Gambaran Umum Governor Mekanik Perawatan Governor

3.2. Gambaran Umum Governor Mekanik

Untuk mengatur jumlah debit air yang masuk ke runner seimbang dengan jumlah pemakaian beban lisrik, maka digunakan sebuah alat yang disebut governor. Governor yang digunakan untuk turbin ini adalah governor mekanis. Pemilihan governor mekanis dengan pertimbangan dapat dibuat di bengkel- bengkel umum dengan biaya yang relatif terjangkau dibanding dengan governor elektrik. Disamping itu, governor mekanis sangat cocok dipasang pada sistem PLTMH yang sederhana. Sedangkan kepekaan dan kesensitifan kerja governor ini dapat diandalkan dan bisa bersaing dengan jenis governor lain. Gambar. 3.2.a. Model Rakitan Governor Mekanik Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2.b. Gambar Potongan Governor Mekanik Keterangan : 1. Puli Driver 7. Bantalan jalan 2. Puli Driven 8. Tuas-tuas 3. Sabuk Belt 9. Lengan-lengan 4. Roda Gigi Kerucut Bawah 10. Bandul 5. Roda Gigi Kerucut Atas 11. Bantalan diam 6. Poros governor Universitas Sumatera Utara

3.3. Perakitan Governor Mekanik

Proses pembuatan Governor Mekanik ini diperlukan beberapa mesin dan peralatan yaitu antara lain :

3.3.1 Pulli

Pada perencanaan Governor Mekanik ini menggunakan 2 pcs pulli, yakni pulli penggerak berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran yang dihasilkan oleh Turbin ke pulli yang digerakkan atau dari pulli driver ke driven. Gambar 3.3.1. Pulli Driver dan Pulli Driven

3.3.2. Sabuk Belt

Sabuk terbuat dari bahan karet dan mempunyai penampang trapesium. Sabuk dibelitkan dikeliling alur berbentuk V pulli . Bagian sabuk yang sedang membelit pada pulli ini akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Hal ini merupakan keunggulan sabuk V dibandingkan dengan sabuk rata. Pada umumnya sabuk V memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan sabuk Universitas Sumatera Utara lainnya. Disamping untuk mentransmisikan daya yang cukup besar dari pulli driver ke pulli driven dan harganya yang relatif murah. Grafik 3.3.2. Diagram Pemilihan Sabuk

3.3.3. Roda Gigi Kerucut Bevel Gear

Roda gigi kerucut merupakan roda gigi yang memiliki poros yang berpotongan, bentuk seperti kerucut dan pada roda gigi yang terdapat pada bagian atas tersebut memiliki dimensi ukuran yang lebih kecil daripada roda gigi yang terapat pada baian bawah. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3.3. Bevel Gear Bawah

3.3.4. Poros Governor

Poros berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran dari bevel gear lengan-lengan dan tempat tumpuan lengan-lengan. Gambar 3.3.4. Poros Governor Universitas Sumatera Utara

3.3.5 Housing Bearing Sliding

Housing Bearing Sliding berfungsi sebagai pemutar lengan bandul dan menggerakkan tuas naik dan turun. Gambar 3.3.5. Housing Bearing Sliding

3.3.6. Tuas-Tuas

Tuas-tuas berfungsi untuk menggerakkan katup membuka dan menutup yang disebabkan oleh gerakan naikturun housing bearing sliding.

3.3.7 Lengan-Lengan

Lengan-lengan berfungsi sebagai tempat melekatkan bandul serta menggerakkan Flyweight naik-turun akibat adanya perubahan gaya sentrifugal. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3.7. Lengan Fly Weight

3.3.8. Fly Weight Bola Baja

Bola baja berfungsi sebagai sensor yang mengakibatkan terjadi gaya sentrifugal seiring putaran yang berubah-ubah, dan tuas-tuas akan bergerak katup membuka dan menutup.

3.3.9. Bearing Bantalan Diam

Bearing adalah elemen mesin sebagai tumpuan poros yakni putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan tahan lama. Gambar 3.3.9. Bearing Type UCF Universitas Sumatera Utara

3.4 Perawatan Governor

Governor tidak memerlukan banyak perawatan sepanjang air yang masuk ke turbin tidak banyak mengandung butiran pasir dan tidak bersifat korosif. Apabila terdapat benda-benda seperti ranting pohon atau batu yang berhasil masuk ke dalam turbin sehingga putaran governor maka perlu dilakukan pembersihan terhadap benda-benda tersebut. Bearing turbin bearing duduk poros horizontal danm governor bearing duduk poros vertical harus dijaga tetap kering dan diperiksa temperature kerjanya. Pada bearing terdapat O-ringsel dan seal mekanik untuk mencegah air masuk ke dalam bearing. Bearing harus dilumasi secara teratur. Kelabihan pelumas pada bearing harus dihindari. Kelebihan pelumas dapat menyebabkan panas berlebih di atas 70 O C yang menyebabkan kerusakan bearing. Roda gigi perlu diperhatikan, roda gigi juga perlu dilumasi karena jika tidak dilumasi roda gigi akan macet sehingga putaran governor akan berkurang. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISA DATA

4.1 Analisa Daya Hidrolik Air