Permukiman di Kompleks Masjid Menara Kudus

3 Gambar 1.1 : Peta Kecamatan Kota Kudus sumber : survey di kec kota Kudus, juni 2011

1.2. Permukiman di Kompleks Masjid Menara Kudus

Masjid Menara Kudus termasuk wilayah kalurahan Kauman Kecamatan Kota Kudus. Sedangkan Permukiman Di Komplek Masjid Menara Kudus termasuk wilayah di desa Kauman, Kecamatan Kota Kudus, sedangkan Peta Wilayah Kerja Rukun Tetangga dan Rukun Warga Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kudus dapat dilihat pada Gambar 1.2, dan foto udara masjid menara kudus dan permukiman disekitarnya yang terlihat pada gambar 1.3. Gambar 1.2: Peta RT dan RW Desa Kauman,Kecamatan Kota, Kudus sumber : survey, juni 2011 Gambar 1.3 : Foto Udara Permukiman Komplek Masjid Menara Kudus sumber : Google Earth : 2011 4 Permukiman Islami di sekitar Masjid Menara Kudus merupakan suatu permukiman lama yang tatananpatternnya telah mencapai maximum-growth, artinya area ini telah terbentuk patternnya, sehingga pantas dipakai untuk area locus penelitian. Perkembangan permukiman tersebut, dimulai dari awal masuknya Islam di Kudus dengan Sunan Kudus sebagai Wali yang memimpin pembangunan pendirian Masjid Menara Kudus untuk dakwah Islamiyah sekaligus menata permukiman masyarakatnya. Perkembangannya telah melalui beberapa generasi sejak awal penyebaran agama Islamsemasa dengan kerajaan Demak dengan rajanya bernama Raden Patah penyebar Agama Islam, kemudian berlanjut sampai dengan jaman penjajahan kolonial Belanda sampai dengan sekarang, yaitu jaman kemerdekaan. Perjalanan panjang sejarah tersebut telah menjadikan lingkungan permukiman sekitar masjid menara Kudus menjadi padat dengan bangunan dan mempunyai jalan lingkungan yang unik karena sempit memanjang gang selebar 1,5 sampai 2 m dan melingkar mengitari komplek Masjid, seakan-akan Masjid sebagai pusat lingkarannya point of interest. Masjid Menara Kudus, digunakan untuk shalat jamaah warga sekitar, dan pendatang. Sebagian besar rumah penduduk tidak menyediakan ruang sholat khusus pada bagian dari rumah tinggalnya karena selalu berjamaah di Masjid. Bagi para orang lanjut usia yang sudah sulit berangkat ke masjid mereka sholat di rumah, tapi dalam rumah tersebut kebanyakan tidak dijumpai adanya mushola khusus, jadi mereka biasanya sholat di kamar tidur atau di ruang tengah, yang disisihkan sementara untuk sholat sehingga menjadi ruang multi fungsi. Kondisi permukiman merupakan perpaduan bangunan rumah tradisional Jawa pesisir dan Islam, bahkan ada yang telah berubah menjadi rumah modern. Rumah-rumah yang ada di sekitar masjid kebanyakan berusia hampir sama dengan berdirinya masjid, hampir sama dengan bentuk kota-kota tua di Kauman Solo, Kotagede yang memiliki gang sempit, sehingga kendaraan roda empatmobil tidak dapat masuk sampai depan rumah, karena faktor sosial budaya pada saat itu. 5 Gambar 1.4: Ekspresi Arsitektur di Permukiman sekitar Kompleks Masjid Menara Kudus Sumber: Nurjayanti,2008

1.3. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah didapat rumusan permasalahan sebagai berikut :