S IPS 1104433 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Tempat yang menjadi lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 10Bandung yang terletak di jalan Rd. Dewi Sartika No. 115. Adapun yang menjadi subjeknya adalah siswa-siswi kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2014-2015 yang secara keseluruhan berjumlah 34 orang dengan jumlah siswa Laki-laki 14 orang dan jumlah siswa perempuan 20 orang.

B.Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK).Suharjono (dalam Komalasari, 2011) menerangkan bahwa:

Penelitian Tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti lain (atau dilakukan sendiri oleh guru yang bertindak sebagai peneliti) di kelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan penekakanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. (hlm. 271)

Pendapat diatas sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Wiriaatmadja (2012 hlm.13) bahwa “… secara ringkas, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi peraktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri”. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam peraktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.Adapun dalam sumber lain pendapat lain meerangkan seperti halnya Arikunto (dalam Suyadi. 2010) yang menjelaskan bahwa :

pengertian PTK secara sistematis yaitu (a) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati; (b) Tindakan adalah gerakan yang dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik; (c) Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama. (hlm.18)


(2)

Dengan demikian, dari ketiga pengertian tersebut, yakni penelitian, tindakan, dan kelas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas tentang PTK dapat dijelaskan kembali bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah suatu metode penelitian yang dilakukan oleh seorang guru baik dilakukan secara sendiri maupu bekerjasama dengan peneliti lain yang melibatkan suatu kelompok belajar dengan menggunakan tahapan-tahapan tertentu dan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas mempunyai beberapa model yang sampai saat ini sering digunakan oleh para peneliti.di antaranya: Model Kurt Lewin, Model Kemmis dan Mc Taggart, Model John Elliot, Model Dave Ebbutt, dan Model McKernan. Adapun model PTK yang peneliti gunakan yaitu Model Spiral dari Kemmis dan Taggart(1988).


(3)

Gambar 3.1Model Spiral Kemmis dan Taggart (Sumber :Wiraatmadja, 2010, hlm. 66)

Sesuai dengan gambar di atas, dapat dikatakan bahwa dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat langkah-langkah yang nantinya akan membentuk suatu siklus. Langkah-langkah tersebut terdiri dari Plaaning, Acting, Observing, dan reflecting.Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat Arikunto (dalam Suyadi, 2010 hlm. 49) bahwa “… secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi”.Langkah-langkah di atas disebut dengan satu siklus kegiatan dalam pemecahan suatu masalah.Apabila dalam satu siklus belum ada tanda-tanda yang menunjukan perubahan ke arah perbaikan atau peningkatan mutu maka kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus kedua, dan seterusnya sampai peneliti merasa puas.


(4)

Perencanaan merupakan langkah pertama dalam PTK, pada tahap ini peneliti mulai merumuskan suatu rencana yang berkaitan dengan tindakan seperti apa, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana penelitian akan dilakukan. Kemudian, peneliti juga mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam proses penelitian seperti menyiapkan desain pembelajaran, mengalokasikan waktu sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang ditentukan, menyiapkan pedoman observasi, pedoman penialain kinerja, menyiapkan tes kompetensi kognitif, menyiapkan alat penilaian sikap, menyiapkan angket resppons siswa, menentukan pelaku (subjek) PTK dan perincian tugasnya masing-masing, langkah-langkah kegiatan dan jadwal kerja, pedoman pelaksanaan monitoring tentang perubahan-perubahan yang terjadi selama proses tindakan, dan lain-lain.Dalam hal ini, perencanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu diawali dengan melakukan observasi awal di kelas yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung untuk mengetahui kondisi kelas dan permasalahan-permasalahan terkait dengan kegiatan pemebalajaran yang terdapat di kelas tersebut. Kemudian peneliti melakukan diskusi dengan guru mitra untuk membicarakan permasalahan yang terjadi di kelas, baik permasalahan yang biasa terjadi dalam kegiatan sehari-hari sebagaimana dialami oleh guru mitra maupun permasalahan yang disaksikan oleh peneliti ketika melakukan observasi awal.Dalam kegiatan diskusi ini, peneliti juga membicarakan permasalahan yang diambil oleh peneliti untuk dijadikan sebagai bahan penelitian yaitu tentang kurangnya kemampuan siswa dalam menyimak materi verbal dan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audir recording.Dari kegiatan diskusi dengan guru mitra diperoleh kesepakatan untuk melanjutkan penelitian di kelas VII-A dengan mengangkat permasalahan dan memberikan solusinya sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya yaitu meningkatkan kemampuan menyimak siswa terhadap materi verbal melalui media audio recording.Setelah diperoleh


(5)

kesepakatan dengan guru mitra untuk melakukan penelitian, kemudian peneliti menyusun rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari mulai mengkaji silabus, menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), serta memilih materi yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan media audio recording.Pada tahap perencanaan ini juga peneliti menyusun langkah pembelajaran dengan menggunakan media audio recording serta menentukan bentuk evaluasi untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan media audio recording tersebut.

2. Pelaksanaan

Tahap kedua yaitu pelaksanaan, pada tahap ini peneliti mulai mengambil peran dalam pemberdayaan siswa sehingga mereka menjadi agent of change bagi diri dan kelas. Pada tahap ini juga peneliti mulai menjalankan langkah-langkah yang berkaitan dengan upaya memperbaiki masalah yang terjadi di lapangan sebagaimana ditemukan pada saat observasi awal. Peneliti mulai mengguakan metode dan media pembelajaran yang mendukung terhadap pencapaian tujuan dari penelitian yang dilakukanya. Dalam hal ini peneliti mulai menerapkanlangkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media audio recording untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa terhadap materi verbal.

3. Observasi

Observasi merupakan kegiatan monitoring atau pengontrolan terhadap berbagai macam tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam tahap sebelumnya. Peneliti mengumpulkan informasi atau data serta mencatat segala bentuk perubahan yang terjadi di lapangan setelah dilakukanya suatu tindakan. Pada tahap ini, peneliti harus merekam dengan baik dan cermat atau mendokumentasikan segala informasi atau data yang diperolehnya pada saat observasi di lapangan untuk dijadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan evaluasi.Dalam hal ini peneliti dibantu oleh


(6)

seorang observer (pengamat) untuk mengumpulkan data, dokumentasi serta hal lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

4. Refleksi

Arifin (2011 hlm.115) mengemukakan bahwa “refleksi merupakan tahap terakhir dalam PTK yang terdiri dari beberapa komponen yaitu analisis, sintesis, memberikan makna, eksplanasi, dan membuat simpulan”.Dalam kegiatan refleksi ini, peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat mitra atau observer melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.Jika guru telah memiliki gambaran menyeluruh tentang apa yang terjadi pada fase sebelumnya, dan juga peneliti ingin melanjutkan tindakan berikutnya, maka guru harus memikirkan faktor-faktor penyebabnya. Analisis seperti itu dilakukan dengan tetap memperhatikan keseluruhan tema sentral PTK yang sedang berjalan dan memperhatikan tujuan yang ingin dicapai atau perubahan yang diharapkan. Untuk menetapkan tindakan selanjutnya, guru jangan hanya terpaku pada faktor-faktor penyebab yang berhasil dianalisis, tetapi hal yang lebih penting adalah menetapkan langkah berikutnya sebagai hasil renungan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan tindakan yang telah dilakukan, perkiraan peluang yang akan diperoleh, kendala atau kesulitan bahkan ancaman yang mungkin dihadapi. Hasil refleksi hendaknya didiskusikan sebelum diambil keputusan, lebih-lebih hasil refleksi yang akan digunakan sebagai dasar simpulan dan rekomendasi untuk tindakan berikutnya.

D. Definisi Operasional

1. Kemampuan Menyimak Siswa terhadap Materi Verbal

Kemampuan menyimak merupakan salah satu kegiatan komunikatif berbahasa untuk menerima sejumlah informasi dari orang lain, oleh karena itu penyimak haruslah benar-benar memahami, menafsirkan serta menilai apa yang didengar agar informasi tersebut dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penyimak. Kata menyimak dalam bahasa Indonesia memiliki arti


(7)

kemiripan makna dengan mendengar, dan mendengarkan. Oleh karena itu, ketiga istilah tersebut sering menimbulkan kekacauan pemahaman, bahkan sering dianggap sama sehingga dipergunakan secara bergantian. Sejalan dengan pendapat di atas, Tarigan (dalam Faridah, 2013, hlm. 3)mengatakan bahwa „keterampilan atau kemampuan menyimak merupakan keterampilan menangkap bunyi-bunyi yang di ucap atau di bacakan oleh orang lain dan di ubah menjadi bentuk makna untuk di evaluasi, ditarik kesimpulan dan di tanggapi‟. Jadi menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau peran serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Adapun yang dimaksud dengan materi verbal adalah sesuatu yang berkaitan dengan lisan.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Verbal memiliki arti secara lisan.Dengan demikian yang dimaksud dengan materi verbal adalah materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa melalui lisan baik secara langsung maupun melalui alat atau media, misalnya yaitu seperti melalui media audio rekaman.

Kemampuan menyimak yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan siswa dalam memperhatikan serta menerima informasi yang disampaikan secara verbal dalam kegiatan pembelajaran.Indicator utama bagi Peneliti dalam menliai tingkat kemampuan siswa dalam menyimak dilihat dari seberapa jauh siswa memahami materi yang telah disampaikan. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya siswa tidak akan memahami materi yang disampaikan apabila ia tidak melakukan kegiatan menyimak dengan baik. Adapun untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, peneliti melakukannya dengan caradiskusi kelompok dan menugaskan siswa untuk menuliskan bahasan yang sudah mereka simak sebagai gambaran dalam menilai tingkat kemampuan siswa tersebut dalam memahami materi yang telah disampaikan.


(8)

Menurut Komalasari (2011, hlm. 85) “media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran.Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif”.Sedangkan Recording atau rekaman merupakan suatu kata yang berasal dari kata dasar rekam yang artinya sebagaimana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah alur-alur bunyi (suara) yang terdapat pada piringan hitam.Adapun dalam pembahasan ini media Audio recording yang dimaksud adalah rekaman yang berisi suara baik itu suara musik, manusia, binatang ataupun yang lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran.Media audiorecording dalam pembahasan ini yaitu rekaman yang dibuat oleh siswa secara berkelompok terkait dengan materi pelajaran yang sudah diinstruksikan sebelumnya oleh guru.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperlukan agar data-data yang diperoleh relevan dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka diperlukan suatu teknik pengumpulan data. Menurut Noor (2010, hlm. 138) “teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan

untuk menjawab rumusan masalah penelitian”. Umumnya cara

mengumpulkan data dapat menggunakan teknik wawancara (interview), angket (questionnaire), pengamatan (observation), studi dokumentasi, dan focus Group Discussion (FGD). Adapun dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Berikut adalah penjelasannya:

1. Observasi

“Observasi adalah teknik pengumpul data yang menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.Instrumen yang digunakan dalam observasi yaitu lembar observasi dan panduan observasi”(Noor, 2010. hlm. 140).Adapun kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah


(9)

laku dengan melihat dan mengamati individu atau kelompok secara langsung. Dalam hal ini yang menjadi objek pengamatan adalah siswa, pembelajaran yang berlangsung, lingkungan kelas dan hal- hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa itu sendiri.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan cara observasi berupa structured or controlled observation yaitu observasi yang direncanakan dan terkontrol. Pada observasi ini peneliti menggunakan pedoman observasi serta catatan lapangan yang tersusun dan memuat aspek- aspek atau gejala- gejala yang perlu diperhatikan pada waktu penelitian berlangsung. Kedudukan observer dalam penelitian ini adalah alat untuk memantau pertumbuhan, kemajuan siswa dalam pembelajaran agar sesuai dengan apa yang direncanakan sekaligus sebagai alat dalam mengevaluasi dan merefleksi dari tindakan yang dilakukan di kelas, yang tercermin dalam aktivitas belajar dari siswa khususnya pada mata pelajaran IPS.

2. Wawancara

Menurut Muliawan (2014. Hlm. 180) “Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dialog antar subjek sebagai peneliti dengan objek yang sedang diteilti”. Sedangkan menurut Noor (2010, hlm. 138)“wawancara adalah salah satu teknik pengumpul data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga dengan memberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain”.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengungkapkan data secara kualitatif. Data ini bersifat lebih luas dan dalam, karena data ini digali oleh peneliti sampai peneliti merasa cukup. Pedoman wawancara ini digunakan oleh peneliti sebagai pemandu dan penguatan terhadap penelitian itu sendiri.Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh informasi baik dari guru maupun siswa dalam mengukur tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan dikelas. Teknik ini peneliti gunakan untuk memperoleh data dari siswa dan guru yang tidak terungkap baik dalam observasi maupun studi dokumentasi. Dari hasil wawancara, peneliti bisa mendapatkan informasi dan


(10)

beberapa pendapat dari narasumber sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian dan tindakan selanjutnya.

3. Studi Dokumentasi

Pada penelitian tindakan kelas ini, ada banyak macam dokumen yang akan peneliti gunakan sebagai bahan pendukung peneliti dalam pengumpulan data penelitian yang ada kaitannya dengan permasalahan di kelas, diantaranya, (1) Silabus dan rencana pengajaran (2) Kurikulum (3) Tugas siswa (4) Data-data siswa (5) Buku pelajaran IPS kelas VII yang digunakan (6)Dokumentasi selama penelitian dan dokumen-dokumen lainnya yang bisa membantu peneliti dalam proses pengumpulan data.

Wiraatmadja (2012) menyatakan:

agar peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas padawaktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindaka kelas, maka untuk menangkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa penting/khusus yang terjadi, atau ilustrasi dari episode tertentu alat-alat elektronik ini dapat saja digunakan utnuk membantu mendeskripsikan apa yang dicatat pada catatan lapangan. Gambar-gambar foto, cuplikan rekaman, tape atau slide, berguna juga dalam wawancara, baik untuk memulai topic pembicaraan maupun untuk mengingatkan peneliti agar tidak menyimpang dari tujuan wawancara. (hlm. 121)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian tindakan kelas memiliki perananyang penting. Menurut Arikunto (2000 hlm.134) “instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi tentang objek yang sedang diteliti. Dalam hal ini, data yang diperlukan adalah bagaimana guru merencanakan, melaksanakan tindakan hingga merefleksikan hasil tindakan melalui berbagai macam bentuk instrument yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan studi


(11)

dokumentasi. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1Kisi-Kisi InstrumenPenelitian Peningkatan Kemampuan Menyimak Siswa terhadap Materi Verbal melalui Media Audio Recording

No Rumusan

Masalah Dimensi Indikator

Jenis Instrumen No. Instr ume n

1 Bagaimana

desain perencanaan pembelajaran dengan menggunaka

n media

Audio Recording dalam meningkatka n kemampuan menyimak siswa terhadap meteri verbal pada

pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP

Negeri 10

Bandung?

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajara n

1) Rumusan tujuan

menggambarkan pencapaian standar kompetensi/ kompetensi dasar

2) Rumusan tujuan

menggambarkan pencapaian aspek kognitif

3) Rumusan tujuan

menggambarkan pencapaian aspek afektif

4) Rumusan tujuan

menggambarkan pencapaian aspek psikomotor

5) Materi ajar

disusun mengacu

kepada tujuan

pembelajaran

6) Materi ajar

disusun secara

sistematis

7) Materi ajar

disusun sesuai

dengan pencapaian Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengajaran (Chek List) 1 2 3 4 5 6 7


(12)

kompetensi

8) Materi ajar

dirancang sesuai

dengan standar

kompetensi/ kompetensi dasar 9) Metode

pembelajaran

yang digunakan

sesuai dengan

tujuan yang

diharapkan

10)Memilih bahan

dengan tepat

sesuai dengan

karakteristik dan kebutuhan siswa 11)Bahan pengajaran

yang dipilih

sesuai dengan

prinsip pembelajaran menyimak 12)Mencatumkan

sekenario atau langkah-langkah pembelajaran 13)Sekenario disusun

untuk setiap butir tujuan

pembelajaran 14)Sekenario disusun

mencerminkan komunikasi guru

siswa yang

berorientasi

berpusat pada

siswa

15)Sekenario disusun dengan

8

9

10

11

12

13

14


(13)

menerapkan metode pembelajaran 16)Sekenario disusun

dengan menerapkan media

pembelajaran 17)Sekenario disusun

berdasarkan

alokasi waktu

yang proporsional 18)Media

disesuaikan dengan tuntunan standar

kompetensi 19)Media

disesuaikan

dengan sasaran

tujuan yang

diharapkan 20)Media

disesuaikan

dengan materi

ajar

21)Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi kognitif siswa

22)Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi afektif siswa

23)Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi

16

17

18

19

20

21

22


(14)

psikomotor siswa 24)Bentuk dan jenis

evaluasi sesuai

dengan materi

ajar 25)Penilaian

disesuaikan dengan mengacu

kepada norma

penilaian yang

jelas

24

25

2 Bagaimana

penerapan pembelajaran dengan menggunaka

n media

Audio Recording dalam meningkatka n kemampuan menyimak siswa terhadap materi verbal pada

pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP

Negeri 10

Bandung?

b. Penampilan 26)Guru membuka

pembelajaran dengan salam 27)Guru memeriksa

kehadiran siswa 28)Guru memeriksa

kebersihan dan

kerapihan kelas 29)Guru

membimbing

siswa untuk

berdoa sebelum

melakukan kegiatan pembelajaran

30)Guru menarik

perhatian siswa 31)Guru memotivasi

siswa berkaitan

dengan materi

yang akan

diajarkan

32)Guru melakukan apersepsi kepada

siswa sebelum

membahas materi ajar

33)Guru membuat

Dokumentas i Penampilan (Chek List) 26 27 28 29 30 31 32 33


(15)

kajian tentang materi yang telah diajarkan

sebelumnya dan

dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan

34)Guru memberikan gambaran tentang materi yang akan diajarkan

35)Gurur menyajikan materi ajar sesuai dengan

langkah-langkah yang

tertuang dalam

RPP 36)Proses

pembelajaran mencerminkan komunikasi yang

berpusat pada

siswa

37)Guru antusias

dalam

menanggapi dan menggunakan respon dari siswa 38)Guru melakukan

komunikasi dengan siswa

39)Guru memberi

kesempatan bertanya kepada siswa

40)Siswa dibimbing untuk

menyimpulkan materi yang telah dipelajari

34

35

36

37

38

39


(16)

41)Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan

pembelajaran

yang telah

dilaksanakan 42)Guru

menginformasika

n materi ajar

berikutnya

43)Guru menutup

kegiatan pembelajaran

dengan berdoa

dan diakhiri

dengan salam

41

42

43

c. Kemampuan

Menyimak Siswa terhadap Materi Verbal

44)Kemampuan

siswa dalam

mendengarkan

materi yang

sedang dibahas

melalui media

audio recording

45)Kemampuan

siswa dalam

memahami materi

yang sedang

dibahas melalui

media audio

recording

46)Kemampuan

siswa dalam

menginterpretasi

materi yang

sedang dibahas

melalui media

audio recording

Observasi Kemampua n Menyimak Siswa terhadap Materi Verbal

44

45

46


(17)

siswa dalam membuat media audio recording

Kejelasan

Informasi yang

Disampaikan 48)Kualitas Suara

yang terdapat

dalam media

audio Recording 49)Kreativitas dalam

menggunakan alat/media pendukung

Kemampua

n Siswa

dalam membuat media audio recording

48

49

3 Bagaimana

refleksi penerapan pembelajaran dengan menggunaka

n media

Audio Recording dalam meningkatka n kemampuan menyimak siswa terhadap materi verbal pada

pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP

Negeri 10

Bandung?

e. Penggunaan media audio recording dalam pembelajara n IPS

50)Menurut Bapak,

apakah yang

sudah optimal

dalam

pengguanaan

Media Audio

Recording pada

proses

pembelajaran IPS di kelas ?

51)Menurut Bapak,

apakah yang

belum optimal

dalam penggunaan

Media Audio

Recording pada

proses

pembelajaran IPS di kelas?

52)Menurut Bapak, tindakan

perbaikan apa

yang harus

dilakukan

berkaitan dengan penggunaan

Media Audio

Recording pada

Wawancara Guru

50

51


(18)

proses

pembelajaran IPS di kelas?

53)Menurut Bapak, Apa sajakah yang menjadi hambatan

yang terlihat

dalam penggunaan

Media Audio

Recording pada

proses

pembelajaran IPS di kelas?

54)Menurut Bapak, bagaimana solusi

yang harus

dilakukan untuk mengatasi

hambatan dalam penggunaan

Media Audio

Recording pada

proses

pembelajaran IPS di kelas supaya bisa menjadi lebih baik?

53

54

f.Kemampuan menyimak siswa

55)Apakah kamu

memahami materi ketika mengikuti kegiatan

pembelajaran IPS dengan

menggunakan

Media Audio

Recording?

56)Apakah kamu

termotivasi ketika mengikuti

Wawancara Siswa

55


(19)

kegiatan

pembelajaran IPS dengan

menggunakan

Media Audio

Recording? 57)Menurut

pendapatmu,

apakah dengan

menggunakan

Media Audio

Recording

pembelajaran IPS lebih menarik ?

58)Apakah kamu

merasa senang

ketika mengikuti kegiatan

pembelajaran IPS dengan

menggunakan

Media Audio

Recording?

59)Adakah kendala yang kamu alami

saat mengikuti

kegiatan

pembelajaran IPS dengan

menggunakan

Media Audio

Recording?

60)Menurutmu apa

yang harus diubah dalam

penggguanaan

Media Audio

Recording agar

pembelajaran IPS

menjadi lebih

57

58

59


(20)

menarik?

4 Bagaimana

kemampuan menyimak siswa terhadap materi verbal setelah pengguanan media audio recording pada

pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP

Negeri 10

Bandung?

g. Keterhubun gan antara pelaksanaan pembelajara

n IPS di

kelas dengan penggunaan media audio recording dalam upaya meningkatka n kemampu

an

me-nyimak siswa terhadap materi verbal

(Sumber : Dokumen Peneliti 2015)

Tabel 3.2 Format Penilaian Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP

NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK

1 Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian standar kompetensi/ kompetensi dasar

2 Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek

kognitif

3 Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek

afektif

4 Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek

psikomotor

5 Materi ajar disusun mengacu kepada tujuan pembelajaran

6 Materi ajar disusun secara sistematis


(21)

kompetensi

8 Materi ajar dirancang sesuai dengan standar kompetensi/ kompetensi dasar

9 Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

10 Memilih bahan dengan tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa

11 Bahan pengajaran yang dipilih sesuai dengan prinsip pembelajaran menyimak

12 Mencatumkan skenario atau langkah-langkah pembelajaran

13 Skenario disusun untuk setiap butir tujuan pembelajaran

14 Skenario disusun mencerminkan komunikasi guru siswa yang berorientasi berpusat pada siswa 15 Skenario disusun dengan menerapkan metode

pembelajaran

16 Skenario disusun dengan menerapkan media pembelajaran

17 Skenario disusun berdasarkan alokasi waktu yang proporsional

18 Media disesuaikan dengan tuntunan standar kompetensi

19 Media disesuaikan dengan sasaran tujuan yang diharapkan

20 Media disesuaikan dengan materi ajar

21 Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi kognitif siswa

22 Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi afektif siswa


(22)

23 Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi psikomotor siswa

24 Bentuk dan jenis evaluasi sesuai dengan materi ajar 25 Penilaian disesuaikan dengan mengacu kepada norma

penilaian yang jelas Jumlah skor yang diperoleh Prenentase

Nilai

(Sumber : Dokumen Peneliti 2015) *Keterangan :

1) Ya= 1 poin; 2) Tidak= 0 poin

Tabel 3.3 Format Penilaian Penampilan Guru di Kelas

NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK

1 Guru memuka pembelajaran dengan salam

2 Guru memeriksa kehadiran siswa

3 Guru memeriksa kebersihan dan kerapihan kelas

4 Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum

melakukan kegiatan pembelajaran 5 Guru menarik perhatian siswa

6 Guru memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan

7 Guru melakukan apersepsi kepada siswa sebelum membahas materi ajar

8

Guru membuat kajian tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya dan dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan


(23)

akan diajarkan

10 Gurur menyajikan materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP

11 Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi yang berpusat pada siswa

12 Guru antusias dalam menanggapi dan menggunakan respon dari siswa

13 Guru melakukan komunikasi dengan siswa 14 Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa

yang mau bertanya

15 Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari

16 Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan

17 Guru menginformasikan materi ajar berikutnya 18 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa

dan diakhiri dengan salam Jumlah skor yang diperoleh Prenentase

Nilai

(Sumber : Dokumen Peneliti 2015) *Keterangan :

1) Ya = 1 poin;

2) Tidak = 0 poin

Tabel 3.4 Format penilaian Kemampuan Menyimak Siswa terhadap Materi verbal

No Aspek yang

dinilai

Nama Kelompok

1 2 3 4

S K

K C B S B

S K

K C B S B

S K

K C B S B

S K

K C B S B


(24)

1

Kemampuan siswa dalam mendengarkan (memperhatikan)

materi

2

Kemampuan siswa dalam memahami

materi

3

Kemampuan siswa dalam menginterpretasi

materi Jumlah Skor

Nilai Presentase

(Sumber : Dokumen Peneliti 2015) Keterangan :

SB = Sangat Baik (bobot niali 5) B = Baik (bobot nilai 4)

C = Cukup (bobot nilai 3) K = Kurang (bobot nila 2)

SK = Sangat Kurang (bobot nilai 1)

Tabel 3.5Rubrik Penilaian Kemampuan Menyimak Siswa terhadap Materi Verbal

No Aspek yang dinilai Skala

Nilai Penjelasan

1 Kemampuan siswa dalam

mendengarkan materi yang sedang dibahas melalui media audio

SK Tidak ada poin di samping yang

dipenuhi

K Satu poin terpenuhi

Rentang Skor Kategori

85% - 100% Sangat Baik

70% - 84,99% Baik

55% - 69,99% Cukup

40% - 54,99% Kurang


(25)

recording.

Untuk poin ini perlu memperhatikan ciri-siri sebagai berikut:

- Fokus terhadap media yang sedang diputarkan di depan kelas

- Serius dalam mendengarkan materi yang sedang

diputarkan melalui media audio recording

- Tidak gaduh

- Tidak bergurau

C Dua point terpenuhi

B Tiga poin terpenuhi

SB Semua syarat terpenuhi

2 Kemampuan siswa dalam

memahami materi yang sedang dibahas melalui media audio recording

Untuk poin ini perlu memperhtaikan hal-hal berikut:

- Mampu membuat

pertanyaan dari materi yang diputar melalui media audio recording

- Mampu menjawab

pertanyaan yang dilontarkan dari kelompok penanya

SK Tidak mampu membuat

pertanyaan dan tidak mampu menjawab pertanyaan

K Mampu membuat pertanyaan,

tetapi tidak mampu menjawab pertanyaan

C Mampu menjawab pertanyaan,

tetapi tidak mampu membuat pertanyaan

B Mampu membuat pertanyaan dan

mampu menjawab pertanyaan, tetapi masih terlihat sederhana

SB Mampu membuat pertanyaan dan

menjawab pertanyaan disertai dengan pernyataan dan argumentasi sendiri

3 Kemampuan siswa dalam

menginterpretasi materi yang sedang dibahas melalui media audio recording.

Untuk point ini perlu

SK Tidak mampu menafsirkan

materi dengan menggunakan bahasa sendiri dengan tepat dan tidak mampu membuat


(26)

memperhatikan hal-hal berikut:

- Mampu menafsirkan dengan

bahasa sendiri dengan tepat

- Mampu membuat

kesimpulan dengan jelas dari materi yang sudah dibahas

K Mampu membuat kesimpulan

dengan jelas, tetapi tidak mampu menafsirkan materi dengan menggunakan bahasa sendiri dengan tepat

C Mampu menafsirkan dengan

menggunakan bahasa sendiri dengan tepat, tetapi tidak mampu membuat kesmipulan dengan jelas

B Mampu menafsirkan materi

dengan bahasa sendiri dengan tepat dan mampu membuat kesimpulan, tetapi kurang jelas

SB Mampu menafsrikan materi

dengan mengggunakan bahasa sendiri dengan tepat dan mampu membuat kesmpulan dengan jelas

(Sumber : Dokumen Peneliti 2015)

Tabel 3.6Format Penilaian Tugas Membuat Media Audio Recording

No Aspek yang

dinilai

Nama Kelompok

1 2 3 4

S K

K C B S B

S K

K C B S B

S K

K C B S B

S K

K C B S B

1

Ketepatan dan Kejelasan Informasi yang

Disampaikan 2 Kualitas Suara


(27)

yang terdapat dalam media

audio Recording

3

Kreativitas dalam menggunakan

alat/media pendukung Jumlah Skor

Nilai Presentase

(Sumber : Dokumen Peneliti 2015)

Keterangan :

SB = Sangat Baik (bobot niali 5) B = Baik (bobot nilai 4)

C = Cukup (bobot nilai 3) K = Kurang (bobot nila 2)

SK = Sangat Kurang (bobot nilai 1)

Tabel 3.7Rubrik Penilaian Tugas Membuat Produk Media Audio Recorrding

No Aspek yang dinilai Skala Nilai Penjelasan

1 Ketepatan dan Kejelasan

Informasi yang Disampaikan

SK Informasi yang terdapat dalam produk

media audio recording tidak tepat dan kurang jelas.

K Informasi yang terdapat dalam produk

media audio recording kurang tepat dan kurang jelas.

Rentang Skor Kategori

85% - 100% Sangat Baik

70% - 84,99% Baik

55% - 69,99% Cukup

40% - 54,99% Kurang


(28)

C Informasi yang terdapat dalam produk media audio recording jelas, tetapi kurang tepat.

B Informasi yang terdapat dalam produk

media audio recording tepat, tetapi kurang jelas.

SB Informasi yang terdapat dalam produk

media audio recording tepat dan jelas. 2 Kualitas Suara yang terdapat

dalam media audio Recording. Untuk poin ini perlu

memperhatikan hal-hal berikut: - Kejelasan Intonasi suara - Kejelasan vocal

- kejernihan bunyi/suara rekaman

- pengucapan sesuai aturan Ejaan Yang Disesuaikan (EYD)

SK Tidak ada poin di samping yang

dipenuhi

K Satu poin terpenuhi

C Dua point terpenuhi

B Tiga poin terpenuhi

SB Semua syarat terpenuhi

3 Kreativitas dalam menggunakan

alat/media pendukung, seperti musik pengiring atau bunyi-bunyi lainnya.

SK Tidak menggunakan musik pengiring

K Menggunakan satu macam music

pengiring

C Menggunakan dua macam music

pengiring

B Menggunakan tiga macam music

pengiring

SB Menggunakan lebih dari tiga macam

music pengiring (Sumber : Dokumen Peneliti 2015)

G. Rencana Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data


(29)

Setelah data di lapangan diperoleh, peneliti akan melakukan pengolahan data. Pengolahan data yang bersifat deskriptif atau kualitatif akan diproses dan diolah selama penelitian berlangsung. Sedangkan untuk data yang bersifat kuantitatif akan diolah dengan menggunakan statistik deskriptif dengan presentase (%) pengamatan dengan menggunakan nilai rata-rata. Adapu rumus untuk menghitung data observasi yang bersifat kuantitatif tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Rumus Penghitungan Format Observasi (Sumber :Santyasa, 2007, hlm. 24)

Adapun klasifikasi yang digunakan untuk menghitung data tersebut yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.8 Klasifikasi Nilai Kegiatan Guru dan Siswa

Rentang Skor Kategori

85% - 100% Sangat Baik

70% - 84,99% Baik

55% - 69,99% Cukup

40% - 54,99% Kurang

0 – 39,99% Sangat Kurang

(Santyasa, 2007, hlm. 24)

2. Analisis Data

Dalam suatu proses analisis data, ada dua faktor yang menjadi perhatian terhadap hasil penelitian, yang pertama adalah reliabilitas dan yang kedua adalah validitas. Hopkins (dalam Wiraatmadja, 2012, hlm. 168) mengemukakan bahwa„ada beberapa bentuk validasi yang dapat dilakukan

Presentase Aktivitas Guru = Perolehan Skor x 100% Seluruh Aktivitas Presentase Aktivitas Guru = Perolehan Skor x 100%


(30)

dalam suatu Penelitian Tindaka Kelas, (a) Member Chek (b) Triangulasi (c) Saturasi‟.

a. Member Check

Member checkyaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan

atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber. Apakah keterangan atau informasi tersebut berubah atau tidak, sehingga peneliti dapat menyimpulkan berhasil atau tidaknya penelitian yang dilakukan.

b. Triangulasi

Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis konstruk atau analisis yang peneliti timbulkan sendiri dengan membandingkannya dengan hasil observer. Bahkan Ellliot (dalam Wiraatmadja, 2012, hlm. 156) mengungkapkan bahwa „triangulasi ini dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang…‟.Ketiga sudut pandang tersebut yakni sudut pandang guru yang dalam hal ini adalah peneliti sendiri, sudut pandang siswa kelas VII-A dan sudut pandang yang melakukan pengamatan atau observasi (observer).

c. Saturasi

Saturasi yaitu suatu situasi dimana data telah menjadi jenuh dan tidak ada tambahan data baru. Dalam hal ini peneliti jugan akan menganalisis sejauh mana proses itu berlangsung dan akan menghentikan serta menyimpulkan hasil penelitian tersebut ketika data telah menjadi jenuh atau tidak adanya informasi baru yang peneliti temukan selama penelitian berlangsung.

Selain pendapat di atas, Sanjaya (2009, hlm. 106) juga menyatakan bahwa utuk kegiatan analisis data bisa dilakukan melalui tiga tahap berikut ini:

a. Reduksi Data, yaitu kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah

b. Mendeskripsikan Data, yaitu kegiatan mendeskripsikan data sehingga data yang telah terorganisir lebih bermakna


(31)

c. Membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi data. Dalam kegiatan ini, data yang sudah diseleksi kemudian disusun kemudian disimpulkan agar menghasilkan intisari dari penelitian yang telah dilakukan.

Setelah dilakukannya kegiatan analisis terhadap data yang telah diperoleh terkait dengan peningkatan kemampuan siswa dalam menyimak materi verbal melalui penggunaan media audio recording dalam pembelajaran IPS, peneliti membuat target pencapaian bahwa penelitian ini akan dihentikan apabila data yang diperoleh sudah stabil dan berada pada kategori baik.


(1)

memperhatikan hal-hal berikut: - Mampu menafsirkan dengan

bahasa sendiri dengan tepat - Mampu membuat

kesimpulan dengan jelas dari materi yang sudah dibahas

K Mampu membuat kesimpulan dengan jelas, tetapi tidak mampu menafsirkan materi dengan menggunakan bahasa sendiri dengan tepat

C Mampu menafsirkan dengan menggunakan bahasa sendiri dengan tepat, tetapi tidak mampu membuat kesmipulan dengan jelas

B Mampu menafsirkan materi dengan bahasa sendiri dengan tepat dan mampu membuat kesimpulan, tetapi kurang jelas SB Mampu menafsrikan materi

dengan mengggunakan bahasa sendiri dengan tepat dan mampu membuat kesmpulan dengan jelas

(Sumber : Dokumen Peneliti 2015)

Tabel 3.6Format Penilaian Tugas Membuat Media Audio Recording

No Aspek yang dinilai

Nama Kelompok

1 2 3 4

S K

K C B S B

S K

K C B S B

S K

K C B S B

S K

K C B S B 1 Ketepatan dan Kejelasan Informasi yang Disampaikan 2 Kualitas Suara


(2)

yang terdapat dalam media

audio

Recording

3

Kreativitas dalam menggunakan

alat/media pendukung Jumlah Skor

Nilai Presentase

(Sumber : Dokumen Peneliti 2015)

Keterangan :

SB = Sangat Baik (bobot niali 5) B = Baik (bobot nilai 4)

C = Cukup (bobot nilai 3) K = Kurang (bobot nila 2)

SK = Sangat Kurang (bobot nilai 1)

Tabel 3.7Rubrik Penilaian Tugas Membuat Produk Media Audio Recorrding No Aspek yang dinilai Skala Nilai Penjelasan

1 Ketepatan dan Kejelasan Informasi yang Disampaikan

SK Informasi yang terdapat dalam produk media audio recording tidak tepat dan kurang jelas.

K Informasi yang terdapat dalam produk media audio recording kurang tepat dan kurang jelas.

Rentang Skor Kategori

85% - 100% Sangat Baik 70% - 84,99% Baik

55% - 69,99% Cukup 40% - 54,99% Kurang


(3)

C Informasi yang terdapat dalam produk media audio recording jelas, tetapi kurang tepat.

B Informasi yang terdapat dalam produk media audio recording tepat, tetapi kurang jelas.

SB Informasi yang terdapat dalam produk media audio recording tepat dan jelas. 2 Kualitas Suara yang terdapat

dalam media audio Recording. Untuk poin ini perlu

memperhatikan hal-hal berikut: - Kejelasan Intonasi suara - Kejelasan vocal

- kejernihan bunyi/suara rekaman

- pengucapan sesuai aturan Ejaan Yang Disesuaikan (EYD)

SK Tidak ada poin di samping yang dipenuhi

K Satu poin terpenuhi C Dua point terpenuhi B Tiga poin terpenuhi SB Semua syarat terpenuhi

3 Kreativitas dalam menggunakan alat/media pendukung, seperti musik pengiring atau bunyi-bunyi lainnya.

SK Tidak menggunakan musik pengiring K Menggunakan satu macam music

pengiring

C Menggunakan dua macam music pengiring

B Menggunakan tiga macam music pengiring

SB Menggunakan lebih dari tiga macam music pengiring

(Sumber : Dokumen Peneliti 2015)

G. Rencana Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data


(4)

Setelah data di lapangan diperoleh, peneliti akan melakukan pengolahan data. Pengolahan data yang bersifat deskriptif atau kualitatif akan diproses dan diolah selama penelitian berlangsung. Sedangkan untuk data yang bersifat kuantitatif akan diolah dengan menggunakan statistik deskriptif dengan presentase (%) pengamatan dengan menggunakan nilai rata-rata. Adapu rumus untuk menghitung data observasi yang bersifat kuantitatif tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Rumus Penghitungan Format Observasi (Sumber :Santyasa, 2007, hlm. 24)

Adapun klasifikasi yang digunakan untuk menghitung data tersebut yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.8 Klasifikasi Nilai Kegiatan Guru dan Siswa Rentang Skor Kategori

85% - 100% Sangat Baik

70% - 84,99% Baik

55% - 69,99% Cukup

40% - 54,99% Kurang

0 – 39,99% Sangat Kurang (Santyasa, 2007, hlm. 24)

2. Analisis Data

Dalam suatu proses analisis data, ada dua faktor yang menjadi perhatian terhadap hasil penelitian, yang pertama adalah reliabilitas dan yang kedua adalah validitas. Hopkins (dalam Wiraatmadja, 2012, hlm. 168) mengemukakan bahwa„ada beberapa bentuk validasi yang dapat dilakukan

Presentase Aktivitas Guru = Perolehan Skor x 100% Seluruh Aktivitas Presentase Aktivitas Guru = Perolehan Skor x 100%


(5)

dalam suatu Penelitian Tindaka Kelas, (a) Member Chek (b) Triangulasi (c) Saturasi‟.

a. Member Check

Member checkyaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber. Apakah keterangan atau informasi tersebut berubah atau tidak, sehingga peneliti dapat menyimpulkan berhasil atau tidaknya penelitian yang dilakukan.

b. Triangulasi

Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis konstruk atau analisis yang peneliti timbulkan sendiri dengan membandingkannya dengan hasil observer. Bahkan Ellliot (dalam Wiraatmadja, 2012, hlm. 156) mengungkapkan bahwa „triangulasi ini dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang…‟.Ketiga sudut pandang tersebut yakni sudut pandang guru yang dalam hal ini adalah peneliti sendiri, sudut pandang siswa kelas VII-A dan sudut pandang yang melakukan pengamatan atau observasi (observer).

c. Saturasi

Saturasi yaitu suatu situasi dimana data telah menjadi jenuh dan tidak ada tambahan data baru. Dalam hal ini peneliti jugan akan menganalisis sejauh mana proses itu berlangsung dan akan menghentikan serta menyimpulkan hasil penelitian tersebut ketika data telah menjadi jenuh atau tidak adanya informasi baru yang peneliti temukan selama penelitian berlangsung.

Selain pendapat di atas, Sanjaya (2009, hlm. 106) juga menyatakan bahwa utuk kegiatan analisis data bisa dilakukan melalui tiga tahap berikut ini:

a. Reduksi Data, yaitu kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah

b. Mendeskripsikan Data, yaitu kegiatan mendeskripsikan data sehingga data yang telah terorganisir lebih bermakna


(6)

c. Membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi data. Dalam kegiatan ini, data yang sudah diseleksi kemudian disusun kemudian disimpulkan agar menghasilkan intisari dari penelitian yang telah dilakukan.

Setelah dilakukannya kegiatan analisis terhadap data yang telah diperoleh terkait dengan peningkatan kemampuan siswa dalam menyimak materi verbal melalui penggunaan media audio recording dalam pembelajaran IPS, peneliti membuat target pencapaian bahwa penelitian ini akan dihentikan apabila data yang diperoleh sudah stabil dan berada pada kategori baik.