Peran Komite Sekolah TINJAUAN PUSTAKA

evaluasi, mempero leh dukungan secara optimal m e e n n i i n n g g k k a a t t k k a a n n p p e e m m a a h h a a m m a a n n m m a a s s y y a a r r a a k k a a t t t t e e r r h h a a d d a a p p k k e e b b u u t t u u h h a a n n s s e e k k o o l l a a h h , , p p r r a a k k t t i i k k p p e e n n d d i i d d i i k k a a n n d d a a n n k k e e t t e e r r l l i i b b a a t t a a n n m m a a s s y y a a r r a a k k a a t t m m e e l l a a l l u u i i p p e e n n g g a a t t u u r r a a n n k k e e r r j j a a s s a a m m a a u u n n t t u u k k m m e e w w u u j j u u d d k k a a n n tercapainya pembelajaran yang berkualitas berdampak pada mutu sekolah, maka akan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi serta dapat melanjutkan ke SMP Negeri yang bermutu dan dapat mewujudkan dalam keterampilan sesuai dengan dasar ilmu yang diterimanya, serta mutu sekolah lebih baik sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakatwali murid. Kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Input Sumber Daya Manusia Output Pembelajaran yang berkualitas Analisis Kebutuhan Penyusunan Program Pembagian Tugas Pelaksana Pelaksanaan Kegiatan Monitoring dan evaluasi

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Latar Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan berlokasi di SDN 1 Soponyono Pekon Soponyono Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014, merupakan salah satu sekolah negeri yang memiliki potensi cukup besar dalam meningkatkan mutu pendidikan dan juga sebagai salah satu sekolah dasar yang strategis. SDN 1 Soponyono merupakan Sekolah Inti atau tergabung dalam Gugus Mayang I. 3.2 Pendekatan dan Rancangan Penelitian 3.2.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif dengan teori pendekatan fenomenologi. Menurut Bungin 2010:9 fenomologi pada dasarnya berpandangan bahwa apa yang tampak di permukaan, termasuk pola prilaku sehari-hari hanyalah suatu gejala atau fenomena dari apa yang tersembunyi di “kepala” sang pelaku. Prilaku yang tampak di tingkat permukaan baru bisa dipahami atau dijelaskan manakala bisa mengungkapkan atau membongkar apa yang tersembunyi dalam dunia kesabaran atau dunia pengetahuan si manusia peelaku. Menurut Sugiyono 2010:15 metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alami natural setting. Pendekatan kualitatif memang realitas sosial sebagai suatu yang holistik utuh, komplek, dinamis, penuh makna,dan hubungan gejala bersifat interatif reciprocal. Penelitian kualitaif merupakan sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berbentuk tulisan tentang orang atau kata- kata orang dan prilakunya yang nampak atau kelihatan.

3.2.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilaksanakan adalah rancangan studi kasus dipilih dengan tujuan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan howbagaimana sehingga dapat diperoleh jawaban mengenai menajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di SDN 1 Soponyono Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Seperti yang dikemukakan oleh Bungin 2010:23 studi kasus dapat memiliki keunggulan spesifik yaitu: 1 bersifat luwes berkenaan dengan metode pengumpulan data yang digunakan; 2 keluwesan setudi kasus menjangkau dimensi yang sesungguhnya dari topik yang diselidiki; 3 dapat dilaksanakan secara praktis di dalam banyak lingkungan sosial; 4 setudi kasus menawarkan kesempatan menguji teori; dan 5 studi kasus bisa sangat murah, tergantung pada jangkauan penyelidikan dan tipe teknik pengumpulan data yang digunakan. Hal ini senada dengan Yin 2012:45 yang menyatakan bahwa secara umum, studi kasus merupakan strategi yang cocok bila pokok pernyataan suatu penelitian berkenaan dengan pertanyaan how dan why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diteliti,