Hubungan Teman Sebaya dengan Hasil Belajar

2. kemampuan berfikir meliputi inisiatif, banyak memikirkan kepentingan kelompok; 3. Sikap, sifat, dan perasaan meliputi sopan, memperhatikan orang lain, penyabar, menyumbangkan pengetahuan pada orang lain; 4. Pribadi meliputi jujur, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan mengerjakan pekerjaannya, menaati peraturan kelompok, dan mampu menyesuaikan diri. Faktor seseorang ditolak oleh peer group 1. Penampialn dan perbuatan meliputi sering menantang, malu-malu dan senang menyendiri; 2. Kemampuan berfikir rendah; 3. Sikap, sifat, perasaan, meliputi suka melanggar norma, aturan, kelompok menguasai anggota lain, selalu curiga, melaksanakan kemampuan sendiri. Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulakan bahwa apabila seorang remaja memiliki kesamaan dengan kelompok lainnya atau sesuai dengan apa yang diharapkan anggota kelompok lainnya sesuai dengan apa yang diharapkan anggota kelompok lain maka remaja tersebut akan diterima oleh teman sebayanya. Penerimaan dan penolakan teman sebaya sangat berpengaruh terhadap pikiran, sikap, perasaan, perbuatan-perbuatan dan penyesuaian diri.

2.6.4 Hubungan Teman Sebaya dengan Hasil Belajar

Selain lingkungan keluarga yang ikut mempengaruhi perkembangan seorang individu jika individu tersebut telah berinteraksi dengan individu lain adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan lingkungan tempat dimana seorang individu mulai berinteraksi dengan individu lain diluar anggota keluarga. Lingkungan sosial yang dimaksudkan adalah teman sebaya. Teman sebaya merupakan lingkungan bergaul seorang anak dan melalui interaksi dengan teman sebaya, individu akan berkenalan dan mulai bergaul dengan teman- temannya dengan pola perilaku yang berbeda-beda, sehingga melalui interaksi inilah masing-masing individu akan saling memahami keinginan-keinginan dan tidak jarang individu akan membentuk kelompok-kelompok jika perilaku teman- temannya tersebut telah dirasa cocok. Pergaulan teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif dan dapat pula berupa pengaruh negatif. Pengaruh positif yang dimaksud adalah ketika individu bersama teman-teman sebayanya melakukan aktifitas yang bermanfaat seperti membentuk kelompok belajar dan patuh pada norma-norma dalam masyarakat, pengaruh ini akan mempengaruhi perilaku mereka yang mementingkan prestasinya dalam belajar atau sebaliknya. Pengaruh teman disamping keluarga juga memiliki peran yang sama penting dalam membentuk karakteristik seseorang untuk selalu melakukan hal positif untuk selalu meningkatkan hasil belajarnya. Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa teman sebaya tidak hanya berpengaruh positif, akan tetapi bisa saja berpengaruh negatif, sehingga dalam pemilihan suatu kelompok teman sebaya mereka haruslah selektif. Pemilihan teman yang memiliki pengaruh positif untuk dirinya akan mempengaruhi keinginannya dalam belajar yang akhirnya akan mementingkan peran belajar untuk meningkatkan prestasinya dalam belajar.

2.7 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian