakukan yang terbaik pada masa kini, sambil membayangkan masa depan yang lebih
baik. Seseorang wirausaha cenderung kreatif dan inovatif.
2. Positive bersikap positif, yaitu membantu seorang wirausaha selalu berpikir
yang baik, tidak tergoda untuk memikirkan hal-hal yang bersifat negatif, sehingga dia mampu mengubah tantangan menjadi peluang dan selalu
berpikir akan sesuatu yang lebih besar. 3.
Confident percaya diri, sikap ini akan memandu seseorang dalam setiap mengambil keputusan dan langkahnya. Sikap percaya diri tidak selalu
mengatakan “Ya” tetapi juga berani mengatakan “Tidak” jika memang diperlukan.
4. Genuine asli, seorang wirausaha harus menpunyai ide, pendapatan dan
mungkin model sendiri. Bukan berarti harus menciptakan sesuatu yang betul- betul baru, dapat saja dia menjual sebuah produk yang sama dengan yang
lain, namun dia harus memberi nilai tambah atau baru. 5.
Goal Oriented berpusat pada tujuan, selalu berorientasi pada tugas dan hasil. Seorang wirausaha ingin selalu berprestasi, berorientasi pada laba,
tekun, tabah, bekerja keras, dan disiplin untuk mencapai sesuatu yang telah ditetapkan.
6. Persistent tahan uji, harus maju terus, mempunyai tenaga, dan semangat
yang tinggi, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, dan kalu jatuh segera bangun kembali.
7. Ready to face a risk siap menghadapi risiko, risiko yang paling berat adalah
bisnis gagal dan uang habis. Siap sedia untuk menghadapi risiko, persaingan, harga turun-naik, kadang untung atau rugi, barang tidak laku atau tak ada
order. Harus dihadapi dengan penuh keyakinan. Dia membuat perkiraan dan
perencanaan yang matang, sehingga tantangan dan risiko dapat diminimalisasi.
8. Creative kreatif menangkap peluang, paluang selalu ada dan lewat di depan
kita. Sikap yang tajam tidak hanya mampu melihat peluang, tetapi juga mampu menciptakan peluang.
9. Healty Competitor menjadi pesaing yang baik. Kalau berani memasuki
dunia usaha, harus berani memasuki dunia persaingan. Persaingan jangan membuat stres, tetapi harus dipandang untuk membuat kita lebih maju dan
berpikir secara lebih baik. Sikap positif membantu untuk bertahan dan unggul dalam persaingan.
10. Democratic leader pemimpin yang demokratis, memiliki kepemimpinan
yang demokratis, mampu menjadi teladan dan inspirator bagi yang lain. Mampu membuat orang lain bahagia, tanpa kehilangan arah, dan tujuan, dan
mampu bersama orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri.
2.4.3. Faktor yang mempengaruhi berwirausaha