Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Saham merupakan alternatif investasi bagi investor dalam melakukan portofolio investasi mereka. Banyak pertimbangan yang dipakai oleh investor untuk menentukan seberapa menarik suatu saham. Sebagai investor yang rasional dalam melakukan transaksi, faktor return dan risiko saham merupakan komponen pertimbangan yang penting dalam melakukan investasi pada pasar modal. Para investor dihadapkan pada keinginan untuk memperoleh return yang optimal dengan memperhatikan faktor resiko yang mereka hadapi. Investor berusaha untuk dapat memperoleh return saham yang maksimal dengan tingkat resiko tertentu atas investasi yang mereka lakukan atau memperoleh return tertentu pada tingkat resiko yang minimal. Kyle 1985, dalam Joon Chae, 2005 memprediksi volume perdagangan justru akan meningkat selama ada information asymmetry karena informed trader akan menggunakan private information yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Volume akan turun karena liquidity trader akan menunda transaksinya sampai ada kejelasan situasi information asymmetry hilang. Hasil penelitian tersebut mengkorfirmasi penelitian Admati dan Pfleiderer 1988 dan Foster dan Viswanathan 1990 dalam penelitian Joon Chae 2005. Pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang harga sahamnya merefleksikan informasi yang ada di pasar dan dapat menyesuaikan dengan cepat terhadap informasi baru. Bentuk efisiensi pasar terbagi menjadi efisiensi bentuk lemah, setengah kuat dan bentuk kuat Fama, 1970. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat dapat dikembangkan menjadi efisiensi pasar setengah kuat secara informasi dan secara keputusan Hartono, 2000. Suatu pasar dideskripsikan sebagai efisien bentuk lemah bila tidak mungkin membuat keuntungan abnormal kecuali secara kebetulan dengan menggunakan harga-harga yang terjadi di masa lalu untuk memformulasikan keputusan membeli dan menjual Sharpe, 1995 Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan prediksi variabel volume perdagangan terhadap return saham dan volatilitas. Dengan menggunakan model GARCH, EGARCH, penelitian ini memasukkan variabel volume perdagangan dalam model peramalan forecasting model dan memperhitungkan variasi volatilitas dalam return saham. Return saham di Indonesia memiliki permasalahan time varying volatility tetapi tidak terjadi leverage effect pada volatilitas return saham. Namun untuk semua model yang digunakan, terbukti bahwa return saham tidak dipengaruhi oleh volume perdagangan saham. Volume perdagangan tidak berpengaruh terhadap volatilitas return saham di Indonesia dan berhubungan negatif terhadap return saham. Ternyata pasar modal Indonesia termasuk pasar bentuk lemah. Hal ini berarti dengan mengetahui bagaimana harga sekuritas telah bergerak di masa lalu tidak dapat diterjemahkan ke dalam prediksi yang akurat tentang harga saham di masa yang akan datang. Penelitian yang muncul akhir-akhir ini telah mengidentifikasikan bahwa investor bereaksi berlebihan terhadap beberapa jenis informasi, mendorong harga sekuritas untuk sementara menjauh dari nilai investasinya. Akibatnya, para investor memperoleh keuntungan abnormal dengan membeli sekuritas yang “oversold” dan menjual sekuritas yang harganya meningkat tajam.

5.2. Kelemahan Penelitian