BAB 6 KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

BAB

KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

6

Capaian Pembelajaran
Setelah Mempelajari Materi Ini Mahasiswa Akan Dapat:
 Memahami pengertian komunikasi bisnis lintas budaya
 Menjelaskan betapa pentingnya komunikasi lintas budaya
 Menjelaska perbedaan budaya
 Mengidentifikasi persiapan melakukan bisnis luar negeri
 Mengidentifikasi kendala bahasa
 Menjelaskan bagaimana mengembangkan keterampilan komunikasi lintas
budaya.
6.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA
Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap budaya di suatu
daerah, wilayah, atau negara menjadi sangat penting artinyabagi pencapaian
tujuan organisasi bisnis. Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan
memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah atau negara.

Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing
(internasional) tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai
daerah dalam wilayah suatu negara. Apabila para pelaku bisnis akan melakukan
ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara lain, pemahaman budaya di suatu
daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting, artinya termasuk bagaimana
memahami produk-produk musiman di suatu negara. Misalnya pada saat musim
hujan tiba mmerlukan berbagai macam produk yang sesuai dengan musimnya,
produk jaket, sweter, alat penghangat ruangan, sarung tangan. Produk tersebut
pada musim dingin harganya mahal dan sebaliknya pada musim panas harganya
murah karena dijual dengan harga diskon.

55

6.2 PENTINGNYA KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA
Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada pada saat ini, komunikasi
bisnis lintas budaya menjadi sangat penting, artinya bagi terjalinnya harmonisasi
bisnis di antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama
antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik
melalui tulisan maupun lisan.
Menurut Dewi (2007;31). Komunikasi bisnis lintas budaya adalah proses

pengiriman dan menerima pesan bisnis antarindividu yang berbeda budaya.
Perbedaan budaya merupakan salah satu hambatan komunikasi yang paling sulit
diatasi. Namun berkomunikasi dengan seseorang yang berbeda budayanya tidak
mungkin dihindari, terlebih lagi dalam era globalisasi ini.
Operasi global akan meningkatkan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan
budaya asing. Baik di negara sendiri maupun di negara asing, tetap ada
kemungkinan untuk berkomunikasi dengan seseorang dengan berbagai latar
belakang budaya dan bahasa. Interaksi lintas budaya terjadi dalam komunikasi
internal maupun eksternal perusahaan.
6.3 MEMAHAMI BUDAYA DAN PERBEDAANNYA
Budaya adalah simbol, keyakinan, sikap, nilai, harapan, dan norma tingkah
laku yang dimiliki bersama (Bovee dan Thill,2003;68). Budaya juga diartikan
sebagai konvensi-konvensikebiasaan, sikap, dan perilaku sekelompok orang
(Heart,2004;125). Emua anggota suatu budaya memiliki asumsi serupa mengenai
bagaimana seharusnya berpikir, bertingkah laku, dan berkomunikasi.
Budaya dimiliki oleh seluruh manusia, hanya saja terdapat persamaan dan
perbedaan dalam aspek-aspek tertentu. Setiap manusia menganut budayanya
sendiri-sendiri. Budaya mempengaruhi seseorang sejak dalam kandungan sampai
meninggal dunia, bahkan perlakuan setelah meninggal duniapun dipengaruhi oleh
budaya.


56

Komunikasi lintas budaya terjadi dalam berbagai situasi, yang berkisar dari
interaksi antara orang-orang yang budayanya berbeda secara ekstrim hingga
dalam interaksi antara orang-orang yang budayanya sama,tetapi subbudayanya
atau subkelompok budayanya berbeda. Mengakui dan mengakomodasi perbedaan
budaya tanpa mengharapkan orang dari budaya mana untuk meninggalkan
identitas dari budaya manapun untuk meninggalkan identitas diri merupakan diri
merupakan langkah penting ke arah komunikasi lintas budaya yang efektif.
Komunikasi lintas budaya yang efektif bergantung pada pemahaman terhadap
perbedaan budaya. Selain mempermudah hubungan bisnis, pemahaman terhadap
perbedaan budaya sekaligus juga meningkatkan reputasi perusahaan.
6.3.1. Difinisi Budaya (menurut Purwanto,2006;55)
Budaya dapat didefinisikan bermacam-macam bergantung pada sudut pandang
setiap ahli antara lain:
1. Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, budaya diartikan sebagai sekumpulan
pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman
hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di
dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu

sendiri.
2. Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolejtif atas
pemikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari
kategori lainnya. Contohnya, di Inggris dan Amerika, bayi yang baru lahir
ditempatkan di kamar yang berbeda beberapa minggu atau bulan kemudian.
3. Menurut Bovee dan Thill, budaya adalah system sharing atas simbol-simbol,
kepercayaan, sikap,nilai-nilai,harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.
Beberapa budaya ada yang dibentuk dari berbagai kelompok yang berbedabeda dan terpisah, tetapi ada juga yang memiliki kecenderungan homogin.
Kelompok yang berbeda yang ada dalam wilayah budaya mayoritas lebih tepat
dikatakan sebagai subbudaya . Indonesia adalah sebuah contoh negara yang
memiliki subbudaya yang sangat beragam baik etnis maupun agama.
4. Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya dipakai sebagai tipikal karakteristik
perilaku dalam suatu kelompok.

57

6.3.2

Komponen Budaya
Budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, terutama yang


berkaitan dengan dimensi hubungan antarmanusia, meskipun bentuk dari setiap
komponen budaya dapat berbeda-beda dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.
Sementara itu menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu budaya
metrial, lembaga sosial, sistem kepercayaan, estetika, dan bahasa.
6.3.3

Tingkatan Budaya.

Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan
budaya, yaitu formal. Informal, dan teknis. Masing-masing tingkatan budaya
tersebut dapat dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:
1. Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang
dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke
generasi berikutnya dan hal itu bersifat formal. Contoh pendidikan, tata bahasa
Indonesia adalah termasuk salah satu budaya tingkat formal.
2. Informal
Pada tingkatan ini budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari
generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai dan

dilakukan tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.
3. Teknis
Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang
terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus
dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan.
6.3.4

Mengenai Perbedaan Budaya
Dalam era globalisasi ketika banyak perusahaan asing yang melakukan

kegiatan bisnis di Indonesia, diperlukan pemahaman yang baik dan benar terhadap
budaya dalam suatu negara. Hal ini sangat diperlukan untuk menghindari
kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Perbedaan budaya dapat dilihat dari nilai
sosial, peran dan status, kebiasaan pengambilan keputusan, sikap terhadap waktu,

58

penggunaan ruang/jarak, konteks budaya, bahasa tubuh,hukum, perilaku etis, dan
perbedaan budaya perusahaan.
1. Nilai-Nilai Sosial

Di negara yang angka penanggurannya tinggi, menciptakan pekerjaan lebih
penting

dibandingkan

dengan

bekerja

secara

efisien.(Nilai

sosial

mempengaruhi tindakan seseorang).
2. Peran Dan Status
Di banyak negara, wanita belum memainkan peran yang menonjol dalam
bisnis. Apabila ada eksekutif wanita yang berkunjung ke negara tersebut, bisa
jadi itu disepelekan atau dianggap tidak serius.

3. Pengambilan Keputusan
Di Amerika Serikat dan Kanada, pelaku bisnis berusaha mencapai keputusan
secepat dan seefisien mungkin.