Iim Siti Masyitoh, 2015 MODEL HABITUASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS ETNOPEDAGOGIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pendidikan karakter menitikberatkan pada tahap pembentukan seorang individu menuju kepribadian personality yang lebih baik Foerster dalam
Kosoema, 2007, hlm. 42-43. Hal ini dipengaruhi oleh tiga komponen karakter yaitu 1 pengetahuan tentang moral moral knowing, 2 perasaan moral
feeling, dan 3 perilaku bermoral moral behavior Lickona, 1991, hlm. 53. Ketiga komponen karakter tersebut sangat diperlukan pada masyarakat yang
heterogen dengan diferensiasi latar belakang sosial budaya dan agama, terbentuk suatu nilai yang dijadikan sebagai common values nilai-nilai yang dijunjung
tinggi bersama. Pendidikan karakter didefinisikan sebagai istilah yang mengacu kepada
upaya-upaya untuk membantu orang-orang memahami akan mengembangkan dasar bertindak sesuai dengan nilai-nilai etikal budi pekerti agar mereka dapat
memberikan penilaian mana yang benar dan salah serta dapat mengembangkan atau mempromosikan apa yang mereka yakini sebagai nilai-nilai yang benar
dalam kondisi apapun, terutama dari tekanan eksternal yang tidak memiliki alasan yang kuat Kalidjernih, 2010, hlm. 35. Pendidikan karakter mengajarkan
perilaku kebiasaan cara berpikir dan membantu seorang individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara serta membantu
mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dalam penelitian ini,
pendidikan karakter adalah usaha sadar dalam pembentukan serangkaian sikap, perilaku, motivasi, aspek perasaan, dan kebiasaan warga negara yang sesuai
dengan kaidah moral baik terdiri atas kebaikan pengetahuan knowing the good, mencintai atau menginginkan kebaikan loving or desiring the good dan
melakukan kebaikan acting the good. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul dan individu juga mampu bertindak sesuai
potensi dan kesadarannya tersebut. Adapun karakteristiknya adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu intelektual, emosional, sosial, etika, dan
perilaku melalui pendidikan di masyarakat.
3. Etnopedagogik
Iim Siti Masyitoh, 2015 MODEL HABITUASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS ETNOPEDAGOGIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Fakta pendidikan saat ini yaitu proses sosio-kultural, artinya adanya pengujian kritis peran budaya dalam kehidupan yang sangat diperlukan untuk
memahami dan mengontrol proses edukatif terlepas bagaimana pendidikan didefinisikan dari perspektif budaya, sehingga pendidikan dipandang bermakna
deliberatif. Maka,
setiap masyarakat
berusaha mentransmisikan
dan mengabadikan gagasan kehidupan yang baik yang berasal dari kehidupan
masyarakat yang fundamental yang berkenaan dengan hakekat dunia, pengetahuan, dan nilai. Keyakinan tersebut bervariasi dalam setiap masyarakat
dan budaya Alwasilah, 2009, hlm. 16. Etnopedagogik sebagai pendekatan yang menekankan pada pendekatan
kultural. Sentralistik pendidikan yang menanamkan kesadaran akan nilai modernitas tentang semangat keseragaman diharapkan tidak menghilangkan
keunik an peserta didik sebagai manusia dengan fitrahnya yang “unik”, dengan
etnopedagogik pendekatan pendidikan yang menekankan pada pendekatan budaya peserta didik mengetahui kekuatan yang membuat ia sebagai manusia
melakukan sesuatu dengan potensi yang dimilikinya yaitu dengan budayanya yang menjadi jati dirinya. Etnopedagogik berusaha menggali
“core value” sebagai kearifan lokal local genius beserta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam
lingkungan budaya dimana sekolah itu berada tempat di mana peserta didik menimba ilmu.
4. Pendidikan Karakter Berbasis Etnopedagogik
Pendidikan karakter berbasis etnopedagogik adalah pendidikan modern yang diarahkan pada pembinaan karakter peserta didik, berusaha mengadopsi dua
tipe antara pola pendidikan konvensional dan modern yang bertumpu pada proses pertumbuhan peserta didik baik pertumbuhan fisik maupun psikisnya sehingga
peserta didik mampu mempertahankan jati dirinya di era yang serba kompleks, dinamis, dan global.
Dengan demikian, apabila pola pendidikan konvensional ini bertumpu pada targetsasaran pendidikan. Sebaliknya, pola pendidikan saat ini lebih menekankan
Iim Siti Masyitoh, 2015 MODEL HABITUASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS ETNOPEDAGOGIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pada pola partisispasi masyarakat, sehingga menghasilkan manusia-manusia yang tanpa pribadi dimana hanya akan menjadi robot-robot teknologi global tanpa
moral dan tanggung jawab. Pola pendidikan modern diharapkan dapat membangun manusia-manusia yang memiliki identitas serta ikut serta secara aktif
dalam pembangunan Indonesia. Maka dari itu, pendidikan karakter yang dikembangkan oleh PKn berdasarkan pada penyeragaman identitas nasional yang
dibangun baik secara top down maupun secara buttom up dari keberagaman budaya keunikan dan kearifan lokal.
5. Etnopedagogik Sunda