Ketentuan Umum PROGRAM KERJA SAMA PENELITIAN

7 3 Solusi yang ditawarkan hendaknya memiliki landasan teori yang jelas dan realistis untuk diaplikasikan dalam pengambilan keputusan oleh stakeholders. d. Logis dan Sistematis 1 Tiap langkah penulisan penelitian dirancang dengan sistematika yang jelas dan runtut. 2 Penelitian didukung oleh data atau informasi terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan atau dibuktikan kebenarannya. 3 Pada dasarnya penelitian memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis sintesa yang menghasilkan solusi masalah, kesimpulan dan rekomendasiopsi kebijakan. 4 Isi penelitian berdasarkan telaah pustaka dan atau hasil pengamatan atau interview, tetapi bukan hasil eksperimental yaitu penelitian yang memberikan perlakuan pada objek yang diamati. 5 Sangat disarankan bahwa materi penelitian sejalan dengan kebijakan yang sedang dilaksanakan oleh pengambil kebijakan baik di Pusat maupun di daerah. e. Objektif Penelitian tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan permasalahan subjektif. 4. Sangat disarankan Jarlit Daerah melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi setempat yang melibatkan dosen dan atau mahasiswa yang sedang menyusun tesis atau disertasi serta gurukepala sekolah untuk menyusun KTI. 8

B. Ketentuan Khusus

1. Pembentukan Jarlit telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Daerah; 2. Jarlit provinsikabupatenkota telah membentuk tim peneliti yang ketuanya dapat berasal dari unsur BalitbangdaBappeda, dan anggotanya dapat berasal dari unsur Dinas Pendidikan dan Perguruan Tinggi, atau format lain yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Daerah. 3. Adanya dana pendamping sharing funding untuk mendukung pembiayaan kerja sama penelitian 4. Prioritas utama akan diberikan kepada Jarlit daerah yang telah mengirimkan SK pembentukan Jarlit, 5. Mengajukan usulanproposal penelitian yang mencakup substansi dan administrasi 6. Usulanproposal penelitian merupakan penelitian kebijakan yang memberikan opsi kebijakan bagi pengambil kebijakan baik ditingkat daerah dan atau nasional serta layak dalam penerapannya. 7. Format Usulan Proposal harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Usulan kerja sama penelitian ditulis menggunakan kertas HVS ukuran A-4. b. Tulisan mengunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1,5. c. Jarak pengetikan 4 cm dari samping kiri, 3 cm dari samping kanan, 3 cm dari batas atas dan 3 cm dari batas bawah d. Cara penulisan Bab dan Sub-bab dapat menggunakan sistem numeral, artinya boleh dilakukan penomoran pada Bab dan Sub-bab. Penulisan bab baru tidak mengikuti bab sebelumnya artinya penulisan bab baru harus berganti halaman baru. e. Judul Penelitian diketik menggunakan huruf besar capital dengan font style bold cetak tebal diletakkan di tengah tanpa digaris-bawahi. 9 f. Judul Bab diketik menggunakan huruf besar capital dengan cetak tebal font style bold diletakkan ditengah sebelah atas tanpa digaris- bawahi. g. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama peneliti, halaman pegesahan serta kata pengantar, diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah i,ii,iii dan seterusnya. h. Lembar pengesahan wajib ditandatangani dan dibubuhi stempel lembaga dan di scan seraca lengkap, satu halaman penuh i. Format Penulisan Proposal Lengkap mengikuti ketentuan seperti pada lampiran dalam Panduan ini. j. Proposal dikirim melalui pos atau email dengan alamat email: kerjasamajarlit2015gmail.com yang ditujukan kepada sdr. Andriani, Puslitjak Balitbang Kemdikbud, Gedung E, Lantai 19, Jalan Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta 10270. k. Proposal diterima Tim Pengelola Puslitjak paling lambat tanggal 30 April 2015. l. Pada pojok kanan atas amplop proposal bertuliskan Kerja Sama Pe elitia Jarlit Daerah m. Soft copy dimuat dalam bentuk CD dalam format file word atau PDF.

C. Agenda Penelitian

Agenda penelitian disusun berdasarkan pada kebijakan Nawa Cita yang relevan dengan pendidikan yang rinciannya adalah sebagai berikut: Cita nomor 3 Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan: Desentralisasi