Representasi Kromosom Perhitungan Fitness Crossover

3 Rahmi, A, Mahmudy, WF Setiawan, BD 2015, Prediksi harga saham berdasarkan data historis menggunakan model regresi yang dibangun dengan algoritma genetika, DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 12. mendatangMakridakis, Steven Victor, 1999. Terdapat pemodelan regresi berganda, dimana terdapat sebuah variabel tidak bebas y dan beberapa variabel bebas x1, x2, .....,xn dengan tujuan mencari suatu fungsi yang dapat menghubungkan y dan semua variabel bebas. Bentuk umum dari regresi berganda adalah : 1 Dimana : Y’ = Prediksi harga saham di masa mendatang , = Koefisien regresi = Hasil rata-rata harga saham dari harga open dan close periode 1 = Hasil rata-rata harga saham dari harga open dan close periode n 3.4 Algoritma Genetika Algoritma genetika pertama kali ditemukan oleh John Holland dari Universitas Michigan pada awal 1970an di New York, Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1975 John Holland bersama murid – murid serta rekan kerjanya menghasilkan buku yang berjudul “Adaption in Natural and Artificial Systems ”. Konsep algoritma genetika diilhami oleh ilmu alam Mahmudy, 2013.Dimana individu yang lebih baik yang mampu bertahan, sehingga individu tersebut akan menjadi solusi optimal dari sebuah masalah. Proses dalam algoritma genetika dimulai dengan tahap inisialisasi, yaitu menciptakan individu – individu secara acak yang memiliki susunan gen kromosom tertentu. Kromosom ini mewakili solusi dari permasalahan. Tahap selanjutnya adalah reproduksi untuk menghasilkan offspring dari individu yang ada dipopulasi. Setelah reproduksi akan lahir individu baru sehingga jumlah individu bertambah. Setiap kromosom mempunyai fitness, makin besar fitness makin baik kromosom tersebut untuk dijadikan solusi. Tahap menghitung fitness ini disebut tahap evaluasi. Tahap akhir adalah seleksi yaitu memilih individu dari himpunan populasi dan offspring. Individu hasil seleksi dipertahankan hidup pada generasi berikutnya Mahmudy, 2013.

4. METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tahapan Penelitian

Tahap-tahap implementasi algoritma genetika dalam prediksi harga saham adalah : 1. Mengumpulkan data historis harga open dan close saham BCA selama dua tahun dimulai dari tanggal 30 Oktober 2012 – 30 Oktober 2014 yang didapatkan dari yahoo finance dan dihitung rata- ratanya. 2. Menganalisa dan merancang sistem menggunakan data yang sudah diperoleh. 3. Membuat sistem berdasarkan analisa dan perancangan yang dilakukan 4. Melakukan uji coba terhadap sistem 5. Melakukan evaluasi analisa hasil prediksi yang diperoleh dari ujicoba tersebut dengan membandingkan hasil tiap generasi populasi

4.2 Alur Penyelesaian Masalah

Menggunakan Algoritma Genetika Dalam penelitian ini menggunakan saham 4 periode. Data historis saham 4 periode dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Data Saham 4 Periode N o Tangg al Y X1 X2 X3 X4 1 291014 13375 13325 13175 13325 13275 2 281014 13325 13175 13325 13275 13025 ; ; 9 171014 12575 12600 12675 12625 12600 10 161014 12600 12675 12625 12600 12800 Satu persamaan regresi 1 berlaku untuk keseluruhan data saham. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses perhitungan memprediksi harga saham menggunakan algoritma genetika

4.2.1 Representasi Kromosom

Representasi kromosom menggunakan real-coded genetic algorithm. Pembentukannya dengan membangkitkan nilai random pada interval [-100,100]. Hasil nilai random tersebut menyatakan proporsi koefisien regresi. Panjang kromosom sama dengan banyaknya koefisien untuk periode tertentu. Jika periode yang digunakan adalah 4, maka jumlah koefisien regresinya adalah 5. Index ke-1 menyatakan koefisien awal yaitu a, index ke-2 menyatakan koefisien ke-2 yaitu serta koefisien dari harga saham periode ke-1, dan seterusnya sampai index ke-5. 1 2 3 4 5 a -50,848 90,7864 93,5881 -32,552 -79,771 Gambar 1 Representasi Kromosom Parent 1 4 Rahmi, A, Mahmudy, WF Setiawan, BD 2015, Prediksi harga saham berdasarkan data historis menggunakan model regresi yang dibangun dengan algoritma genetika, DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 12.

4.2.2 Perhitungan Fitness

Tujuan pembentukan koefisien adalah untuk mendapatkan hasil prediksi yang optimal dengan error yang minimal. Maka perhitungan fitness dimulai dengan menghitung prediksi harga dengan fungsi regresi pada semua data.. = = = Kemudian dilanjutkan dengan mencari nilai error Mean Squared Error dengan rumus : √∑ 2 √ 294634,567 Selanjutnya adalah menghitung hasil fitness yang dapat diperoleh diperoleh dari : 3 Hasil pembentukan awal kromosom tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. 1 2 3 4 5 Fitness 1error a 55,49 34 21,51 89 - 63,99 87 - 15,15 8 - 14,31 86 1,15195E-13 Gambar 2 Hasil Perhitungan Fitness

4.2.3 Crossover

Crossover digunakan untuk menghasilkan individu baru dengan gen – gen yang berbeda dari individu sebelumnya. Pada penelitian ini crossover dilakukan dengan extended intermediate. Extended intermediate crossover menghasilkan offspring dari kombinasi nilai dua induk. Banyaknya offspring yang dihasilkan dalam proses crossover adalah cr x popSize. Misalkan P 1 dan P 2 adalah dua kromosom adalah parent, maka offspring C 1 dan C 2 dapat dibangkitkan sebagai berikut : C 1 = P 1 + α P 2 – P 1 C 2 = P 2 + α P 1 – P 2 4 Nilai α dibangkitkan secara acak pada interval yang telah ditentukan sebelumnya. α = 0,695975136 C 1 = P 1 + α P 2 – P 1 = 55,49344067 + 0,695975136 57,19912575 – 55,49344067 = 56,68055508 C 2 = P 2 + α P 1 – P 2 = 57,19912575 + 0,594645 55,49344067 – 57,19912575 = 56,01201134

4.2.4 Mutasi