Pengembangan Prosedur Penilaian Kinerja Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Agroindustri Berdasarkan Seri Iso 9000 (Studi Kasus di PT Kembang Food Industries)

PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM
MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI
BERDASARKAN SERI ISO 9000
(STUDI KASUS DI PT KEMANG FOOD INDUSTRIES)

Oleh

SYLVIA LAKSMI SARDY
F 31.0701

1999

FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Sylvia Laksmi Sardy. F 31.0701. Pengembangan Prosedur l'enilaian Kinerja
Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Agroindustri Berdasarkan Seri ISO 9000
(Studi Kasus di PT Kemang Food Industries). Dibawah bimbingan Irawadi
Jamaran dan Pramono D. Fewidarto.
RINGKASAN


Pemberlakuan standar sistem manajemen mutu internasional seri ISO 9000
membawa dampak yang besar bagi Indonesia, terutama pada nilai ekspor non migas.
Dengan persaingan pasar yang semakin tajam, keunggulan komparatif seperti bahan
baku dan tenaga kerja murah tidak bisa diandalkan sepenuhnya di masa datang. ISO
9000 merupakan pondasi yang tepat untuk menopang konsistensi mutu produk, dalam
menghadapi persaingan pasar tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu prosedur penilaian
kinerja sistem manajemen mutu perusahaan agroindustri berdasarkan seri ISO 9000,
melalui suatu pengukuran kesesuaian manajemen mutu yang selama ini dijalankan
perusahaan berdasarkan model ISO 9002 dan melalui suatu penentuan tingkat
kepentingan

elemen mutu

ISO

9002

terhadap


perusahaan,

dalam

upaya

pengimplementasian standar mutu piranti ISO 9000.
Prosedur yang umum digunakan dalam penilaian kinerja sistem manajemen
mutu perusahaan adalah prosedur Johnson, namun prosedur ini kurang memperhatikan
kondisi spesifik atau karakteristik perusahaan dan tidak menghasilkan prioritas
perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan oleh perusahaan, untuk itu dilakukan
pengembangan prosedur penilaian kinerja sistem manajemen mutu perusahaan, yaitu
Modifikasi dari Prosedur Johnson (MPJ).

Penerapan dari MPJ ini menggunakan

metode Proses Hirarki Analitik (PHA).
MP] dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap penilaian kesesuaian
sistem manajemen mutu perusahaan terhadap ISO 9002, tahap penentuan bobot

elemen mutu dalam ISO 9002, tahap perhitungan nilai kinerja sistem manajemen mutu
perusahaan, tahap perhitungan nilai fungsi dan elemen mutu perusahaan, tallap
interpretasi nilai kinerja sistem manajemen mutu perusahaan, tahap interpretasi nilai

fungsi dan elemen mutu perusahaan, dan tahap penentuan prioritas perbaikan fungsi
dan e1emen mutu ISO 9002 di perusahaan.
Pengumpulan data menggunakan dua jenis kuisioner yang disebarkan di setiap
bagian perusahaan.

Kuisioner I digunakan untuk mengumpulkan keterangan

mengenai kondisi aktual sistem manaJemen mutu pada perusahaan berdasarkan
kondisi yang disyaratkan dalam standar ISO 9002, yang akan menghasilkan nilai
elemen mutu. Kuisioner II digunakan untuk mengumpulkan pendapat para eksekutif
perusahaan dan pakar ISO 9000 mengenai tingkat kepentingan elemen mutu daJam
ISO 9002 terhadap perusahaan, yang akan menghasilkan bobot elemen mutu. Nilai
kinerja sistem manajemen mutu diperoleh dengan mengalikan nilai elemen mutu
dengan bobot elemen mutu, yang menghasilkan Nilai Bobot (NB), dan menjumlahkan
NB tersebut secara keseluruhan.
Nilai kinerja sistem manajemen mutu yang diperoleh, diinterpretasikan melalui

pembagian kategori kinerja manajemen mutu yang dibuat oleh Johnson. Berdasarkan
hasil penelitian dengan menggunakan MPJ,

PT KemFood memiliki nilai kinerja

sebesar 52,74. Nilai tersebut masuk dalam kategori cukup, yang artinya telah cukup
banyak unsur manaj emen mutu di perusahaan yang sesuai dengan persyaratan standar
seri ISO 9000, namun perlu adanya perbaikan pada bagian-bagian yang belum
memenuhi syarat ISO 9002 atau bahkan belum ada di perusahaan.
Berdasarkan pembagian kategori kinerja Johnson, selanjutnya dilakukan
pengembangan kategori interval untuk penginterpretasian fungsi dan elemen mutu ISO
9002 di perusahaan, yang hasilnya dapat dijadikan dasar dalam penentuan prioritas .
perbaikan dari sistem manajemen mutu. Prioritas perbaikan fungsi sistem manajemen
mutu PT KemFood, meliputi (I) Dokumentasi dan Data Mutu, (2) Pengendalian
Sistem Mutu, (3) Penjualan dan Pemasaran, (4) Pengendalian Produksi, (5) Sumber
Daya Mutu dan (6) Distribusi.

Selain itu PT KemFood memiliki 5 elemen mutu pada

kategori buruk, 3 elemen mutu pada kategori lemah, 6 elemen mutu pada kategori

cukup serta 5 elemen mutu pada kategori kuat. Perbaikan yang dilakukan terhadap
fungsi-fungsi tersebut dilakukan berdasarkan pengelompokan kategori elemen mutu

ISO 9002 yang tercakup dalam setiap fungsi, dan juga kondisi yang disyaratkan dalam
standar ISO 9002.
MPJ dapat disimpulkan valid setelah dibandingkan dengan hasil penilaian
kinerja menggunakan Prosedur Johnson.

Nilai kinerja yang diperoleh dari hasil

penerapan MPJ menunjukkan kategori nilai yang sarna dengan hasil penerapan
prosedur Johnson.

MPJ memiliki kelebihan antara lain memperhatikan kondisi

spesifik perusahaan, menghasilkan prioritas-prioritas perbaikan, memberi pemahaman
kepada perusahaan mengenai gambaran kondisi yang disyaratkan ISO 9002, dan
meminimumkan biaya perbaikan manajemen mutu yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan. Penerapan MPJ membutuhkan pemahaman mengenai metode PHA, dan
lebih cocok digunakan pada jenis usaha manufaktur atau instalasi, namun dapat pula

dikembangkan untuk usaha jasa.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN
MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000
(STUDI KASUS DI PT KEMANG FOOD INDUSTRIES)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANATEKNOLOGIPERTANlAN

Pada jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh


SYLVIA LAKSMI SARDY

F 31.0701

Dilahirkan pada tanggal 8 Maret 1976
Di Jakarta
Tanggal Lulus: 4 Januari 1999

セG@

Dr. Ir. Irawadi Jamaran
Dosen Pembimbing I

r. H. Pramono D. Fewidarto MS
Dosen Pembimbing II

PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM
MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI
BERDASARKAN SERI ISO 9000
(STUDI KASUS DI PT KEMANG FOOD INDUSTRIES)


Oleh

SYLVIA LAKSMI SARDY
F 31.0701

1999

FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Sylvia Laksmi Sardy. F 31.0701. Pengembangan Prosedur l'enilaian Kinerja
Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Agroindustri Berdasarkan Seri ISO 9000
(Studi Kasus di PT Kemang Food Industries). Dibawah bimbingan Irawadi
Jamaran dan Pramono D. Fewidarto.
RINGKASAN

Pemberlakuan standar sistem manajemen mutu internasional seri ISO 9000
membawa dampak yang besar bagi Indonesia, terutama pada nilai ekspor non migas.

Dengan persaingan pasar yang semakin tajam, keunggulan komparatif seperti bahan
baku dan tenaga kerja murah tidak bisa diandalkan sepenuhnya di masa datang. ISO
9000 merupakan pondasi yang tepat untuk menopang konsistensi mutu produk, dalam
menghadapi persaingan pasar tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu prosedur penilaian
kinerja sistem manajemen mutu perusahaan agroindustri berdasarkan seri ISO 9000,
melalui suatu pengukuran kesesuaian manajemen mutu yang selama ini dijalankan
perusahaan berdasarkan model ISO 9002 dan melalui suatu penentuan tingkat
kepentingan

elemen mutu

ISO

9002

terhadap

perusahaan,


dalam

upaya

pengimplementasian standar mutu piranti ISO 9000.
Prosedur yang umum digunakan dalam penilaian kinerja sistem manajemen
mutu perusahaan adalah prosedur Johnson, namun prosedur ini kurang memperhatikan
kondisi spesifik atau karakteristik perusahaan dan tidak menghasilkan prioritas
perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan oleh perusahaan, untuk itu dilakukan
pengembangan prosedur penilaian kinerja sistem manajemen mutu perusahaan, yaitu
Modifikasi dari Prosedur Johnson (MPJ).

Penerapan dari MPJ ini menggunakan

metode Proses Hirarki Analitik (PHA).
MP] dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap penilaian kesesuaian
sistem manajemen mutu perusahaan terhadap ISO 9002, tahap penentuan bobot
elemen mutu dalam ISO 9002, tahap perhitungan nilai kinerja sistem manajemen mutu
perusahaan, tahap perhitungan nilai fungsi dan elemen mutu perusahaan, tallap
interpretasi nilai kinerja sistem manajemen mutu perusahaan, tahap interpretasi nilai


fungsi dan elemen mutu perusahaan, dan tahap penentuan prioritas perbaikan fungsi
dan e1emen mutu ISO 9002 di perusahaan.
Pengumpulan data menggunakan dua jenis kuisioner yang disebarkan di setiap
bagian perusahaan.

Kuisioner I digunakan untuk mengumpulkan keterangan

mengenai kondisi aktual sistem manaJemen mutu pada perusahaan berdasarkan
kondisi yang disyaratkan dalam standar ISO 9002, yang akan menghasilkan nilai
elemen mutu. Kuisioner II digunakan untuk mengumpulkan pendapat para eksekutif
perusahaan dan pakar ISO 9000 mengenai tingkat kepentingan elemen mutu daJam
ISO 9002 terhadap perusahaan, yang akan menghasilkan bobot elemen mutu. Nilai
kinerja sistem manajemen mutu diperoleh dengan mengalikan nilai elemen mutu
dengan bobot elemen mutu, yang menghasilkan Nilai Bobot (NB), dan menjumlahkan
NB tersebut secara keseluruhan.
Nilai kinerja sistem manajemen mutu yang diperoleh, diinterpretasikan melalui
pembagian kategori kinerja manajemen mutu yang dibuat oleh Johnson. Berdasarkan
hasil penelitian dengan menggunakan MPJ,

PT KemFood memiliki nilai kinerja

sebesar 52,74. Nilai tersebut masuk dalam kategori cukup, yang artinya telah cukup
banyak unsur manaj emen mutu di perusahaan yang sesuai dengan persyaratan standar
seri ISO 9000, namun perlu adanya perbaikan pada bagian-bagian yang belum
memenuhi syarat ISO 9002 atau bahkan belum ada di perusahaan.
Berdasarkan pembagian kategori kinerja Johnson, selanjutnya dilakukan
pengembangan kategori interval untuk penginterpretasian fungsi dan elemen mutu ISO
9002 di perusahaan, yang hasilnya dapat dijadikan dasar dalam penentuan prioritas .
perbaikan dari sistem manajemen mutu. Prioritas perbaikan fungsi sistem manajemen
mutu PT KemFood, meliputi (I) Dokumentasi dan Data Mutu, (2) Pengendalian
Sistem Mutu, (3) Penjualan dan Pemasaran, (4) Pengendalian Produksi, (5) Sumber
Daya Mutu dan (6) Distribusi.

Selain itu PT KemFood memiliki 5 elemen mutu pada

kategori buruk, 3 elemen mutu pada kategori lemah, 6 elemen mutu pada kategori
cukup serta 5 elemen mutu pada kategori kuat. Perbaikan yang dilakukan terhadap
fungsi-fungsi tersebut dilakukan berdasarkan pengelompokan kategori elemen mutu

ISO 9002 yang tercakup dalam setiap fungsi, dan juga kondisi yang disyaratkan dalam
standar ISO 9002.
MPJ dapat disimpulkan valid setelah dibandingkan dengan hasil penilaian
kinerja menggunakan Prosedur Johnson.

Nilai kinerja yang diperoleh dari hasil

penerapan MPJ menunjukkan kategori nilai yang sarna dengan hasil penerapan
prosedur Johnson.

MPJ memiliki kelebihan antara lain memperhatikan kondisi

spesifik perusahaan, menghasilkan prioritas-prioritas perbaikan, memberi pemahaman
kepada perusahaan mengenai gambaran kondisi yang disyaratkan ISO 9002, dan
meminimumkan biaya perbaikan manajemen mutu yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan. Penerapan MPJ membutuhkan pemahaman mengenai metode PHA, dan
lebih cocok digunakan pada jenis usaha manufaktur atau instalasi, namun dapat pula
dikembangkan untuk usaha jasa.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN
MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000
(STUDI KASUS DI PT KEMANG FOOD INDUSTRIES)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANATEKNOLOGIPERTANlAN

Pada jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh

SYLVIA LAKSMI SARDY

F 31.0701

Dilahirkan pada tanggal 8 Maret 1976
Di Jakarta
Tanggal Lulus: 4 Januari 1999

セG@

Dr. Ir. Irawadi Jamaran
Dosen Pembimbing I

r. H. Pramono D. Fewidarto MS
Dosen Pembimbing II