Eriska Meidayanti, 2014 Perubahan Orientasi Pekerjaan Sebagai Dampak Alih Fungsi Lahan
Studi Kasus Di Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
dapat mengalami kerusakan atau penurunan kualitas. Lahan atau tanah dapat mengalami kerusakan yang dapat diakibatkan oleh berbagai hal, Riquir dalam
Arsyad, 2012, hlm. 2, mengemukakan bahwa: Kerusakan tanah dapat terjadi oleh, 1 kehilangan unsur hara dan bahan
organik dari daerah perakaran; 2 terakumulasinya garam di daerah perakaran salinisasi, terkumpulnya atau terungkapnya unsur atau
senyawa yang merupakan racun bagi tumbuhan; 3 penjenuhan tanah oleh air waterlogging; 4 erosi. Kerusakan tanah oleh satu atau lebih proses
tersebut menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tumbuhan atau menghasilkan barang atau jasa.
Lahan sebagai sumberdaya yang terbatas dan tidak tetap, dapat mengalami penurunan kualitas maupun jumlah yang diakibatkan oleh banyak faktor.
Pemanfaatan lahan dapat menyebabkan kualitas lahan menurun yang menyebabkan berkurangnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan. Jumlah
lahan juga dapat berkurang karena adanya abrasi atau pengikisan daratan oleh air laut.
2. Penggunaan Lahan
Manusia senantiasa menggunakan lahan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemanfaatan lahan oleh manusia berupa upaya-upaya yang dilakukan manusia
pada lahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Arsyad 2012, hlm. 305 mengemukakan bahwa:
Penggunaan lahan land use diartikan sebagai setiap bentuk intervensi campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar yaitu penggunaan
lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan pertanian dibedakan berdasarkan penyediaan air dan komoditas yang
diusahakan dan dimanfaatkan atau atas jenis tumbuhan atau tanaman yang terdapat di atas lahan tersebut. Berdasarkan hal ini dikenal macam
penggunaan lahan seperti tegalan pertanian lahan kering atau pertanian pada lahan tidak beririgasi, sawah kebun kopi, kebun karet, padang
rumput, hutan produksi, hutan lindung, padang alang-alang dan sebagainya.
Selanjutnya Dit. Land Use dalam Arsyad, 2012, hlm. 305 mengemukakan bahwa “penggunaan lahan bukan pertanian dapat dibedakan ke
Eriska Meidayanti, 2014 Perubahan Orientasi Pekerjaan Sebagai Dampak Alih Fungsi Lahan
Studi Kasus Di Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
dalam lahan kota atau desa permukiman, industri, rekreasi, pertambangan, dan sebagainya.”
Pengelompokkan penggunaan lahan pada uraian di atas tidak mempertimbangkan aspek lain dalam penggunaan lahan, seperti skala usaha atau
luas tanah yang diusahakan, intensitas penggunaan input, penggunaan tenaga kerja, orientasi pasar, dan sebagainya. Jika faktor-faktor seperti skala usaha atau luas
tanah yang diusahakan, intensitas penggunaan input, penggunaan tenaga kerja, orientasi pasar, dan sebagainya dimasukkan, tipe pengunaan lahan menurut
Arsyad 2012, hlm. 305-306 adalah sebagai berikut: a.
Ladang; b.
Tanaman semusim campuran, lahan kering permanen, tidak intensif; c.
Tanaman semusim campuran, lahan kering permanen, intensif; d.
Sawah gogo rancah sawah yang pada saat penanaman berupa lahan kering, kemudian tergenangi air setelah cukup hujan;
e. Sawah tadah hujan tidak beririgasi, air untuk menggenangi tanah
berasal dari curah hujan; f.
Sawah beririgasi, satu kali setahun, tidak intensif; g.
Sawah beririgasi, dua kali setahun, intensif; h.
Perkebunan rakyat karet, kopi, atau coklat, jeruk, tidak intensif; i.
Perkebunan rakyat, intensif; j.
Perkebunan besar, tidak intensif; k.
Perkebunan besar, intensif; l.
Hutan produksi, alami; m.
Hutan produksi, tanaman pinus, dan sebagainya; n.
Padang pengembalaan, tidak intensif; o.
Padang pengembalaan, intensif; p.
Hutan Lindung; q.
Cagar Alam. Jadi penggunaan lahan merupakan upaya intervensi manusia untuk
memanfaatkan lahan demi memenuhi kebutuhanya. Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian
dan penggunaan lahan bukan pertanian.
3. Sifat-sifat Lahan