Pasal 12 1 Masyarakat melakukan pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah melalui :
a. Pemberian informasi adanya indikasi terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dilingkungan Pemerintah Daerah maupun DPRD ; dan
b. Penyampaian pendapat dan saran mengenai perbaikan, penyempurnaan baik preventif maupun represif atas masalah yang disampaikan.
2 Pengawasan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, disampaikan pada Pejabat yang berwenang dan atau instansi terkait atau pada DPRD.
3 Masyarakat berhak memperoleh informasi perkembangan penyelesaian masalah yang diperlukan kepada pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini.
4 Dalam melakukan pengawasan masyarakat seperti yang diatur pada ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 Pasal ini, masyarakat baik perorangan maupun secara kelompok dapat melakukan konsultasi dan
dialog dengan pihak Eksekutif dan Legislatif. 5 Meminta pihak-pihak tertentu untuk melaksanakan penyelidikan pemeriksaan.
BAB VI TENGGANG WAKTU PENGAWASAN
Pasal 13 1 Pengawasan oleh Pemerintah Kabupaten dilaksanakan setiap Tahun Anggaran melalui Program
Kerja Pemeriksaan Tahunan dan Insidentil. 2 Pengawasan oleh masyarakat dilaksanakan setiap saat.
BAB VII KOORDINASI PENGAWASAN
Pasal 14 1 Kebijakan Pengawasan Fungsional penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten ditetapkan setiap
tahun oleh Bupati berdasarkan ketentuan yang ada, masukan dari masyarakat dan badan Legislatif.
2
Untuk memperoleh masukan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, Bupati dapat menyelenggarakan :
a. Rapat Koordinasi Pengawasan Fungsional ; dan b. Rapat Koordinasi Pengawasan Legislatif.
Pasal 15 LembagaBadan pemeriksa Ekstern diluar Badan Pengawas Kabupaten yang melaksanakan
Pengawasan Fungsional lainnya atas kegiatan Pemerintah Kabupaten berkoordinasi dengan Bupati.
BAB VIII PELAPORAN
Pasal 16 1 Hasil Pengawasan Fungsional penyelenggaran Pemerintah Daerah terhadap kinerja Aparatur
Pemerintah Daerah dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dengan tembusan kepada Gubernur.
2 Hasil Pengawasan Fungsional dan pengawasan lainnya terhadap Pemerintah Daerah disampaikan kepada Bupati.
BAB IX TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN
Pasal 17 1 Pimpinan unit kerja Pemerintah Kabupaten mengambil langkah-langkah tindak lanjut hasil
pengawasan penyelenggaraan Pemerintah di Daerah. 2 Tindak lanjut hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, terdiri dari :
a. Tindakan administrative sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; b. Tindakan tuntutan perbendaharaan atau tuntutan ganti rugi ;
5
c. Tindakan tuntutangugatan perdata ; d. Tindakan pengaduan perbuatan pidana ; dan
e. Tindakan penyempurnaan kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan. 3 Bupati, DPRD dan masyarakat melakukan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut hasil
pengawasan.
BAB X PEMBINAAN