KESIMPULAN DAN SARAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII SMP SWASTA MUHAMMADIYAH 48 TAHUN AJARAN 2014/2015.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kriteria Respon Siswa 50 Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Observasi 51 Tabel 4.1 Analisis Data Hasil Tes Awal 52 Tabel 4.2 Data Kesalahan Siswa pada Tes Awal 53 Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I 62 Tabel 4.4 Analisis Data Hasil TKBK I pada Siklus I 65 Tabel 4.5 Deskripsi Kemampuan Siswa dalam Berpikir Lancar I 66 Tabel 4.6 Deskripsi Kemampuan Siswa dalam Berpikir Luwes I 66 Tabel 4.7 Deskripsi Kemampuan Siswa dalam Berpikir Elaborasi I 67 Tabel 4.8 Data Kesalahan Siswa pada TKBK I 68 Tabel 4.9 Deskripsi TKBK I 77 Tabel 4.10 Rekapitulasi HasilnObservasi kegiatan Guru Siklus II 84 Tabel 4.11 Analisis Data Hasil TKBK II pada Siklus II 86 Tabel 4.12 Deskripsi Kemampuan Siswa dalam Berpikir Lancar II 87 Tabel 4.13 Deskripsi Kemampuan Siswa dalam Berpikir Luwes II 88 Tabel 4.14 Deskripsi Kemampuan Siswa dalam Berpikir Elaborasi II 89 Tabel 4.15 Deskripsi TKBK II 90 Tabel 4.16 Rekapitulasi Data Hasil Angket Respon Siswa 91 Tabel 4.17 Perbandingan Nilai TKBK Siswa pada Siklus I dan Siklus II 95 Tabel 4.18 Perbandingan Kriteria TKBK Siswa pada Siklus I dan Siklus II 97 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Lembar Jawaban Siswa 5 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 37 Gambar 4.1 Diagram Hasil Penilaian Observasi Kegiatan Guru Siklus I 64 Gambar 4.2 Diagram Rata-Rata Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Siklus I 67 Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Klasikal Siklus I 77 Gambar 4.4 Diagram Hasil Penilaian Observasi Kegiatan Guru Siklus II 85 Gambar 4.5 Diagram Rata-Rata Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Siklus II 88 Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Klasikal Siklus II 89 Gambar 4.7 Diagram Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif 95 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 RPPI Siklus I 105 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 RPP II Siklus I 112 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 RPP I Siklus II 119 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 RPP II Siklus II 126 Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I LAS I Siklus I 133 Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II LAS II Siklus I 138 Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa III LAS III Siklus II 140 Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa IV LAS IV Siklus II 143 Lampiran 9 Kisi-Kisi Penyusunan Tes Awal 145 Lampiran 10 Kisi-Kisi Penyusunan Tes Kemampuan Berpikir Kreatif I 146 Lampiran 11 Kisi-Kisi Penyusunan Tes Kemampuan Berpikir Kreatif II 147 Lampiran 12 Tes Awal 148 Lampiran 13 Tes Kemampuan Berpikir Kreatif I TKBK I 149 Lampiran 14 Tes Kemampuan Berpikir Kreatif II TKBK II 150 Lampiran 15 Kunci Jawaban Tes Awal 151 Lampiran 16 Alternatif Penyelesaian TKBK I 155 Lampiran 17 Alternatif Penyelesaian TKBK II 160 Lampiran 18 Pedoman Penskoran 165 Lampiran 19 Lembar Observasi Kegiatan Guru 1 Siklus I 167 Lampiran 20 Lembar Observasi Kegiatan Guru 2 Siklus I 170 Lampiran 21 Lembar Observasi Kegiatan Guru 1 Siklus II 173 Lampiran 22 Lembar Observasi Kegiatan Guru 2 Siklus II 176 Lampiran 23 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa 179 Lampiran 24 Angket Respon Siswa 180 Lampiran 25 Daftar Validator 183 Lampiran 26 Lembar Validasi Tes Awal 184 Lampiran 27 Lembar Validasi TKBK I 190 Lampiran 28 Lembar Validasi TKBK II 196 Lampiran 29 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I 202 Lampiran 30 Rekapitulasi Hasil Observasi kegiatan Guru Siklus II 204 Lampiran 31 Daftar Nama Siswa 206 Lampiarn 32 Analisis Data Hasil Tes Awal 207 Lampiran 33 Analisis Data Hasil TKBK I Siklus I 209 Lampiran 34 Deskripsi Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif I 211 Lampiran 35 Analisis Data Hasil TKBK II Siklus II 213 Lampiran 36 Deskripsi Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif II 215 Lampiran 37 Rekapitulasi Angket Respon Siswa 217 Lampiran 38 Dokumentasi Penelitian 219

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tantangan masa depan yang selalu berubah sekaligus persaingan yang semakin ketat memerlukan keluaran pendidikan yang tidak hanya trampil dalam suatu bidang tetapi juga kreatif dalam mengembangkan bidang yang ditekuni. Hal tersebut perlu dimanifestasikan dalam setiap mata pelajaran di sekolah, termasuk matematika. Melalui upaya peningkatan pendidikan pada semua jenjang pendidikan, yang memungkinkan manusia mengembangkan diri dalam keterampilan yang harus dimiliki tersebut antara lain adalah kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan ini sangat penting, karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu dihadapkan pada berbagai masalah yang harus dipecahkan dan mampu berpikir kreatif serta menuntut pengetahuan untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SMA dan bahkan juga di Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cornelius dalam Abdurrahman, 2012:204 mengemukakan : “Lima alasan belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis; 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari; 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman; 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesehatan terhadap perkembangan budaya”. Masalah pendidikan adalah masalah yang selalu menarik untuk dibahas dan dibicarakan baik dikalangan para pakar pendidikan,orang tua bahkan terhadap pemerintahan. Salah satu yang menjadi masalah di bidang pendidikan saat ini adalah rendahnya hasil belajar dan ketidaksukaan siswa terhadap matematika khususnya di tingkat SMP sehingga matematika menjadi salah satu penyebab siswa tidak lulus dalam Ujian Nasional. Hal ini diutarakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh http:edukasi.kompas.comread201206021003543 2Banyak.Siswa.Tak.Lulus.Ujian.Matematika “Siswa yang mengikuti ujian nasional 2012 tingkat SMP dan sederajat yang tidak lulus terbanyak dalam mata pelajaran Matematika, kemudian diikuti Bahasa Inggris, IPA, dan Bahasa Indonesia. Hasil ujian nasional yang telah diketahui yaitu siswa SMP yang tidak lulus mencapai 15.945 siswa, yang terbanyak gagal dalam mata pelajaran Matematika” . Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Dewanto 2012 bahwa : “Matematika masih akan menjadi mata pelajaran penyebab ketidak lulusan siswa pada Ujian Nasional SMA, yang akan digelar bulan April mendatang, ketidak lulusan siswa terhadap mata pelajaran ini, menjadi alasan kenapa matematika dianggap sulit”. Dari pernyataan di atas tampak kenyataan yang ada saat ini adalah sistem pendidikan di Indonesia masih membutuhkan perbaikan. Sependapat dengan Sriyanto http:www.pikiran-rakyat-Agustus-2012.com yang mengatakan bahwa : “Pelajaran matematika disekolah sering kali menjadi momok, siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit, anggapan tersebut tidak terlepas dari persepsi yang berkembang dalam masyarakat tentang matematika merupakan ilmu yang abstrak, penuh dengan lambing-lambang dan rumus-rumus yang membingungkan, yang muncul atas pengalaman kurang menyenangkan ketika belajar matematika sekolah”.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 JEMBER

6 46 141

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 6 BANDA ACEH

0 6 1

ENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

0 7 19

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 87

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 32 89

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA SMP BERKEMAMPUAN TINGGI Nandya Paramitha

0 1 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

0 0 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS VII SMP

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20122013

0 0 8

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PANDAK TAHUN AJARAN 20132014

0 0 10