Community sustainability HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Karantina Ikan

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013 ISBN 978-602-17001-1-2 9 Pokok-pokok kebijakan karantina ikan sejalan dengan prinsip-prinsip kelestarian sumberdaya alam terutama sumberdaya perikanan, terutama terhadap upaya konservasi preventif. Menurut Anggoro Sri 2005 karantina ikan memiliki tugas untuk memantau dan mengawasi lalu lintas ikan. Guna mencegah penyebaran penyakit ikan dari daerah wabah ke daerah bebas penyakit ikan Karantina.Pemantauan dan pengendalian potensi masuk dan tersebarnya HPIK dilakukan untuk melindungi kelestarian dan industri sumberdaya perikanan, karena masalah penyakit sudah menjadi masalah serius di Indonesia.Dengan ikut berperan dalam menjaga sumberdaya alam agar tetap lestari dan dapat dimanfaatkan oleh generasi pada saat ini dan akan tetap terjaga sampai generasi yang akan datang, maka telah ikut mewujudkan prinsip pembangunan keberlanjutan. 3.1.2. Sosioeconomic sustainability Dampak yang ditimbulkan akibat adanya serangan penyakit pada budidaya ikan mengakibatkan kerugian secara ekonomi, sependapat dengan pernyataan tersebut menurut Subasinghe et al 1997 menyatakan dalam era dimana pertumbuhan perikanan budidaya di atas 10 per tahun dan kerugian akibat jumlah penyakit hingga miliaran dolar di seluruh dunia, di Asia-Pasifik selama dekade terakhir beberapa penyakit epizootics telah melanda sebagian besar wilayah. Taura Syndrome hancur budidaya udang penaeid di Amerika Latin, sementara sejumlah bakteri patogen telah mengakibatkan kerusakan besar pada industri salmon global. Wabah penyakit ini telah mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar terhadap perikanan budidaya dan kehancuran total dari beberapa industri, dan telah mempengaruhi produksi dan pemasaran perikanan rakyat. Tabel 2. Data Lalu Lintas Produk Perikanan Jenis Lalu Lintas Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Domestik Keluar 1.984 5.593 109.001 121.223 148.087 Domestik Masuk 5.681 1.736 8.114 3.091 9.984 Ekspor 3.027 9.497 1.157 8.468 1.904 Impor 507 374 464 363 443 Jumlah 141.199 167.200 188.736 193.145 210.418 Sumber: Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2011 Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah lalu lintas produk perikanan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dan telah ada jaminan kesehatan ikan bahwa produk perikanan yang dilalu lintaskan telah terbebas dari hama dan penyakit ikan karantina atau tidak akan tersebarnya penyakit ikan ke area yang bebas hama dan penyakit ikan karantina. Melalui pengendalian HPIK serta didukung dengan penerapkan prinsip karantina ikan yang baik pada unit usaha budidaya maka akan memberikan dampak yang positif terhadap kesehatan komoditas perikanaan yang akan merupakan salah satu faktor keberhasilan usaha budidaya. Hal ini dapat meningkatkan hasil budidaya baik dari kuantitas maupun kualitas, dan akan memberikan keuntungan pada pelaku usaha perikanan budidaya. Selain itu peningkatan frekuensi lalu lintas produk perikanan dimungkinkan karena semakin meningkatnya unit usaha pembudidaya ikan secara kuantitas yang secara tidak langsung berdampak sosial terutama dapat menyerap tenaga kerja sehingga akan dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

3.1.3. Community sustainability

Pembangunan perikanan berkelanjutan keberhasilannya melibatkan semua pihak baik dari pemerintah, akademisi maupun pengusaha. Salah satu faktor penting dalam pembangunan perikanan berkelanjutan adalah pengendalian penyebaran penyakit ikan antara lain melalui penerapan prinsip-prinsip biosecurity. Upaya pengendalian penyakit terutama melalui penerapan biosecurity dilaksanakan dari level internasional, nasional sampai pada unit usaha budidaya, peran dari komunitas budidaya penting sebagai unit paling dasar dengan dalam piramida biosecurity.Pendapat yang sama dinyatakan Oidtmann B.C.et al2011 Strategi biosekurity yang efektif memberikan perlindungan terhadap populasi hewan air baik budidaya ataupun ikan di perairan bebas dengan meminimalkan risiko dari penyebaran penyakit. Strategi biosekurity meliputi level internasional dan nasional untuk kesehatan hewan akuatik. Peran Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan OIE sebagai organisasi acuan bagi pengembangan standar yang berkaitan dengan perdagangan internasional hewan dan produk hewan untuk diimplementasikan di berbagai negara.Di tingkat nasional, peran dari pihak yang berwenang, instrumen untuk mencegah masuknya penyakit eksotis dan membatasi dampak dari penyakit endemik. Di tingkat petani, penerapan standar yang tersedia dan penerapan prinsipbiosekuritydi unit usaha budidaya. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013 ISBN 978-602-17001-1-2 10 Gambar 1. Piramida Biosecurity Sumber: Oidtmann et al2011 Keberlanjutan komunitas dalam hal ini menuntut kesadaran pihak pengusaha untuk berperan serta dalam ikut serta mengendalikan penyakit ikan tertutama di unit usaha pembudidaya ikan dengan bekerjasama dengan pemerintah, upaya pemberdayaan masyarakat pengengusaha oleh karantina ikan yaitu melalui sertifikasi pad unit usaha perikanan budidaya yang telah menerapkan praktik karantina ikan yang baik. Tabel 3. Unit Usaha Pembudidaya Ikan UUPI yang Tersertifikasi No. Tahun Jumlah UUPI 1 2011 2 2 2012 21 Jumlah 23 Sumber: Puskari 2012 Unit usaha pembudidaya ikan UUPI yang telah tersertifikasi mengalami peningkatan mulai awal penetapan kebijakan sampai tahun 2012. Peningkatan tersebut dimungkinkan kesadaran pengusaha dalam menerapkan prinsip- prinsip Biosecurity dan praktik karantina ikan yang baik sebagai upaya mengendalikan penyebaran penyakit pada unit usaha pembudidaya ikan. Usaha budidaya perikanan dalam prakteknya akan melibatkan banyak pihak, baik itu mulai dari usaha penyedia benih, penyuplai pakan, pemasaran hasil produksi. Untuk dapat menjalankan usaha budidaya maka peran antar komunitas usaha perikanan sangat menentukan dan sangat berkaitan satu dengan yang lain. Jaminan kesehatan ikan harus dapat diterapkan mulai dari hulu sampai hilir, dengan produk perikanan yang mempunyai jaminan kesehatan ikan yang dikeluarkan oleh Karantina Ikan maka dari faktor kesehatan ikan akan berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau komunitas usaha perikanan mulai dari penyedia benih, pakan, budidaya dan pemasaran. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kesadaran pelaku usaha budidaya dalam menerapkan prinsip cara karantina ikan yang baik serta penerapan biosecuruty pada unit usaha budidaya.

3.1.4. Institutional sustainability