Kesempatan Berusaha di Sektor Informal Pada Daerah Obyek Wisata (Kasus di Desa Cimacan, Kec. Pacet, Kab. Cianjur)
KESEMPATAN BERUSAHA DI SE
INFORWIAl
PADA DAERAH OBVEK VVlSATA
( Kasus dl Desa Clmacan, Kec. Pacet, Kab. Cianlur )
OIeh
IGN. PUNJUBG W.
A25 1015
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
IUSTITUT PERTAPflAN BOGOR
1993
IGN. PUNJUNG W.
Kesempatan Berusaha di Sektor Informal
Pada Daerah Obyek Wisata (Kasus di Desa Cimacan, Kec.
Pacet, Kab. Cianjur). Di bawah bimbingan SAID RUSLI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1)
berbagai kegiatan usaha di sektor informal serta karakteristik pengusahanya, (2) keterkaitan antara sektor
pertanian dengan kesempatan berusaha di sektor informal,
dan (3) pendapatan yang diperoleh pengusahalpekerja
sektor informal.
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja didasarkan
pada pertimbangan bahwa di desa tersebut terdapat cukup
banyak masyarakat yang memanfaatkan adanya obyek wisata
untuk berusaha di sektor informal disamping pertimbangan
letak desa yang strategis yang terletak di jalur BogorPuncak- Cianjur.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan
sekunder.
Data primer diperoleh dari responden sektor
informal, informan, aparat desa dan pengelola kawasan
wisata.
Data sekunder diperoleh dari kantor desa, hasil
studi literatur dan lembaga yang terkait dengan
penelitian ini.
Data yang didapat dianalisa secara
kualitatif dan kuantitatif.
Analisa kualitatif dilaku-
kan dengan mendiskripsikan data yang ada dan analisa
k u a n t i t a t i f d i l a k u k a n dengan metode t a b u l a s i d a n p e r s e n -
tase.
K e g i a t a n p a r i w i s a t a d i Kebun Raya Cibodas d a n Taman
N a s i o n a l Gunung Gede-Pangrango
b e r s i f a t s i k l i s dalam
a r t i hanya r a m a i pada s a a t - s a a t t e r t e n t u s a j a ( h a r i Sabt u , Minggu dan H a r i l i b u r l a i n n y a ) .
J e n i s u s a h a yang ada d i kawasan obyek
wisata
ini
a n t a r a l a i n u s a h a makanan/minuman, u s a h a h a s i l p e r t a n i a n , usaha asongan, usaha j a s a angkutan dan usaha j u r u
D a r i semua j e n i s u s a h a yang a d a t e r s e b u t ,
foto.
maka
pada h a r i b i a s a jumlah yang t e r b a n y a k a d a l a h j a s a
a n g k u t a n ( 4 8 . 2 p e r s e n ) d a n p a d a h a r i minggu d a n h a r i
r a y a jumlah yang p a l i n g banyak a d a l a h p e d a g a n g a s o n g a n
(44.2
raya)
p e r s e n pada h a r i Minggu d a n 4 4 . 9 p e r s e n pada h a r i
.
D a r i responden pengusaha s e k t o r i n f o r m a l t e t a p
( t i p e 1) dan pengusaha musiman ( t i p e 2 ) , t e r d a p a t p e r b e daan yang t e r l i h a t , d i a n t a r a n y a d a r i s e g i c u r a h a n waktu
dan m o t i v a s i berusaha.
D a r i s e g i c u r a h a n w a k t u , maka
pengusaha t e t a p ( t i p e 1) b e r u s a h a s e t i a p h a r i d i s e k t o r
i n f o r m a l d i mana s e b a g i a n b e s a r b e r u s a h a
jam/hari,
a n t a r a 7-8
pada h a r i b i a s a ( 5 4 . 5 4 p e r s e n d a r i t i p e 1 )
dan pengusaha musiman ( t i p e 2 ) hanya b e r u s a h a pada h a r i
Sabtu dan h a r i l i b u r lainnya.
sebagian
Dari s e g i motivasi,
b e s a r p e n g u s a h a t i p e 1, mempunyai m o t i v a s i
untuk mencari nafkah (72.73 persen dari tipe 1) dan
semua responden pengusaha tipe 2 mempunyai motivasi
untuk menambah penghasilan.
Adanya obyek wisata di desa ini ternyata juga mempunyai keterkaitan dengan sektor pertanian.
Keterkaitan
yang tampak antara lain adalah daerah obyek wisata merupakan tempat yang baik untuk memasarkan hasil-hasil
pertanian dari desa tersebut, seperti wortel, burkoli
dan tomat.
Selain itu. obyek wisata ini juga dapat
menarik tenaga kerja pertanian untuk ikut berusaha di
sektor informal.
Tenaga kerja pertanian ini, sebagian
besar berusaha pada hari-hari libur.
Dan sebagian besar
dari responden pengusaha sektor informal ini, bermata
pencaharian ganda yaitu di sektor pertanian dan sektor
informal (50 persen dari pengusaha tipe 2).
Dari segi pendapatan, maka terdapat perbedaan
pendapatan antara usaha sektor informal yang ada.
Pada
tipe 1, pendapatan yang paling besar didapat oleh jasa
angkutan yaitu Rp 6500 pada hari biasa dan Rp 11500 pada
hari Minggu.
Sedangkan untuk tipe 2 , pendapatan
terbesar di dapat oleh jasa foto yaitu rata-rata sebesar
Rp 17500 pada hari Minggu.
Dengan i n i saya menyatakan bahwa karya ilmiah i n i
benar-benar
h a s i l karya s e n d i r i y a n g belum p e r n a h
d i a j u k a n s e b a g a i karya i l m i a h pada s u a t u perguruan
t i n g g i atau lembaga manapun.
IGN. PUNJUNG W
KESEMPATAN BERUSAHA DI SE
INFORWIAl
PADA DAERAH OBVEK VVlSATA
( Kasus dl Desa Clmacan, Kec. Pacet, Kab. Cianlur )
OIeh
IGN. PUNJUBG W.
A25 1015
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
IUSTITUT PERTAPflAN BOGOR
1993
IGN. PUNJUNG W.
Kesempatan Berusaha di Sektor Informal
Pada Daerah Obyek Wisata (Kasus di Desa Cimacan, Kec.
Pacet, Kab. Cianjur). Di bawah bimbingan SAID RUSLI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1)
berbagai kegiatan usaha di sektor informal serta karakteristik pengusahanya, (2) keterkaitan antara sektor
pertanian dengan kesempatan berusaha di sektor informal,
dan (3) pendapatan yang diperoleh pengusahalpekerja
sektor informal.
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja didasarkan
pada pertimbangan bahwa di desa tersebut terdapat cukup
banyak masyarakat yang memanfaatkan adanya obyek wisata
untuk berusaha di sektor informal disamping pertimbangan
letak desa yang strategis yang terletak di jalur BogorPuncak- Cianjur.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan
sekunder.
Data primer diperoleh dari responden sektor
informal, informan, aparat desa dan pengelola kawasan
wisata.
Data sekunder diperoleh dari kantor desa, hasil
studi literatur dan lembaga yang terkait dengan
penelitian ini.
Data yang didapat dianalisa secara
kualitatif dan kuantitatif.
Analisa kualitatif dilaku-
kan dengan mendiskripsikan data yang ada dan analisa
k u a n t i t a t i f d i l a k u k a n dengan metode t a b u l a s i d a n p e r s e n -
tase.
K e g i a t a n p a r i w i s a t a d i Kebun Raya Cibodas d a n Taman
N a s i o n a l Gunung Gede-Pangrango
b e r s i f a t s i k l i s dalam
a r t i hanya r a m a i pada s a a t - s a a t t e r t e n t u s a j a ( h a r i Sabt u , Minggu dan H a r i l i b u r l a i n n y a ) .
J e n i s u s a h a yang ada d i kawasan obyek
wisata
ini
a n t a r a l a i n u s a h a makanan/minuman, u s a h a h a s i l p e r t a n i a n , usaha asongan, usaha j a s a angkutan dan usaha j u r u
D a r i semua j e n i s u s a h a yang a d a t e r s e b u t ,
foto.
maka
pada h a r i b i a s a jumlah yang t e r b a n y a k a d a l a h j a s a
a n g k u t a n ( 4 8 . 2 p e r s e n ) d a n p a d a h a r i minggu d a n h a r i
r a y a jumlah yang p a l i n g banyak a d a l a h p e d a g a n g a s o n g a n
(44.2
raya)
p e r s e n pada h a r i Minggu d a n 4 4 . 9 p e r s e n pada h a r i
.
D a r i responden pengusaha s e k t o r i n f o r m a l t e t a p
( t i p e 1) dan pengusaha musiman ( t i p e 2 ) , t e r d a p a t p e r b e daan yang t e r l i h a t , d i a n t a r a n y a d a r i s e g i c u r a h a n waktu
dan m o t i v a s i berusaha.
D a r i s e g i c u r a h a n w a k t u , maka
pengusaha t e t a p ( t i p e 1) b e r u s a h a s e t i a p h a r i d i s e k t o r
i n f o r m a l d i mana s e b a g i a n b e s a r b e r u s a h a
jam/hari,
a n t a r a 7-8
pada h a r i b i a s a ( 5 4 . 5 4 p e r s e n d a r i t i p e 1 )
dan pengusaha musiman ( t i p e 2 ) hanya b e r u s a h a pada h a r i
Sabtu dan h a r i l i b u r lainnya.
sebagian
Dari s e g i motivasi,
b e s a r p e n g u s a h a t i p e 1, mempunyai m o t i v a s i
untuk mencari nafkah (72.73 persen dari tipe 1) dan
semua responden pengusaha tipe 2 mempunyai motivasi
untuk menambah penghasilan.
Adanya obyek wisata di desa ini ternyata juga mempunyai keterkaitan dengan sektor pertanian.
Keterkaitan
yang tampak antara lain adalah daerah obyek wisata merupakan tempat yang baik untuk memasarkan hasil-hasil
pertanian dari desa tersebut, seperti wortel, burkoli
dan tomat.
Selain itu. obyek wisata ini juga dapat
menarik tenaga kerja pertanian untuk ikut berusaha di
sektor informal.
Tenaga kerja pertanian ini, sebagian
besar berusaha pada hari-hari libur.
Dan sebagian besar
dari responden pengusaha sektor informal ini, bermata
pencaharian ganda yaitu di sektor pertanian dan sektor
informal (50 persen dari pengusaha tipe 2).
Dari segi pendapatan, maka terdapat perbedaan
pendapatan antara usaha sektor informal yang ada.
Pada
tipe 1, pendapatan yang paling besar didapat oleh jasa
angkutan yaitu Rp 6500 pada hari biasa dan Rp 11500 pada
hari Minggu.
Sedangkan untuk tipe 2 , pendapatan
terbesar di dapat oleh jasa foto yaitu rata-rata sebesar
Rp 17500 pada hari Minggu.
Dengan i n i saya menyatakan bahwa karya ilmiah i n i
benar-benar
h a s i l karya s e n d i r i y a n g belum p e r n a h
d i a j u k a n s e b a g a i karya i l m i a h pada s u a t u perguruan
t i n g g i atau lembaga manapun.
IGN. PUNJUNG W
INFORWIAl
PADA DAERAH OBVEK VVlSATA
( Kasus dl Desa Clmacan, Kec. Pacet, Kab. Cianlur )
OIeh
IGN. PUNJUBG W.
A25 1015
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
IUSTITUT PERTAPflAN BOGOR
1993
IGN. PUNJUNG W.
Kesempatan Berusaha di Sektor Informal
Pada Daerah Obyek Wisata (Kasus di Desa Cimacan, Kec.
Pacet, Kab. Cianjur). Di bawah bimbingan SAID RUSLI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1)
berbagai kegiatan usaha di sektor informal serta karakteristik pengusahanya, (2) keterkaitan antara sektor
pertanian dengan kesempatan berusaha di sektor informal,
dan (3) pendapatan yang diperoleh pengusahalpekerja
sektor informal.
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja didasarkan
pada pertimbangan bahwa di desa tersebut terdapat cukup
banyak masyarakat yang memanfaatkan adanya obyek wisata
untuk berusaha di sektor informal disamping pertimbangan
letak desa yang strategis yang terletak di jalur BogorPuncak- Cianjur.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan
sekunder.
Data primer diperoleh dari responden sektor
informal, informan, aparat desa dan pengelola kawasan
wisata.
Data sekunder diperoleh dari kantor desa, hasil
studi literatur dan lembaga yang terkait dengan
penelitian ini.
Data yang didapat dianalisa secara
kualitatif dan kuantitatif.
Analisa kualitatif dilaku-
kan dengan mendiskripsikan data yang ada dan analisa
k u a n t i t a t i f d i l a k u k a n dengan metode t a b u l a s i d a n p e r s e n -
tase.
K e g i a t a n p a r i w i s a t a d i Kebun Raya Cibodas d a n Taman
N a s i o n a l Gunung Gede-Pangrango
b e r s i f a t s i k l i s dalam
a r t i hanya r a m a i pada s a a t - s a a t t e r t e n t u s a j a ( h a r i Sabt u , Minggu dan H a r i l i b u r l a i n n y a ) .
J e n i s u s a h a yang ada d i kawasan obyek
wisata
ini
a n t a r a l a i n u s a h a makanan/minuman, u s a h a h a s i l p e r t a n i a n , usaha asongan, usaha j a s a angkutan dan usaha j u r u
D a r i semua j e n i s u s a h a yang a d a t e r s e b u t ,
foto.
maka
pada h a r i b i a s a jumlah yang t e r b a n y a k a d a l a h j a s a
a n g k u t a n ( 4 8 . 2 p e r s e n ) d a n p a d a h a r i minggu d a n h a r i
r a y a jumlah yang p a l i n g banyak a d a l a h p e d a g a n g a s o n g a n
(44.2
raya)
p e r s e n pada h a r i Minggu d a n 4 4 . 9 p e r s e n pada h a r i
.
D a r i responden pengusaha s e k t o r i n f o r m a l t e t a p
( t i p e 1) dan pengusaha musiman ( t i p e 2 ) , t e r d a p a t p e r b e daan yang t e r l i h a t , d i a n t a r a n y a d a r i s e g i c u r a h a n waktu
dan m o t i v a s i berusaha.
D a r i s e g i c u r a h a n w a k t u , maka
pengusaha t e t a p ( t i p e 1) b e r u s a h a s e t i a p h a r i d i s e k t o r
i n f o r m a l d i mana s e b a g i a n b e s a r b e r u s a h a
jam/hari,
a n t a r a 7-8
pada h a r i b i a s a ( 5 4 . 5 4 p e r s e n d a r i t i p e 1 )
dan pengusaha musiman ( t i p e 2 ) hanya b e r u s a h a pada h a r i
Sabtu dan h a r i l i b u r lainnya.
sebagian
Dari s e g i motivasi,
b e s a r p e n g u s a h a t i p e 1, mempunyai m o t i v a s i
untuk mencari nafkah (72.73 persen dari tipe 1) dan
semua responden pengusaha tipe 2 mempunyai motivasi
untuk menambah penghasilan.
Adanya obyek wisata di desa ini ternyata juga mempunyai keterkaitan dengan sektor pertanian.
Keterkaitan
yang tampak antara lain adalah daerah obyek wisata merupakan tempat yang baik untuk memasarkan hasil-hasil
pertanian dari desa tersebut, seperti wortel, burkoli
dan tomat.
Selain itu. obyek wisata ini juga dapat
menarik tenaga kerja pertanian untuk ikut berusaha di
sektor informal.
Tenaga kerja pertanian ini, sebagian
besar berusaha pada hari-hari libur.
Dan sebagian besar
dari responden pengusaha sektor informal ini, bermata
pencaharian ganda yaitu di sektor pertanian dan sektor
informal (50 persen dari pengusaha tipe 2).
Dari segi pendapatan, maka terdapat perbedaan
pendapatan antara usaha sektor informal yang ada.
Pada
tipe 1, pendapatan yang paling besar didapat oleh jasa
angkutan yaitu Rp 6500 pada hari biasa dan Rp 11500 pada
hari Minggu.
Sedangkan untuk tipe 2 , pendapatan
terbesar di dapat oleh jasa foto yaitu rata-rata sebesar
Rp 17500 pada hari Minggu.
Dengan i n i saya menyatakan bahwa karya ilmiah i n i
benar-benar
h a s i l karya s e n d i r i y a n g belum p e r n a h
d i a j u k a n s e b a g a i karya i l m i a h pada s u a t u perguruan
t i n g g i atau lembaga manapun.
IGN. PUNJUNG W
KESEMPATAN BERUSAHA DI SE
INFORWIAl
PADA DAERAH OBVEK VVlSATA
( Kasus dl Desa Clmacan, Kec. Pacet, Kab. Cianlur )
OIeh
IGN. PUNJUBG W.
A25 1015
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
IUSTITUT PERTAPflAN BOGOR
1993
IGN. PUNJUNG W.
Kesempatan Berusaha di Sektor Informal
Pada Daerah Obyek Wisata (Kasus di Desa Cimacan, Kec.
Pacet, Kab. Cianjur). Di bawah bimbingan SAID RUSLI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1)
berbagai kegiatan usaha di sektor informal serta karakteristik pengusahanya, (2) keterkaitan antara sektor
pertanian dengan kesempatan berusaha di sektor informal,
dan (3) pendapatan yang diperoleh pengusahalpekerja
sektor informal.
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja didasarkan
pada pertimbangan bahwa di desa tersebut terdapat cukup
banyak masyarakat yang memanfaatkan adanya obyek wisata
untuk berusaha di sektor informal disamping pertimbangan
letak desa yang strategis yang terletak di jalur BogorPuncak- Cianjur.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan
sekunder.
Data primer diperoleh dari responden sektor
informal, informan, aparat desa dan pengelola kawasan
wisata.
Data sekunder diperoleh dari kantor desa, hasil
studi literatur dan lembaga yang terkait dengan
penelitian ini.
Data yang didapat dianalisa secara
kualitatif dan kuantitatif.
Analisa kualitatif dilaku-
kan dengan mendiskripsikan data yang ada dan analisa
k u a n t i t a t i f d i l a k u k a n dengan metode t a b u l a s i d a n p e r s e n -
tase.
K e g i a t a n p a r i w i s a t a d i Kebun Raya Cibodas d a n Taman
N a s i o n a l Gunung Gede-Pangrango
b e r s i f a t s i k l i s dalam
a r t i hanya r a m a i pada s a a t - s a a t t e r t e n t u s a j a ( h a r i Sabt u , Minggu dan H a r i l i b u r l a i n n y a ) .
J e n i s u s a h a yang ada d i kawasan obyek
wisata
ini
a n t a r a l a i n u s a h a makanan/minuman, u s a h a h a s i l p e r t a n i a n , usaha asongan, usaha j a s a angkutan dan usaha j u r u
D a r i semua j e n i s u s a h a yang a d a t e r s e b u t ,
foto.
maka
pada h a r i b i a s a jumlah yang t e r b a n y a k a d a l a h j a s a
a n g k u t a n ( 4 8 . 2 p e r s e n ) d a n p a d a h a r i minggu d a n h a r i
r a y a jumlah yang p a l i n g banyak a d a l a h p e d a g a n g a s o n g a n
(44.2
raya)
p e r s e n pada h a r i Minggu d a n 4 4 . 9 p e r s e n pada h a r i
.
D a r i responden pengusaha s e k t o r i n f o r m a l t e t a p
( t i p e 1) dan pengusaha musiman ( t i p e 2 ) , t e r d a p a t p e r b e daan yang t e r l i h a t , d i a n t a r a n y a d a r i s e g i c u r a h a n waktu
dan m o t i v a s i berusaha.
D a r i s e g i c u r a h a n w a k t u , maka
pengusaha t e t a p ( t i p e 1) b e r u s a h a s e t i a p h a r i d i s e k t o r
i n f o r m a l d i mana s e b a g i a n b e s a r b e r u s a h a
jam/hari,
a n t a r a 7-8
pada h a r i b i a s a ( 5 4 . 5 4 p e r s e n d a r i t i p e 1 )
dan pengusaha musiman ( t i p e 2 ) hanya b e r u s a h a pada h a r i
Sabtu dan h a r i l i b u r lainnya.
sebagian
Dari s e g i motivasi,
b e s a r p e n g u s a h a t i p e 1, mempunyai m o t i v a s i
untuk mencari nafkah (72.73 persen dari tipe 1) dan
semua responden pengusaha tipe 2 mempunyai motivasi
untuk menambah penghasilan.
Adanya obyek wisata di desa ini ternyata juga mempunyai keterkaitan dengan sektor pertanian.
Keterkaitan
yang tampak antara lain adalah daerah obyek wisata merupakan tempat yang baik untuk memasarkan hasil-hasil
pertanian dari desa tersebut, seperti wortel, burkoli
dan tomat.
Selain itu. obyek wisata ini juga dapat
menarik tenaga kerja pertanian untuk ikut berusaha di
sektor informal.
Tenaga kerja pertanian ini, sebagian
besar berusaha pada hari-hari libur.
Dan sebagian besar
dari responden pengusaha sektor informal ini, bermata
pencaharian ganda yaitu di sektor pertanian dan sektor
informal (50 persen dari pengusaha tipe 2).
Dari segi pendapatan, maka terdapat perbedaan
pendapatan antara usaha sektor informal yang ada.
Pada
tipe 1, pendapatan yang paling besar didapat oleh jasa
angkutan yaitu Rp 6500 pada hari biasa dan Rp 11500 pada
hari Minggu.
Sedangkan untuk tipe 2 , pendapatan
terbesar di dapat oleh jasa foto yaitu rata-rata sebesar
Rp 17500 pada hari Minggu.
Dengan i n i saya menyatakan bahwa karya ilmiah i n i
benar-benar
h a s i l karya s e n d i r i y a n g belum p e r n a h
d i a j u k a n s e b a g a i karya i l m i a h pada s u a t u perguruan
t i n g g i atau lembaga manapun.
IGN. PUNJUNG W