Identifikasi Masalah S PEA 1103694 Chapter1

Gita Dwi Rahmi, 2016 PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHAD AP PEND APATAN ASLI D AERAH D I KOTA D AN KABUPATEN SE-PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2009-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu The physical flows of tourists into destination is usually accompanied by flows of their money too; money that is earned in generating region, but spent in the destination on products that would be unlikely to exist without tourism, such as commercial accommodation, attractions and conference facilities, and also products that primaly serve the local community, for instance shops, restaurants, and local transport. Dari pernyataan tersebut bisa diketahui bahwa pergerakan kunjungan wisatawan ke daerah destinasi wisata akan diikuti pula oleh “pergerakan” uang yang mereka bawa dari tempat asal. Uang tersebut akan dibelanjakan untuk produk-produk pariwisata yang tentunya tidak akan ada apabila tidak ada destinasi wisata. Produk pariwisata tersebut dapat berupa atraksi, akomodasi, restoran, dan sarana transportasi lokal. Dengan begitu industri pariwisata menjadi komponen yang penting dalam meningkatkan pendapatan dan kunjungan wisatawan ini karena kut menentukan jumlah penerimaan yang bisa dihasilkan oleh daerah melalui sektor pariwisata. Maka dari itu penulis mengambil judul penelitian “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota dan Kabupaten Se-Provinsi Jawa Barat Tahun 2009- 2014”.

B. Identifikasi Masalah

Sektor pariwisata merupakan sumber penerimaan daerah yang menjanjikan. Wahab 2003:7 menyebutkan bahwa: Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Aspek ekonomi pariwisata berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang langsung berkaitan dengan kegiatan pariwisata, seperti usaha perhotelan, tansportasi, telekomunikasi, bisnis eceran, dan penyelenggaraan paket pariwisata, yang tentunya merupakan kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah. Gita Dwi Rahmi, 2016 PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHAD AP PEND APATAN ASLI D AERAH D I KOTA D AN KABUPATEN SE-PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2009-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penelitian ini diidentifikasi bahwa kunjungan wisatawan dalam industri pariwisata memberikan manfaat terhadap peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah, karena keberadaan wisawatan akan menghidupkan sektor-sektor usaha di sekitar tempat para wisatawan tersebut berkunjung. Hal ini sejalan dengan Holloway dan Humphreys 2012:108 yang menyatakan bahwa: The money spent directly by the tourist is considered to be the direct income received by the destinations. This spend goes to tourism business, which provide tourist with the good and services they require for their holiday for example, accommodation, meals, guided tours. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang datang berkunjung ke daerah-daerah tujuan wisata akan menghabiskan uangnya untuk memenuhi kebutuhan akomodasi, makanan, maupun jasa pemandu wisata. Uang yang mereka belanjakan di tempat-tempat tersebut akan menjadi penerimaan langsung bagi daerah yang bersangkutan melalui pajak yang dipungut oleh pemerintah. Begitu pula yang diikemukakan oleh Damardjati dalam Sihite 2000:54: Industri pariwisata adalah rangkuman dari berbagai macam yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produkjasa-jasalayanan- layanan atau servis, yang nantinya baik secara langsung ataupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perjalanannya. Sedangkan menurut Inkson dan Minneart 2012:200 menyebutkan bahwa “Tourism can be a source of income for the government via taxes”, yang artinya pariwisata bisa menjadi sumber penerimaan bagi pemerintah melalui pajak yang diperoleh dari industri tersebut. Pajak-pajak tersebut diperoleh dari fasilitas-fasilitas yang digunakan wisatawan, seperti yang dijelaskan Pendit 2007:34 yang menyebutkan bahwa : Adanya orang- orang “luar” yang tinggal sementara sebagai konsumen ini dalam kenyataannya menambah hasil perpajakan bagi tempat yang mereka kunjungi.Penambahan hasil perpajakan ini diperoleh dari penggunaan tenaga jasa profesional dan pembayaran barang-barang Gita Dwi Rahmi, 2016 PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHAD AP PEND APATAN ASLI D AERAH D I KOTA D AN KABUPATEN SE-PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2009-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang dibelinya.Makin banyak orang- orang “luar” yang datang makin bertambah jumlah pajak yang diperoleh pemerintah. Orang- orang “luar” menurut Pendit 2007:34 adalah wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Oleh karena itu, perkembangan pariwisata diharapkan dapat berperan multi ganda multiplier effect, yakni memiliki manfaat ekonomi melalui perolehan devisa negara dan manfaat pada masyarakat setempat. Masyarakat setempat akan berlomba-lomba meningkatkan kreativitas mereka dalam rangka memajukan daerahnya masing-masing dengan adanya industri pariwisata di daerah tersebut. Cinderamata akan beragam, pilihan transportasi akan bermacam-macam, industri kuliner semakin beraneka rasa, dan lain sebagainya agar pendapatan mereka meningkat. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Suartini 2013, menyatakan bahwa kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah. Dapat disimpulkan baik wisatawan domestik maupun mancanegara sama-sama membutuhkan pelayanan di setiap tempat yang mereka kunjungi. Maka dari itu banyaknya jumlah kunjungan wisatawan menetukan besarnya penerimaan yang diperoleh dari wilayah pariwisata tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli dan penelitian terdahulu di atas dapat disimpulkan bahwa sumbangan sektor pariwisata melalui kunjungan wisatawan mengakibatkan perolehan pajak dari daerah destinasi pariwisata meningkat dan melalui sektor pariwisata yang meningkat itu pula Pendapatan Asli Daerah ikut meningkat.

C. Rumusan Masalah Penelitian