TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Shock Hipovolumik
2.1.1 Definisi Shock Hipovolumik
Shock hipovolemik merujuk kepada suatu keadaan di mana terjadi
kehilangan cairan tubuh dengan cepat sehingga terjadinya multiple organ failure akibat perfusi yang tidak adekuat.
5
Shock hipovolemik merupakan shock yang terjadi akibat berkurangnya volume plasma di intravaskuler. Shock ini dapat terjadi akibat
perdarahan hebat hemoragik, trauma yang menyebabkan perpindahan cairan ekstravasasi ke ruang tubuh non fungsional, dan dehidrasi berat
oleh berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat. Kasus-kasus shock hipovolemik yang paing sering ditemukan disebabkan oleh perdarahan
sehingga shock hipovolemik dikenal juga dengan shock hemoragik. Perdarahan hebat dapat disebabkan oleh berbagai trauma hebat pada organ-
organ tubuh atau fraktur yang yang disertai dengan luka ataupun luka langsung pada pembuluh arteri utama.
1
Kehilangan cairan cepat dan banyak menurunkan preload ventrikel sehingga terjadi penurunan curah jantung dan terjadilah penurunan hantaran
oksigen ke tubuh. Shock yang terjadi karena perdarahan selain terjadi penurunan cardiac output juga terjadi penurunan hemoglobin sehingga
transport oksigen ke jaringan makin berkurang.
5
2.1.2 Etiologi Shock Hipovolemik
1.
Kehilangan darah karena perdarahan yang mengalir keluar tubuh
Penyebab trauma dapat terjadi oleh karena trauma tembus atau trauma benda tumpul. Trauma yang sering
menyebabkan shock adalah sebagai berikut: laserasi dan ruptur miokard, laserasi pembuluh darah besar, dan
perlukaan organ padat abdomen, fraktur pelvis dan femur, dan laserasi pada tengkorak.
Misalnya: fraktur humerus menghasilkan 500-1000 ml perdarahan atau fraktur femur
menampung 1000-1500 ml perdarahan.
3
2. Kelainan pada pembuluh darah yang mengakibatkan banyak kehilangan darah antara lain aneurisma, diseksi, dan
malformasi arteri-vena. 3. Kelainan yang berhubungan dengan kehamilan, yaitu
kehamilan ektopik terganggu, plasenta previa, dan solutio plasenta. Shock hipovolemik akibat kehamilan ektopik
umum terjadi. Shock hipovolemik akibat kehamilan ektopik pada pasien dengan tes kehamilan negatif jarang terjadi,
tetapi pernah dilaporkan. 4.
Kehilangan cairan intravaskuler lain yang dapat terjadi karena kehilangan protein plasma atau cairan ekstraseluler, misalnya
pada
kelainan pada gastrointestinal yang dapat menyebabkan Shock hemoragik antara lain: perdarahan
varises oesofagus, perdarahan ulkus peptikum, Mallory – Weiss tears, dan fistula aortointestinal.
5
Tabel 2.1 Kondisi Pasien Shock Hipovolemik.
2
1. Kehilangan Cairan dan
Elektrolit 2.
Perdarahan -
Pendarahan Internal
- Perdarahan Eksternal
3. Kehilangan Plasma
Diare, muntah, diabetes isnsipidus, heat stroke,
renal loss, luka bakar Ruptura hepar lien, trauma
jaringan lunak, fraktura tulang panjang, perdarahan
saluran cerna, kelainan hematologis
Trauma Luka bakar, sindroma
nefrotik¸ obstruksi ileus, demam berdarah deangue,
peritonitis
2.1.3 Manifestasi Klinis Shock Hipovolemik