14
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Per 31 Maret 2011 dan 2010 Dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham
Penyisihan kerugian minimum atas aset produktif adalah sebagai berikut :
Klasifikasi
Lancar 1
Dalam perhatian khusus 5
Kurang lancar 15
Diragukan 50
Macet 100
Klasifikasi
Lancar Kurang lancar
15 Diragukan
50 Macet
100 Penyisihan kerugian untuk rekening antar kantor dikelompokkan dalam 2 dua kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Klasifikasi
Lancar Macet
100 Tidak ada perubahan kebijakan untuk penyisihan kerugian atas aset non-produktif setelah tanggal 1 Januari 2010.
k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persentase Minimum
Penyisihan Kerugian
di luar Sertifikat Bank Indonesia SBI, Surat Perbendaharaan Negara SPN, penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, Obligasi Pemerintah Republik Indonesia lainnya dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.
Penyisihan  khusus  terhadap  kredit  bermasalah  dihitung  berdasarkan  kemampuan  debitur  dalam  membayar  hutang.  Penyisihan  khusus  dibentuk  ketika timbul  keraguan  akan  kemampuan  debitur  dalam  membayar  dan  menurut  pertimbangan  manajemen,  estimasi  jumlah  yang  akan  diperoleh  kembali  dari
debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar. Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neraca dalam akun “Estimasi kerugian komitmen dan
kontinjensi”. Aset non-produktif adalah aset bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti
terbengkalai, rekening antar kantor. Penyisihan  kerugian  untuk  agunan  yang  diambil  alih  dan  properti  terbengkalai  dikelompokkan  dalam  4  empat  kategori  dengan  besarnya  minimum
persentase sebagai berikut:
Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa
peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang  muka  oleh  Bank  dengan  persyaratan  yang  tidak  mungkin  diberikan  jika  debitur  tidak  mengalami  kesulitan  keuangan,  indikasi  bahwa  debitur  atau
penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan  kelompok  aset  keuangan  seperti  memburuknya  status  pembayaran  debitur  atau  penerbit  dalam  kelompok  tersebut,  atau  kondisi  ekonomi  yang
berkorelasi  dengan  wanprestasi  atas  aset  dalam  kelompok  tersebut.  Evaluasi  penurunan  nilai  juga  didasarkan  pada  experienced  credit  judgment  dari manajemen Bank.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual.
15
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Per 31 Maret 2011 dan 2010 Dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham
Semua penempatan dan giro pada bank-bank lain dievaluasi penurunan nilainya secara individual.
1 1 atas kredit dengan kualitas lancar, kecuali untuk bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai sesuai ketentuan Bank Indonesia; 2 5 atas kredit dengan kualitas dalam perhatian khusus;
3 15 atas kredit dengan kualitas kurang lancar; 4 50 atas kredit dengan kualitas diragukan;
5 100 atas kredit dengan kualitas macet.
l. Penyertaan Saham