Metode Penelitian METODE PENELITIAN

Darwanti, 2016 EFEKTIFITAS METODE QUIZ TEAM DAN MURDER TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan metode quiz team , kelas VIII.F sebagai kelas eksperimen 2 menggunakan metode MURDER. Kelas VIII.C sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah bervariasi.

B. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen semu quasi eksperiment . Creswell 2013, hlm. 238 mengatakan “dalam rancangan quasi eksperimen peneliti menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, namun tidak secara acak memasukkan nonrandom assignment para partisipan ke dalam dua kelompok tersebut misalnya, mereka bisa saja berada dalam satu kelompok utuh yang tidak dapat dibagi-bagi lagi ”. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan metode pembelajara quiz team, MURDER dan metode ceramah bervariasi terhadap kemampuan pemecaha masalah ditinjau dari aktivitas belajar peserta didik pada materi pengendalian penyimpangan sosial. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain factorial. Menururt Ghozali 2008, hal. 37 d esain factorial adalah suatu model eksperimen yang mampu menganlisis dua atau lebih treatment atau variabel independen secara bersamaa. Uji statistik dengan menggunakan uji beda dua rata-rata dan Anova dua jalan Two Way ANOVA seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut: Faktor Metode Quiz team A 1 MURDER A 2 Ceramah Bervariasi A 3 Aktivitas Belajar Tinggi B 1 A 1 B 1 A 2 B 1 A 3 B 1 Sedang B 2 A 1 B 2 A 2 B 2 A 3 B 2 Rendah B 3 A 1 B 3 A 2 B 3 A 3 B 3 Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: A 1 B 1 = Kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang memiliki aktivitas tinggi menggunakan metode quiz team Darwanti, 2016 EFEKTIFITAS METODE QUIZ TEAM DAN MURDER TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A 1 B 2 = Kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang memiliki aktivitas sedang menggunakan metode quiz team A 1 B 3 = Kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang memiliki aktivitas rendah menggunakan metode quiz team A 2 B 1 = Kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang memiliki aktivitas tinggi menggunakan metode MURDER A 2 B 2 = Kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang memiliki aktivitas sedang menggunakan metode MURDER A 2 B 3 = Kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang memiliki aktivitas rendah menggunakan metode MURDER A 3 B 1 = Kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol yang memiliki aktivitas tinggi menggunakan metode ceramah bervariasi A 3 B 2 = Kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol yang memiliki aktivitas sedang menggunakan metode ceramah bervariasi A 3 B 3 = Kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol yang memiliki aktivitas rendah menggunakan metode ceramah bervariasi Pengelompokan peserta didik berdasarkan aktivitas belajar dibagi menjadi tiga kelompok yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kriteria pengelompokan tersebut didasarkan pada patokan skor rata-rata dan standar deviasi Arikunto, 2008: 263- 264.

C. Definisi Operasional Variabel