30
2.3.2. Kebutuhan Lemak Diet Manusia
Tak ada angka yang pasti tentang kebutuhan lemak, karena tubuh dapat membentuk asam lemak, kolesterol dan lemak lain dari karbohidrat. Jika
konsumsi karbohidrat, lemak atau protein lebih dari yang dibutuhkan untuk energi, tubuh mengubah zat tersebut menjadi timbunan lemak. Asupan lemak
diperlukan, terutama anak-anak, terutama pada asam lemak esensial. Lemak juga membantu absorbsi beberapa macam vitamin.
17,18
Beberapa referensi tentang asupan lemak maupun nutrisi lain dapat dilihat pada tabel 4. Asupan lemak total,
SFA, PUFA, TFA, dan MUFA ditetapkan dalam persentase terhadap asupan kalori; asupan kolesterol dalam satuan mg hari.
Tabel 4 . Beberapa referensi asupan nutrisi
55
United Kingdom DRVs for total energy
food energy,1998 WHO 2003
U.S. Canadian AMDR for adult, 2002
Lemak Total - SFA
- PUFA - TFA
- MUFA
Karbohidrat Total Protein
Kolesterol 33 atau 35 FE
11 dari 11 FE 6 atau 6,5 FE
2 atau 2 FE 2 atau 2 FE
47 atau 50 FE 15
15 - 30 10
6 - 10 1
Dari pengurangan sumber energi lain
55 - 75 10 - 15
300 mghari 20-35
Batas atas tak ditentukan 5 - 10
Batas atas tak ditentukan Batas atas tak ditentukan
45 – 65 10 -35
Batas atas tak ditentukan
Keterangan: DRVs: Dietary Reference Values; AMDRs: Acceptable Macronutrien Distribution Ranges; FE: Food Energy;
= dihitung dari lemak total – SFA+ PUFA+TFA
.
2.3.3. Pengukuran Asupan Lemak Diet
Makanan yang dikonsumsi dapat diukur dengan :
55
1. penentuan berat : paling akurat, dengan alat berskala yang reliabel 2. penentuan volume : menggunakan cangkir, piring, dan alat lain
3. penggunaan item, contoh: sejumlah telur, sebuah tomat, dan lain-lain
31
Ukuran yang digunakan dalam menentukan komposisi makanan adalah gram, bila tak dapat langsung menimbang, dilakukan dengan estimasi berat mengkonversi
volume atau item ke bentuk gram dengan model konversi standar.
55
Metode untuk mengukur konsumsi asupan makanan pada individu:
55
1. Metode konsumsi harian kuantitatif; contoh: metode mengingat 24 jam, dan catatan estimasi makanan dan timbangan makanan
2. Riwayat diet dan Kuesioner Frekuensi Makanan Food Frequency Questionnaire FFQ, meliputi metode riwayat diet dan FFQ.
Penggunaan FFQ bertujuan mendata frekuensi suatu item dalam suatu kelompok makanan yang dikonsumsi dalam periode tertentu. Prinsip dasarnya
adalah rata-rata diet selama kurun waktu tertentu beberapa minggu, bulan, atau tahun dapat diperkirakan dengan pengukuran ekspose asupan makanan yang
penting dengan pengukuran asupan selama beberapa hari yang spesifik. FFQ mencakup 2 komponen: daftar makanan Food List dan bagian frekuensi asupan
Frequency Response Section, dimana subjek melaporkan berapa sering tiap makanan dikonsumsi. Dengan penambahan estimasi ukuran porsi dan
penggunaan program komputer untuk analisis kuesioner, metode ini menjadi semi kuantitatif, dan sering digunakan sebagai metode untuk menghitung energi dan
asupan nutrien tertentu. Metode ini dapat digunakan untuk mengelola data asupan lemak dan kolesterol, maupun asupan nutrien lain.
55
Pengukuran kadar asam lemak trans TFA dengan metode FFQ ini dalam makanan yang dikonsumsi
relatif sulit dilakukan. Salah satu program komputer yang dapat digunakan untuk analisis ini adalah Program Nutri Soft
®
.
32
2.3.4. Peran Lemak pada Ateroklerosis dan Stroke serta Faktor-faktor Terkait