Pemanfaatan Tepung lkan Mujair (Oreochromis mossambicus) untuk Pembuatan Makanan Tambahan Bayi dengan Bahan Dasar Pati Garut (Maranta arundinacea L.).

RINGKASAN

UMI ROSYIDAH. Pemanfaatan Tepung lkan Mujair (Oreochromis mossambicus)
untuk Pembuatan Makanan Tambahan Bayi dengan Bahan Dasar Pati Garut
(Maranta arundinacea L.). Di bawah bimbingan EDDY SETYO MUDJAJANTO.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemanfaatan tepung ikan mujair
(Oreochromis mossambicus) untuk pembuatan makanan tambahan bayi dengan
bahan dasar pati garut (Maranta arundinacea L.).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan dan Kimia Gizi
Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, lnstitut
Pertanian Bogor ; Laboratorium Pilot Plan, Pusat Antar Universitas, dan
Laboratorium AP4. Waktu penelitian mulai bulan Februari sampai Agustus 2000.
Bahan penelitian utama adalah ikan mujair yang diperoleh di pasar Gunung
Batu, Bogor dan pati garut diperoleh dari Koperasi Dinas Pertanian, Jakarta. Serta
bahan-bahan lain yang diperoleh di pasar Bogor.
Analisis kimia meliputi kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar, kadar
air, kadar abu, kadar karbohidrat (by difference) dan energi. Sedangkan analisis fisik
meliputi densitas kamba, daya serap air, viskositas/kekentalan dan derajat putih.
Uji organoleptik meliputi uji mutu hedonik dan uji hedonik. Uji mutu hedonik
dilakukan terhadap aroma tepung daging ikan mujair sedangkan uji hedonik
dilakukan terhadap warna, aroma, rasa, tekstur dan penilaian secara umum

makanan tambahan bayi dengan skala penilaian ; (1) tidak suka ; (2) biasa dan (3)
suka. Hasil uji mutu hedonik dan uji hedonik ditabulasikan dalam suatu tabel
kemudian dilakukan analisis dengan ANOVA dan uji lanjutan Duncan.
Formulasi makanan tambahan bayi dibuat dengan menggunakan Linear
Programming (SAS) untuk meminimumkan harga dengan kandungan zat gizi yang.
masih memenuhi standar yang dianjurkan PAG (1972) dan SNI 01-3842-1995.
Hasil uji mutu hedonik dari tiga perlakuan tanpa perendaman, dengan
perendaman asam asetat 25 % dan dengan perendaman jeruk nipis menunjukkan
jenis perlakuan yang dipakai dalam pembuatan tepung daging ikan mujair adalah
perndaman jeruk nipis. Rendemen yang dihasilkan dari pembustan tepung daging
ikan mujair adalah 14%. Kandungan zat gizi tepung daging ikan mujair yang
dihasilkan adalah kadar protein 86,02%, kadar lernak 4,99%, kadar serat kasar 0%,
kadar air 5,75%, kadar abu G,31% dan kadar karbohidrat 0%. Sedangkan
kandungan zat gizi ljati garut adalah kadar protein 0,28%, kadar lemak 0,25%, kadar
serat kasar 0,65%, kadar air 8,80%, kadar abu 0.45% dan kadar karbohidrat
S9,75%.
Hasil Linear Programming diperoleh lima formulasi makanan tambahan bayi
dari komposisi pati garut : tepung daging ikan mujair : tepung susu skim : tepung
gula : Minyak nabati : garam yaitu F1 (30,47 : 5 : 43,85 : 10 : 9,67 : 0,5); F2 (38,38 :
10 : 31,72 : 10 : 9,41 : 0,5); F3 (4579 : 15 : 19,58 : 10 : 9,14 : 0,5); F4 (50,62 : 20 :

10 : 10 : 8,88 : 0,5); F5 (45,86 : 25 : 10 : 10 : 8,64 : 0,5).
Hasil uji hedonik lima macam formula makanan tambahan bayi adalah skor
rata-rata penilaian panelis tertinggi terhadap warna adalah F1 (2,520) dan terendah
F5 (2,160) dengan modus sama yaitu 3 (suka). Uji duncan pada selang kepercayaan
95% menunjukkan tidak berbeda nyata antar perlakuan terhadap warna. Skor ratarata penilaian panelis terhadap aroma adalah tertinggi pada F1 (2,360) dengan

'