Formal Informal Tingkatan Budaya

5 | P a g e

3. Tingkatan Budaya

Menurut murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu: formal, informal, dan teknis. Masing-masing tingkatan budaya tersebut dapat dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:

a. Formal

Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersifat formal resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa Indonesia adalah termasuk salah sau budaya tingkat formal yang mempunyai sutu aturan yang bersifat formal dan terstruktur dari dulu hingga sekarang. Sebagai contoh, sebuah kalimat sebaiknya terdiri atas subjek, predikat, dan objek. Contoh lain, ketika seorang tamu masuk ke ruang pimpinan atau lainnya, maka pada umumnya ia akan mengetuk pintu atua mengucapkan salam, baru dipersilahkan masuk ruang kantor. Contoh berikutnya, pada umumnya kendaraan di Indonesia selalu menggunakan lajur jalan sebelah kiri kecuali jika akan mendahului dapat menggunakan jalur sebelah kanan, sedangkan di AS digunakan lajur jalan sebelah kanan. Dimensi waktu yang diukur dengan satuan tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik juga termasuk bagian dari budaya tingkat formal.

b. Informal

Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai digunakan dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan. Sebagai contoh, mengapa seseorang bersedia dipanggil dengan nama julukan bukan nama aslinya. Hal itu dilakukan karena ia tahu bahwa teman-temannya biasa memanggil namanya dengan nama julukan itu. Contoh lain, terdapat undangan rapat yang akan dimulai pukul 08.00 WIB, tetapi dalam prakteknya rapat baru dimulai pukul 08.30 WIB hingga 09.00 WIB lebih dikenal sebagai jam karet atau molor. Contoh lain, di masyarakat, mengapa setiap hajatan pernikahan atau sunatan selalu ditandai dengan janur kuning? Jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut sering kali sulit ditemukan secara logika, karena apa yang dilakukan didasarkan pada apa yang dilihat dari orang-orang sebelumnya atau dari generasi-generasi sebelumnya, sehingga ia hanya mengikuti tradisi terdahulu. 6 | P a g e

c. Teknis